Analisis Data Penelitan METODOLOGI PENELITIAN

Rizky Kurniawan, 2014 Metode Perolehan Konsep Untuk Mengembangkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sebelum seluruh kegiatan penelitian dilaksanakan, sebenarnya terdapat kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh guru yakni observasi kelas. Observasi kelas ditujukan agar observer dapat mengenal lebih dalam subjek dan observed yang hendak diobservasinya sebelum dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Adapun langkah-langkah dalam observasi kelas, menurut Hopkins 2011: 136 - 137, terdiri atas tiga tahapan yakni rapat Planning – Observasi Kelas – Diskusi Feedback. Selanjutnya ketiga tahap siklus observasi ini dikenal dengan istilah “siklus observasi tiga tahap”. Gambar 3.2 Siklus Observasi Tiga Tahap Ketiga tahap siklus observasi pra penelitian di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan atau rapat planning, observer bersama guru merencanakan waktu, metode pembelajaran serta pokok bahasan yang akan dikembangkan di kelas. Rapat Planning Observasi Kelas Diskusi Feedback Rizky Kurniawan, 2014 Metode Perolehan Konsep Untuk Mengembangkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Observasi kelas dilaksanakan oleh guru dan observer, pada tahap ini observer hanya mengamati jalannya pembelajaran, menulis dan mengamati kelebihan dan kekurangan yang akan dijadikan acuan saat melaksanakan penelitian. c. Diskusi Feedback dilaksanakan setelah guru selesai mengadakan pembelajaran di kelas. Barulah setelah itu guru bersama observer berdiskusi mengenai kelebihan dan kekurangan yang observer temukan saat berlangsungya pembelajaran setelah itu observer bersama guru menyepakati waktu pelaksanaan penelitian. Setelah melaksanakan observasi pra penelitian barulah peneliti dapat melaksanakan penelitiannya. Adapun tahap-tahap penelitian kelas menurut Hopkins 2011: 225 terdiri atas empat tahap yakni; Pengumpulan Data, Validasi, Interpretasi dan Tindakan. 1. Pengumpulan Data Langkah pertama dalam penelitian kelas adalah mengumpulkan data. Pada tahap ini peneliti berupaya mengumpulkan data melalui instrumen penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya yakni Lembar Observasi Terbuka dan Terstruktur serta Tes. 2. Validasi Langkah kedua dalam proses penelitian berhubungan dengan validasi hipotesis-hipotesis yang di dalamnya meliputi analisis data. Untuk mengetahui apakah suatu data benar-benar valid peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Teknik ini menurut Elliot dan Adelman Hopkins, 2011: 228, merupakan „teknik pengumpulan data tentang situasi pengajaran tertentu yang melibatkan tiga sudut pandang‟ yakni guru, siswa dan observer. Rizky Kurniawan, 2014 Metode Perolehan Konsep Untuk Mengembangkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah data terkumpul dan valid barulah data dianalisis. Ada dua teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam menganalisis data yakni: a. Analisis Induktif Teknik analisis yang peneliti gunakan adalah teknik pengkodean analisis induktif. Teknik ini peneliti gunakan untuk menganalisis data pada lembar observasi terbuka dengan cara memberi kode catatan pada setiap kegiatan yang peneliti lakukan selama observasi penelitian. Tujuan dari teknik pengkodean ini adalah memudahkan peneliti dalam menganalisis, menyusun dan mengorganisasikan data yang begitu berlimpah melalui penyeleksian. b. Analisis Asesmen Kinerja Selanjutnya, untuk menganalisis data yang peneliti temukan dari lembar observasi terstruktur yakni dengan menganalisis asesmen kinerja siswa. Pada teknik inilah peneliti sering kali terjebak dalam subjektivitas penilaian. Untuk menghindari hal tersebut peneliti mengembangkan rubrik penilaian yang sekaligus dapat dijadikan alat bagi peneliti dalam menganalisis asesmen kinerja siswa berdasarkan standar yang telah ditetapkan dalam rubrik penilaian tersebut. 3. Interpretasi Langkah ketiga dalam proses penelitian adalah interpretasi. Pada tahap inilah peneliti berupaya untuk menghindari subjektivitasnya dalam menafsirkan data berlimpah yang telah dianalisis. Pada tahap ini pula peneliti berupaya untuk menghubungkan antara teori, rumusan masalah dan hasil penelitian sebelumnya dengan keseluruhan data yang telah peneliti peroleh dan telah dianalisis. 4. Tindakan Rizky Kurniawan, 2014 Metode Perolehan Konsep Untuk Mengembangkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah terakhir dalam proses penelitian adalah tindakan. Kini saatnya bagi peneliti untuk membuat perencanaan untuk tindakan selanjutnya dan mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran berdasarkan hasil penelitian. Rizky Kurniawan, 2014 Metode Perolehan Konsep Untuk Mengembangkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menguraikan penelitian yang telah dilaksanakan barulah peneliti membuat kesimpulan berdasarkan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Adapun kesimpulan yang peneliti buat, tentunya mengacu pada aspek pokok permasalahan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya dalam rumusan masalah. Permasalahan penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut; Pertama, bagaimana merencanakan pembelajaran sejarah yang bertujuan mengembangkan pemahaman siswa dengan menggunakan metode perolehan konsep. Kedua, bagaimana melaksanakan pembelajaran sejarah yang bertujuan mengembangkan pemahaman siswa melalui metode perolehan konsep. Ketiga, apakah metode perolehan konsep cukup efektif dalam mengembangkan pemahaman siswa. Keempat, bagaimana mengatasi kendala yang muncul saat menerapkan metode perolehan konsep yang bertujuan mengembangkan pemahaman siswa. Permasalahan pertama dalam penelitian adalah bagaimana peneliti mampu merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan metode yang telah dipersiapkan dan disesuaikan pula dengan tingkat perkembangan siswa. Tahap perencanaan memberikan gambaran kepada peneliti tentang apa yang harus dan tak harus dilaksanakan sebelum dimulainya observasi. Baik pada siklus I, II, III dan IV perencanaan selalu disertai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan disetujui oleh guru mitra. Selain itu pada tahap perencanaan, peneliti juga berupaya dalam menyeleksi materi-materi yang harus disesuaikan dengan tujuan instruksional umum dan instruksional khusus. Permasalahan kedua dalam penelitian yang didasarkan pada rumusan masalah adalah tentang bagaimana pembelajaran dilaksanakan di kelas. Pada tahap inilah peneliti berupaya memaksimalkan aktivitas pembelajaran siswa dan Rizky Kurniawan, 2014 Metode Perolehan Konsep Untuk Mengembangkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berupaya mengembangkan pemahaman siswa melalui proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga pembelajaran konsep yakni relational concept pada siklus I, disjunctive concept pada siklus II dan conjuctif concept pada siklus III. Sementara pada siklus IV peneliti melaksanakan pembelajaran kelompok. Pembelajaran kelompok pada siklus IV bertujuan bukan hanya untuk menghindari kesamaan hasil tugas performa siswa tetapi juga membaurkan siswa agar mereka bertukar konsep yang mereka pahami bersama temannya. Permasalahan ketiga mengenai efektivitas metode perolehan konsep dalam mengembangkan pemahaman siswa. Sebenarnya tidak ada ukuran tentang seberapa efektif metode pembelajaran konsep terhadap perkembangan pemahaman siswa, namun peneliti dapat melihat hal tersebut berdasarkan nilai rata-rata siswa yang terbukti mengalami perkembangan yang konsisten setelah dilaksanakannya tindakan II hingga tindakan IV. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode perolehan konsep cukup efektif dalam mengembangkan pemahaman siswa. Permasalahan keempat adalah bagaimana peneliti mengatasi kendala yang muncul saat menerapkan metode perolehan konsep. Adapun kendala yang muncul saat penerapan pembelajaran konsep adalah sebagai berikut; 1 Memilah konsep-konsep yang berlimpah untuk disesuaikan dengan materi ajar dan tahap perkembangan siswa. 2 Mengontrol setiap aktivitas individu siswa saat berlangsungnya pembelajaran. 3 Mengidentifikasi antara jawaban siswa yang memiliki bobot pemahaman konsep dengan jawaban siswa yang bersifat faktual. 4 Menyusun tugas performa yang harus diberikan pada siswa. Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut peneliti melakukan upaya-upaya sebagai berikut; A Membiarkan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri konsep- konsep yang ingin mereka pelajari dari LKS. Selanjutnya tugas guru hanya tinggal mengarahkan siswa dalam mengidentifikasi, menganalisis dan mendefinisikan konsep yang telah mereka temukan. B Guru dapat mengurangi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE DEBAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS 2 SMA Pasundan 8 Bandung.

0 1 38

METODE DEBAT UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI PADA PEMBELAJARAN IPS(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Negeri 4 Bandung).

0 3 43

METODE PEROLEHAN KONSEP UNTUK MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Bandung.

0 2 36

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PADA MATA PELAJARAN IPA : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas IV B SD Negeri 4 Cibogo Kabupaten Bandung Barat.

0 5 34

PENERAPAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEJARAHAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS1 MAN 1 Bandung.

1 1 36

PENERAPAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEJARAHAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SEJARAH :Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung.

0 5 39

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SD PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI REACT : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Tikukur 4 Bandung.

4 5 45

METODE PEROLEHAN KONSEP UNTUK MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Bandung - repository UPI S SEJ 0900594 Title

0 0 3

PENERAPAN METODE DEBAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS 2 SMA Pasundan 8 Bandung - repository UPI S SEJ 0800973 Title

0 0 3

PENERAPAN METODE PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Palimanan Cirebon - repository UPI S SEJ 1001551 Title

0 0 3