PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PADA MATA PELAJARAN IPA : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas IV B SD Negeri 4 Cibogo Kabupaten Bandung Barat.

(1)

45/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP ENERGI BUNYI PADA MATA PELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IVB SD Negeri 4 Cibogo Kabupaten Bandung

Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Tya Pamungkas

NIM 1003277

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

45/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP ENERGI BUNYI PADA MATA PELAJARAN IPA

Oleh Tya Pamungkas

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Tya Pamungkas 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,


(3)

(4)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PADA MATA PELAJARAN IPA. (Penelitian Tindakan Kelas

Dilaksanakan pada Siswa Kelas IV B SD Negeri 4 Cibogo Kabupaten Bandung Barat).

Tya Pamungkas NIM 1003277

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dari pengalaman penulis yang menemukan kesulitan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Subjek yang dikenai tindakan adalah kelas IV B yang berjumlah 37 orang peserta didik. Peneliti beranggapan bahwa peserta didik dibiasakan melakukan pembelajaran dengan cara yang monoton, yaitu merangkum isi buku pelajaran kemudian menjawab pertanyaan dari buku tersebut tanpa diperiksa seksama bersama wali kelas, sehingga penguasaan konsep dan nilai yang didapatkan oleh siswa rendah. Melihat keadaan yang demikian, penulis merasa bahwa dibutuhkannya metode yang lebih menarik dari penyajian guru terhadap pembelajaran IPA. Oleh sebab itu dilakukan perbaikan proses pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan memeroleh gambaran melalui penerapan metode demonstrasi. Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian yang telah dilaksanakan dilakukan sebanyak dua siklus. Instrumen pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi. Data yang diperoleh pada siklus I hasil tes akhir peserta didik memeroleh nilai rata-rata 65,94 dengan persentase keberhasilan 72,97% dan pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata 81.27 dengan persentase keberhasilan 90,9%. Dengan metode demonstrasi, peserta didik dapat lebih memahami bahan pelajaran dengan benda konkret, mengembangkan rasa ingin tahu, dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis, dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek, meningkatkan pemahaman konsep, dapat pula melakukan perbandingan dari beberapa objek serta menanamkan keimanan dan akhlak yang positif kepada peserta didik.

Kata Kunci: metode demonstrasi, mata pelajaran IPA, materi pokok energi bunyi, pemahaman konsep


(5)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF DEMONSTRATION METHOD TO IMPROVE THE UNDERSTANDING OF THE SOUND ENERGY CONCEPT IN NATURAL SCIENCES.

(Classroom Action Research Implemented in Class IV B 4 Cibogo Elementary School West Bandung regency).

Tya Pamungkas NIM 1003277 ABSTRACT

This research is motivated from the experience of the authors who have difficulties in learning Natural Sciences. Subjek the subject is a class act IV B totaling 37 learners. Researchers assume that the learners perform learning familiarized with monotonous manner, which summarizes the content of the textbook and then answer questions from the book without carefully examined with the guardian class, so mastery of concepts and values obtained by the low students. Seeing such circumstances, the authors feel that it needs a more attractive method of presentation on learning science teacher. Therefore repaired the learning process through Classroom Action Research with the aim of acquiring a picture through the application of methods of demonstration. The model used in this classroom action research is research model developed by Kemmis and Mc Taggart. Research has been carried out done as much as two cycles. Data collection instruments in the form of tests and observation sheets. The data obtained in the first cycle the final test results of students attained an average value of 65.94 with a 72.97% success rate and the second cycle increased the average value of 81.27 with a success percentage of 90.9%. With the demonstration of the method, students can better understand the lesson material with concrete objects, develop curiosity, can do the job based on a systematic process, which can determine the structural relationships or object sequence, increasing the understanding of the concept, it can also do a comparison of multiple objects and embed faith and a positive character to the learners.

Keywords: demonstration method, teaching science, the subject matter of sound energy, understanding the concept of


(6)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA


(7)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH………. iii

DAFTAR ISI……….. iv

DAFTAR TABEL………. vi

DAFTAR LAMPIRAN………. vii

DAFTAR GAMBAR………. viii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah……… 3

C. Tujuan Penelitian……… 4

D. Manfaat Hasil Penelitian………. 4

E. Definisi Operasional……… 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Demonstrasi……… 7

1. Definisi……….…….. 7

2. Tahap-tahap Metode Demonstrasi………..……… 7

3. Keunggulan dan Kelemahan Metode Demonstrasi……… 8

B. Pemahaman Konsep………. 8

C. Pembelajaran IPA di SD……….. 9

1. Definisi……… 9


(8)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD………. 10

D. Energi Bunyi……… 11

E. Peran Metode Demonstrasi dalam Peningkatan Pemahaman Konsep IPA……….... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian……….. 15

B. Model Penelitian………. 15

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian……… 17

D. Prosedur Penelitian………. 18

E. Instrumen Penelitian……… 20

F. Pengolahan dan Analisis Data………. 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitan………. 25

B. Pembahasan……… 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….. 43

B. Saran………... 43

DAFTAR PUSTAKA………. 45

LAMPIRAN………. 48


(9)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

4.1 Observasi Guru dalam Tahapan Metode Demonstrasi Siklus I……… 27 4.2 Observasi Peserta Didik dalam Tahap Metode Demonstrasi Siklus I……….. 28

4.3 Hasil Tes Akhir Siklus I………... 29

4.4 Observasi Guru dalam Tahapan Metode Demonstrasi Siklus II……….. 32 4.5 Observasi Peserta Didik dalam Tahap Metode Demonstrasi Siklus II………. 33


(10)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Ilustrasi Getaran……….. 12

3.1 Tahap-tahap dalam PTK………. 15

3.2 Siklus PTK……….. 16


(11)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2 3 Lembar Kerja Siswa Siklus I

4 Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampiran B Instrumen Penelitian

1 Lembar Observasi Kinerja Guru dan Peserta Didik Siklus I 2 Lembar Observasi Kinerja Guru dan Peserta Didik Siklus II 3 Lembar Penilaian Perencanaan RPP

4 Lembar Penilaian Ranah AfektiF 5 Kisi-kisi Tes Siklus I

6 Kisi-kisi Tes Siklus II 7 Lembar Tes Siklus I 8 Lembar Tes Siklus II


(12)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran C Surat Izin Penelitian

Lampiran D Hasil Data dan Pelaksanaan Peneitian

1 Hasil Tes Formatif

2 Hasil Observasi Kinerja Guru

3 Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik 4 Hasil Penilaian Afektif


(13)

1

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Di sekolah, guru dan peserta didik memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar serta merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Peran guru sebagai organisator, inisiator, pembimbing, pelatih, fasilitator dan mediator bertujuan agar peserta didik dapat mengeksplorasi, melakukan refleksi, berinteraksi, cerdas dan kreatif. Guru juga menanamkan nilai-nilai positif dan moral yang baik kepada peserta didik, sebagaimana tujuan pendidikan nasional di republik ini yang tercantum dalam UUD 1945 (versi Amendemen) Pasal 31, Ayat 3 menyebutkan, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang."

Penjabaran UUD 1945 tentang pendidikan juga terdapat dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab". Berdasarkan temuan di sekolah selama guru mengajar sebagian besar guru di kelas menerapkan metode pembelajaran konvensional dimana peserta didik dibiasakan untuk menerima mentah-mentah mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Guru diibaratkan sebagai bank yang memiliki semua informasi dan menyampaikannya dengan berceramah, mencatat, dan bertanya jawab kemudian dilanjutkan dengan menugaskan peserta didik untuk mengerjakan


(14)

2

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

soal. Peserta didik diharuskan untuk mengerti, mengahapal, dan menelan isi materi yang disampaikan, jadi peserta didik baru sekedar pada tahap hapalan dan terkesan verbalistik. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa “Dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik”.

Pernyataan dalam Peraturan Mentri Pendidikan Nasional bahwa kegiatan pembelajaran yang sebaiknya dilaksanakan di dalam kelas adalah menyenangkan, inspiratif, tidak membosankan, dan menantang tetapi tidak ditemukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas 4 SDN 4 Cibogo. Bila metode pembelajaran konvensional yang diterapkan dalam pembelajaran IPA dapat membuat peserta didik dipaksa memahami mengenai isi materi tetapi tidak diberikan pemahaman konkret yang sesuai dengan pembahasan. Hasil pengamatan awal pada tanggal 11 maret 2014 di SD Negeri 4 Cibogo yang berjumlah 36 peserta didik ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA guru hanya meminta peserta didik untuk ceramah, merangkum dan kurangnya memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik. Oleh karena itu, metode yang diterapkan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode demonstrasi. Pemilihan metode demonstrasi oleh peneliti dilatarbelakangi kenyataan di lapangan bahwa pembelajaran model konvensional dinilai kurang efektif dan kurang menarik bagi peserta didik sehingga mengakibatkan kurang optimalnya pemahaman konsep bagi peserta didik. Sedangkan metode demonstrasi memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan yang beragam dalam pembelajaran guna memahami bahan pelajaran dengan benda konkret, mengembangkan rasa ingin tahu, dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis, dapat pula mengetahui hubungan


(15)

3

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang struktural atau urutan objek. Peserta didik juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan individu maupun kelompok, sementara guru menggunakan berbagai media agar pembelajaran lebih baik. Maka dari itu, pelaksanaan penelitian ini adalah penting dikarenakan apabila guru tetap memakai metode pembelajaran konvensional pada pembelajaran IPA materi Energi Bunyi, peserta didik tidak akan memahami apa yang seharusnya dikuasai, serta kurangnya pengalaman yang dimiliki untuk menunjang pengetahuan yang seharusnya pernah dirasakan oleh peserta didik.

Bilamana guru menyampaikan isi materi dengan berceramah maka peserta didik hanya dapat membayangkan secara abstrak dan menerima informasi dari apa yang disampaikan oleh guru dan peserta didik dapat menjadi jenuh, hal ini dapat diperkuat menurut Bahri (dalam Kurniawati, 2011, hlm. 1) yang mengatakan bila terlalu lama dilaksanakan akan membosankan. Bahkan berdasar hasil pengamatan awal, banyak peserta didik yang mendapatkan hasil di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 62, sedangkan yang mencapai KKM hanya tiga orang dari 37 orang peserta didik. Banyak peserta didik yang keliru memahami konsep pada pokok bahasan energi bunyi. Karenanya, dengan menerapkan metode demonstrasi yang memungkinkan peserta didik dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep serta menanamkan keimanan dan akhlak yang positif kepada peserta didik oleh sebab tersebut maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Bunyi pada Mata Pelajaran IPA” (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVB SD Negeri 4 Cibogo Kabupaten Bandung Barat).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama dalam penelitian ini adalah


(16)

4

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Bagaimana menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran ipa di kelas IV SDN 4 Cibogo Kabupaten Bandung Barat?”. Untuk menjawab masalah tersebut, dibuat beberapa pertanyaan penelitian yang mengarahkan jawaban pada permasalahan utama penelitian itu. Pertanyaan penelitian itu diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi pada peserta didik di kelas IV di SDN 4 Cibogo Kabupaten Lembang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran ipa dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik?

3. Bagaimana hasil peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada pembelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi dengan menerapkan metode demonstrasi?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dengan menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran ipa pokok bahasan energi bunyi di kelas IV SDN 4 Cibogo Kabupaten Lembang. Secara detail tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi.

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran denganmenerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi.

3. Mengetahui hasil peningkatan pemahaman konsep peserta didik dengan menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi.


(17)

5

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi di tingkat Sekolah Dasar.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta didik

Peserta didik dapat menjadi lebih aktif dan termotifasi untuk dapat lebih kreatif dan meningkatkan keimanan pada sang pencipta. Menumbuhkembangkan rasa kebersamaan, meningkatkan pengalaman belajar, pemahaman konsep, pengetahuan dan memungkinkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik. b. Bagi Guru

Sebagai referensi untuk mengajarkan pelajaran IPA pada pokok bahasan energi bunyi dan dapat mengembangkan metode pembelajaran yang lebih baik dan menarik.

c. Bagi Sekolah

Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya pengembangan kurikulum dengan meningkatkan kualitas guru sebagai pendidik dan peserta didik sebagai peserta didik dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai metode demonstrasi yang diterapkan pada pelajaran IPA pokok bahasan energi bunyi untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik serta meningkatkan keterampilan dan kemampuan peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran.


(18)

6

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi yaitu guru memperlihatkan jalannya suatu proses kerja dengan menggunakan alat atau media yang telah disiapkan sebelumnya, kemudian peserta didik mengamati kegiatan demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Dengan metode demonstrasi peserta didik dapat menjadi aktif dan memahami materi pelajaran. Guru juga menunjukkan objek secara langsung dan memperlihatkan jalannya suatu proses, apalagi metode ini sangat cocok untuk pembelajaran IPA.

Tahapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah yaitu yang pertama, mempersiapkan alat bantu atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kedua, memberikan penjelasan mengenai materi yang akan didemonstrasikan. Ketiga, pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dari peserta didik. Keempat, penguatan seperti diskusi, tanya jawab, dan latihan. Dan yang kelima yaitu membuat kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah dilakukan.

2. Pemahaman Konsep

Yang dimaksud dengan pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman peserta didik dalam memahami materi energi bunyi pada mata pelajaran IPA. Konsep sendiri berarti suatu gagasan atau ide yang bermakna atau suatu pengertian tentang suatu objek. Indikator dari pemahaman konsep mencakup hasil yang diperoleh peserta didik pada aspek C2 seperti mencontohkan, menjelaskan, menyimpulkan, memperkirakan, dsb. Untuk melihat kemampuan pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar evaluasi yang diisi oleh peserta didik.

3. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari mengenai alam sekitar beserta isinya. IPA berawal dari berbagai fenomena alam yang


(19)

7

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjadi, ipa juga mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Hakikat IPA yaitu berupa produk, proses dan hasil. 4. Energi Bunyi

Suara yang ditimbulkan dari benda yang bergetar. Benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber bunyi diantaranya terdapat pada berbagai alat musik, seperti terompet, gitar, ataupun tenggorokan manusia. Syarat bunyi yang bisa di dengar oleh makhluk hidup diantaranya ada sumber bunyi, ada perantara atau ada medium dan ada pendengar.


(20)

15

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Jenis penelitian ini memiliki cara dan juga prosedur untuk meningkatkan keprofesionalismean guru dalam proses belajar mengajar. PTK dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang meningkat, PTK ini dilaksanakan di kelas guru tersebut dengan cara merefleksi diri. Menurut Aqib (2008, hlm. 3) karakteristik PTK adalah sebagai berikut:

1. An inquiry of practice from within (penelitian berasal dari kersauan guru akan kinerjanya).

2. Self-reflectiv inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian).

3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran. 4. Tujuannya : memperbaiki pembelajaran.

B. Model Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996, hlm. 153) “penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi” yang dalam penelitian ini akan diaplikasikan dalam II siklus.

Merencanakan

MelaksanakanTindaka Mengamati

Refleksi

Gambar 3.1


(21)

16

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap-tahap dalam PTK tersebut kemudian diaplikasikan pada pembelajaran dengan menggunakan II siklus seperti berikut:

Gambar 3.2 Siklus PTK

Sumber: Akhmad Sudrajat (2008)

http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/03/siklus-ptk.jpg

Model spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart melalui beberapa siklus tindakan yang terdiri dari empat komponen yaitu:

a. Rencana

Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan dengan rencana.


(22)

17

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.

c. Observasi

Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap peserta didik.Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan peserta didik, metode, alat peraga maupun evaluasi.

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian ini yaitu kelas IVb sebanyak 37 orang peserta didik, yang terdiri dari 16 peserta didik laki-laki dan 21 orang peserta didik perempuan.


(23)

18

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dilakukan selama 4 bulan dimulai dari bulan Februari hingga Mei 2014.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini diperkirakan dilaksanakan dengan menggunakan II siklus. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan.

Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1. Menyiapkan silabus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, alokasi waktu, sumber/alat/bahan belajar dan penilaian.

2. Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar, dan penilaian.

3. Menyiapkan alat yang akan digunakan 4. Menyiapkan instrumen observasi

5. Menyusun alat tes yaitu tes tertulis berupa lembar kegiatan peserta didik dan lembar alat evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan pembelajaran dengan media yang telah disediakan 2. Mengatur posisi duduk peserta didik yang dibimbing oleh guru

3. Mendemonstrasikan konsep bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar dan sumber bunyi.

4. Membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari 7-8 peserta didik)

5. Peserta didik mengerjakan lembar kegiatan secara individu c. Tahap Mengamati

1. Mengamati jalannya proses pembelajaran

2. Mengamati kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan lembar kegiatan peserta didik dan alat evaluasi


(24)

19

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengamati keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran dan telah melaksanakan tindakan dan observasi. Karena hasil yang diharapkan berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) belum tercapai, maka dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1. Menyiapkan silabus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, alokasi waktu, sumber/alat/bahan belajar dan penilaian.

2. Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar, dan penilaian.

3. Menyiapkan alat yang akan digunakan 4. Menyiapkan instrumen observasi

5. Menyusun alat tes yaitu tes tertulis berupa lembar kegiatan peserta didik dan lembar alat evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan pembelajaran dengan media yang telah disediakan 2. Mengatur posisi duduk peserta didik yang dibimbing oleh guru

3. Mendemonstrasikan konsep bunyi dapat merambat, dipantulkan, dan diserap 4. Membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari

7-8 peserta didik)

5. Peserta didik mengerjakan lembar kerja pesertadidik secara individu c. Tahap Mengamati

1. Mengamati jalannya proses pembelajaran

2. Mengamati kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan lembar kegiatan peserta didik dan alat evaluasi


(25)

20

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengamati keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran dan telah melaksanakan tindakan dan observasi. Jika hasil yang diharapkan telah tercapai, maka siklus dihentikan. Apabila belum mencapai hasil yang diharapkan, maka dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

Membuat kesimpulan dari hasil penelitian ini berasal dari hasil analisis data yang diperoleh pada siklus I dan II.

E. Instrumen Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data 1) Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktifitas guru dan peserta didik dalam konsep energi bunyi dengan menggunakan metode demonstrasi yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran ipa.

2)Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA tentang konsep energi bunyi melalui penerapan metode demonstrasi.

3)Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas. Wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh guru guna mengetahui bagaimana pembelajaran IPA yang biasa dilakukan.


(26)

21

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Instrumen Pembelajaran

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang berisi standar kompetisi, kompetisi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat/bahan/sumber belajar dan penilaian

b) Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa (LKS) memuat kegiatan-kegiatan yang dikerjakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Penyajian materi dalam LKS diawali dengan petunjuk langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan peserta didik untuk memahami konsep ipa materi energi bunyi sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

2) Instrumen Pengumpulan Data a) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran untuk mengukur kegiatan individu atau terjadinya proses kegiatan yang dapat diamati.

b) Lembar Tes

Lembar tes berupa sejumlah soal yang membutuhkan jawaban ataupun tanggapan. Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik akan materi yang disampaikan melalui skor.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data Kualitatif

Data kualitatif terdiri atas hasil observasi, teknik yang digunakan adalah dengan cara menafsirkan hasil kemudian dideskripsikan lalu disimpulkan.


(27)

22

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perhatian

Skor Deskripsi

3 Memperhatikan saat guru menjelaskan petunjuk pengerjaan LKS dan mengerjakan latihan dengan baik sesuai petunjuk dan penjelasan dari guru.

2 Memperhatikan saat guru menjelaskan petunjuk pengerjaan LKS tetapi tidak mengerjakan latihan dengan baik sesuai petunjuk dan penjelasan dari guru

1 Tidak memperhatikan saat guru menjelaskan petunjuk pengerjaan LKS juga tidak mengerjakan latihan dengan baik sesuai petunjuk dan penjelasan dari guru

b. Keaktifan

Skor Deskripsi

3 Menyatakan pendapat dan membimbing teman yang belum menguasai materi.

2 Menyatakan pendapat dan tidak membimbing teman yang belum menguasai materi.

1 Tidak menyatakan pendapat dan tidak membimbing teman yang belum menguasai materi.


(28)

23

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor Deskripsi

3 Tidak mengganggu peserta didik lain dan mengerjakan LKS dengan tidak mencontek.

2 Tidak mengganggu peserta didik lain dan mengerjakan LKS dengan mencontek.

1 Mengganggu peserta didik lain dan mengerjakan LKS dengan mencontek.

2. Pengolahan Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari tes yang berupa jawaban peserta didik terhadap soal-soal yang telah diberikan oleh guru dengan berdasar pada jawaban benar sesuai dengan petunjuk yang ada pada soal tersebut. Data kuantitatif dapat diolah dengan menggunakan rumus berikut:

a. Rumus menghitung nilai peserta didik

(Sukardi (dalam Gumilar, 2013 hlm. 37)

b. Rumus menghitung nilai rata-rata peserta didik

(Aqib (dalam Gumilar, 2013 hlm. 38)

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

∑ x = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh N = Skor perolehan x 100

Skor maksimum

X = ∑ x N


(29)

24

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N = Jumlah peserta didik

c. Rumus menghitung persentase pencapaian KKM

d. Kriteria penilaian rata-rata kelas

Kriteria Nilai

Baik sekali 85 - 100

Baik 70 - 84

Cukup 60 - 69

Kurang 50 - 59

Kurang Sekali > 50

(Depdiknas (dalam Gumilar, 2013, hlm. 38) e. Konversi Nilai Penilaian RPP Penelitian

Skor Nilai

3,5 – 4,0 2,5 – 3,4 1,5 – 2,4 Kurang dari 1,5

A B C D

Ketentuan Penetapan nilai skor untuk setiap aspeknya adalah sebagai berikut: Nilai 4, jika empat deskriptor yang tampak

Nilai 3, jika tiga deskriptor yang tampak Nilai 2, jika dua deskriptor yang tampak Nilai 1, jika satu deskriptor yang tampak f. Konversi Nilai Proses

Skor Nilai

7 – 9 4 – 6 1 – 3

A B C

Persentase pencapaian KKM = Peserta didik yang tuntas belajar X 100% Jumlah peserta didik keseluruhan


(30)

25

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Pengolahan Persentase Ketuntasan Blajar

Departemen pendidikan nasional (dalam Gumilar, 2013, hlm.38) Persentase ketuntasan belajar dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pernyataan tersebut diperkuat oleh Wiraatmaja (dalam Gumilar 2013, hlm.38) apabila perbaikan yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran telah tercapai atau apapun yang diteliti telah menunjukkan keberhasilan, siklus dapat diakhiri. Sehingga bila persentase sudah melebihi 85% maka penelitian dapat dihentikan.


(31)

43

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas IV SDN 4 Cibogo dengan tema : “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Bunyi pada Mata Pelajaran IPA” penulis menarik kesimpulan, yaitu:

1. Perencanaan pembelajaran dngan menerapkan Metode Demonstrasi sistematikanya sama seperti yang biasa dibuat oleh guru, namun RPP yang dengan mengaplikasikan metode demonstrasi memiliki ciri khusus dan dengan tahapan sebagai berikut: Persiapan awal, Pengamatan, Hipotesis awal, Verifikasi dan Aplikasi konsep.

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih antusias, hal tersebut dapat terbukti dari hasil penilaian pada ranah afektif .

3. Dengan penggunaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA mengenai energi bunyi, hasil evaluasi dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari hasil tes peserta didik yang mencapai nilai KKM 90,9%.

B. Saran

Menyikapi hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan kajian Penerapan Metode Demonstrasi pada mata pelajaran IPA dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN 4 Cibogo, makan penulis merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:


(32)

44

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menjadikan metode demonstrasi sebagai salah satu metode pembelajaran yang diaplikasikan pada pembelajaran khususnya pelajaran IPA yang dapat meningkatkan pemahaman konsep melalui hasil tes.

2. Dalam merancang penerapan metode demonstrasi ini, diharapkan guru dapat menuliskan rancangan langkah-langkah kegiatan dengan detail agar tidak terjadi kesalahan prosedur yang mengakibatkan terjadinya kekeliruan, serta untuk peserta didik yang masih malu-malu atau takut untuk ikut berpartisipasi, guru sebaiknya dapat lebih melibatkannya dapat pembelajaran, misalnya memanggil nama siswa tersebut dan ikut sertakan dalam pelaksanaan metode pembelajaran.

3. Melanjutkan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan harapan penelitian yang lebih lanjut agar lebih fokus terhadap indikator-indikator peningkatan pemahaman konsep peserta didik.


(33)

1

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amalia, I. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Skripsi pada FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Akbar, S. (2013). Instrument Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, PT.

Dahar, R. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Devi, P & Sri, A. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Gumilar, K. (2013). Penerapan Metode Survey, Question, Reading, Recite, Repair

(SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi pada Jurusan Pedagogik Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Iru, L & Arihi, L. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Kesuma, D. (2010). Indikator Capaian Kompetensi Pedoman dan Teori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Muslim dkk. (2012). Konsep Dasar Fisika. Bandung: UPI PRES.

Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, PT.

Wiyaningrum, K. (2013). Cara Smart Selesaikan Semua Soal IPA dalam Hitungan Detik. Yogyakarta: Buku Kita, PT.


(34)

2

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adrison. (2013). Energi Bunyi. [Online]. Tersedia di http://adrisonsutanmantari.blogspot.com/2013/03/enerfi-bunyi.html [diakses tanggal 23 Maret 2014, pukul 13.00 wib]

Akhmad, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). [Online]. Tersedia di http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/ [diakses tanggal 08 April 2014, pukul 20.00 wib]

Fefen, H. (2008). Arti Dan Makna Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://dexzrecc.wordpress.com/2008/09/02/art-dan-makna-pembelajaran/ [diakses tanggal 08 April 2014, pukul 21.00 wib]

Harja, M. (2011). Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia di: http://mediaharja.blogspot.com/2011/11/pemahaman-konsep.html [Diakses 30 Juni 2014, pukul 12:35]

Kolik, M. (2011). Metode Pembelajaran Konvensional. [Online]. Tersedia di http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/evaluasi-pembelajaran/ [diakses tanggal 23 Maret 2014, pukul 13.00 wib]

Roni, H. (2012). Definisi Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2264151-definisi-pemahaman-konsep-dalam-pembelajaran/ [diakses tanggal 20 Agustus 2014, pukul 20.00 wib]

Widyaningsih, S. (2012). Definisi (Ilmu Pengetahuan Alam) IPA. [Online] tersedia di http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.com/2012/02/definisi-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.html [diakses tanggal 23 Maret 2014, pukul 13.30 wib] Yanzori. (2014). Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran. [Online]. http://www.academia.edu/5374249/Metode_demonstrasi_dalam_belajar_Metode_ Demonstrasi [diakses tanggal 20 Agustus 2014, pukul 20.00 wib]


(1)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = Jumlah peserta didik

c. Rumus menghitung persentase pencapaian KKM

d. Kriteria penilaian rata-rata kelas

Kriteria Nilai

Baik sekali 85 - 100

Baik 70 - 84

Cukup 60 - 69

Kurang 50 - 59

Kurang Sekali > 50

(Depdiknas (dalam Gumilar, 2013, hlm. 38) e. Konversi Nilai Penilaian RPP Penelitian

Skor Nilai

3,5 – 4,0 2,5 – 3,4 1,5 – 2,4 Kurang dari 1,5

A B C D

Ketentuan Penetapan nilai skor untuk setiap aspeknya adalah sebagai berikut: Nilai 4, jika empat deskriptor yang tampak

Nilai 3, jika tiga deskriptor yang tampak Nilai 2, jika dua deskriptor yang tampak Nilai 1, jika satu deskriptor yang tampak

f. Konversi Nilai Proses

Skor Nilai

7 – 9 4 – 6 1 – 3

A B C

Persentase pencapaian KKM = Peserta didik yang tuntas belajar X 100% Jumlah peserta didik keseluruhan


(2)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Pengolahan Persentase Ketuntasan Blajar

Departemen pendidikan nasional (dalam Gumilar, 2013, hlm.38)

Persentase ketuntasan belajar dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pernyataan tersebut diperkuat oleh Wiraatmaja (dalam Gumilar 2013, hlm.38) apabila perbaikan yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran telah tercapai atau apapun yang diteliti telah menunjukkan keberhasilan, siklus dapat diakhiri. Sehingga bila persentase sudah melebihi 85% maka penelitian dapat dihentikan.


(3)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas IV SDN 4 Cibogo dengan tema : “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Bunyi pada Mata Pelajaran IPA”

penulis menarik kesimpulan, yaitu:

1. Perencanaan pembelajaran dngan menerapkan Metode Demonstrasi sistematikanya sama seperti yang biasa dibuat oleh guru, namun RPP yang dengan mengaplikasikan metode demonstrasi memiliki ciri khusus dan dengan tahapan sebagai berikut: Persiapan awal, Pengamatan, Hipotesis awal, Verifikasi dan Aplikasi konsep.

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih antusias, hal tersebut dapat terbukti dari hasil penilaian pada ranah afektif .

3. Dengan penggunaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA mengenai energi bunyi, hasil evaluasi dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari hasil tes peserta didik yang mencapai nilai KKM 90,9%.

B. Saran

Menyikapi hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan kajian Penerapan Metode Demonstrasi pada mata pelajaran IPA dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN 4 Cibogo, makan penulis merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:


(4)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menjadikan metode demonstrasi sebagai salah satu metode pembelajaran yang diaplikasikan pada pembelajaran khususnya pelajaran IPA yang dapat meningkatkan pemahaman konsep melalui hasil tes.

2. Dalam merancang penerapan metode demonstrasi ini, diharapkan guru dapat menuliskan rancangan langkah-langkah kegiatan dengan detail agar tidak terjadi kesalahan prosedur yang mengakibatkan terjadinya kekeliruan, serta untuk peserta didik yang masih malu-malu atau takut untuk ikut berpartisipasi, guru sebaiknya dapat lebih melibatkannya dapat pembelajaran, misalnya memanggil nama siswa tersebut dan ikut sertakan dalam pelaksanaan metode pembelajaran.

3. Melanjutkan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan harapan penelitian yang lebih lanjut agar lebih fokus terhadap indikator-indikator peningkatan pemahaman konsep peserta didik.


(5)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amalia, I. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Skripsi pada FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Akbar, S. (2013). Instrument Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, PT.

Dahar, R. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Devi, P & Sri, A. (2008). BSE Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Gumilar, K. (2013). Penerapan Metode Survey, Question, Reading, Recite, Repair (SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi pada Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Iru, L & Arihi, L. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan

Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Kesuma, D. (2010). Indikator Capaian Kompetensi Pedoman dan Teori Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Muslim dkk. (2012). Konsep Dasar Fisika. Bandung: UPI PRES.

Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, PT.

Wiyaningrum, K. (2013). Cara Smart Selesaikan Semua Soal IPA dalam

Hitungan Detik. Yogyakarta: Buku Kita, PT.


(6)

Tya Pamungkas, 2014

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada mata pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adrison. (2013). Energi Bunyi. [Online]. Tersedia di

http://adrisonsutanmantari.blogspot.com/2013/03/enerfi-bunyi.html [diakses

tanggal 23 Maret 2014, pukul 13.00 wib]

Akhmad, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). [Online]. Tersedia di http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/ [diakses tanggal 08 April 2014, pukul 20.00 wib]

Fefen, H. (2008). Arti Dan Makna Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://dexzrecc.wordpress.com/2008/09/02/art-dan-makna-pembelajaran/ [diakses tanggal 08 April 2014, pukul 21.00 wib]

Harja, M. (2011). Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia di: http://mediaharja.blogspot.com/2011/11/pemahaman-konsep.html [Diakses 30 Juni 2014, pukul 12:35]

Kolik, M. (2011). Metode Pembelajaran Konvensional. [Online]. Tersedia di http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/evaluasi-pembelajaran/ [diakses tanggal 23 Maret 2014, pukul 13.00 wib]

Roni, H. (2012). Definisi Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2264151-definisi-pemahaman-konsep-dalam-pembelajaran/ [diakses tanggal 20 Agustus 2014, pukul 20.00 wib]

Widyaningsih, S. (2012). Definisi (Ilmu Pengetahuan Alam) IPA. [Online] tersedia di http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.com/2012/02/definisi-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.html [diakses tanggal 23 Maret 2014, pukul 13.30 wib] Yanzori. (2014). Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran. [Online]. http://www.academia.edu/5374249/Metode_demonstrasi_dalam_belajar_Metode_ Demonstrasi [diakses tanggal 20 Agustus 2014, pukul 20.00 wib]


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Kelas V Semester II SDN 2 Cibogo Kecamatan Cikole Lembang Kabupaten Bandun

0 0 35

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGENAI MATERI PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V SDN 3 Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

0 1 33

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA POKOK BAHASAN ENERGI BUNYI : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

0 0 29

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakan 3 Bandung.

0 0 28

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM TEMA BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

0 0 35

PENERAPAN METODE KARYAWISATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI : Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada kelas IV SD Negeri 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/ 201

0 0 40

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM TEMA BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA SD (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kabupaten Bandung Barat).

0 1 45

PENERAPAN MODEL TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MATERI SUMBER DAYA ALAM : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahu

0 1 39

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SD PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI REACT : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Tikukur 4 Bandung.

4 5 45

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI ( Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 20162017)

0 0 20