Nasibatun Umul Khairat, 2014 Pembelajaran Problem Solving Model Abell Dan Pizzini Pada Siswa SMK Dalam Konteks Pengaktifan Kerja
Sabun Pembersih Badan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pemecahan masalah pada siswa diharapkan dapat membantu siswa setelah menyelesaikan pendidikan formal di sekolah.
Pembelajaran problem solving ini menuntut siswa agar dapat menyelesaikan permasalahan yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan suatu
masalah. Rumusan masalah yang
dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pembelajaran Problem Solving Model Abell Dan Pizzini Pada Siswa SMK Dalam Konteks
Pengaktifan Kerja Sabun Pembersih Badan ?”
1. Bagaimana keterlaksanaan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran problem
solving tipe Abell dan Pizzini pada siswa SMK dalam konteks Pengaktifan Kerja Sabun Mandi ditinjau dari sisi guru dan siswa?
2. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah menggunakan konsep-
konsep yang diterapkan pada Pengaktifan Kerja Sabun Mandi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan umum yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran problem solving tipe
Abell dan Pizzini dalam konteks pengaktifan kerja sabun mandi. 2.
Memperoleh informasi mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan masalah real life dengan menerapkan konsep-konsep pada pengaktifan
kerja sabun mandi
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1.
Bagi Guru Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan
problem solving yang tepat agar hasil belajar siswa lebih baik.
Nasibatun Umul Khairat, 2014 Pembelajaran Problem Solving Model Abell Dan Pizzini Pada Siswa SMK Dalam Konteks Pengaktifan Kerja
Sabun Pembersih Badan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Bagi siswa
Untuk melatih keterampilan memecahkan masalah yang dapat digunakan siswa dalam kehidupan bermasyarakat kelak.
3. Bagi peneliti
Menambah kompetensi dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian menggunakan pembelajaran problem solving.
4. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai penerapan problem solving dalam
pembelajaran.
E. Struktur Organisasi
Berikut ini diuraikan secara terperinci mengenai urutan penulisan pada tiap bab dan bagian sub bab yang terdapat dalam skripsi. Penulisan dalam skripsi dibagi kedalam lima
bab, yaitu Bab I pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian , Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Kesimpulan dan Saran.
Bab I terdapat lima sub bab, yaitu latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. Pada
latar belakang dijabarkan mengenai latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian ini. Pada sub bab identifikasi dan perumusan masalah dipaparkan mengenai permasalahan-
permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi yang terdapat pada latar belakang, selanjutnya dinyatakan dalam bentuk rumusan masalah. Pada sub bab tujuan penelitian
dijelaskan mengenai tujuan dilakukannya penelitian. Pada sub bab manfaat penelitian dipaparkan secara jelas manfaat dari penelitian yang dilakukan baik bagi guru, siswa, dan
peneliti lainnya. Pada sub bab struktur organisasi dijelaskan secara terperinci mengenai isi dari bab I sampai dengan bab V dalam penulisan skripsi ini, sehingga keterkaitan antar bab
I sampai bab V menjadi jelas.
Nasibatun Umul Khairat, 2014 Pembelajaran Problem Solving Model Abell Dan Pizzini Pada Siswa SMK Dalam Konteks Pengaktifan Kerja
Sabun Pembersih Badan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bab II terdapat lima sub bab, yang terdiri dari Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini, Perencanaan Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini,
Pelaksanaan Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini, Penilaian Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini, Tinjauan Konteks Masalah
Pengaktifan Kerja Sabun Mandi. Pada sub bab Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini dijelaskan mengenai pengembangan pembelajaran problem solving yang
dikembangkan oleh Abell dan Pizzini. Pada sub bab Perencanaan Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini dijelaskan secara terperinci mengenai perencanaan dalam
pembelajaran problem solving yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Guru perlu merencanakan apa yang harus dilakukan oleh siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Pada sub bab Pelaksanaan Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini dipaparkan mengenai kegiatan pengelolaan kelas,
penggunaan media dan sumber belajar, serta penggunaan metode dan strategi pembelajaran dengan mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Pada sub bab
Penilaian Pembelajaran Problem Solving Tipe Abell dan Pizzini dijelaskan sejauh mana penguasaan siswa terhadap pelajaran serta menilai sejauh mana ketepatan metode mengajar
pada guru. Sub bab Tinjauan Konteks Masalah Pengaktifan Kerja Sabun Mandi dipaparkan secara terperinci mengenai materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Bab III metodologi penelitian menjawab bagaimana rumusan masalah pada penelitian yang akan dipaparkan secara terperinci. Pada bab III ini terdiri dari delapan sub
bab, yaitu Metode Penelitian, Lokasi dan Subyek Penelitian, Definisi Operasional, Alur penelitian, Prosedur Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,
Pengolahan dan Analisis Data. Metode Penelitian dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif dan metode evaluative.
Pada Bab IV terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan. Pada hasil pembahasan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan secara terperinci. Pembahasan
dijelaskan secara terperinci mengenai jawaban dari rumusan masalah yang terdapat pada Bab II.
Nasibatun Umul Khairat, 2014 Pembelajaran Problem Solving Model Abell Dan Pizzini Pada Siswa SMK Dalam Konteks Pengaktifan Kerja
Sabun Pembersih Badan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada bab V terdiri dari kesimpulan dan saran. Pada sub bab kesimpulan dipaparkan mengenai keseluruhan isi dari penelitian. Pada sub Bab saran memuat saran yang
didasarkan pada hasil dari penelitian.
Nasibatun Umul Khairat, 2014 Pembelajaran Problem Solving Model Abell Dan Pizzini Pada Siswa SMK Dalam Konteks Pengaktifan Kerja
Sabun Pembersih Badan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain Sukmadinata, 2012 : 72. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi
atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-
angka Sukmadinata, 2012 : 73. Ada beberapa jenis informasi yang bisa diperoleh melalui penelitian deskriptif bagi pemecahan masalah. Pertama, informasi tentang keadaan saat ini
present condition. Kedua, informasi yang kita inginkan what we may want. Ketiga, Bagaimana sampai kesana, bagaimana mencapainya how to get there. Sukmadinata,
2012 : 75. Untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya diperlukan satu jenis informasi, mungkin dua jenis tetapi untuk memecahkan masalah tertentu diperlukan
ketiga-tiganya. Untuk mengembangkan suatu program, kurikulum atau sistem pendidikan diperlukan ketiga jenis informasi diatas Sukmadinata, 2012 : 76. Metode evaluatif
merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat worth dari suatu praktik
pendidikan. Nilai atau manfaat dari suatu praktik pendidikan didasarkan atas hasil pengukuran atau pengumpulan data dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu
yang digunakan secara absolut ataupun relatif Sukmadinata, 2012 : 120.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu sekolah menengah kejuruan negeri yang ada di kota Bandung. Subyek penelitian adalah siswa SMK kelas XII Kimia Industri. Subyek