Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Ria Afriyanti, 2012 Efektivitas Teknik Lets Tell A Story Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar bahasa merupakan salah satu hal penting dalam kegiatan pembelajaran, mengingat bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Selain bahasa Inggris, bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Dalam mempelajari bahasa Jerman, peserta didik dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut adalah keterampilan menyimak Hören, keterampilan membaca Lesen, keterampilan menulis Schreiben, dan keterampilan berbicara Sprechen. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan berbicara Sprechen merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dikuasai oleh peserta didik. Dengan berbicara, peserta didik dapat mengungkapkan ide, gagasan, pendapat dan perasaan yang dimilikinya. Pembelajaran berbicara bahasa Jerman juga mengarahkan peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar dalam bahasa asing. Namun, berdasarkan pengalaman mengajar selama Program Pengalaman Lapangan PPL dan juga tanya-jawab dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara bahasa Jerman peserta didik masih jauh dari yang diharapkan. Peserta didik sering mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide atau gagasan di depan kelas, misalnya pada saat mengungkapkan suatu hal, mengajukan pertanyaan, mengomentari penampilan teman atau menyanggah suatu argumen. Meskipun peserta didik telah memiliki kemampuan berbicara, namun tetap saja mereka kaku dan terbata-bata saat berbicara. Ria Afriyanti, 2012 Efektivitas Teknik Lets Tell A Story Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Banyak faktor yang diduga menyebabkan peserta didik menjadi terbatas keberaniannya dalam berbicara, salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan peserta didik untuk berbicara di depan umum, yakni adanya kesulitan dalam menentukan bahan pembicaraan sehingga mereka merasa bingung dengan topik yang harus dibicarakan. Selain itu juga rasa malu dan takut salah mengucapkan kata terkadang dialami para peserta didik yang menyebabkan mereka tidak mengucapkan apapun serta memilih untuk berdiam diri atau menonton rekannya. Kesulitan berbicara bahasa Jerman juga diduga disebabkan oleh kurangnya pembinaan kemampuan berbicara di dalam kelas, kurangnya penguatan kepercayaan diri peserta didik dalam berbicara bahasa Jerman serta kurangnya kesempatan yang disediakan untuk peserta didik aktif berbicara bahasa Jerman. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, seorang pengajar sebaiknya memiliki cara alternatif yang dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih aktif, inovatif dan kreatif serta berpusat pada peserta didik. Dalam hal ini penggunaan teknik pembelajaran yang tepat dan sesuai diasumsikan dapat membantu meningkatkan minat peserta didik dalam proses belajar. Melalui penggunaan teknik pembelajaran, diharapkan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas hasil belajar para peserta didik dapat lebih meningkat. Berbagai penelitian untuk meningkatkan keterampilan berbicara telah dilakukan, salah satunya oleh Sari Chorry pada tahun 2010 dengan judul penelitian “Pembelajaran Berbicara dengan Menggunakan Teknik Let’s Tell A Story Pada Siswa Kelas X SMAN 4 Cimahi“. Penelitian ini membuktikan bahwa teknik tersebut ternyata efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia. Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengujicobakan teknik tersebut, untuk membuktikan apakah teknik Let’s Tell A Story efektif digunakan dalam pembelajaran berbicara bahasa Jerman. Ria Afriyanti, 2012 Efektivitas Teknik Lets Tell A Story Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Identifikasi Masalah