108
Rahmita Noorbaiti, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN ANALISIS DAN SINTESIS MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
108 5.
Pencapaian kemampuan sintesis matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional. Pencapaian kemampuan sintesis matematis kedua kelas saintifik termasuk kategori tinggi sedangkan
pencapaian kelas konvensional termasuk dalam kategori sedang. 6.
Tidak terdapat perbedaan pencapaian kemampuan sintesis matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional berdasarkan kategori KAM tinggi, sedang, dan rendah.
7. Peningkatan kemampuan sintesis matematis siswa yang mendapat
pembelajaran dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Peningkatan kemampuan sintesis
matematis siswa pada kedua kelas termasuk dalam kategori sedang. 8.
Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan sintesis matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional berdasarkan kategori KAM tinggi, sedang, dan rendah.
9. Siswa kelas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menunjukkan sikap
positif terhadap mata pelajaran matematika, pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan soal-soal kemampuan analisis dan sintesis matematis.
5.2 Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, penelitian ini memberikan implikasi sebagai berikut :
1. Peningkatan kemampuan analisis kelas saintifik lebih baik daripada kelas
konvensional ditinjau dari keseluruhan dan KAM rendah. Akan tetapi perbedaan peningkatan kemampuan tersebut tidak terjadi pada kategori KAM
tinggi dan sedang. Peningkatan kemampuan KAM tinggi dan sedang tidak berbeda menunjukkan bahwa kedua pembelajaran efektif untuk meningkatkan
kemampuan analisis siswa. Hal ini dilihat dari indeks gain ternormalisasi kedua kelas yang termasuk kategori sedang.
109
Rahmita Noorbaiti, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN ANALISIS DAN SINTESIS MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
109 2.
Peningkatan kemampuan sintesis kelas saintifik tidak berbeda dengan peningkatan kemampuan sintesis kelas konvensional. Hal ini bertentangan
dengan teori yang mengatakan bahwa pendekatan saintifik mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Hal ini mungkin disebabkan oleh
kondisi subjek yakni siswa SMP yang belum terbiasa dengan kemampuan sintesis yang memang lebih tinggi dibanding kemampuan analisis. Dalam
kemampuan sintesis, indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa yakni kemampuan menemukan hubungan dan kemampuan menyusun
pembuktian. Sedangkan siswa SMP belum terbiasa dengan kemampuan yang menggunakan simbol-simbol abstrak.
3. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang berbeda dibanding penelitian Dewi
2013. Dalam penelitian yang dilaksanakan Dewi 2013 pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan sintesis akan tetapi tidak
terdapat perbedaan peningkatan kemampuan analisis antara kedua kelas. Adapun dalam penelitian ini, dengan pendekatan saintifik peningkatan
kemampuan analisis kelas saintifik lebih baik daripada kelas konvensional sedangkan peningkatan kemampuan sintesis tidak berbeda.
5.3 Rekomendasi
Berdasarkan hasil-hasil dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi yaitu:
1. Pembelajaran saintifik dapat diimplementasikan di Sekolah Menengah
Pertma SMP sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika, hanya saja tergantung pada kemampuan apa yang akan dikembangkan atau
ditingkatkan. Artinya jika kemampuan analisis yang akan ditingkatkan maka pendekatan saintifik dapat diterapkan.
2. Dalam menerapkan pendekatan saintifik, pendidik hendaknya menyesuaikan
rancangan pembelajaran dengan kemampuan peserta didiknya. Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang ditetapkan memang berada pada
zone of proximal development atau berada dalam jangkauan kemampuan
siswa dengan bantuan orang dewasa.