Pengamatan .1 Analisis tanah Berat 100 biji
humat dan pupuk P yang terbaik dari penelitian Herviyanti, Ahmad, Gusnidar dan Saidi 2009, yaitu:
B
1
= 400 ppm bahan humat setara dengan 0.8 ton ha
-1
yang dikombinasikan dengan pupuk P sebanyak 75 dari rekomendasi setara dengan 225 kg
SP-36 ha
-1
. B
2
= 800 ppm bahan humat setara dengan 1.6 ton ha
-1
yang dikombinasikan dengan pupuk P sebanyak 75 dari rekomendasi setara dengan 225 kg
SP-36 ha
-1
. B
3
= 400 ppm bahan humat setara dengan 0.8 ton ha
-1
yang dikombinasikan dengan pupuk sebanyak 100 dari rekomendasi setara dengan 300 kg
SP-36 ha
-1
. B
4
= 800 ppm bahan humat setara dengan 1.6 ton ha
-1
yang dikombinasikan dengan pupuk P sebanyak 100 dari rekomendasi setara dengan 300 kg
SP-36 ha
-1
. Untuk melihat peningkatan ketersediaan P dibandingkan dengan kontrol tanpa
pupuk dan bahan humat yang diulang sebanyak 2 ulangan, jadi jumlah petak percobaan seluruhnya adalah 26 petak.
3.5 Pengamatan 3.5.1 Analisis tanah
Pengamatan tanah yang dilakukan adalah analisis awal dan analisis setelah inkubasi. Analisis awal meliputi: analisis pH H
2
O 1 : 1 dan pH KCl 1 : 1 dengan metode elektrometrik, C-organik dengan metode Walkley and Black, N total dengan
metode Kjeldahl, P-tersedia metoda Bray II, Al-dd dengan metoda volumetric, K-dd, Mg-dd, Ca-dd dengan metoda pencucian 1 N ammonium asetat pH 7 dan KTK
dengan ammonium asetat pH 7, hasil analisis ini disesuaikan dengan kriteria ciri kimia tanah. Analisis setelah inkubasi dengan pemberian bahan humat, meliputi pH
H
2
O, KTK, C-Organik, P-tersedia, P-potensial, dan Al-dd.
3.5.2 Pengamatan terhadap tanaman 3.5.2.1 Tinggi tanaman
Tinggi tanaman diukur ketika umur tanaman mencapai pertumbuhan vegetatif maksimum yaitu 65 hari setelah tanam HST.