Umum Konstruksi Transformator Tiga Fasa

η = 2 2 2 2 cos 1 I V rugi I V rugi ∑ ∑ + − ϕ Bila : X = = ∑ 2 2 I V rugi konstan Maka, η = X X + − ϕ cos 1 ...................................................2.27

II.6 TRANSFORMATOR TIGA FASA

II.6.1 Umum

Tiga transformator berfasa satu dapat dihubungkan untuk membentuk bank-3 fasa susunan 3 fasa = 3 phase bank dengan salah satu cara dari berbagai cara menghubungkan belitan transformator. Pada tiga buah transformator satu fasa yang dipakai sebagai transformator tiga fasa, setiap kumparan primer dari satu transformator dijodohkan dengan kumparan sekundernya. Hendaknya dicatat bahwa pada transformator tiga fasa ini besar tegangan antar fasa L L V − dan daya transformator kVA tidak tergantung dari hubungan belitannya. Akan tetapi tegangan fasa netral N L V − serta arus dari masing-masing transformator tergantung pada hubungan belitannya. Ada beberapa jenis hubungan belitan yang terdapat pada transformator tiga fasa ini. Hubungan Y- Δ biasa digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan menengah atau rendah. Satu diantara alasannya adalah karena dengan menggunakan hubungan belitan ini, untuk membumikan dari sisi tegangan tinggi telah tersedia saluran netral. Dapat dibuktikan bahwa Universitas Sumatera Utara hubungan belitan ini adalah hubungan yang paling banyak dipergunakan di lapangan. Sebaliknya hubungan Δ-Y biasa digunakan untuk menaikkan tegangan dari tegangan rendah ke tegangan menengah atau dari tegangan menengah ke tegangan tinggi. Hal ini juga bertujuan sama, agar pada sisi tegangan tingginya apabila akan dibumikan telah tersedia saluran netralnya. Hubungan Δ-Δ adalah salah satu jenis hubungan belitan yang istimewa. Keuntungannya yaitu salah satu kaki transformator dapat dipindahkan apabila terjadi kerusakan atau apabila akan dilakukan perawatan, sementara dua yang tertinggal dapat terus beroperasi sebagai bank-3 fasa dengan rating kVA yang turun sampai dengan 57,7 dari bank yang asli. Hubungan ini dikenal sebagai hubungan belitan open-delta. Hubungan Y-Y paling jarang digunakan karena kesukaran dalam gejala arus penalaan dan harmonisa.

II.6.2 Konstruksi Transformator Tiga Fasa

Dua jenis konstruksi yang biasa dipergunakan pada transformator tiga fasa diperlihatkan pada Gambar 2.15 dan 2.16 berikut ini. SEKUNDER PRIMER R S r s t T Gambar 2.15. Transformator tiga fasa tipe inti Universitas Sumatera Utara R S T r s t PRIMER SEKUNDER Gambar 2.16. Transformator tiga fasa tipe cangkang Pada jenis inti core type kumparan dililitkan di sekitar dua kaki inti magnetik persegi, sedangkan pada jenis cangkang shell type kumparan dililitkan sekitar kaki tengah dari inti berkaki tiga dengan laminasi silicon-steel. Umumnya digunakan untuk transformator yang bekerja pada frekuensi di bawah beberapa ratus hertz. Silicon-steel memiliki sifat-sifat yang dikehendaki, yaitu murah, rugi inti rendah dan permeabilitas tinggi pada rapat fluks tinggi. Inti transformator yang dipergunakan dalam rangkaian komunikasi pada frekuensi tinggi dan tingkat energi rendah kadang-kadang dibuat dari campuran tepung ferromagnetik yang dimanfaatkan sebagai permalloy. Kebanyakan fluks terkurung dalam inti dan karena itu dirangkum oleh kedua kumparan. Meskipun fluks bocor yang dirangkum salah satu kumparan tanpa dirangkum yang lain merupakan bagian kecil dari fluks total, ia mempunyai pengaruh penting pada perilaku transformator. Kebocoran dapat dikurangi dengan Universitas Sumatera Utara membagi-bagi kumparan dalam bagian-bagian yang diletakkan sedekat mungkin satu sama lainnya. Pada konstruksi jenis inti core type, tiap kumparan dari dua bagian, satu bagian pada setiap kaki dari kedua kaki inti, kumparan primer dan sekunder merupakan kumparan yang konsentris. Dalam konstruksi janis cangkang shell type, berbagai variasi susunan kumparan konsentris dapat digunakan atau kumparan dapat terdiri dari sejumlah “apem” pancake tipis disusun dalam satu tumpukan dengan kumparan primer dan sekunder berselang-seling.

II.6.3 Hubungan Tiga Fasa Pada Transformator