Interpretasi Radiografi Jantung Anak Babi (Sus Scrofa) pada Manuver Rekrutmen Cedera Paru Akut Pediatri

INTERPRETASI RADIOGRAFI JANTUNG ANAK BABI (Sus
scrofa) PADA MANUVER REKRUTMEN CEDERA PARU
AKUT PEDIATRI

ARMEDI AZNI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Interpretasi Radiografi
Jantung Anak Babi (Sus scrofa) pada Manuver Rekrutmen Cedera Paru Akut
Pediatri adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2014
Armedi Azni
B04100114

ABSTRAK
ARMEDI AZNI. Interpretasi Radiografi Jantung Anak Babi (Sus scrofa) pada
Manuver Rekrutmen Cedera Paru Akut Pediatri. Dibimbing oleh HARRY
SOEHARTONO dan RIKI SISWANDI.
Penelitian ini bertujuan melakukan interpretasi radiografi jantung (vertebrae
heart score (VHS) dan cardiothoracic ratio (CTR) ) anak babi sebagai model
cedera paru akut (CPA) pediatri. Penelitian ini menggunakan 10 ekor anak babi.
Paru anak babi dikumbah dengan salin hangat untuk membuat kondisi CPA. Setelah
terjadinya kolaps paru, kedua kelompok menerima manuver rekrutmen. Kelompok
pertama (RmB) diberikan pembebatan pada rongga toraks sementara kelompok
kedua (Rm) tidak diberikan pembebatan. Pembebatan dinding dada dilakukan
untuk meniru kegagalan otot pernapasan pada bayi. Hasil penelitian menunjukkan
pada arah pandang right lateral, nilai sudut jantung berkisar antara 28.28-34.83o dan
nilai VHS kelompok RmB lebih besar dibandingkan kelompok Rm. Hal ini terjadi
karena pembebatan dinding dada menyebabkan peningkatan tekanan intratoraks.

Pada arah pandang dorsoventral, nilai CTR kedua kelompok dalam rentang normal.
Kelompok RmB sebagai model gangguan otot dada menunjukkan gangguan pada
jantung kanan yang terlihat dengan peningkatan nilai short axis. Kelompok Rm
tidak mengalami gangguan jantung kanan. Tekanan intratoraks menyebabkan
distensi ventrikel kanan pada manuver rekrutmen.
Kata kunci: induksi CPA, manuver rekrutmen paru, radiografi toraks

ABSTRACT
ARMEDI AZNI. Interpretation of Piglet Cardiovascular Radiography on
Recruitment Maneuver in Pediatric Acute Lung Injury. Supervised by HARRY
SOEHARTONO and RIKI SISWANDI.
This study was conducted to evaluate cardiovascular radiography (vertebrae
heart score (VHS) and cardiothoracic ratio (CTR)) during recruitment maneuver
after induced acute lung injury (ALI) in piglet as animal model. As many as ten
piglets used on this study. Condition of ALI were induced by lavaging prewarmed
saline into lung parenchymal. Recruitment maneuver performed into two groups.
The first group (RmB) was bandaged on their chest during recruitment maneuver
while the second group (Rm) was not. Chest bandaging is simulated abnormalities
of diaphragm muscle in baby. Samples were taken before and after recruitment
maneuver. On right lateral view showed that, angle of heart value were ranged

between 28.28-34.83o and VHS value increase in RmB greater than Rm. This is
happened because chest bandaging provided additional intrathoracic pressure. On
Dorsoventral view, CTR value between groups still in the normal range. RmB as a
model pediatric musculoskeletal disorders showed significant disturbance in right
heart has showed increase short axis value. Rm showed no significant
abnormalities. Intrathoracic pressure agreeged heart contractility by enlarging
right heart chamber during recruitment maneuver.
Keywords: induced ALI, lung recruitment maneuver, Thoracic radiography

INTERPRETASI RADIOGRAFI JANTUNG ANAK BABI (Sus
scrofa) PADA MANUVER REKRUTMEN CEDERA PARU
AKUT PEDIATRI

ARMEDI AZNI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada
Fakultas Kedokteran Hewan


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Interpretasi Radiografi Jantung Anak Babi (Sus Scrofa) pada
Manuver Rekrutmen Cedera Paru Akut Pediatri
Nama
: Armedi Azni
NIM
: B04100114

Disetujui oleh

Drh R Harry Soehartono, MAppSc PhD
Pembimbing I

Drh Riki Siswandi, MSi
Pembimbing II


Diketahui oleh

Drh Agus Setiyono, MS PhD APVet
Wakil Dekan

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga skripsi dengan judul “Interpretasi Radiografi Jantung Anak Babi (Sus
scrofa) selama Manuver Rekrutmen pada Model Cedera Paru Akut Pediatri”
berhasil diselesaikan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan
Februari 2013.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dari
Fakultas Kedokteran Hewan , Institut Pertanian Bogor. Selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan baik materil maupun moril,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Drh R Harry Soehartono, MAppSc PhD selaku dosen pembimbing I
dan Drh Riki Siswandi, MSi selaku dosen pembimbing II atas
bimbingan, arahan, dan nasihat dalam penyusunan skripsi ini;

2. Papa (Azwir), Mama (Afriani), dan ketiga adik tercinta (Anley, Ari
dan Amor) atas segala dukungan, doa, dan perhatian yang diberikan
kepada penulis;
3. Dr Drh Heru Setijanto PAVet(K) selaku dosen pembimbing akademik
atas bimbingan, arahan, dan nasihatnya;
4. Dr Ririe Fachrina Malisie, MSpA (K) selaku peneliti yang telah
membantu selama penelitian berlangsung;
5. Teman-teman seperjuangan dalam penelitian (Rian, Mas Hanif,
Nunu, Hafi, Riena dan Shine) atas bantuan dan kerjasamanya;
6. Riko, Ardian, Ratna, Chadefi, Sari, Siska, Egi, Devi, Sari serta
Kemala 47 lainnya atas dukungan dan doanya;
7. Terima kasih kepada Tim PDD Farewell 47 (Abid, Adis, Andra,
Yanuar, Frio, Fajar, Intan, Tatum, Tita, Papaw, dan Mira) atas kerja
samanya;
8. Gama, Tri, Kukuh, Novan, Risti, Mamad, serta teman-teman FKH 47
lainnya atas kebersamaanya selama ini;
9. Harini Pristiwa atas perhatian, semangat, dan dukungannya.
Semoga dukungan dan kebaikan yang telah diberikan menjadi amal baik dan
mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.

Bogor, Oktober 2014

Armedi Azni

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1

Manfaat Penelitian

1

TINJAUAN PUSTAKA

2

Cedera Paru Akut

2


Ventilasi Mekanik pada CPA

2

Konsep Manuver Rekrutmen

2

Anak Babi sebagai Hewan model

3

Interpretasi Regio Toraks

3

METODE

4


Tempat dan Waktu Penelitian

4

Alat dan Bahan

4

Hewan Coba

5

Tahapan Persiapan

5

Pengambilan Radiograf

6


Analisis Data

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

7

Nilai R dan L

7

Nilai RH dan LH

7

Nilai LAT

8

Nilai CTR

9

Nilai A

9

Nilai LC

10

Nilai HH

11

Nilai HC

11

Perbandingan Nilai HH dan HC

12

Sudut Jantung

13

Nilai Long Axis

14

Nilai Short Axis

14

Nilai Vertebrae Heart Score

15

SIMPULAN DAN SARAN

17

Simpulan

17

Saran

17

DAFTAR PUSTAKA

17

RIWAYAT HIDUP

19

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Rataan Nilai R dan L
Rataan Nilai RH dan LH
Rataan Nilai LAT
Rataan Nilai CTR
Rataan Nilai A
Rataan Nilai LC
Rataan Nilai Height of Heart (HH)
Rataan Nilai Height of Chest (HC)
Rataan Nilai HH:HC
Rataan Nilai Sudut Jantung
Rataan Nilai Long Axis
Rataan Nilai short axis (SA)
Rataan Nilai VHS

7
8
8
9
9
10
11
11
12
13
14
14
15

DAFTAR GAMBAR
1 Ventilator AVEA® bicore
2 Pengukuran jantung. (A) Pengukuran VHS, (B) Perbandingan HH:HC,
(C) Pengukuran sudut jantung, dan (D) Pengukuran di DV.
3 Mesin sinar X
4 Anak babi
5 Alur penelitian
6 Pengukuran Nilai R dan L
7 Pengukuran Nilai RH dan LH
8 Pengukuran Nilai A
9 Pengukuran Nilai LC
10 Pengukuran Nilai HH
11 Pengukuran Nilai HC
12 Pengukuran Nilai HH:HC
13 pengukuran Nilai sudut jantung
14 Pengukuran Nilai LA
15 Pengukuran Nilai SA
16 Pengukuran Nilai VHS

2
4
5
6
6
7
8
10
10
11
12
13
13
14
15
16

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cedera paru akut (CPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak
yang dapat menyebabkan kematian. Tingkat kejadian CPA adalah 2-8 kasus per
100000 penduduk per tahun (American Thoracic Society 1998). Sebagian besar
penderita meninggal disebabkan kegagalan multiorgan dan bukan akibat gagal
pernapasan. Salah satu organ yang terganggu adalah jantung karena hipoksia.
Hipoksia adalah keadaan patologis di dalam tubuh atau bagian dari tubuh (jaringan
atau sel) yang disebabkan kurangnya asupan oksigen (Wanandi et al. 2009).
Pertolongan pada kasus CPA biasanya menggunakan ventilasi mekanik yang
merupakan komponen penting dalam upaya pemenuhan pasokan oksigen ke
berbagai organ agar dapat menurunkan mortalitas CPA. Penggunaan ventilasi
mekanik yang tidak tepat dapat memperburuk cedera alveoli paru yang sudah
terjadi secara iatrogenik. Hal ini dapat diatasi dengan manuver rekrutmen yang
mencegah kolaps alveoli dengan konsep meningkatkan tekanan transpulmoner
(Amato et al. 1995).
Model hewan pada penelitian ini adalah anak babi. Anak babi merupakan
mamalia dengan struktur anatomi dan fisiologis yang mirip dengan anak manusia.
Anak babi lebih memperlihatkan kecenderungan untuk mengalami CPA karena
secara fisiologi, anatomi, dan mekanik respirasinya mirip dengan anak-anak. Anak
babi yang dijadikan model CPA diberikan manuver rekrutmen untuk memperbaiki
ventilasi paru dan bebat dinding dada. Pembebatan dinding dada bertujuan untuk
mengetahui pengaruh tekanan rongga dada terhadap fungsi respirasi dan fungsi
jantung.
Salah satu metode diagnosa yang dapat digunakan dalam perubahan regio
toraks adalah analisis radiografi. Proses radiografi dilakukan pada daerah toraks
dengan dua arah pandang yaitu dorsoventral (DV) dan right lateral (RL). Perbedaan
gambaran radiografi dan ukuran jantung dari interpretasi radiografi digunakan
untuk mengetahui kondisi jantung.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan melakukan interpretasi radiografi jantung (vertebrae
heart score (VHS) dan cardiothoracic ratio (CTR)) anak babi sebagai model cedera
paru akut (CPA) pediatri.

Manfaat Penelitian
Informasi yang diperoleh akan berguna untuk menentukan tatalaksana
pengobatan CPA pada bayi manusia dengan disertai kegagalan otot-otot
pernafasan.

2

TINJAUAN PUSTAKA
Cedera Paru Akut
Cedera paru akut adalah suatu sindrom berupa peradangan dan peningkatan
permeabilitas yang ditandai dengan abnormalitas klinis, radiologi, dan fisiologis
serta tidak diikuti hipertensi atrium kiri dan kapiler pulmoner. Kejadian CPA dapat
berupa hipoksia (PaO2:FIO2 kurang dari 300 mmHg), infiltrasi cairan bilateral yang
terlihat secara radiografi toraks, dan perubahan tekanan kapiler kurang dari 18 mm
atau tidak adanya gejala klinis akibat peningkatan tekanan atrium kiri (Susanto dan
Sari 2012).

Ventilasi Mekanik pada CPA
Ventilasi mekanik adalah teknik yang berlawanan dengan fisiologi ventilasi,
yaitu dengan menghasilkan tekanan positif sebagai pengganti tekanan negatif untuk
mengembangkan paru-paru (Gambar 1). Ventilasi preset pressure bertujuan untuk
mengembangkan paru-paru hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Sebaliknya,
ventilasi volume-cycled yang dapat mengembangkan paru-paru sampai volume
awal yang ditentukan serta menyalurkan volume alveolar yang konstan meskipun
terjadi perubahan paru-paru, sehingga ventilasi volume-cycled dijadikan sebagai
metode standar pada ventilasi mekanik tekanan positif (Lanken 2007).

Gambar 1 Ventilator AVEA® bicore

Konsep Manuver Rekrutmen
Manuver rekrutmen merupakan strategi meningkatkan tekanan
transpulmonar dengan tujuan membuka kembali unit-unit alveolar yang tidak
diaerasi atau dengan aerasi buruk. Manuver rekrutmen dilakukan dengan

3
mempertahankan tekanan akhir ekspirasi positif yang tinggi. Strategi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan ventilator ICU konvensional atau perangkat osilasi
frekuensi tinggi dalam posisi telentang atau tengkurap (Guerin et al. 2011).
Ventilasi mekanik digunakan sebagai penunjang oksigenasi pada pasien dan dapat
meminimalisasi kerusakan paru yang lebih lanjut.

Anak Babi sebagai Hewan model
Anatomi paru babi sama dengan manusia yang menjadi pembeda adalah pada
lobus asesorisnya. Babi mempunyai lobus asesorius sedangkan manusia tidak.
Sistem kardiovaskular babi juga mirip dengan manusia dalam hal morfologi dan
fungsi fisiologi.

Interpretasi Regio Toraks
Radiografi toraks bertujuan memeriksa trakea, paru-paru, jantung, esofagus,
diafragma, costae, dan rongga toraks. Radiografi toraks dilakukan pada saat inhalasi
maksimum untuk meningkatkan kontras struktur antara struktur radiolusen dan
radioopak yang juga memperluas ruang toraks dan mengembangkan lapangan paruparu. Pemeriksaan radiografi toraks menggunakan dua posisi yaitu secara lateral
dan DV atau ventrodorsal (VD). Posisi lateral sangat penting digunakan untuk
melihat secara langsung tampilan perubahan pada jantung dan vaskularisasi darah
(Carlisle dan Thrall 2005).
Parameter pengukuran VHS terdiri dari SA dan LA sedangkan pengukuran
CTR terdiri dari parameter nilai R, L, RH, LH, LAT, dan CTR. Long axis
merupakan pengukuran dari karina sampai ke puncak jantung. Short axis
merupakan pengukuran luas bagian jantung pada sumbu tegak lurus terhadap
sumbu panjang (LA). Nilai VHS adalah penjumlahan nilai LA dan SA. Nilai R
merupakan jarak antara dinding bebas ventrikel kanan jantung dengan dinding
kanan toraks. Nilai L merupakan jarak antara dinding bebas ventrikel kiri jantung
dengan dinding kiri toraks. Nilai RH merupakan jarak antara sumbu tengah jantung
dengan lebar jantung di ventrikel kanan. Nilai LH merupakan jarak antara sumbu
tengah jantung dengan lebar jantung di ventrikel kiri. Nilai LAT adalah jarak antara
dinding toraks kanan dan kiri. Nilai CTR adalah perbandingan lebar jantung
(RH+LH) dengan lebar rongga toraks (LAT). Nilai A merupakan jarak dari lebar
aorta sebelah kiri ke sumbu tengah jantung. Nilai LC merupakan jarak dari sumbu
tengah jantung bagian kranial dengan dinding kiri toraks. Nilai hight of heart (HH)
merupakan tinggi jantung dari basis ke dasar rongga toraks. Nilai hight of chest
(HC) adalah tinggi rongga toraks yang diukur dari dasar rongga toraks ke aorta
descenden yang mendekati dinding rongga toraks bagian atas. Sudut jantung
dibentuk oleh sumbu LA dan dasar rongga toraks (Toombs dan Wildmer 1994).
Teknik pengukuran terlihat pada Gambar 2.

4

Gambar 2 Pengukuran jantung. (A) Pengukuran VHS, (B) Perbandingan HH:HC,
(C) Pengukuran sudut jantung, dan (D) Pengukuran di DV.

METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium bedah eksperimental dan laboratorium
radiologi Divisi Bedah dan Radiologi Departemen Klinik, Patologi dan Reproduksi
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan hewan
dilakukan di kandang Unit Pemeliharaan Hewan Laboratorium (UPHL) Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan dari dari bulan
Januari–Februari 2013.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah mesin sinar X pada Gambar 3 (Diagnostic X-Ray
Unit VR-1020, MA Medical Corporation, Nakanodai-Japan), kaset dengan
intensifying screen, film ronsen ukuran 24x30 (Kodak Medical X-Ray Film), apron,
alat bedah minor, laryngoscope, endo tracheal tube (ETT), infus set, pompa isap,
IV-cath (kateter kupu-kupu), benang jahit Catgut (Catgut Chrome®, Bbraun), jarum
bulat-tumpul, triway, mesin ventilator AVEA® bicore (Carefusion, Yorba LindaAmerika), bebat yang tersambung dengan spigmomanometer
Bahan yang digunakan adalah Kodak GBX Developer-Analog (Carestream
Health Inc), Kodak GBX Fixer RPLR 1369 (Carestream Health Inc), Atropin Sulfat
(Aludonna®, PT. Armoxindo Farma), Ketamin (Ketamil®, Troy Laboratories),
Xylazine (Ilium Xylazil®, Troy Laboratories), Propofol (Lipuro®, B BRAUN
Medical Inc.), Midazolam (Hipnoz®, PT Pharoz), Fentanyl (Fentanyl Injection®,

5
Johnson&Johnson), Vecuronium Bromida (Ecron®, PT. Pharoz), dan larutan infus
NaCl 0.9% (PT. Widatra Bhakti)

Gambar 3 Mesin sinar X

Hewan Coba
Model hewan (Gambar 4) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor
anak babi (Sus scrofa) berumur 1–3 bulan dengan bobot badan (BB) 5–10 kg.
Penelitian ini mendapatkan persetujuan atas perlakuan etik dari komite Etik
Penggunaan Hewan IPB dengan nomor 03-2013 IPB. Selama adaptasi anak babi
diberikan oxfendazol sebagai antihelmentik dan suplemen zat besi. Kemudian
hewan coba dibagi dalam dua kelompok perlakuan yang sama banyak. Kelompok
pertama diberikan pembebatan pada dinding dada (RmB). Kelompok kedua tidak
dilakukan pembebatan pada dinding dada (Rm). Kedua kelompok hewan akan
menjalani perlakuan dasar yaitu: anestesi, pemasangan ETT, kumbah paru (lung
lavage), pemberian ventilasi mekanik, dan rekrutmen paru.

Tahapan Persiapan
Anestesi diawali dengan pemberian premedikasi Aludonna® secara
intramuskular (IM), kemudian dilakukan induksi anastesi dengan kombinasi
Ketamil® dan Ilium Xylazil® secara IM. Setelah terinduksi, dilakukan pemasangan
akses vena perifer pada vena aurikularis dengan IV-cath dan three way stop cock.
Setelah IV-cath terpasang, IV-cath disambungkan dengan satu set pompa syringe
yang berisi Lipuro®, Hipnoz®, dan Fentanyl®. Injeksi intravena Ecron® dilakukan
secara periodik setiap 30 menit. Pemasangan ETT dilakukan pada anak babi.
Kumbah paru dilakukan dengan mengalirkan cairan salin hangat ke dalam ETT ke
dalam parenkim paru untuk menginduksi CPA. Pada kelompok RmB dilakukan
pembebatan dengan menggunakan manset dari karet yang tersambung dengan
selang pompa yang diberikan tekanan udara. Setalah terinduksi CPA, ETT
dihubungkan dengan ventilator AVEA®.

6

Gambar 4 Anak babi

Eutanasia

Premedikasi
Sedasi
Intubasi

Kumbah
Bronkus

1 jam

Ventilasi
Mekanik

1 jam

Manuver
Rekrutmen
2 jam

Sampel
Radiografi
prerekrutmen

1 jam

Sampel
Radiografi
pascarekrutmen

Gambar 5 Alur penelitian
Pengambilan Radiograf
Setelah anak babi teranestesi dilakukan pengambilan radiografi dalam dua
kali pengambilan yaitu arah pandang RL dan DV. Pengambilan data pada kedua
kelompok dilakukan pada tahap prarekrutmen (sebelum kumbah dan ventilasi
mekanik) dan pascarekrutmen. Evaluasi radiografi dilakukan dengan pengukuran
nilai-nilai VHS, sudut jantung, HH:HC, A0.05) antarperlakuan (Tabel 1).
Nilai L berfungsi untuk mengetahui pembesaran jantung sebelah kiri. Kedua
kelompok tersebut mengalami penurunan nilai L yang tidak signifikan (P>0.05)
antarperlakuan (Tabel 1). Nilai R sama dengan nilaiL pada kedua kelompok sesuai
dengan Toombs dan Wildmer (1994) menyatakan bahwa nilai R dan L yang
proporsional pada anjing ketika R sama dengan L.
Tabel 1 Rataan Nilai R dan L
Perlakuan
Prarekrutmen
Pascarekrutmen

Kelompok babi
Rm
R
1.06±0.37ax
1.24±0.40ax

RmB
L
1.16±0.32ax
0.90±0.37ax

R
1.52±0.49ax
1.37±0.42ax

L
1.10±0.53ax
0.79±0.32ax

Keterangan: Rm= manuver rekrutmen tanpa pembebatan; RmB= manuver rekrutmen dengan
pembebatan. Huruf superscript (a,b) yang berbeda pada kolom yang sama
menyatakan adanya signifikan (P0.05) antar perlakuan (Tabel 2). Nilai RH sama dengan LH pada
kedua kelompok. Hal ini sesuai dengan Toombs dan Wildmer (1994) yang

8
menyatakan bahwa nilai R dan L yang proporsional pada anjing ketika nilai RH
sama dengan LH.
Tabel 2 Rataan Nilai RH dan LH
Perlakuan
Prarekrutmen
Pascarekrutmen

Kelompok babi
Rm
RH
2.94±0.31ax
2.84±0.49ax

RmB
LH
2.99±0.20ax
3.23±0.36ax

RH
2.58±0.31ax
2.94±0.31ax

LH
3.04±0.60ax
3.27±0.27ax

Keterangan: Rm= manuver rekrutmen tanpa pembebatan; RmB= manuver rekrutmen dengan
pembebatan. Huruf superscript (a,b) yang berbeda pada kolom yang sama
menyatakan adanya signifikan (P