Peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Sumatera Utara Tahun 2015

(1)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN

PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA

TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

HARIS RAMADHAN

112407047

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN

PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA

TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

HARIS RAMADHAN

112407047

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

PERSETUJUAN

Judul : Peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Sumatera Utara Tahun 2015

Kategori : Tugas Akhir

Nama : Haris Ramadhan

Nomor Induk Mahasiswa : 112407047

Program Studi : D3 Statistika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2014

Disetujui oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing,

Ketua,

Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si


(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA

TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2014

HARIS RAMADHAN 112407047


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul peramalan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Sumatera Utara tahun 2015.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Dr. Suwarno Arriswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris program studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh Staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayah Suparjan, Ibu Nur’asni dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan 3

1.5 Lokasi Pengumpulan Data 3

1.6 1.7 Metedologi Penelitian Tinjauan Pustaka 3 6

Bab 2 Landasan Teori 8

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Kegunaan Peramalan 8

2.3 Metode Peramalan

2.3.1 Jenis-Jenis Peramalan 2.3.2 Jenis-Jenis Pola Data

2.3.3 Metode Peramalan Yang Digunakan

9 9 11 12

Bab 3 Gambaran Umum Tempat Riset 15

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 3.1.4 Masa Orde Baru sampai Sekarang

15 16 16 16 17

3.2 Tugas Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik

3.2.1 Tugas 3.2.2 Fungsi 3.2.3 Kewenangan 17 17 17 18

3.3 Visi dan Misi BPS 18

3.3.1 Visi BPS 18

3.3.2 Misi BPS 19

3.4 Struktur Organisasi 19


(7)

Halaman

Bab 4 Analisis Data 22

4.1 Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan 22

4.1.1 Jumlah Penduduk Laki-laki Sumatera Utara 22 4.1.2 Jumlah Penduduk Sumatera Utara 23

4.2 Peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan 25

4.2.1 Peramalan Jumlah Penduduk laki-laki 25

4.2.2 Peramalan Jumlah Penduduk Perempuan 29

Bab 5 Implementasi Sistem 34

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 34

5.2 Pengertian Microsoft Excel 34

5.3 Pengolahan Data dengan Microsoft Excel 35

5.4 Memasukkan Data ke Dalam Ms Excel 2007 36

5.5 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Penduduk 37

5.5.1 Fungsi Moving Average 37

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 41

6.1 Kesimpulan 41

6.2 Saran 42

Daftar Pustaka Lampiran


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk laki-laki Sumatera Utara 22

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Perempuan Sumatera Utara 24

Tabel 4.3 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki pada tahun 2015 29


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPS 20

Gambar 3.2 Gambar Logo BPS 21

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Ms Excel 2007 36

Gambar 5.2 Tampilan Kotak dialog Data Analysis 38

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog moving Average 38


(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau negara maka perlu di dalami kajian demografi sehinga kependudukan sangat erat kaitanya dengan demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan -ekuatan yang menambah dan k-ekuatan-k-ekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Dimana jumlah penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal akan dikurangi jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya .

Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia karena masalah ini bukan hanya di hadapi negara-negara yang sedang bekembang tetapi juga dengan negara maju. Oleh sebab itu studi tentang kependudukan telah menjadi subyek yang menarik di antara ahli ilmu-ilmu sosial yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia. Mereka mengkaitkan bahwa pertumbuhan penduduk dan aspek aspek kependudukan sangat besar pengaruhnya terhadap perencanaan pembangunan yang akan dilakukan pemerintah pada suatu wilayah tertentu, karena itu pengembangan kependudukan yang serasi, selaras, seimbang dan berkualitas perlu di upayakan demi terwujutnya peningkaytan pelaksanaan pembangunan yang bepotensi di segala bidang.


(11)

Hal itu tidak terlepas dari pengaruh kependudukan yang perlu dan harus di ketahui oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggungjawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan kemungkinan masalah yang timbul juga dapat dicegah dan dapat dihindari. Misalnya seperti pada perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kesejahtraan sosial dan lain-lain.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu, makan dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah jiwa. Dimana sensus penduduk merupakan suatu usaha untuk pengumpulan, penyusunan, pengolaha, seta penerbitan data-data yang bersifat ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk pada suatu wilayah tertentu dan juga pada waktu tertentu.

Melihat dari hal itu penulis mengambil judul ”PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2015” Sebagai judul tugas akhir.

1.2 Identifikasi Masalah

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk propinsi Sumatera Utara pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang. Penulis juga ingin mengetahui apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan


(12)

kebijaksanaan yang menyangkut pembangunan yang ditinjau dari jumlah penduduk.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan jumlah penduduk di propinsi Sumatera Utara dengan jenis kelamin Laki-laki dan Perempuan dari tahun 2005-2012.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah penduduk di Propinsi Sumatera Utara tahun 2015 berdasarkan data dari tahun 2005-2012. Adapun tujuannya adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Propinsi Sumatera Utara, dengan diketahuinya ramalan penduduk tahun 2015 diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi kependudukan yang terjadi.

1.5 Lokasi Pengumpulan Data

Pengumpulan data mengenai jumlah penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Jalan Asrama No.179, Medan.

1.6 Metodelogi Penelitian

Untuk menyusun Tugas Akhir ini, Penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk memperoleh data. Metode yang digunakan sebagai berikut:


(13)

1. Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian yaitu mencari data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang di kumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Teknik dan Analisa Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode smoothing dengan rata-rata bergerak ganda (Double Moving Average) dan pertumbuhan geometri (Geometrik Grown).

a. Rata-rata Bergerak Ganda

Rumus yang di gunakan sebagai berikut:

1. Rata-rata bergerak tunggal, rumusnya adalah:

��+��−�+ ��−�+ … +��−�+�

2. Rata-rata bergerak ganda, rumus nya adalah :

��′ =�� ′+

�−�′ +��−�′ +��−�′ + … +��−�+�′


(14)

3. Nilai ramalan, rumusnya adalah:

��+�= ��+ ���

keterangan :

Xt = Nilai rata periode ke-t

S’t = Nilai rata-rata bergerak tunggal pada waktu t

S”t = Nilai rata-rata waktu bergerak ganda pada waktu ke t

N = Banyak nilai masa lalu

at = Konstanta untuk m periode ke muka

bt = Komponen kecendrungan

m = Jumlah periode ke mukak yang di ramalkan

Ft+m+ = Nilai ramalan untuk t+m waktu ke dapan

b . Pertumbuhan Geometrik

Geometrik adalah pertumbuhan bertahap (discrate) dimana dalam gerafik di tiap tahun merupakan satu tahap. Adapun rumus proyeksi geometri adalah sebagai berikut:

Pt = po (1+r)t

keterangan:

Pt = Jumlah hasil penduduk pada t Po =Jumlah penduduk pada tahun awal

r = Rata-rata tingkat jumlah penduduk pertahun t =Jangka waktu (tahun)


(15)

1.7 Tinjauan Pustaka

Sumber bacaan atau informasi yang penulis dapatkan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:

Katalog Badan Pusat Statistik “Statistik Jumlah Penduduk Menurut

Kelompok Umur dan Jumlah Kelamin Sumatra Utara “ menggambarkan tentang tabel jumlah penduduk Sumatera Utara mulai dari tahun 2005-2012. BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, indentifikasi masalah, abatasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penelitian, serta sistem penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang pengertian-pengertian, teori-teori kependudukan.

BAB 3: GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.

BAB 4: ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan regresi linier untuk menganalisa jumlah penduduk Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.


(16)

BAB 5: IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan dalam melakukan analisis penelitian dalam penulisan Tugas Akhir.

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat.


(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan

Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa diwaktu yang akan datang. Peramalan merupakan suatu alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efisien dan efektif. Peramalan adalah peroses untuk memperkirakan berapa jumlah penduduk di masa yang akan datang.

2.2 Kegunaan Peramalan

Ramalan dipergunakan sebagai perkiraan, bukan merupakan suatu angka atau bilangan yang haarus di pergunakan begitu saja. Penggunaannya masih memerlukan pertimbangan dari para pemakai. Hal ini disebabkan oleh karena hasil ramalan biasanya didasarkan atadasar asumsi-asumsi, kalau keadaan tidak berubah seperti waktu sebelumnya.

2.3 Metode Peramalan

Aspek-aspek yang menggunakan peramalan cukup luas baik secara waktu, faktor-faktor penentu kejadian sebenarnya, jenis-jenis pola data dan beberapa pola lain. Hal yang sangat mempengaruhi terhadap kesuksesan dalam menentukan ramalan adalah pemiliahan yang tepat.


(18)

2.3.1 Jenis-jenis Peramalan

Dalam hal ini peramalan ini beberapa teknik telah dikembangkan dan dapat dikelompokkan kedalam dua metode yaitu:

1. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah metode peramalan yang sangat mengandalkan pola data historis yang di miliki. Permalan kuantitatif ini di pergunakan bila dapat digunakan kondisi sebagai berikut:

a. Tersedianya informasi tentang masa lalu.

b. Informasi tersebut dapat di kuantitatifkan dalam bentuk data.

c. Informasi tersebut dapat di asumsikan bahwa pola masa lalau akan terus

berlajut samapai ke masa akan datang.

Metode kuantitatif ini dibagi menjadi dua yaitu:

1) Metode deret berkala ( time series)

Metode deret berkala adalah peramalan dimasa datang didasarkan pada nilai sebuah variabel masa lalu atau kesalahan yang dilakukan sebelum nya. Tujuannya yaitu meneliti pola data yang digunakan untuk meramalkan dan melakukan ekstrapolasi ke masa depan. Metode

peramalan ini mengunakan time series sebagai dasar peramalan data aktual

lalu yang akan diramalkan untuk mengetahui pola data yang di perlukan untuk menentukan metode peramalan yang sesuai. Metode-metode

peramalan dengan time series yaitu:


(19)

1. Metode Data Lewat

2. Metode Rata-rata Kumulatif

3. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average)

4. Metode Eksponensial Smoothing

b. Metode Box-Jenkins

c. Metode Perkiraan Trend dengan Regresi

2) Metode Kausal

Metode ini mengansumsikan bahwa faktor yang menunjukan hubungan sebab-akibat dengan satu atau lebih variabel bebas. Metode peramalan dengan kausalitas yaitu:

a. Metode Regresi dan Korelasi

b. Metode Ekonometrika

c. Metode Analisis Input-Output

2. Metode Kualtatif (Tegnologi)

Metode peramalan kualitatif ini tidak memerlukan data yang serupa seperti metode peramalan kuantitatif. Input yang dibutuhkan tergantung pada pemikiran intuitif, pertimbangan, dan pengetahuan yang telah di dapat. Metode ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Metode Eksplorasi

Metode ini dimulai dengn masa lalu dan masa kini sebaga titik awalnya dan bergerak kearah masa depan dengan melihat semua kemungkinan yang ada.


(20)

Metode ini dimulai dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang akan datang, kemudian bererja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat di capai berdasarkan kendala, sumber data, dan teknologi yang tersedia.

2.3.2 Jenis-jenis Pola Data

Tahapan yang paling dalam pemilihan metode time series yang tepat adalah

membuat asumsi terhadap jenis bentuk pola data. Pola data itu dikelompokan menjadi empat, yaitu:

a. Pola Data Horizontal

Bentuk pola data ini terjadi bila nilai data berflutuasi di sekitar nilai rata-ratanya.

b. Pola Data Musiman

Bentuk pola data ini terjadi bilka datana dipengaruhi oleh faktor musiman.

c. Pola data siklis

Bentuk pola data ini terjadi bila data ini dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi yang panjang seperti dihubungkan dengan siklis bisnis dan lain-lain.

d. Pola tren

Bentuk pola data ini terjadi apabila penurunan atau kenaikan data terjadi berkepanjangan.


(21)

2.3.3 Meode Peramalan Yang Digunakan

Dalam penulisan ini penulis menggunakan permalan kuantitatif metode smoothing

yaitui Metode Rata-rata Bergeraka Ganda (Doubel Moving Average) dan

pertumbuhan geometris ( Geometric Growth). Alasan memilih metode ini

dikarenakan karena data yang akan dianalisis adalah data yang memiliki bentuk pola siklis (berfluktuatif) dan akan lebih tepat bila digunakan untuk peramalan dengan teknik tersebut . rumus yang digunakan adalah:

Kolom 4

=

�,+��−�+��−�+⋯+��−�+� (2.1) Kolom 5

"

=

��+��−�+��−� + …+��−�+�

� (2.2)

Kolom 6

�� = ��� − ��" (2.3)

Kolom 7

�� = �−�� (�� − ��" (2.4)

Kolom 8

��+� = ��+ ��� (2,5)

Keterangan:

Xt = Nilai data pada periode ke-t

st′ = Nilai rata-rata bergerak tunggal pada waktu t st" = Nilai rata-rata bergerak ganda pada waktu t


(22)

N = Banyak nilai masa lalu

at = Konstanta untuk m periode ke muka

bt = Komponen kecenderungan

m = Jumlah periode ke muka yang diramalkan

Ft+m = Nilai ramalan untuk t+m waktu ke depan

Dan pertumbuhan secara geometri (geometric growth) rumus yang digunakan

adalah:

Pt = Po ( 1+r)t (2.6)

keterangan :

Pt = jumlah hasil yang dicapai pada t

Po = jumlah yang dicapai pada tahun awal

r = rata-rata tingkat perkembangan hasil yang dicapai pertahun

t = jangka waktu (tahun)

Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimalkan kesalahan meramal. Karena itu dalam menghitung kesalahan meramal digunakan:

a. Mean Absolute Error ( MAE )

Mean Absolute Error ( MAE ) adalah rata-rata absolut dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda positif aatau negatif.


(23)

���= ∑ |�� �

�=� − ��|

b. Mean Aquer Error (MAE)

Mean Aquer Error (MAE) adalah kesalahan meramal yang diperlukan.

���= ∑ (��

�=� − ��)

c. Mean Absolute Percentage Error ( MAPE)

Mean Absolute Percentage Error ( MAPE) merupakan nilai tengah kesalahan persentase absolut dari suatu peramalan.

���� =

∑ ���− ��

� � �

�=�

keterangan:

Xt = Nilai data periode ke-t

Ft = Nilai ramalan periode ke-t


(24)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya.

Setiap sepuluh tahun sekali, BPS menyelenggaraka samping itu, BPS juga melakukan pengumpulan data, menerbitkan publikasi statistik nasional maupun daerah, serta melakukan analisis data statistik yang digunakan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. BPS juga terdapat di setiap daerah, karena BPS merupakan instansi vertikal, yakni instansi yang berada di daerah, sehingga bukan merupakan bagian dari instansi milik daerah, Tugas lain BPS di daerah adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan statistik regional. Setiap sepuluh tahun sekali BPS menyelenggarakan:


(25)

2. Sensus Pertanian (ST) pada setiap tahun berakhiran "3" (tiga), dan

3. Sensus Ekonomi (SE) pada setiap tahun berakhiran "6" (enam).

3.1.1 Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur

pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en

Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik.

Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan

nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan

dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme

statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen

(IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.

3.1.2 Masa pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer.

Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu gunseikanbu

3.1.3 Masa kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia).


(26)

Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

3.1.4 Masa orde baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS.

3.2 Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik

Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.

3.2.1 Tugas

BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan

fungsi:

1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik.


(27)

3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.

4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang

kegiatan statistik; dan

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga.

3.2.3 Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS memunyai

kewenangan:

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara

makro.

3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yaitu:

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik. 2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

3.3 Visi dan Misi BPS

3.3.1 Visi


(28)

3.3.2 Misi

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk

penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung

pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran,

dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang

diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

3.4 Struktur Organisasi BPS

Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masing-masing bagian.


(29)

Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS.

Gambar 3.1 Struktur organisasi BPS Provinsi

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai / staf tersebut.

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur

K E P A L A

Bagian Tata Usaha

Bidang I ntegrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik Bidang

Neraca Wilayah & Analisis Statistik Bidang Stat. Distribusi Bidang Stat. Produksi Bidang Stat. Sosial

Seksi St at ist ik Kependudukan

Seksi St at ist ik Ket ahanan Sosial

Seksi St at ist ik Kesej aht eraan

Rakyat

Seksi St at ist ik Konst ruksi, Pert

am-bangan & Energi Seksi St at ist ik

I ndust ri Seksi St at ist k

Pert anian

Seksi St at ist k Niaga & Jasa Seksi St at ist k Keuangan & Harga

Produsen Seksi St at ist k Harga Konsumen &

Perdag. Besar

Seksi Analisis St at ist ik

Lint as Sekt or Seksi Neraca Konsumsi Seksi Neraca Produksi Seksi Diseminasi dan Layanan St at ist ik

Seksi Jaringan dan Ruj ukan St at ist ik

Seksi I nt egrasi Pengolahan Dat a SubBag Bina Program SubBag Urusan Dalam SubBag Kepegaw aian dan Hukum SubBag Keuangan SubBag Perlengkapan Tenaga Fungsional


(30)

spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja.

Adapun tujuan dari struktur organisasi dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) adalah :

a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai

departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.

b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati

bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

3.5 Logo BPS

Logo BPS adalah sebagai berikut:


(31)

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Sumatera Utara Tahun 2005-2012

4.1.1 Jumlah Penduduk Laki-laki Sumatera Utara Tahun 2005-2012

Pada periode 2005-2012, jumlah penduduk laki-laki Sumatera Utara pada umumnya mengalami penambahan jumlah penduduk dari tahun-tahun sebelumnya, kecuali pada tahun 2010 yang mengalami penurunan. Pada tahun 2006 jumlah penduduk mengalami peningkatan terbesar yaitu sekitar 159.433 orang.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Laki-Laki Sumatra Utara Tahun 2005-2012 Tahun Laki-laki

2005 6.165.071

2006 6.324.504

2007 6.381.870

2008 6.489.000

2009 6.594.118

2010 6.483.354

2011 6.544.092

2012 6.591.686

Dengan menggunakan persamaan rumus (2.6) maka angka (rasio) jumlah


(32)

�� =�0 (1 +�)�

�2012 =�2005 (1 +�)8

6.591.686 = 6.165.071 (1 +�)8 (1 +�)8 = 6.591.686

6.165.071 (1 +�)8 = 1,069198716 (1 +�) = �8 1,069198716 (1 +�) = 1,0089398761

� = 1−1,0089398761

� = 0,008940

Dengan jumlah penduduk laki-laki pada periode tahun 2005-2012 sebanyak 0,008940, ini berarti pada periode tersebut jumlah penduduk laki-laki Sumatera Utara mengalami peningkatan positif sebanyak 8.940 jiwa.

4.1.2 Jumlah Penduduk Perempuan Sumatera Utara Tahun 2005-2012

Pada periode 2005-2012, jumlah penduduk perempuan Sumatera Utara pada umumnya mengalami penambahan jumlah penduduk dari tahun-tahun sebelumnya, kecuali pada tahun 2010 yang mengalami penurunan. Pada tahun

0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah Penduduk Laki-laki


(33)

2006 jumlah penduduk mengalami peningkatan terbesar yaitu sekitar 157.383 jiwa.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Perempuan Sumatra Utara Tahun 2005-2012 Tahun Perempuan

2005 6.161.607

2006 6.318.990

2007 6.452.501

2008 6.553.317

2009 6.654.268

2010 6.498.850

2011 6.559.504

2012 6.623.715

Dengan menggunakan persamaan rumus (2.6) maka angka (rasio) jumlah

penduduk perempuan dalam periode ini adalah:

�� =�0 (1 +�)�

�2012 =�2005 (1 +�)8

6.623.715 = 6.161.607 (1 +�)8 (1 +�)8 = 6.161.607

6.623.715 (1 +�)8 = 1074997967 (1 +�) = �8 1,009080829 (1 +�) = 1,009080829

� = 1−1,009080829

� = 0,009080829


(34)

Dengan jumlah penduduk perempuan pada periode tahun 2005-2012 sebanyak 0,009081, ini berarti pada periode tersebut jumlah penduduk perempuan Sumatera Utara mengalami peningkatan positif sebanyak 9.081 jiwa.

4.2 Peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Sumatera Utara Tahun 2013-2015

4.2.1 Peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Sumatera Utara Tahun 2013-2015

�� =��

+��−�+ ��−�+ … +��−�+�

Maka dari rimus diatas dapat dihitung:

Peride ke 2 (tahun 2006) = 6.165.071 + 6.324.504

2 = 6.244.787,5 Peride ke 3 (tahun 2007) = 6.324.504 + 6.381.870

2 = 6.353.187 Peride ke 4 (tahun 2008) =6.381.870 + 6.489.000

2 = 6.643.543,5 0

1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah Penduduk Perempuan Tahun


(35)

Peride ke 5 (tahun 2009) = 6.489.000 + 6.594.118

2 = 6.541.559 Peride ke 8 (tahun 2010) = 6.594.118 + 6.483.354

2 = 6.538.736 Peride ke 9 (tahun 2011) = 6.483.354 + 6.544.092

2 = 6.513.723 Peride ke 10 (tahun 2012) = 6.544.092 + 6.591.686

2 = 6.567.889

�� =��

+��−�+ ��−�+ … +��−�+�

Maka dari rumus diatas dapat dihitung:

Peride ke 3 (tahun 2007) = 6.244.787.50 + 6.353.187,00

2 = 6.298.987.25 Peride ke 4 (tahun 2008) = 6.353.187,00 + 6.4354.35,00

2 = 6.394.311,00 Peride ke 5 (tahun 2009) = 6.435.435,00 + 6.541.559,00

2 = 6.488.497,00 Peride ke 6 (tahun 2010) = 6,541,559,00 + 6.538.736,00

2 = 6.540.147,50 Peride ke 7 (tahun 2011) = 6.538.736,00 + 6.513.723,00

2 = 6.526.229.50 Peride ke 8 (tahun 2012) = 6.513.723,00 + 6.567.889,00

2 = 6.540.806,00

Setelah itu hitung nilai konstanta m periode ke selanjutnya (at) dengan

persamaan rumus (2.3) yaitu:

��= ���− ��"


(36)

Peride ke 3 (tahun 2007) = 2(6.353.187,00)−6.298.987,25) = 6.407.386,75

Peride ke 4 (tahun 2008) = 2(6.435.435,00)−6.394.311,00) = 6.476.559,00

Peride ke 5 (tahun 2009) = 2(6.541.559,00)−6.488.497,00) = 6.594.621,00

Peride ke 6 (tahun 2010) = 2(6.538.736,00)−6.540.147,50) = 6.537.324,50

Peride ke 7 (tahun 2011) = 2(6.513.723,00)−6.526.229,50) = 6.501.216,50

Peride ke 8 (tahun 2012) = 2(6.567.889,00)−6.540.806,00) = 6.594.972,00

Setelah itu hitung nilai bt dengan menggunakan persamaan rumus (2.4) yaitu:

�� = � − �� (��′− ��")

Maka didapat nilai bt untuk:

Peride ke 3 (tahun 2007) = 2

2−1(6.353.187,00)−6.298.987,25) = 108.399,50

Peride ke 4 (tahun 2008) = 2

2−1(6.435.435,00−6.394.311,00) = 82.248,00


(37)

Peride ke 5 (tahun 2009) = 2

2−1(6.541.559,00−6.488.497,00) = 106.124,00

Peride ke 6 (tahun 2010) = 2

2−1(6.538.736,00−6.540.147,50) = −2.822,00

Peride ke 7 (tahun 2011) = 2

2−1(6.513.723,00−6.526.229,50) = −25.013,00

Peride ke 8 (tahun 2012) = 2

2−1(6.567.889,00−6.540.806,00) = 54.166,00

Sehingga dapat dihitung nilai Ft+m dengan persamaan rumus (2.5) yaitu:

��+� =��+ ���

Maka didapat nilai ramalan Ft+m jumlah penduduk perempuan:

Untuk periode ke-9, m=1, maka diperoleh:

Periode ke 9 (tahun 2013) = 6.594.972,00 + 54.166,00(1) = 6.649.138,00

Untuk periode ke-10, m=2, maka diperoleh:

Periode ke 10 (tahun 2014) = 6.594.972,00 + 54.166,00(2) = 6.703.304,00

Untuk periode ke-11, m=3, maka diperoleh:

Periode ke 11 (tahun 2015) = 6.594.972,00 + 54.166,00(3) = 6.757.470,00


(38)

Sehingga dapat dijelaskan melalui tabel dibawah ini:

Tabel. 4.3. Tabel Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Sumatera Utara Tahun 2013-2015

Periode Tahun Laki-laki

Rata-rata bergerak Tunggal 2

Tahunan (S't)

Rata-rata bergerak Ganda 2 Tahunan

(S''t)

Nilai at Nilai bt

Nilai Ramalan

(Ft+m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 2005 6.165.071 - - - - 6.165.071

2 2006 6.324.504 6.244.787,50 - - - 6.324.504

3 2007 6.381.870 6.353.187,00 6.394.311,00 6.407.386,75 108.399,50 6.381.870

4 2008 6.489.000 6.435.435,00 6.488.497,00 6.476.559,00 822.48,00 6.489.000

5 2009 6.594.118 6.541.559,00 6.540.147,50 6.594.621,00 106.124,00 6.594.118

6 2010 6.483.354 6.538.736,00 6.526.229,50 6.537.324,50 -2.823,00 6.483.354

7 2011 6.544.092 6.513.723,00 6.540.806,00 6.501.216,50 -25.013,00 6.544.092

8 2012 6.591.686 6.567.889,00 3.283.944,50 6.594.972,00 54.166,00 6.591.686

9 2013 - - - 6.649.138

10 2014 - - - 6.703.304

11 2015 - - - 6.757.470

4.2.2 Peramalan Jumlah Penduduk Perempuan Sumatera Utara Tahun 2013-2015

��′=��

+��−�+ ��−�+ … +��−�+�

Maka dari rimus diatas dapat dihitung:

Perideke3 (tahun2006) = 6.161.607+6.318.990


(39)

Perideke4 (tahun2007) = 6.318.990+6.452.501

2 = 6.385.745,50

Perideke5 (tahun2008) = 6.452.501+6.553.317

2 = 6.502.909,00

Perideke6 (tahun2009) = 6.553.317+6.654.268

2 = 6.603.792,50

Perideke7 (tahun2010) = 6.654.268+6.498.850

2 = 6.576.559,00

Perideke8 (tahun2011) = 6.498.850+6.559.504

2 = 6.529.177,00

Perideke9 (tahun2012) = 6.559.504+6.623.715

2 = 6.591.609,50

��′=��

+��−�+ ��−�+ … +��−�+�

Maka dari rumus diatas dapat dihitung:

Perideke3 (tahun2007) = 6.240.298,50+6.385.745,50

2 =6.313.022,00

Perideke4 (tahun2008) = 6.385.745,50+6.502.909,00

2 = 6.444.327,25

Perideke5 (tahun2009) = 6.502.909,00+6.603.792,50

2 = 6.553.350,75

Perideke6 (tahun2010) = 6.603.792,50+6.576.559,00

2 = 6.590.175,75

Perideke7 (tahun2011) = 6.576.559,00+6.529.177,00

2 = 6.552.868,00

Perideke8 (tahun2012) = 6.529.177,00+6.591.609,50

2 = 6.560.393,25

Setelah itu hitung nilai konstanta m periode ke selanjutnya (at) dengan


(40)

��= ���′− ��"

Maka nilai konstanta m periode ke selanjutnya (at) untuk:

Perideke3 (tahun2007) = 2(6.385.745,50)−6.313.022,00)

= 6.458.469,00

Perideke3 (tahun2008) = 2(6.502.909,00)−6.444.327,25)

= 6.561.490,75

Perideke4 (tahun2009) = 2(6.603.792,50)−6.553.350,75)

=6.654.234,25

Perideke5 (tahun2010) = 2(6.576.559,00)−6.590.175,75)

= 6.562.942,25

Perideke6 (tahun2011) = 2(6.529.177,00)−6.552.868,00)

= 6.505.486,00

Perideke7 (tahun2012) = 2(6.591.609,50)−6.560.393,25)

= 6.622.825,75

Setelah itu hitung nilai bt dengan menggunakan persamaan rumus (2.4)

yaitu:

�� = � − �� (��′− ��")

Maka didapat nilai bt untuk:

Perideke3 (tahun2007) = 2

2−1(6.385.745,50)−6.313.022,00)

= 145.447,00

Perideke4 (tahun2008) = 2


(41)

Perideke5 (tahun2009) = 2

2−1(6.603.792,50)−6.553.350,75)

= 100.883,50

Perideke6 (tahun2010) = 2

2−1(6.576.559,00)−6.590.175,75)

= −27.233,50

Perideke7 (tahun2011) = 2

2−1(6.529.177,00)−6.552.868,00)

= −47.382,00

Perideke8 (tahun2012) = 2

2−1(6.591.609,50)−6.560.393,25)

= 62.432,50

Sehingga dapat dihitung nilai Ft+m dengan persamaan rumus (2.5) yaitu:

��+� =��+ ���

Maka didapat nilai ramalan Ft+m jumlah penduduk perempuan:

Untuk periode ke-9, m=1, maka diperoleh:

Periodeke9 (tahun2013) = 6.622.825,75+62.432,50(1)

=6.685.258,25

Untuk periode ke-10, m=2, maka diperoleh:

Periodeke10 (tahun2014) = 6.622.825,75+62.432,50(2)

=6.747.690,75

Untuk periode ke-11, m=3, maka diperoleh:

Periodeke11 (tahun2015) = 6.622.825,75+62.432,50(3)


(42)

Sehingga dapat dijelaskan melalui tabel dibawah ini:

Tabel. 4.4. Tabel Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Sumatera Utara Tahun 2013-2015

Periode Tahun Perempuan

Rata-rata bergerak Tunggal 2 Tahunan (S't)

Rata-rata bergerak Ganda 2 Tahunan

(S''t)

Nilai at Nilai bt

Nilai Ramalan

(Ft+m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 2005 6.161.607 - - - - 6.161.607

2 2006 6.318.990 6.240.298,50 - - - 6.318.990

3 2007 6.452.501 6.385.745,50 6.313.022,00 6.458.469,00 145.447,00 6.452.501

4 2008 6.553.317 6.502.909,00 6.444.327,25 6.561.490,75 117.163,50 6.553.317

5 2009 6.654.268 6.603.792,50 6.553.350,75 6.654.234,25 100.883,50 6.654.268

6 2010 6.498.850 6.576.559,00 6.590.175,75 6.562.942,25 -27.233,50 6.498.850

7 2011 6.559.504 6.529.177,00 6.552.868,00 6.505.486,00 -47.382,00 6.559.504

8 2012 6.623.715 6.591.609,50 6.560.393,25 6.622.825,75 62.432,50 6.623.715

9 2013 - - - 6.685.258

10 2014 - - - 6.747.691


(43)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah penerapan hasil desain tertulis dalam programming

dengan menggunakan perangkat lunak (software) sebagai implementasi ataupun

prosedur untuk menyelesaikan desain sistem, yang mana dalam hal ini implementasi sistem digunakan untuk menganalisa data-data peramalan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Sumatera Utara. Pengolahan data pada tugas akhir ini menggunakan program Excel.

5.2 Pengertian Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan aplikasi untuk mengolah data secara otomatis yang dapat berupa perhitungan dasar, rumus, pemakaian fungsi-fungsi, pengolahan data dan tabel, pembuatan grafik dan menajemen data.

Pemakaian rumus sendiri dapat berupa penambahan, pengurangan, perkalian dan lain sebagainya. Sedangkan pemakaian fungsi-fungsi dapat berupa pemakaian rumus yang bertujuan untuk menghitung dalam bentuk rumus matematika maupun non matematika.

Microsoft Excel dapat juga digunakan untuk menyelesaikan berbagai keperluan administrasi, dari yang sederhana sampai dengan yang rumit. Pada pemakaian keperluan yang sederhana tersebut misalkan untuk membuat perencanaan


(44)

kebutuhan suatu perusahaan, berupa perencanaan barang kebutuhan, jumlah maupun harganya.

Sampai saat ini Microsoft excel sudah sampai pada versi 2013, sedangkan saya sendiri masih menggunakan versi 2007. Yah meskipun berbeda versi tetapi fungsi tetap sama, hanya dibedakan fitur yang pasti lebih baik dibanding versi terdahulu.

Pada Microsoft excel kita bekerja dengan system workbook, sedangkan di dalam workbook terdapat worksheet atau lembar kerja. Pada worksheet ini kita bekerja dengan menggunakan kolom dan baris yang membentuk kotakan kecil-kecil berupa sel-sel tempat kita memasukkan data.

5.3 Pengolahan Data dengan Microsoft Excel

Memulai Microsoft Excel pada Windows sebagai berikut:

 Pilih menu Start dari Windows

 Selanjutnya pilih menu All Program

 Pilih Microsoft Office


(45)

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Microsoft Excel 2007

5.4 Memasukkan Data ke Dalam Microsoft Excel 2007

Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalam, ada dua alternative pengisian-pengisian data yakni melalui keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel.

Dalam mengisi data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer dan cell yang ingin diisi data

2. Ketikkan data yang diinginkan


(46)

5.5 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Terdapat banyak fungsi-fungsi statistic yang disediakan oleh Microsoft excel, diantaranya adalah fungsi average, fungsi standard deviasi, fungsi median, fungsi mean dan lain-lain. Berikut ini penulis menyediakan penjelasan tentang Microsoft

Excel dalam rata-rata bergerak (Moving Average):

5.5.1 Fungsi Moving Average

Moving average adalah rata-rata yang bergerak yang digunakan untuk meramalkan (mengidentifikasi) nilai di masa yang akan datang. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan moving average dari data-data actual yang tersedia untuk diolah sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Masukkan data yang akan dianalisis pada lembar kerja

2. Hitunglah rata-rata bergerak tunggal 2 tahun dari data-data tersebut dengan


(47)

a. Klik data lalu pilih data Analysis maka akan tampil klotak dialog sebagai berikut:

Gamabar 5.2 Tampilan kotak dialog data analysis

b. Pilih Moving Average dan klik OK, maka tampilannya dalah sebagai

berikut:


(48)

c. Masukkan input range pada menu input dengan memasukkan Range pada data actual yang telah dimasukkan di Excel.

d. Kemudian masukkan output range pada range pada menu option dengan

menentukan hasil output ditempatkan, lalu klik OK, maka hasil output akan muncul apda range yag telah ditentukan.

3. Untuk mencari rata-rata bergerak ganda 2 tahun digunakan rumus sama seperti

cara sebelumnya.

4. Untuk menghitung nilai at, bt dapat dicari dengan memasukkan rumus

�� =���′− ��′′����� = � − �� (���′− ��′′)

5. Untuk nilai peramalan (Ft+m) dapat dicari dengan memasukkan rumus

��+� =�� +���

Dari perhitunag rumus diatas maka akan didapat hasil perhitungan peramalan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Sumatera Utara seperti tampilan dibawah ini:


(49)

Gambar 5.4 Tampilan hasil peramalan dengan menggunakan moving average


(50)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan atau peramalan dan penganalisaan data jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Sumatra Utara pada pada bab sebelumnya, maka kesimpulannya yang dapat di tarik oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk laki-laki Sumatra Utara pada tahun 2013

adalah 6.649.138 jiwa, untuk tahun 2014 sebesar 6.703.304 jiwa dan untuk

tahun 2015 sebesar 6.757.470 jiwa

2. Jumlah penduduk perempuan Sumataa Utara pada tahun 2013 adalah

6.685.258,25 untuk tahun 2014 sebesar 6.747.690,75 jiwadan untuk tahun

2015 sebesar 6.810.123,25 jiwa

3. Rasio jumlah penduduk laki-laki pada periode tahun 2005-2012 sebanyak

0,008940, ini berarti pada periode tersebut jumlah penduduk laki-laki Sumatera Utara mengalami peningkatan positif sebanyak 8.940 jiwa

4. Rasio jumlah penduduk perempuan pada periode tahun 2005-2012 sebanyak

0,009081, ini berarti pada periode tersebut jumlah penduduk perempuan Sumatera Utara mengalami peningkatan positif sebanyak 9.081 jiwa.


(51)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang di amati, penulis memberin saran dari hasil peramalan jumlah penduduk Sumatra Utara yaitu sebagai berikut:

1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, maka diharapkan

pemerintah agar dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka penduduk yang terjadi misalnya dengan menggalakan program KB yang terarah dan berkeseimbangan dengan masarakat.

2. Memeratakan jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan trasmigrasi

dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahtraan rakyat.

3. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di peropisi Sumatara Utara setiap tahun.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika Sumatera Utara

Gunawan. 2004, Statistika. Yogyakarta.

Makridakis, S, dan Wheelwright, S.C.1999. Metode dan Aplikasi Peramalan.

Edisi ke-2. Terjemahan Hari Suminto. Jakarta: Binarupa Aksara.

Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sudjana. 1992. Metode Statistik. Edisi ke-6, Tersito, Bandung.


(1)

a. Klik data lalu pilih data Analysis maka akan tampil klotak dialog sebagai berikut:

Gamabar 5.2 Tampilan kotak dialog data analysis

b. Pilih Moving Average dan klik OK, maka tampilannya dalah sebagai berikut:


(2)

c. Masukkan input range pada menu input dengan memasukkan Range pada data actual yang telah dimasukkan di Excel.

d. Kemudian masukkan output range pada range pada menu option dengan menentukan hasil output ditempatkan, lalu klik OK, maka hasil output akan muncul apda range yag telah ditentukan.

3. Untuk mencari rata-rata bergerak ganda 2 tahun digunakan rumus sama seperti cara sebelumnya.

4. Untuk menghitung nilai at, bt dapat dicari dengan memasukkan rumus

�� =���′− ��′′����� = � − �� (���′− ��′′)

5. Untuk nilai peramalan (Ft+m) dapat dicari dengan memasukkan rumus

��+� =�� +���

Dari perhitunag rumus diatas maka akan didapat hasil perhitungan peramalan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Sumatera Utara seperti tampilan dibawah ini:


(3)

Gambar 5.4 Tampilan hasil peramalan dengan menggunakan moving average


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan atau peramalan dan penganalisaan data jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Sumatra Utara pada pada bab sebelumnya, maka kesimpulannya yang dapat di tarik oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk laki-laki Sumatra Utara pada tahun 2013 adalah 6.649.138 jiwa, untuk tahun 2014 sebesar 6.703.304 jiwa dan untuk tahun 2015 sebesar 6.757.470 jiwa

2. Jumlah penduduk perempuan Sumataa Utara pada tahun 2013 adalah 6.685.258,25 untuk tahun 2014 sebesar 6.747.690,75 jiwadan untuk tahun 2015 sebesar 6.810.123,25 jiwa

3. Rasio jumlah penduduk laki-laki pada periode tahun 2005-2012 sebanyak 0,008940, ini berarti pada periode tersebut jumlah penduduk laki-laki Sumatera Utara mengalami peningkatan positif sebanyak 8.940 jiwa

4. Rasio jumlah penduduk perempuan pada periode tahun 2005-2012 sebanyak 0,009081, ini berarti pada periode tersebut jumlah penduduk perempuan Sumatera Utara mengalami peningkatan positif sebanyak 9.081 jiwa.


(5)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang di amati, penulis memberin saran dari hasil peramalan jumlah penduduk Sumatra Utara yaitu sebagai berikut:

1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, maka diharapkan pemerintah agar dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka penduduk yang terjadi misalnya dengan menggalakan program KB yang terarah dan berkeseimbangan dengan masarakat.

2. Memeratakan jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan trasmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahtraan rakyat.

3. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di peropisi Sumatara Utara setiap tahun.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika Sumatera Utara Gunawan. 2004, Statistika. Yogyakarta.

Makridakis, S, dan Wheelwright, S.C.1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. Edisi ke-2. Terjemahan Hari Suminto. Jakarta: Binarupa Aksara.

Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sudjana. 1992. Metode Statistik. Edisi ke-6, Tersito, Bandung.