Klasifikasi Desain Motor Induksi

P in = 3 . V 1 . I 1 . Cos………………………………………………… 2.24 Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa efisiensi motor tergantung pada besarnya rugi – rugi. Pada dasarnya metode yang digunakan untuk menentukan efisiensi motor induksi bergantung pada dua hal apakah motor itu dapat dibebani secara penuh atau pembebanan simulasi yang harus digunakan. dimana : P cu = daya yang diinputkan ke rotor Watt P tr = rugi – rugi tembaga rotor Watt P mek = daya mekanik dalam bentuk putaran Watt Efisiensi dari motor induksi dapat diperoleh dengan melakukan pengujian beban nol dan pengujian hubung singkat. Dari pengujian beban nol akan diperoleh rugi – rugi mekanik dan rugi – rugi inti. Rugi – rugi tembaga stator tidak dapat diabaikan sekalipun motor berbeban ringan maupun tanpa beban.

2.5. Klasifikasi Desain Motor Induksi

Standard NEMA pada dasarnya mengkategorikan motor induksi ke dalam empat kelas yakni disain A,B,C, dan D. 1. Kelas A : disain ini memiliki torsi start normal 150 – 170 dari nilai ratingnya dan arus start relatif tinggi. Torsi break down nya merupakan yang paling tinggi dari semua disain NEMA. Motor ini mampu menangani beban lebih dalam jumlah besar selama waktu yang singkat. Slip ≤ 5 2. Kelas B : merupakan disain yang paling sering dijumpai di pasaran. Universitas Sumatera Utara Motor ini memiliki torsi start yang normal seperti halnya disain kelas A, akan tetapi motor ini memberikan arus start yang rendah. Torsi locked rotor cukup baik untuk menstart berbagai beban yang dijumpai dalam aplikasi industri. Slip motor ini ≤ 5 . Effisiensi dan faktor dayanya pada saat berbeban penuh tinggi sehingga disain ini merupakan yang paling populer. Aplikasinya dapat dijumpai pada pompa, kipas angin fan, dan peralatan – peralatan mesin. 3. Kelas C : memiliki torsi start lebih tinggi 200 dari nilai ratingnya dari dua disain yang sebelumnya. Aplikasinya dijumpai pada beban – beban seperti konveyor, mesin penghancur crusher , komperessor,dll. Operasi dari motor ini mendekati kecepatan penuh tanpaoverload dalam jumlah besar. Arus startnya rendah, slipnya ≤ 5 . 4. Kelas D : memiliki torsi start yang paling tinggi. Arus start dan kecepatan beban penuhnya rendah. Memiliki nilai slip yang tinggi 5 -13 , sehingga motor ini cocok untuk aplikasi dengan perubahan beban dan perubahan kecepatan secara mendadak pada motor. Contoh aplikasinya : elevator, crane, dan ekstraktor. Karakteristik torsi – kecepatannya dapat dilihat pada gambar 2.5.1. Gambar 2.5.1. Karakteristik Torsi-Kecepatan Motor Induksi Pada Berbagai Disain Universitas Sumatera Utara

BAB III THERMAL TRANSIENT MOTOR INDUKSI PADA KEADAAN BLOCK

ROTOR

3.1. Umum

Thermal pada motor induksi atau lebih dikenal sebagai panas pada motor induksi merupakan bagian penting yang perlu dibahas. Pada motor induksi panas biasa nya diakibatkan oleh rugi rugi yang terjadi pada sistem dalam motor induksi. Sumber panas yang paling utama adalah rugi rugi pada konduktor yaitu berasal dari konduktor yang dialiri arus pada kumparan stator dan pada rotor. Sedangkan panas yang timbul pada inti, casing stator, udara di permukaan motor maupun bagian yang lainnya merupakan hasil dari transfer panas yang dihasilkan rotor maupun belitan stator dengan cara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Pada motor induksi rotor sangkar bagian yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan panas adalah bagian stator, karena pada bagian stator terdapat belitan yang memiliki batas ketahanan terhadap temperatur yang jauh lebih rendah dibandingkan pada rotor. Gejala Transien atau peralihan merupakan perubahan nilai tegangan atau arus maupun keduanya baik sesaat maupun dalam jangka waktu tertentu dari kondisi steady state. Penyebabnya dapat dari lingkungan atau faktor eksternal seperti tingkat pembebanan, dan dapat juga dari perlakuan terhadap sistem itu sendiri atau faktor internal seperti rugi rugi. Dalam hal ini, transien didefinisikan sebagai perilaku rangkaian diantara keadaan tunak steady state, yaitu keadaan tunak yang lama sebelum perubahan dan keadaan tunak yang baru. Universitas Sumatera Utara