Prinsip Bagi Hasil Bank Syariah

pesanan harus diketahui karakteristiknya secara umumyang meliputi: jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya. Bank dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istishna maka hal ini disebut istishna paralel Sholahuddin,2014:97. 3 Prinsip sewa al-ijarah Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. Al-ijarah terbagi dua jenis: 1. ijarah, sewa murni. 2. ijarah al muahiya bi tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa Sholahuddin,2014: 98. 4 Prinsip jasa fee-based service Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Benuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain: a Al-wakalah Nasabah mmberi kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjakan jasa tertentu, seperti transfer. b Al – Kafalah Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. c Al – Hawalah Adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.Kontrak hawalah dalam perbankan biasanya diterapkan pada factoring anjak piutang, post-dated check,dimana bank bertindak sebagai juru tagih tanpa membayarkan dulu piutang tersebut. d Ar- Rahn Adalah menahan salah satuu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang di terimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai Sholahuddin,2014:99. e Al- Qardh Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkn imbalam. Produk ini digunakan untuk membantu usaha kecil dan eperluan social. Dana ini diperoleh dari dana zakat,, infak, dan sedekah Sholahuddin,2014:99.

d. Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional

Bank syariah merupakan perbankan yang mengedepankan prinsip syariah tanpa adanya unsur maghrib maisir, gharar, haram, dan riba. Beberapa perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional diantaranya adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Bank Syariah Bank Konvensional 1. Melakukan investasi-investasi yang halal saja. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa. 3. Berorientasi pada keuntungan profit oriented dan kemakmuran dan kebahagiaan dunia akhirat. 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan. 5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah. 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Memakai perangkat bunga. 3. Profit oriented 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur. 5. Tidak terdapat dewan sejenis. Sumber: Sholahudin,2014:88

C. Kerangka Berfikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapat dijelaskan bahwa masyarakat Aceh memiliki persepsi terhadap bank syariah ada yang paham dan tidak paham. Masyarakat Aceh yang paham terhadap bank syariah setuju untuk memilih karena pengetahuan mereka terhadap bank syariah. Sedangkan yang tidak paham cenderung untuk tidak memilih.

D. Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan pernyataan tentatif yang merupakan dugaanterkaan tentang apa saja yang diteliti dalam usaha untuk memahaminya Nasution, 1996:39. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis penelitian ini adalah : H1 : pemahaman masyarakat Aceh berpengaruh terhadap keputusan dalam memilih bank syariah H0 : pemahaman masyarakat aceh tidak berpengaruh terhadap keputusan dalam memilih bank syariah Masyarakat Aceh Bank Syariah Paham Tidak Paham Tidak Memilih Memilih

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan, subyek atau objek penelitian yang diteliti yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari suatu variabel untuk dikaji secara terpisah-pisah kemudian dihubungkan dengan menggunakan rumus regresi.

B. Objek dan Subjek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh, sedangkan subjek yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh.

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder yaitu: 1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian atau lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada nasabah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh. 2. Data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data tentang Bank Aceh Cabang Syariah mengenai gambaran umum tentang perusahaan, catatan dan diperoleh dari data internal perusahaan. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dokumen perusahaan mengenai gambaran umum perusahaan,visi misi perusahaan, struktur perusahaan, dan produk- produk yang ada di bank

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Nasabah Bank Aceh Cabang Syariah di Banda Aceh. Sampel merupakan sejumlah anggota yang dimiliki oleh populasi. Sampelnya adalah, beberapa nasabah Bank Aceh Cabang Syariah yang dapat mewakili seluruh Nasabah Bank Aceh Cabang Syariah. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Dengan teknik ini, sampel mencakup orang- orang yang diseleksi atas kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan peneliti. a. Masyarakat Aceh yang sudah menjadi nasabah Bank Aceh Cabang Syariah; b. Usia responden minimal 18 tahun.