ANALISIS PEMAHAMAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH BANK SYARIAH (STUDI KASUS NASABAH BANK ACEH CABANG SYARIAH DI BANDA ACEH)

(1)

ANALISIS PEMAHAMAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH BANK SYARIAH (STUDI KASUS NASABAH

BANK ACEH CABANG SYARIAH DI BANDA ACEH)

SKRIPSI Oleh:

Sarah Aprilia Masdi NPM: 20120730213

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

ANALISIS PEMAHAMAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH BANK SYARIAH (STUDI KASUS NASABAH

BANK ACEH CABANG SYARIAH DI BANDA ACEH)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Sarah Aprilia Masdi NPM: 20120730213

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

Hal : Persetujuan Kepada Yth.

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Sarah Aprilia Masdi NPM : 20120730213

Judul : ANALISIS P EMAHAMAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILm BANK SYARlAR (STUDI KASUS NASABAH BANK ACEH CABANG SY ARIAH DI BANDA ACER)

Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarj ana pada Fakultas A gama Islam Prodi Muamalat Konseutrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan.

Atas perhatiaunya diucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wh.


(4)

Nomor Mahasiswa : 20120730213

Program Studi : Muamalah Ekonomi dan Perbankan Islam

Judul Skripsi :ANALISIS PEMAHAMAN MASY ARAKA T ACEH

TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH BANK SY ARIAH (STUDI KASUS NASABAH BANK ACEH CABANG SY ARlAH DI BANDA ACE H)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterhitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertul is diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Y ogyakarta, 9 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan


(5)

MOTTO

جو ج ْ

Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil

ص ْ

Siapa yang bersabar pasti beruntung

صو ْر ع ر ْ

Barang siapa yang berjalan pada jalannya, maka sampailah ia pada tujuannya.

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai

dengan do’a, karena sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan sendirinya, tanpa berUSAHA

Saat anda ragu-ragu, sebenarnya anda yakin untuk GAGAL (Ippho Santosa)


(6)

PERSEMBAHAN

Ayah Drs. Iwan Masdi dan Mama Halimah yang selalu memberi semangat,

nasihat, dukungan, kasih sayang, selalu mendoakan semua anak-anakmu,


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang selalu memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: Analisis Pemahaman Masyarakat Aceh Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah (Studi Kasus Nasabah Bank Aceh Cabang Syariah Di Banda Aceh) yang disusun sebagai syarat akademis dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, doa, serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto M.A. selaku rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Mahli Zainudin, M.Si. selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Syarif As‟ad, S.E.I., M.Si. selaku Kepala Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Bapak Hilman Latief, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Drs.H.Muhsin Hariyanto, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan saran, petunjuk dan bimbingan yang sangat berarti kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(8)

7. Kepada kedua orang Tercinta Mamak Halimah dan Ayah Drs. Iwan Masdi atas segala do‟a dan dukungannya sehingga penulis tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Alm Mami .S.Andian, yang selalu menyemangati dan menasehati dalam pengerjaan skripsi selama ini. Dan semoga mami ditempatkan di sisi-Nya. Kepada Pakcik Mahmud Hasan yang selalu mendukung, memberi semangat dan selalu memberikan kasih sayang kepada cucu-cucunya.

9. Kepada adik-adikku dan Bunda, Muhammad Haikal Masdi, Rajwa Rumaisha Masdi dan Luna Mariana semoga selalu dimudahkan dalam urusan pendidikan maupun aktivitas lain.

10.Sahabat SMA (Rizki Auliani, Dira Farhani, Nurul Syahna, Reni Marfuza) yang selalu mendukung ketika membuat skripsi dan selalu setia menemani dan membantu proses penelitian di Banda Aceh.

11.Sahabat-sahabatku (Laili A‟yunina Wijayanti, Tiffani Anggraini Lestari, Maulida Masruroh, Salmia, Putri Intan Permata sari, Ardini Pangesti Putri, Siska Rukmanawatik, Koidatul Lisa, Ayu Septy Handayani, Hevin Elma Artiningrum, Yunita Muryasari, Ratna Kusumadewi, Muhammad al-qorni Afif Arrosyid, Adhi Sukindra Maksum, Syamsudin Muchtar) yang telah memberikan semangat dan bantuan selama ini. perjuangan skripsi bukan akhir tapi awal untuk melakukan perjuangan dan mimpi-mimpi kita yang lainnya.

12.Keluarga besar Forum Intelektual Ekonomi Syariah (FIES) terimakasih banyak untuk ilmu-ilmu, pengalaman, kebersamaan, suka cita selama ini. Semoga FIES semakin JAYA dan terus meraih prestasi-prestasi yang membanggakan.

13.Mas olan, Mas Ridwan, Mas Dhidhin, Mas Tio yang sudah memberikan kritik, saran dan bantuannnya dalam penyusunan skripsi ini.


(9)

14.Keluarga besar PEUHABA (perkumpulan mahasiswa bumoe Aceh) yang memberikan semangat, karena berjuang bersama itu lebih asyik.

15.Teman-teman EPI 2012 terkhusus untuk teman-teman EPI kelas E 2012 yang sudah menjadi keluarga selama 3 tahun masa perkuliahan, semoga tetap solid.

16.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu selesainya penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat peneliti harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang dan peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Yogyakarta, 9 Agustus 2016

Peneliti


(10)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan/ Nota Dinas ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel dan Gambar ... xiii

Abstrak ... xiv

Abstract ... xv

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ... xvi

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 5

1. Manfaat Teoritis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 5

BAB II ... 7

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

B. Kerangka Teori ... 10

1. Pemahaman dan Preferensi ... 10

2. Keputusan dalam menggunakan produk dan jasa ... 13

3. Bank Syariah ... 18

C. Kerangka Berfikir ... 28

D. Hipotesis penelitian ... 28


(11)

METODE PENELITIAN ... 29

A. Pendekatan Penelitian ... 29

B. Objek dan Subjek penelitian ... 29

C. Sumber Data ... 29

D. Populasi dan Sampel ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31

1. Variabel Independen/Bebas (X)... 32

2. Variabel Dependen/Terikat (Y) ... 32

G. Uji Kualitas data (Uji Instrumen) ... 32

1. Uji Validitas ... 32

2. Uji Reliabilitas ... 33

H. Teknik Analisis Data ... 34

1. Regresi Linier Sederhana ... 34

2. Uji Parsial (Uji t)... 35

BAB IV ... 36

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian ... 36

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

2. Visi Bank Aceh ... 40

3. Misi Bank Aceh ... 40

4. Produk dan Layanan Unit Usaha Syariah Bank Aceh ... 40

5. Jaringan Kantor Unit Syariah ... 43

B. Karakteristik Responden ... 45

1. Analisis profil responden ... 45

2. Tabulasi data kuesioner penelitian ... 47

3. Analisis Deskriptif ... 50

C. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Uji Reliabilitas ... 52

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 53

1. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 53

2. Uji T ... 54


(12)

BAB V ... 59

PENUTUP ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN

A. Surat Penelitian B. Kuesioner

C. Output Olah Data


(13)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.1 Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional ... 27

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 28

Tabel 4.1 Dana Tabungan Bank Aceh Unit Usaha Syariah ... 42

Tabel 4.2 Total Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Unit Usaha Syariah ... 43

Tabel 4.3 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 4.4 Profil Responden berdasarkan Umur ... 47

Tabel 4.5 Tabulasi Data ... 48

Tabel 4.6 Uji Deskriptif ... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman ... 52

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan ... 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 55

Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial (T) ... 55


(14)

ANALISIS PEMAHAMAN MASYA RAKAT ACEH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILm BANK SYARIAH (STUDI KASUS NASABAH BANK ACEH CABANG

SYARIAH DI BANDA ACEH)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Sarah Aprilia M asdi

NPM : 20120730213

Telah dimunaqasyahkan didepan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 22 Agustus 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:

Sidang Dewan Munaqosa Ketua Sidang : Muh. Zakiy Ishak,S.E.I, M.Sc

ー・ュ「ゥセ「ゥョァO@ Penguji iセ@ Drs.H.Muhsin セ 。セゥケ。ョエッセ L@ M. A ZZ セ NN@ Ni

PenguJl II . . Drs. Moh Mas udl , M.Ag

セ セ@

'

-Y ogyakarta, 22 Agustus 2016 Fakultas Agama Islam


(15)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melihat sejauh mana pengaruh pemahaman masyarakat Aceh terhadap keputusan memilih bank syariah (Studi Kasus Bank Aceh Cabang Syariah di Banda Aceh).

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer. Dengan hasil (jawaban) kuesioner 52 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap data-data kuesioner.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari hasil uji regresi linier sederhana, pemahaman berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan memilih bank syariah. Namun pengaruhnya sangat kecil hanya 9,9 persen saja.

Kata Kunci: Pemahaman, masyarakat Aceh, keputusan memilih bank syariah.


(16)

ABSTRACT

This research aims to know and to see the effects of Aceh society's understanding toward the decision in choosing Sharia bank (Study Case of Aceh Sharia Bank in Banda Aceh).

The type of this research was a descriptive qualitative research using primer data. The result (answers) of quetionnaires from 52 respondents. The analysis used in this research was simple linear regression analysis. The researcher had done validity test and reliability test on the questionnaires' data.

The result of the research showed that from the simple linear regression test, the understanding had significant effect toward the variable of choosing sharia bank. Yet, the effect was so minor, it was only 9,9 percents.


(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia perbankan Indonesia saat ini telah menjadi lebih global dengan adanya dan semakin berkembangnya industri perbankan syariah, yang mana bank syariah lebih mengutamakan kerjasama yang manfaatnya dapat diterima melalui bagi hasil yang disepakati bersama antara nasabah dengan pihak Bank. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai bank syariah, khususnya yang berhubungan dengan konsumen bank syariah, yang menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah alasan keagamaan, yang menyatakan bahwa bunga bank yang diterima melalui bank konvensional haram hukumnya dalam syariat Islam, sehingga ada keinginan dari para warga muslim untuk membentuk suatu lembaga perbankan yang sesuai dengan syariah Islam, yaitu perbankan syariah.

Pendirian bank syariah, merupakan suatu indikasi akan kemudharatan sistem bunga atau riba. Hal ini ditegaskan dengan lahirnya fatwa MUI (16-12-2003) tentang haramnya berbagai bunga yang dikukuhkan januari 2004. Keluarnya beberapa fatwa MUI tentang ekonomi syariah, lebih mengukuhkan eksistensi perbankan syariah di tengah proses pertumbuhan kegiatan usaha perbankan syariah di semua nusantara. Eksistensi perbankan sebagai layanan jasa keuangan berbasis pada kepercayaan nasabah.

Dengan konsep bagi hasil yang diusung oleh bank syariah, tidak heran bila nasabah bank syariah terdiri dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka


(18)

juga berasal dari berbagai ras, suku, dan bahkan berbagai agama. Mereka memilih bank syariah karena mereka menilai bahwa bank syariah dapat menjadi penunjang ekonomi yang handal dan beroperasi secara sehat. Hal ini dikarenakan terdapat misi kebersamaan antara nasabah dan bank. Selain itu, bank syariah dapat berjalan berdampingan dengan bank konvensional yang terlebih dahulu berdiri, karena bank syariah tidak bersifat eksklusif hanya untuk umat muslim saja.

Dalam majalah kompas terkait ekonomi, bisnis, dan keuangan menyebutkan bahwa saat ini perbankan syariah mempunyai tiga masalah terbesar, yang pertama ketersediaan produk dan standarisasi produk perbankan syariah. Hal ini dikarenakan masih banyak bank syariah yang belum menjalankan bisnisnya sesuai prinsip syariah. Yang kedua tingkat pemahaman (awareness) produk syariah. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham akan produk-produk maupun istilah-istilah di perbankan syariah. Dan yang ketiga industri perbankan syariah kesulitan untuk mencari SDM yang berkompeten dalam bidangnya.

Secara mudahnya, pandangan masyarakat terhadap bank syariah tergantung dengan apa yang mereka ketahui. Jika pengetahuan tentang bank syariah rendah maka dalam memandang bank syariah pastinya rendah pula. Pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang bank syariah juga akan mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai bank syariah itu sendiri.

Saat ini sebagian besar masyarakat hanya melihat bahwa nilai tambah bank syariah adalah lebih halal dan selamat, lebih menjanjikan untuk kebaikan


(19)

akhirat, dan juga lebih berorientasi pada menolong antarsesama dibandingkan dengan bank konvensional. Hal tersebut memang benar, namun bank syariah memiliki keuntungan duniawi karena produk-produknya tidak kalah bersaing dengan bank-bank konvensional dan juga bagi hasil yang ditawarkan tidak kalah menguntungkan dibandingkan dengan bunga.

Stuktur dan persepsi masyarakat terhadap bank syariah sangat menentukan perilaku masyarakat tersebut. Struktur dan persepsi masyarakat Aceh yang sudah terbangun mayoritas masyarakatnya yang religius sangat memungkinkan terdapatnya berbagai persepsi yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memilih bank. Namun demikian, faktor keagamaan atau persepsi yang hanya didasari oleh alasan keagaaman saja belum tentu mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap keputusan dalam menggunakan suatu jenis jasa perbankan (Nevita,2015:20).

Allah SWT menganugerahi kita akal fikiran untuk memahami dan mengamalkan kandungan isi Al-Qur‟an dan Hadis. Segala aturan yang terkandung dalam keduanya, sangatlah jelas antara yang haq (benar) dan yang bathil (salah), antara yang halal dan yang haram. Dalam Al-Qur‟an surat Al- Isra‟ ayat 81 :

ْ

ۚ

و

ء ج ْ و

(

۱۸

)

Artinya: dan katakanlah: “yang benar telah datang dan yang bathil telah

lenyap”. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap (Q.S.Al-Isra’17:81)


(20)

Kejelasan aturan-aturan dalam Syariah Islam antara yang haq dan bathil, antara yang halal dan yang haram ini tidak sepenuhnya diikuti oleh efek positif di kalangan masyarakat muslim itu sendiri. Mayoritas penduduk Aceh yang beragama Islam bukanlah jaminan bank syariah menjadi pilihan utama. Faktor sumber daya manusia yang kompeten dan profesional masih belum optimal di perbankan syariah serta pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah yang belum merata menjadi hal menarik untuk dikaji dan diteliti. Struktur dan persepsi masyarakat yang sudah terbangun sekian lama terhadap bank konvensional tentu saja tidak mudah untuk diarahkan kepada perbankan yang berasaskan syariat Islam.

Adapun pilihan bank syariah yang digunakan dalam penelitian adalah Bank Aceh Cabang Syariah. Sebagai salah satu bank syariah yang berada di Aceh dan merupakan milik pemerintahan Aceh, Bank Aceh Cabang Syariah dituntut untuk terus-menerus memperbaiki kualitas dalam memberikan pelayanan terhadap nasabah, serta merancang produk/jasa yang kompetitif dan menarik minat nasabah agar tetap selalu dapat bersaing dengan kompetitor. Bank Aceh juga akan dikonversikan ke bank syariah seutuhnya (laporan keuangan Bank Aceh, 2015). Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PEMAHAMAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP KEPUTUSAN

MEMILIH BANK SYARIAH (STUDI KASUS NASABAH BANK ACEH


(21)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pemahaman masyarakat Aceh terhadap keputusan dalam memilih bank syariah?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pemahaman masyarakat Aceh terhadap keputusan dalam memilih bank syariah.

D. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan sehingga dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Untuk mengasah kemamuan peneliti dalam menjawab permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, terutama terkait dengan pemahaman masyarakat Aceh dalam memilih bank syariah.

2) Untuk meningkatkan dan memperluas, serta mengembangkan pemahaman keilmuan peneliti.


(22)

b. Bagi Akademisi

1) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi yang berkaitan dengan masalah pemahaman masyarakat Aceh dalam memilih bank syariah.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan penelitian di masa mendatang.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menurut uraian sistematik hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dari penelusuran yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa jurnal, karya tulis ilmiah dan penelitian yang relevan dan sekaligus menjadi rujukan dan pembanding dalam skripsi yang berkaitan dengan analisis pemahaman terhadap keputusan masyarakat Aceh dalam memilih bank syariah.

1. Hasil penelitian yang ditulis oleh Erniwati (2012) dengan judul Analisis Pemahaman Nasabah Terhadap Produk Bank Syariah Muamalat Indonesia KCP Gajah Mada Medan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat pemahaman nasabah terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Bank Muamalat Indonesia beragam. Tingkat pemahaman nasabah yang paling tinggi yaitu pemahaman terhadap produk mudharabah dan kemudian produk wadiah, sedangkan pemahaman tentang produk murabahah, ijarah, dan musyarakah masih rendah. Hal ini karena mayoritas nasabah lebih banyak menggunakan produk mudharabah dan wadiah. Pada umumnya nasabah hanya memahami produk-produk yang mereka gunakan saja. Perbedaan mendasarnya penelitian ini hanya meneliti tentang


(24)

pemahaman nasabah terhadap produk bank syariah, persamaan penelitian ini sama sama meneliti pemahaman nasabah tentang bank syariah.

2. hasil penelitian Achmad Almuhram Gaffar (2014) skripsi, pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Tehadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah (studi kasus nasabah pada bank muamalat cabang Makasar)” hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari hasil analisis regresi Nampak bahwa pengetahuan konsumen yang terdiri dari pengetahuan produk (X1), pengetahuan pembelian (X2), pengetahuan pemakaian (X3), mempuyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah di Makassar. hasil pengujian pengukuran pengetahuan konsumen menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih bank syariah di Makassar adalah pengetahuan pembelian (X2). 3. Hasil penelitian yang ditulis oleh Shofa Robbani (2013) dengan judul

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah Tentang Ke’syariah’an BNI

Syariah (Studi Kasus BNI Syariah Godean, Sleman, Yogyakarta). Hasil penelitiannya menujukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap bank syariah relatif masih rendah. Persepsi mereka terhadap bank syariah, riba, bunga dan sistem bagi hasil bermacam-macam, mayoritas mereka masih belum memahami dan mengetahui istilah-istilah tersebut. Disisi lain, hubungan antara nasabah bank syaraiah yang juga memiliki akun di bank konvensional dengan jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan sangat berkaitan. Pengaruh hal ini kepada ketertarikan masyarakat untuk


(25)

menabung atau mengambil pembiayaan di bank syariah, ternyata sangat lemah. Bank syariah yang diproyeksi untuk menjadi pilihan utama masyarakat muslim masih inferior dibandingkan dominasi bank konvensional. Maka dari itu bank syariah harus mengevaluasi dirinya sendiri untuk meningkatkan jumlah nasabahnya. Perbedaan mendasar dari penelitian ini adalah lembaga tempat penelitian ini dilaksanakan, dan penelitian ini hanya menganalisis pemahaman nasabah BNI Syariah tentang kesyariahan BNI Syariah. Persamaan mendasarnya penulis ingin mengetahui mengetahui pemahaman nasabah terhadap bank syariah. Sedangkan penelitian penulis akan menganalisis tentang pemahaman masyarakat Aceh dalam memilih bank syariah.

4. Penelitian Sri Mulyana (2016) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Terhadap Penggunaan Bank Syariah Di Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat produk yang paling diminati nasabah bank syariah di Banda Aceh dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah terhadap penggunaan bank syariah di Banda Aceh. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistik deskriptif untuk melihat gambaran penggunaan produk bank syariah dan metode statistik inferensial untuk melihat pengaruh faktor internal, eksternal, dan situasional terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan bank syariah di Banda Aceh. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa produk yang paling diminati nasabah bank syariah di Banda Aceh adalah


(26)

produk penghimpun dana jenis rekening tabungan dengan kategori tabungan reguler, disamping itu produk pembiayaan yang paling diminati nasabah bank syariah di Kota Banda Aceh adalah pembiayaan konsumen. Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa faktor internal yang terdiri dari : 1) persepsi; 2) motivasi dan keterlibatan; 3) pengetahuan;4) sikap; 5) pembelajaran; dan 6) gaya hidup,kemudian faktor eksternal terdiri dari: 1) budaya; 2) keluarga; 3) kelas sosial; dan 4) keanggotaan dalam suatu kelompok, selanjutnya faktor situasional yang terdiri dari: 1) sarana dan prasarana; 2) penggunaan produk; dan 3) kondisi saat pembelian mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan bank syariah di Kota Banda Aceh. Perbedaan penelitian ini hanya ingin mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi nasabah memilih bank syariah. Persamaan penelitian ini sama sama ingin melihat apa saja yang membuat nasabah memilih bank syariah.

B. Kerangka Teori

1. Pemahaman dan Preferensi

a. Pemahaman

Paham dapat berarti memiliki pengetahuan yang banyak, mengerti benar akan sesuatu (Kamus besar bahasa Indonesia, 2015). Menurut Winkel dan Mukhtar (Sudaryono, 2012: 44), pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi


(27)

pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Sementara Benjamin S. Bloom (Anas Sudijono, 2009: 50) mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.

Jadi, dapat disimpulkn bahwa seseorang dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal yang dia pelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Pemahaman seseorang terhadap suatu produk, dalam hal ini perbankan syariah akan terkait dengan preferensi. Hal ini karena sangat penting membentuk persepsi masyarakat berdasarkan informasi seluas-luasnya tentang bank syariah. Menurut teori preferensi, seorang konsumen dalam membuat keputusan terhadap apa yang ingin dibelinya melalui beberapa proses yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, proses pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses awal dalam pengambilan keputusan adalah mencari tahu tentang manfaat dari produk atau jenis pelayanan yang ditawarkan (Sadhana,2012:483).

pengetahuan terhadap bank syariah dimulai dengan pengetahuan konsumen. pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang


(28)

dimiliki oleh konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan sebuah produk atau jasa. pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian (Dwiastuti, dkk,2012:50). Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan mengenai atribut produk, pengetahuan mengenai manfaat produk dan pengetahuan mengenai kepuasan yang didapat dari suatu produk jasa perbankan (Peter and Olson, 2013:70).

b. Pengertian Preferensi

Preferensi menurut kamus bahasa Indonesia adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan, prioritas (kata benda). Preferensi juga berarti pilihan, kecenderungan atau kesukaan. (Kamus bahasa Indonesia, 2014). Preferensi adalah kemampuan konsumen dalam memilih yaitu dengan cara mengurutkan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang (Arianty dan Rohmana, 2013:5). Sedangkan preferensi konsumen didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Pilihan konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada (Kotler, dalam Hariani 2005:18). Teori preferensi terungkap menunjukan bagaimana sikap seseorang dalam menentukan pilihan-pilihan apabila harga dan pendapatan yang bervariasi dapat dipakai untuk menentukan preferensi konsumen. Seorang individu di dalam


(29)

melakukan pilihan (preferensi) yang pertama kali dipertimbangkan adalah anggaran yang dimilikinya. (Arianty dan Rohmana, 2013:5).

2. Keputusan dalam menggunakan produk dan jasa

a. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi untuk memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler , 2009: 166).

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Menurut Maski (2010) terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini masing-masing dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian:

1) Faktor internal terdiri dari:

a) Pengalaman belajar dan memori

Konsumen akan bertindak apabila dia mempunyai pengetahuan, karena pengetahuan dapat menjelaskan perubahan perilaku individu yang berasal dari pengalaman. b) Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian bisa dilihat dari kepercayaan diri, dominasi, otonomi, perbedaan kondisi sosial, pembelaan diri, dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian ini dapat menjadi


(30)

variabel yang berguna untuk menganalisis perilaku konsumen.

c) Motivasi dan keterlibatan

Motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang bertindak untuk memuaskan kebutuhannya (Kotler, 2000: 238).

d) Sikap

Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang apa-apa yang disukai dan tidak disukai seseorang. Perasaan emosional dan kecenderungan tindakan oleh beberapa obyek atau ide. e) Persepsi

Menurut Kotler (2000) persepsi adalah proses bagaimana orang menyeleksi, mengatur, menginterpretasikan informasi yang diterimanya untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung oleh fisik, akan tetapi juga dari hubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.

2) Faktor eksternal terdiri dari: a) Faktor budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Didalamnya terdapat kultur, sub-kultur dan kelas sosial pembeli.


(31)

Faktor sosial dipengaruhi oleh kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.

c) Faktor ekonomi

Faktor ekonomi sangat mempengaruhi pengambilan keputusan, karena dapat dilihat dari pendapatan, tabungan, kekayaan dan hutang.

c. Perilaku Konsumen dalam Islam

Perilaku konsumen dalam Islam menurut Maski (2010) adalah: Islam mengajarkan bahwa perilaku konsumen menekankan kepada sikap untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Semangat ini sejalan dengan prinsip keadilan, kebersihan, kesederhanaan, murah hati dan moralitas. Islam tidak menganjurkan umatnya untuk mencintai materi tetapi menganjurkan untuk mengurangi kebutuhan materi untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya. Sehingga dalam Islam, pemenuhan kebutuhan batiniah merupakan cita-cita tertinggi manusia dalam hidupnya dengan tidak meninggalkan pemenuhan kebutuhan jasmaninya.

Ciri perilaku konsumen dalam Islam adalah :

1) Tujuan tidak memuaskan kepuasan lahir saja, tanpa meninggalkan ketutuhan-kebutuhan fisik atau biologisnya. Karena ini merupakan kewajiban setiap individu.

2) Benda dan jasa tersebut harus halal, baik halal berupa zatnya maupun halal cara memperolehnya.

d. Teori pengambilan keputusan

Keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif yang mengandung tiga penelitian (Maski,2010), yaitu:


(32)

3) Ada pilihan atas dasar logika atas pertimbangan

4) Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik 5) Ada tujuan yang ingin dicapai dan semakin mendekatkan pada

tujuan tersebut.

jadi keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.

Pengambilan keputusan adalah suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah yang memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:

a) Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional.

b) Sesuatu yang bersifat futuristic,artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

e. Keputusan memilih bank

Bank merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Jadi, persaingan bank sangat ketat, sehingga perusahaan yang bergerak dibidang jasa ini harus memahami nasabah ataupun calon nasabahnya dengan baik. Oleh karena itu pihak manajemen bank


(33)

harus mengetahui tentang proses penilaian informasi terhadap pemilihan suatu bank dari calon nasabahnya. Untuk itu, keputusan pemilihan bank didasarkan pada:

6) Karakteristik bank

7) Pemberian bobot pada tingkat kesehatan suatu bank 8) Kepercayaan akan merk bank

9) Fungsi utilitas

10) Prosedur evaluasi

Ada lima determinan kualitas jasa yang dapat dijadikan pijakan dalam memilih penyedia jasa, meliputi:

a) Kehandalan, yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan akurat

b) Daya tanggap, yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa yang cepat

c) Kepastian, yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan

d) Empati, yaitu kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian pribadi bagi pelanggan

e) Berwujud, yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan personil dan materi komunikasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi suatu bank sangat diperlukan oleh calon nasabah, baik


(34)

berasal dari bank itu sendiri maupun dari pengalaman orang lain sebelum memutuskan untuk menabung pada suatu bank.

3. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, sehingga dalam pengoperasiannya bank syariah tidak melakukan kegiatan yang bertentangan atau yang dilarang oleh Islam. Adapun bank syariah menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanyaberdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Sholahuddin,2014:84).

Salah satu prinsip syariah yang harus dipatuhi oleh bank syariah adalah menghindari adanya unsur riba. Riba sangat dilarang dalam bank syariah, larangan melakukan riba juga sudah dijelaskan secara jelas dalam Al-Qur‟an. Adapun ayat yang melarang adanya unsur riba adalah Q.S. Ar Rum ayat 39 :

و

أ

ه ْ ع ْ بْ َف

ْ أ ف بْ بر ْ ْ ْ ت

وأف ه ْجو ْو ْ ت

و

( ْ ْ

٩٣

)


(35)

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan

(pahalanya)” (Q.S. Ar Rum 39).

Adapun ayat lain yang melarang adanya melakukan unsur riba adanya Q.S. Al Baqarah ayat 279, yaitu :

ْ ر و ه ْ ب ْ ْأـف ْ ْ ت ْ ْ إف

ْ ْ ت ْ إو

( ْ ْ ت َ و ْ ْ ت َ ْ

ْ أ ْوءر ْ ف

٩٧٣

)

Artinya:

“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba),

maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan menerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)

dianiaya”(Q.S. Al Baqarah 2: 279).

Soemitra (2010:67) Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan. Secra fundamental terdapat beberapa karakteristik bank syariah:

1) Penghapusan riba

2) Pelayanan kepada kepentingan publik dan merealisasikan sasaran sosio-ekonomi Islam.


(36)

3) Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank komersial dan bank investasi.

4) Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada penyertaan modal, karena bank komersial syariah menerapkan profit and loss sharing dalam konsinyasi, ventura, bisnis, atau industri.

5) Bagi hasil cenderung mempererat hubungan antara bak syariah dan pengusaha.

6) Kerangka yang dibangun dalam membantu bank mengatasi kesulitan likuiditasnya dengan memanfaatkan instrumen pasar uang antarbank syariah dan instrumen bank sentral berbasis syariah.

Oleh karena itu, maka secara struktural dan sistem pengawasannya berbeda dari bank konvensional. Pengawasan perbankan Islam mencakup dua hal, yaitu pertama pengawasan dari aspek keuangan kepatuhan pada perbankan secara umum, dan prinsip kehati-hatian bank. Kedua, pengawasan prinsip syariah dalam kegiatan operasional bank. Secara struktural kepengurusan bank syariah terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi dan wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi kegiatan bank syariah.


(37)

b. Operasional Bank Syariah

Batasan-batasan bank syariah yang harus menjalankan kegiatannya berdasar pada syariat Islam, menyebabkan bank syariah harus menerapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Adapun prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut:

1) Prinsip titipan atau simpanan (al-wadiah)

Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Secara umum terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu:

a) Wadiahyadh al-amanah (trustee depository) adalah akad penitipan barang atau uang di mana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang atau uang yang dititipkan dan tidak bertanggungjawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan. Adapun aplikasi dalam perbankan syariah berupa produk safe deposit box.

b) Wadiah yadh adh-dhamanah (guarantee depository) adalah akad penitipan barang dan uang di mana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang dan uang dapat memanfaatkan barang dan uang titipan dan harus


(38)

dan uang titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam pengunaan barang dan uang titipan menjadi hak penerima titipan. Prinsip ini diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan (Sholahuddin,2014:95).

c. Prinsip Bagi Hasil

System ini adalah suatu system yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Sebagai bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:

a) Al-mudharabah

Al-mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibulmaal) menyediakan seluruh (100%), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib). Akad mudharabah secara umum terbagi menjadi dua jenis:

(1) Mudharabah mutlaqah

Adalah bentuk kerjasama antara shahibulmaal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis (Sholahuddin,2014:96).


(39)

(2) Mudharabah muqayyadah

Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib memberikan batasan kepada shahibul maal mengenai tempat, cara, dan objek investasi (Sholahuddin,2014:96).

b) Al-musyarakah

Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Sholahuddin,2014:96). Dua jenis al-musyarakah:

(1) Musyarakah pemilikan, tercipta karena warisan, warisan atau kondisilainnya yang mengakibatkan pemilikan satu asset oleh dua orang atau lebih.

(2) Musyarakah akad, tercipta dengan cara kesepakatan di mana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah.

2) Prinsip jual beli (al-tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu system yang menerapkan tata cara jual beli, di mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank


(40)

melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin).Implikasinya antara lain berupa:

a) Al-murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli (Sholahuddin,2014:97).

b) Salam

Adalah akad jual beli barang pesanan dengan penangguhan pengiriman oleh penjual dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang pesanan tersebut diterima sesuai syarat-syarat tertentu. Bank dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi salam. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut salam parallel(Sholahuddin,2014:97). c) Istishna‟

Istishna‟ adalah akad jual beli antara pembeli dan produsen yang jual bertindak sebagai penjual.Cara pembayarannya dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Barang


(41)

pesanan harus diketahui karakteristiknya secara umumyang meliputi: jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya. Bank dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istishna maka hal ini disebut istishna paralel (Sholahuddin,2014:97).

3) Prinsip sewa (al-ijarah)

Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. Al-ijarah terbagi dua jenis:

1. ijarah, sewa murni.

2. ijarah al muahiya bi tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa (Sholahuddin,2014: 98).

4) Prinsip jasa (fee-based service)

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Benuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain:

a) Al-wakalah

Nasabah mmberi kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjakan jasa tertentu, seperti transfer.


(42)

b) Al – Kafalah

Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.

c) Al – Hawalah

Adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.Kontrak hawalah dalam perbankan biasanya diterapkan pada factoring (anjak piutang), post-dated check,dimana bank bertindak sebagai juru tagih tanpa membayarkan dulu piutang tersebut.

d) Ar- Rahn

Adalah menahan salah satuu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang di terimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai (Sholahuddin,2014:99).

e) Al- Qardh

Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkn imbalam. Produk ini


(43)

digunakan untuk membantu usaha kecil dan eperluan social. Dana ini diperoleh dari dana zakat,, infak, dan sedekah (Sholahuddin,2014:99).

d. Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional

Bank syariah merupakan perbankan yang mengedepankan prinsip syariah tanpa adanya unsur maghrib (maisir, gharar, haram, dan riba). Beberapa perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

Bank Syariah Bank Konvensional

1. Melakukan investasi-investasi yang halal saja.

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa.

3. Berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran dan kebahagiaan dunia akhirat.

4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.

5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah.

1. Investasi yang halal dan haram.

2. Memakai perangkat bunga.

3. Profit oriented 4. Hubungan dengan

nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur. 5. Tidak terdapat

dewan sejenis. Sumber: Sholahudin,2014:88


(44)

C. Kerangka Berfikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapat dijelaskan bahwa masyarakat Aceh memiliki persepsi terhadap bank syariah ada yang paham dan tidak paham. Masyarakat Aceh yang paham terhadap bank syariah setuju untuk memilih karena pengetahuan mereka terhadap bank syariah. Sedangkan yang tidak paham cenderung untuk tidak memilih.

D. Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan pernyataan tentatif yang merupakan dugaan/terkaan tentang apa saja yang diteliti dalam usaha untuk memahaminya (Nasution, 1996:39). Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis penelitian ini adalah :

H1 : pemahaman masyarakat Aceh berpengaruh terhadap keputusan dalam memilih bank syariah

H0 : pemahaman masyarakat aceh tidak berpengaruh terhadap keputusan dalam memilih bank syariah

Masyarakat Aceh

Bank Syariah Paham

Tidak Paham

Tidak Memilih Memilih


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan, subyek atau objek penelitian yang diteliti yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari suatu variabel untuk dikaji secara terpisah-pisah kemudian dihubungkan dengan menggunakan rumus regresi.

B. Objek dan Subjek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh, sedangkan subjek yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh.

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian atau lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari memberikan daftar


(46)

pertanyaan atau kuesioner kepada nasabah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh.

2. Data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data tentang Bank Aceh Cabang Syariah mengenai gambaran umum tentang perusahaan, catatan dan diperoleh dari data internal perusahaan. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dokumen perusahaan mengenai gambaran umum perusahaan,visi misi perusahaan, struktur perusahaan, dan produk-produk yang ada di bank

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Nasabah Bank Aceh Cabang Syariah di Banda Aceh. Sampel merupakan sejumlah anggota yang dimiliki oleh populasi. Sampelnya adalah, beberapa nasabah Bank Aceh Cabang Syariah yang dapat mewakili seluruh Nasabah Bank Aceh Cabang Syariah. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Dengan teknik ini, sampel mencakup orang-orang yang diseleksi atas kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan peneliti.

a. Masyarakat Aceh yang sudah menjadi nasabah Bank Aceh Cabang Syariah;


(47)

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data berupa informasi secara tertulis dan langsung dari responden. Jawaban responden bersifat kualitatif yang kemudian akan dikuantitatifkan dan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009: 93). Jawaban atas butir-butir pertanyaan mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju dengan bobot 1 hingga 4 sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju dengan skor 4

b. Jawaban Setuju dengan skor 3

c. Jawaban kurang Setuju dengan skor 2 d. Jawaban Tidak Setuju dengan skor 1

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).


(48)

1. Variabel Independen/Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), Sugiyono (2011:61). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemahaman masyarakat (X).

2. Variabel Dependen/Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, (Sugiyono, 2011: 61). Variabel terikat pada penelitian ini yaitu memilih bank syariah (Y).

G. Uji Kualitas data (Uji Instrumen)

1. Uji Validitas

Uji validitas data merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur (Priyatno, 2014: 51). Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditunjukkan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Pengujian validitas item dalam SPSS bisa menggunakan tiga metode analisis, yaitu korelasi pearson, corrected item total correlation dan analisis faktor (Priyatno,2014:51).


(49)

Teknik uji validitas item dengan korelasi pearson, yaitu dengan cara mengorelasikan skor item dengan skor totalnya. Skor total adalah penjumlahan seluruh item pada satu variabel. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi yaitu:

a. Jika nilai positif dan r hitung > r tabel maka item dapat dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Jadi suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana item yang valid saja yang masuk pengujian. Untuk mengetahui hasil uji reliabilitas, maka dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai alpha ( dengan nilai r tabel . Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6.

Dasar pengambilan kesimpulan uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. 0,80 < Cronbach‟s Alpha 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi b. 0,60 < Cronbach‟s Alpha 0,80 : Reliabilitas tinggi c. 0,40 < Cronbach‟s Alpha 0,60 : Reliabilitas sedang d. 0,20 < Cronbach‟s Alpha 0,40 : Reliabilitas rendah


(50)

e. 0,00 < Cronbach‟s Alpha 0,20 : Tidak Reliabilitas

H. Teknik Analisis Data

Setelah memiliki data yang diperlukan untuk penelitian, maka selanjutnya perlu dianalisis untuk memecahkan permasalahan sehingga dapat menjawab hipotesis yang diajukan. Alat analisis untuk pengolahan data menggunakan SPSS dan peneliti menggunakan buku Dwi Priyatno sebagai panduan dalam menganalisis penelitian ini. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier adalah analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan persamaan linier. Namun dalam penelitian ini, hanya digunakan satu variabel dependen dan satu variabel independen sehingga disebut regresi linier sederhana (Priyatno, 2010: 51). Analisis ini untuk meramalkan atau memprediksi suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari variabel independen.Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemahaman masyarakat, sedangkan variabel dependennya adalah memilih bank syariah.

Adapun persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y’ = a + bX

Keterangan :


(51)

a = Konstanta, yaitu nilai Y‟ jika X = 0

b = Koefisien Regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y‟ yang didasarkan variabel X

X = Variabel Independen

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel depanden. Tingkap signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5%.

Uji t dilakukan dengan :

Berdasarkan ketentuan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan 0,05 jika, sig ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Apabila yang terjadi adalah sig ≥ 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Gagasan untuk mendirikan Bank milik pemerintah Daerah di Aceh tercetus atas prakasa Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh (sekarang disebut Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Aceh di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan surat keputusan Nomor 7/DPRD/5 tanggal 7 september 1957, beberapa orang mewakili Pemerintah Daerah menghadap Mula Pangihutan Tamboenan, wakil Notaris di Kutaraja, untuk mendirikan suatu Bank dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama “PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV dengan modal dasar ditetapkan Rp 25.000.000 (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Setelah beberapa kali perubahan Akte, barulah pada tanggal 2 Februari 1960 diperoleh izin dari menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. 12096/BUM/II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan surat Keputusan No. J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960. Pada saat itu PT Bank Kesejahteraan Atjeh NV dipimpin oleh Teuku Djafar sebagai Direktur dan Komisaris terdiri dari atas Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad Hosein, dan Moehamad


(53)

Sanusi. Dengan ditetapkannya undang-undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, semua Bank milik pemerintah Daerah yang sudah berdiri sebelumnya, harus menyesuaikan diri dengan Undang-undang tersebut (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Untuk memenuhi ketentuan ini maka pada tahun 1963 Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh membuat peraturan Daerah No. 12 Tahun 1963 sebagai landasan hukum berdirinya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Dalam Perda tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Adalah untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional semesta berencana (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Sepuluh tahun kemudian, atau tepatnya pada tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Derah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan No. 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Aceh, NV menjadi Bank Pembangunan Derah Istimewa Aceh. Peralihan status, baik bentuk hukum, hak dan kewajiban dan lainnya secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Agustus 1973, yang dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Pemerintah Daerah telah beberapa


(54)

kali mengadakan perubahan Peraturan Daerah (Perda), yaitu mulai Perda No. 10 tahun 1974, Perda No. 6 tahun 1978, Perda No. 5 tahun 1982, Perda No. 8 tahun 1988, Perda No. 3 tahun 1993 dan terakhir Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : 2 Tahun 1999 tanggal 2 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, yang telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 584.21.343 31 Desember 1999 (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas dilatarbelakangi keikutsertaan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh dalam program rekapitulasi, berupa peningkatan permodalan bank yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 53/KMK.017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/GBI tanggal 8 februari 1999 tentang pelaksanaan program rekapitulasi Bank Umum, yang ditindaklanjuti dengan penendatangan Perjanjian Rekapitulasi antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan PT. Bank BPD Aceh di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999 (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Perubahan badan hukum menjadi Perseroan Terbatas ditetapkan dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No. 55 tanggal 21 April 1999, bernama PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat PT Bank BPD Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri


(55)

Kehakiman RI dengan Surat Keputusan Nomor C-8260 HT.01.01.TH.99 tanggal 6 Mei 1999. Dalam Akte Pendirian Perseroan ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar Rp 500 miliyar (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Berdasarkan Akta Notaris Husni Usman tentang Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 Tanggal 15 Desember 2008, notaris di Medan tentang peningkatan modal dasar perseroan, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp 1.500.000.000.000 dan perubahan nama perseroan menjadi PT. Bank Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02 Tahun 2009 pada tanggal 9 september 2009. Perubahan nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/61/KEP.GBI/2010 tanggal 29 September 2010 (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

Sebagai daerah yang memperoleh keistimewaan untuk menerapkan syariat islam dan berpenduduk mayoritas muslim, sudah selayaknya Bank Aceh menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di Indonesia. Hal tersebut mendorong Bank Aceh berupaya memberikan perhatian khusus kepada para nasabah yang ingin menjalankan proses perbankan melalui sistem syariah dengan membuka Unit Usaha Syariah (UUS) dengan mendasarkan pada ijin dari Bank Indonesia No. 6/7/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai izin Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank


(56)

mulai melakukan kegiatan operasional baerdasarkan prinsip syariah tersebut pada 5 Novenber 2004. pendirian unit usaha syariah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan transaksi dengan pola syariah. Unit Usaha Syariah Bank Aceh menawarkan produk penghimpunan dana, penyaluran dana dan layanan lainnya yang berdasar pada transaksi dan akad syariah (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

2. Visi Bank Aceh

Mewujudkan Bank Aceh menjadi bank yang sehat, tangguh, handal dan terprcaya serta dapat memberikan nilai tambah yang tinggi kepada mitra dan masyarakat (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

3. Misi Bank Aceh

Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan dunia usaha dan pemberdayaan ekonomi rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan kepada karyawan (laporan tahunan Bank Aceh, 2015).

4. Produk dan Layanan Unit Usaha Syariah Bank Aceh

a. Penghimpunan Dana

a) Tabungan


(57)

 Tabungan Sahara iB

 TabunganKu iB

Tahun 2015, total jumlah tabungan syariah mengalami peningkatan 36% menjadi Rp.782.043 juta dari Rp.573.758 juta di tahun 2014. Peningkatan jumlah tabungan syariah disebabkan oleh peningkatan nilai dana yang berhasil dihimpun pada semua produk tabungan dihimpun pada semua produk tabungan sebagaimana disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Dana Tabungan Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp juta)

Nama

Tabungan 2015 2014 2013

Pertumbuhan 2014-2015 (%) Pertumbuhan 2013-2014 (%) Tabungan

FirdausiB 770.287 565.397 433.486 36% 30%

Tabungan

Sahara iB 10.393 8.076 5.553 29% 45%

TabunganKu

iB 1.198 65 40 1752% 61%

Tabungan wadiah lainnya

165 220 79 -25% 179%

Total 782.043 573.758 439.159 36% 31%

Sumber : laporan tahunan Bank Aceh, 2015 b) Giro Wadiah

 Giro Amanah iB c) Deposito


(58)

Total dana pihak ketiga yang dihimpun Bank Aceh Unit Syariah mengalami peningkatan 53% menjadi Rp.2.089.180 juta dari Rp.1.363.507 juta di tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh keberhasilan penghimpunan dana dari nasabah sehingga jumlah giro meningkat sebesar 73% tabungan meningkat sebesar 36%, dan Deposito Sejahtera iB meningkat sebesar 57%. Berikut Tabel Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Unit Usaha Syariah :

Tabel 4.2

Total Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp juta)

Keterangan

Dana Pihak Ketiga

Pertumbuhan 2015

Pertumbuhan 2014

2015 2014 2013

Giro 726.792 420.041 485.907 73% -14%

Tabungan 782.043 573.758 439.159 36% 31%

Deposito

Sejahtera iB 580.345 369.709 179.526 57% 106%

Total 2.089.180 1.363.507 1.104.592 53% 23%

Sumber : laporan tahunan Bank Aceh, 2015

b. Penyaluran Dana

a) Pembiayaan Konsumer iB

b) Pembiayaan Usaha iB

c) Pembiayaan Sewa iB


(59)

c. Layanan

a) Bank Garansi iB Bank Aceh Syariah

b) Dukungan Bank iB Bank Aceh Syariah

c) Referensi Bank iB Bank Aceh syariah

d) ATM iB Bank Aceh Syariah

e) Transfer iB Bank Aceh Syariah

f) SMS Banking iB Bank Aceh Syariah

g) Pengelolaan Dana Kebajikan

5. Jaringan Kantor Unit Syariah

a. Alamat Kantor dan Lokasi Atm Cabang Syariah

1) Kantor Cabang Syariah Banda Aceh, Jl. Tgk. Hasan Dek No. 42-44 Beurawe Banda Aceh.

2) Kantor Cabang Pembantu Syariah Keutapang, Jl. Mata Ie No. 17 A Keutapang Dua, Aceh Besar.

3) Kantor Cabang Penbantu Syariah IAIN Darussalam, Gedung Registrasi IAIN AR-Raniry Banda Aceh.

4) Kantor Cabang Pembantu Syariah Lambaro, Jl. Banda Aceh – Medan KM 8,5 Lambaro, Kab.Aceh Besar.

5) Kantor Cabang PembantuSyariah Diponegoro, Jl. Diponegoro No. 40, Banda Aceh.


(60)

6) Kantor Cabang Pembantu Syariah Meulaboh, Jl.Iskandar Muda No.40, Meulaboh.

7) Kantor Cabang Pembantu Syariah Sigli, Jl.Prof.A.Madjid Ibrahim No.2-3, Sigli.

8) Kantor Cabang Pembantu Syariah Tapaktuan, Jl. Merdeka No. 180 Kelurahan Pasar Kec. Tapaktuan Kab. Aceh Selatan. 9) Kantor Cabang Syariah Lhokseumawe, Jl.Samudera No. 29

Lancang Garam Kota Lhokseumawe.

10)Kantor Cabang Pembantu Syariah Lhoksukon, Jl. Medan- Banda Aceh No. 89 Lhoksukon.

11)Kantor Cabang Pembantu Syariah Langsa,Jl.T.Umar No. 109 Gp. Peukan Langsa, Kota Langsa.

12)Kantor Cabang Pembantu Syariah Bireun, Jl.Malikussaleh No.12 Ds. Geudong Pulo Ara Kec.Kota Juang, Kab.Bireun. 13)Kantor Cabang Pembantu Syariah Takengon, Jl.Sengeda

No.163 Kec. Lut Tawar, Takengon, Kab.Aceh Tengah. 14)Kantor Cabang Pembantu Syariah Lhoknibong,

Jl.Medan-Banda Aceh Gampong Keude Baro Kec. Pante Bidari Lhoknibong, Kab. Aceh Timur.

15)Kantor Cabang Pembantu Syariah Kuta Blang, Jl.Banda Aceh-Medan No.4 Desa Tingkeum Manyang Kec.Kuta Blang Kab.Bireun.


(61)

16)Kantor Cabang Pembantu Syariah Bener Meriah, Jl. Syiah Utama No.502 Kec. Bandar,Pondok Baru Kab. Bener Meriah.

17)Kantor Cabang Pembantu Syariah Idi Rayeuk, Jl.Medan-Banda Aceh Kel.Tanah Anou Kec.Idi Rayeuk Aceh Timur. 18)Kantor Cabang Syariah Medan, Jl.S.Parman No.3-3 A

Medan.

B. Karakteristik Responden

1. Analisis profil responden

Masalah dalam penelitian ini ditekankan untuk mengukur pemahaman masyarakat Aceh dalam memilih bank syariah. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sampling. Dengan jumlah sampel dalam penelitian ini diperkirakan sebanyak 80 orang responden. Jumlah kuesioner yang disebarkan 80 kuesioner namun yang kembali hanya 52 kuesioner dan responden telah mengisi kuesioner dengan benar dan sesuai dengan petunjuk pengisian kuesioner.

Selanjutnya dalam profil responden diperinci menurut jenis kelamin dan usia. Salah satu tujuan dari pengelompokan responden adalah untuk mengetahui rincian profil responden yang dijadikan sampel penelitian.


(62)

Adapun gambaran profil responden dari hasil penyebaran kuesioner dapat disajikan pada table berikut ini :

Tabel 4.3

Profil responden berdasarkan jenis kelamin

Jeniskelamin Frekuensi Persentase

Pria 18 34,6 %

Wanita 34 65,4 %

Total 52 100 %

Profil responden berdasarkan jenis kelamin (gender) menjelaskan bahwa jenis kelamin yang terbesar dalam penelitian ini adalah wanita yakni sebanyak 34 orang atau 65,4 persen, sedangkan pria sebanyak 18 orang atau 34,6 persen, sehingga dari perbandingan persentase profil responden menurut jenis kelamin maka dapat dikatakan bahwa rata-rata nasabah Bank Aceh Syariah adalah wanita.

Kemudian akan disajikan profil respoden berdasarkan umur responden yang dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4.4

Profil Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase

<25 Tahun 17 32,7 %

26-30 Tahun 26 50,0 %

31-35 Tahun 5 9,6 %

36-40 Tahun 3 5,8 %

>40 Tahun 1 1,9 %


(63)

Berdasarkan Tabel yakni deskripsi profil responden menurut umur yang menunjukkan bahwa umur responden yang terbesar dalam penelitian ini adalah 26-30 tahun yakni sebesar 26 orang dengan persentase 50,0 persen, kemudian yang berumur <25 tahun sebesar 17 orang dengan persentase 32,7 persen, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata yang menjadi nasabah Bank Aceh Syariah adalah nasabah yang memiliki umur antara 26-30 tahun.

2. Tabulasi data kuesioner penelitian

Tabel 4.5 Tabulasi Data

Responden Pemahaman Masyarakat

Aceh

Keputusan Memilih Bank Syariah

1 39 34

2 36 3

3 34 37

4 35 31

5 38 35

6 43 35

7 35 28

8 37 31

9 34 31

10 36 39


(64)

12 44 30

13 35 31

14 36 34

15 33 31

16 43 38

17 34 33

18 34 33

19 34 31

20 35 28

21 42 36

22 41 26

23 39 27

24 35 33

25 32 31

26 38 33

27 41 34

28 41 30

29 37 26

30 37 34

31 39 32

32 38 32


(65)

34 31 26

35 34 31

36 38 32

37 26 29

38 41 31

39 42 32

40 39 28

41 35 31

42 33 33

43 39 29

44 38 32

45 33 27

46 38 28

47 35 28

48 36 29

49 25 29

50 38 30

51 26 29

52 34 33

Setelah diperoleh masing-masing jumlah dari kategori variabel bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan SPSS. Hal ini dilakukan untuk menguji hipotesa mengenai


(66)

ada tidaknya pengaruh pemahaman masyarakat Aceh terhadap keputusan memilih bank syariah.

3. Analisis Deskriptif

Tabel 4.6 Uji deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pemahaman 52 25 44 36.50 4.175

Keputusan 52 26 39 31.37 3.100 Valid N (listwise) 52

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel pemahaman, jumlah data (N) adalah 52, pemahaman minimum 25, pemahaman maksimum 44 pemahaman rata-rata 36.50, dan standar deviasi adalah 4.175. untuk variabel keputusan jumlah data (N) adalah 52, keputusan minimum 26, keputusan maksimum 39, keputusan rata-rata 31.37, dan standar deviasi adalah 3.100.

C. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Setelah mengumpulkan kuesioner dari responden, kemudian dilakukan uji validitas kembali terhadap data yang diperoleh. Validitas menunjukkan sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Uji validitas item dengan korelasi pearson, yaitu dengan cara mengorelasikan skor item dengan skor totalnya. Skor total adalah


(67)

penjumlahan seluruh item pada suatu variabel. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan rtabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan rhitung ≥ rtabel maka item dapat dinyatakan valid, jika rhitung ≤ rtabel maka item dinyatakan tidak valid.

a. Uji validitas variabel pemahaman (X)

Tabel 4.7

Hasil uji validitas variabel pemahaman

No.Soal Pearson Correlation r tabel Keterangan

1. 0,498 0,273 Valid

2. 0,674 0,273 Valid

3. 0,722 0,273 Valid

4. 0,645 0,273 Valid

5. 0,653 0,273 Valid

6. 0,719 0,273 Valid

7. 0,649 0,273 Valid

8. 0,697 0,273 Valid

9. 0,674 0,273 Valid

10. 0,642 0,273 Valid

11. 0,628 0,273 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas X di atas, tampak bahwa nilai Pearson Correlation masing-masing item pertanyaan menunjukkan angka lebih


(68)

b. Uji validitas variabel keputusan (Y)

Tabel 4.8

Uji validitas variabel keputusan

No. Soal Pearson Correlation r tabel Keterangan

1. 0,506 0,273 Valid

2. 0,539 0,273 Valid

3. 0,567 0,273 Valid

4. 0,633 0,273 Valid

5. 0,526 0,273 Valid

6. 0,494 0,273 Valid

7. 0,594 0,273 Valid

8. 0,366 0,273 Valid

9. 0,570 0,273 Valid

10. 0,358 0,273 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas Y di atas, tampak bahwa nilai Pearson Correlation masing-masing item pertanyaan menunjukkan angka lebih besar dari r tabel, maka item diatas dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel. Uji reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Suatu


(69)

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha cronbach 0,60.

Tabel 4.9 Hasil uji reliabilitas

Variabel Koefisien Cronbach‟s Alpha keterangan

Pemahaman (X) 0,865 Reliabel

Keputusan (Y) 0,688 Reliabel

Dari hasil rekapitulasi uji reliabilitas dalam tabel dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut:

Gambaran untuk pertanyaan variabel pemahaman nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh adalah 0,865, dan variabel keputusan nilai Cronbach Alpha yang diperoleh 0,688. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman adalah reliabel karena mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha diatas lebih besar dari nilai 0,60.

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

1. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. 2 Hubungan antara variabel Y dan variabel X dapat linier atau bukan linier.


(70)

Tabel 4.10

Hasil uji regresi linier sederhana

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .314a .099 .081 2.972 a. Predictors: (Constant), Pemahaman

R Square (R2) atau kuadrat dari R, yaitu menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh veriabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0,099 artinya persentase sumbangan pengaruh variabel pemahaman terhadap keputusan memilih bank syariah sebesar 9,9 persen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan di model ini. Artinya ada pengaruh x terhadap Y sebesar 0,099 atau 9,9 persen.

2. Uji T

Tabel 4.11 Hasil uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22.846 3.661 6.240 .000

Pemahaman .233 .100 .314 2.342 .023 a. Dependent Variable: Keputusan


(71)

Persamaan regresi untuk regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bx

Y = 22,846 + 0,233x

Dari hasil persamaan regresi linier sederhana yang didapatkan adalah 22,846 + 0,233x. Koefisien regresi sebesar 0,233 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) akan meningkatkan keputusan memilih bank syariah. Jadi tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel (Y).

Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Penelitian ini diuji menggunakan tingkat signifikasi 0,05.

1) Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. 2) Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

Menurut hasil analisis dapat diketahui bahwa signifikansi < 0,05 (0,023< 0,05) maka Ho ditolak, Dengan ini maka Ha diterima kebenarannya, jadi pemahaman masyarakat berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah.

E. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows versi 21. Dari penelitian diatas dapat diketahui seberapa besar pengaruh


(72)

pemahaman masyarakat aceh terhadap keputusan memilih bank syariah. Kuesioner dibagikan kepada responden yang memang sudah menabung di Bank Aceh Cabang Syariah dengan kriteria tertentu.

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh akan tetapi sangat sedikit. Koefesien determinasi sebesar 0,099 yang memiliki arti bahwa pengaruh pemahaman masyarakat (X) terhadap keputusan memilih bank syariah (Y) adalah sebesar 9,9 persen dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Menurut Benjamin S. Bloom dalam (Anas Sudijono, 2009: 50) mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.

Dalam penelitian ini pemahaman yang di maksud ialah pemahaman tentang perbankan syariah. Nasabah yang ingin memilih bank syariah seharusnya paham akan produk-produk, akad-akad dan sistem yang ada di bank syariah. Karena Menurut teori preferensi, seorang konsumen dalam membuat keputusan terhadap apa yang ingin dibelinya melalui beberapa proses yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, proses pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses awal dalam pengambilan keputusan adalah mencari tahu tentang manfaat dari produk atau jenis pelayanan yang ditawarkan.


(1)

LAMPIRAN. UJI DESKRIPTIF X

Pemahaman1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1.9 1.9 1.9

Setuju 25 48.1 48.1 50.0

Sangat Setuju 26 50.0 50.0 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 2 3.8 3.8 3.8

Setuju 21 40.4 40.4 44.2

Sangat Setuju 29 55.8 55.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 4 7.7 7.7 7.7

Setuju 24 46.2 46.2 53.8

Sangat Setuju 24 46.2 46.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 6 11.5 11.5 11.5

Setuju 29 55.8 55.8 67.3

Sangat Setuju 17 32.7 32.7 100.0


(2)

Pemahaman5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 5 9.6 9.6 9.6

Setuju 29 55.8 55.8 65.4

Sangat Setuju 18 34.6 34.6 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.9 1.9 1.9

Tidak Setuju 3 5.8 5.8 7.7

Setuju 32 61.5 61.5 69.2

Sangat Setuju 16 30.8 30.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 2 3.8 3.8 3.8

Setuju 34 65.4 65.4 69.2

Sangat Setuju 16 30.8 30.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 3 5.8 5.8 5.8

Setuju 33 63.5 63.5 69.2

Sangat Setuju 16 30.8 30.8 100.0


(3)

Pemahaman9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 2 3.8 3.8 3.8

Setuju 35 67.3 67.3 71.2

Sangat Setuju 15 28.8 28.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1.9 1.9 1.9

Setuju 32 61.5 61.5 63.5

Sangat Setuju 19 36.5 36.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pemahaman11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 4 7.7 7.7 7.7

Setuju 27 51.9 51.9 59.6

Sangat Setuju 21 40.4 40.4 100.0


(4)

LAMPIRAN. UJI DESKRIPTIF Y

Keputusan1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 4 7.7 7.7 7.7

Setuju 36 69.2 69.2 76.9

Sangat Setuju 12 23.1 23.1 100.0

Total 52 100.0 100.0

Keputusan2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 9 17.3 17.3 17.3

Setuju 30 57.7 57.7 75.0

Sangat Setuju 13 25.0 25.0 100.0

Total 52 100.0 100.0

Keputusan3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 13 25.0 25.0 25.0

Setuju 31 59.6 59.6 84.6

Sangat Setuju 8 15.4 15.4 100.0

Total 52 100.0 100.0

Keputusan4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 3 5.8 5.8 5.8

Setuju 38 73.1 73.1 78.8

Sangat Setuju 11 21.2 21.2 100.0


(5)

Keputusan5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 14 26.9 26.9 26.9

Setuju 23 44.2 44.2 71.2

Sangat Setuju 15 28.8 28.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

Keputusan6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 7 13.5 13.5 13.5

Setuju 28 53.8 53.8 67.3

Sangat Setuju 17 32.7 32.7 100.0

Total 52 100.0 100.0

Keputusan7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1.9 1.9 1.9

Tidak Setuju 7 13.5 13.5 15.4

Setuju 27 51.9 51.9 67.3

Sangat Setuju 17 32.7 32.7 100.0

Total 52 100.0 100.0

Keputusan8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 5 9.6 9.6 9.6

Setuju 35 67.3 67.3 76.9

Sangat Setuju 12 23.1 23.1 100.0


(6)

Keputusan9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1.9 1.9 1.9

Setuju 37 71.2 71.2 73.1

Sangat Setuju 14 26.9 26.9 100.0

Total 52 100.0 100.0

Keputusan10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 35 67.3 67.3 67.3

Sangat Setuju 17 32.7 32.7 100.0