Hasil Uji Hipotesis Hasil Penelitian

masalah dalam penelitian. Berikut merupakan hasil dari pengujian hipotesis pada penelitian ini: Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis B Wald Sig. Ha CR -0,372 2,014 0,156 Ditolak ROA -12,850 9,748 0,002 Diterima DR 1,292 4,063 0,044 Diterima TATO -0,269 0,321 0,571 Ditolak Sumber: Lampiran 12 Dari tabel diatas maka pengaruh rasio likuiditas CR, profitabilitas ROA, financial leverage DR, dan perputaran total aktiva TATO terhadap kondisi financial distress perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Rasio Likuiditas CR Hasil dari pengujian hipotesis pada tabel 4.9 diperoleh nilai koefisien variabel rasio likuiditas sebesar -0,372 dan nilai signifikansi sebesar 0,156. Karena nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,156 0,05, maka variabel rasio likuiditas dinyatakan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa Ho dari penelitian ini diterima dan Ha pada penelitian ini ditolak. Sehingga hipotesis pertama pada penelitian ini yang menyatakan rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap kondisi financial distress tidak diterima. b. Rasio Profitabilitas ROA Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini yang ditunjukkan pada tabel 4.9 diperoleh nilai koefisien variabel rasio profitabilitas sebesar -12,850 dan nilai signifikansi sebesar 0,002. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,002 0,05, maka rasio profitabilitas dinyatakan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa Ho pada penelitian ini ditolak dan Ha pada penelitian ini diterima, sehingga hipotesis kedua yang menyatakan rasio profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kondisi financial distress perusahaan diterima. c. Rasio Financial Leverage DR Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini yang ditunjukkan pada table 4.9 diperoleh nilai koefisien variabel rasio financial leverage sebesar 1,292 dan nilai signifikansi sebesar 0,044. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,044 0,05, maka rasio financial leverage dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa Ho pada penelitian ini ditolak dan Ha pada penelitian ini diterima, sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan rasio financial leverage berpengaruh positif terhadap kondisi financial distress perusahaan diterima. d. Perputaran Total Aktiva Hasil dari pengujian hipotesis pada tabel 4.9 diperoleh nilai koefisien variabel perputaran total aktiva sebesar -0,269 dan nilai signifikansi sebesar 0,571. Karena nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,571 0,05, maka variabel rasio perputaran total aktiva dinyatakan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa Ho dari penelitian ini diterima dan Ha pada penelitian ini ditolak. Sehingga hipotesis keempat pada penelitian ini yang menyatakan rasio perputaran total aktiva berpengaruh negatif terhadap kondisi financial distress tidak diterima.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kondisi Financial Distress Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah “rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap kondisi financial distress perusahaan”. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan nilai koefisien regresi menunjukkan arah negatif sebesar -0,372 dan nilai signifikan sebesar 0,156 lebih besar dari nilai signifikan yang disyaratkan yaitu 0,156 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap kondisi financial distress perusahaan ditolak. Menurut Sartono 2001 rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Setiap perusahaan harus memiliki asset lancar dua kali lebih besar dari kewajiban lancar yang dimiliki, sehingga perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan yang likuid. Pada penelitian ini hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini memiliki nilai asset lancar yang lebih besar dibandingkan dengan kewajiban lancarnya sehingga perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan asset lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil pengujian penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amir dan Bambang 2013 yang menyatakan bahwa rasio likuiditas yang diukur menggunakan current ratio tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan manufaktur. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Wahyu dan Doddy 2009, dimana hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan otomotif. 2. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Financial Distress Perusahaan Pada penelitian ini hipotesis kedua yaitu rasio profitabilitas berpengaruh signifikan negatif terhadap financial distress perusahaan. Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan nilai koefisien regresi memiliki arah negatif yaitu sebesar -12,850 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi ini lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,002 0,05. Dari nilai signifikansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan rasio profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kondisi financial distress perusahaan diterima. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih atas penjualan dan laba atas investasi yang dilakukan perusahaan, hal ini menjadi indikator mengenai kesehatan perusahaan dan efisiensi manajemen perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut efektif menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Dengan nilai profitabilitas tinggi yang dimiliki perusahaan maka kemungkinan perusahaan mengalami kondisi financial distress tidak akan terjadi. Kemudian semakin kecil nilai profitabilitas yang dimiliki oleh