4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Sejarah Organisasi
PT. Intidragon Suryatama adalah salah satu perusahaan yang memproduksi alas kaki sejak tahun 1970 yang didukung oleh personel yang kompeten dan
berpengalaman dalam menjalankan industri alas kaki. Jumlah karyawan seluruhnya saat ini adalah 850 personel dengan kapasitas produksi mencapai
10.000 pasang per hari.
2.1.1 Visi dan Misi PT. Intidragon Suryatama
Visi dari PT. Intidragon Suryatama adalah menjadi produsen alas kaki berkualitas dan terpercaya oleh dunia persepatuan di Indonesia dan internasional.
Sedangkan misinya adalah selalu meningkatkan mutu maupun pengembangan desain untuk mewujudkan keinginan, harapan serta kepuasan pelanggan.
2.2 Lokasi
PT. Intidragon Suryatama terletak di Jalan Pahlawan no. 44 Mojokerto Jawa Timur dengan nomor telepon 0321 321966 – 321967 dan nomor fax
0321 322860.
2.3 Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi PT. Intidragon Suryatama yang dijelaskan pada Gambar 2.1 :
2.4 Deskripsi Kerja
Berikut ini merupakan deskripsi kerja dari masing-masing bagian yaitu : a
Direktur memimpin dan mengkoordinasikan jalannya perusahaan, mengatur strategi perkembangan perusahaan, mengevaluasi
pekerjaan para manager, menetapkan peraturan dan ketentuan pelaksanaan produksi, serta memberikan motivasi dan pengarahan
yang teratur kepada para manager dan karyawan yang ada di level di bawahnya.
b Manager produksi membuat rencana produksi berdasarkan
permintaan marketing, membuat sistem pengendalian selama proses produksi, mengawasi jalannya proses produksi sesuai
jadwal yang ditentukan, mengendalikan pemeliharaan mesin- mesin produksi, mengidentifikasi kendala yang mempengaruhi
penurunan hasil produksi, serta melaporkan kegiatan produksi dan hambatan yang terjadi selama proses produksi kepada direktur.
c Manager personalia mengatur dan mengendalikan administrasi
perusahaan, melaksanakan kebijakan di bidang personalia yang ditetapkan perusahaan, menginventarisir daftar kualifikasi
personil, serta merencanakan dan mengkoordinir program pelatihan personil karyawan.
d Manager marketing menyusun strategi pemasaran sesuai
kebijakan direktur, membuat Budget Operasional Marketing, menjalin hubungan baik dengan pelanggan, mengkoordinasikan
penyelesaian keluhan pelanggan, memonitor pengiriman produk ke pelanggan, serta membuat laporan berkala pemasaran.
e Manager purchasing menerapkan kebijakan perusahaan di bidang
pembelian, melaksanakan pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, menyelesaikan usulan pengadaan bahan baku dan
bahan pembantu, memonitor pengiriman barang-barang yang dipesan, serta menilai dan mengevaluasi pemasok bahan baku dan
bahan pembantu.
f Manager accounting mengkoordinir kegiatan yang berhubungan
dengan keuangan perusahaan, melakukan stok opname baik interent maupun exterent, membuat laporan berkala tentang hasil
stok opname, memeriksa laporan kas harian dengan bukti kas masuk keluar, membuat laporan berkala tentang keadaan
keuangan di perusahaan, serta melakukan pengontrolan terhadap masalah perpajakan dan pembukuannya.
g Manager teknik menerapkan kebijakan perusahaan di bidang
engineering dan maintenance, melaksanakan prosedur pembuatan, perawatan, dan kalibrasi, memonitor proses kerja mesin sistem
manual maupun otomatis, serta membuat gambar berikut spesifikasi alat maupun mesin.
h Manager umum menerapkan kebijakan pimpinan di lingkungan
perusahaan, mengendalikan
kebersihan lingkungan
dan keamanan, serta mengelola kehumasan, penjualan barang bekas,
dan kendaraan inventaris perusahaan. i
Manager PPIC membuat perencanaan produksi berdasarkan permintaan marketing, merencanakan kebutuhan bahan sesuai
kebutuhan order, membuat instruksi kerja untuk produksi, memonitor kebutuhan bahan, memonitor jalannya Kartu Instruksi
Kerja KIK, serta membuat laporan harian. j
Manager RD membuat dan menyiapkan produk sample, melaksanakan kegiatan pengujian testing terhadap bahan baku,
mengembangkan produk desain untuk keperluan marketing, menyiapkan pola dan pisau serta matras untuk kelancaran
produksi, serta membuat laporan berkala tentang hasil uji bahan baku, produksi serta desain.
k Kabag Q.C Quality Control mengkoordinasi pengujian bahan
baku dan produk, mengevaluasi dan mengesahkan hasil uji, menganalisa kesesuaian dan ketidaksesuaian produk berdasarkan
SPIK, SPEK, dan konfirmasi sample, meneliti kelayakan hasil
produk, serta membuat laporan hasil uji kelayakan produk tiap KIK.
l Kabag gudang sepatu mencatat keluar masuknya barang jadi,
mengatur dan menata penempatan produk, mengatur dan mengkoordinir pengiriman produk, serta membuat laporan
berkala stok barang jadi m
Kabag gudang bahan mencatat keluar masuknya bahan baku dan barang siap pakai, menerima, mengatur, dan menata penempatan
bahan baku dan barang siap pakai, meneliti kualitas dan kuantitas bahan, mengatur dan mengkoordinir pengambilan bahan baku dan
barang siap pakai, membuat laporan bulanan tentang keadaan stok bahan baku ataupun barang siap pakai, serta melakukan stok
opname setiap bulan.
9
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau
elemennya Jogiyanto Hartono:1990. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu memnpunyai komponen-komponen components, batas sistem boundary,
lingkungan luar sistem environments, penghubung interface, masukan input, keluaran output, pengolah process dan sasaran objectives atau tujuan goal.
Komponen sistem merupakan bagian-bagian dari sistem yang saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau sub-
sub sistem ini memiliki karakteristik tersendiri dan menjalankan suatu fungsi tersendiri. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut dengan supra system Jogiyanto Hartono:1990. Misalnya sekolah dapat disebut sebagai sistem dan pendidikan yang merupakan sistem yang lebih besar
dapat disebut sebagai supra system. Batas sistem boundary merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. Lingkungan luar environtment dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang