6
MASUK RUMAH. PAK LENA DUDUK MEMANDANG TV.
BU LENA KELUAR DARI KAMAR MANDI. hlm.1 Kutipan di atas menggambarkan penyituasian rumah Pak Lena dan Bu
Lena yang terlihat megah, karena memiliki fasilitas yang cukup besar. Disitu Pak Lena sedang bersantai menonton tv, dan Bu Lena baru keluar dari kamar mandi.
3.1.3.2 Tahap generating circumstances
TAMU 2 PERGI, BU LENA MASUK Pak Lena
: Anakmu membawa lari uang temannya. Bu Lena
: Bagaimana bisa? hlm.4-5
Dialog tersebut menggambarkan konflik muncul lagi, setelah Pak Lena bilang kepada Bu Lena bahwa anaknya mencuri sesuatu dari temannya. Pak Lena
mengira bahwa Lena telah mencuri uang, padahal kenyataannya tidak seperti itu.
3.1.3.3 Tahap rising action
Bu Lena : Tampaknya kita memang tidak bertanggung
jawab. Pak Lena
: Kok bisa?
Bu Lena : Lihatlah sendiri Apa yang kita lakukan pada
anak kita? Empat hari, bayangkan empat hari anak kita tidak pulang, tidak ada usaha kita untuk mencarinya.
Pak Lena
: Menunggu juga mencari. Bu Lena
: Menunggu itu pasrah hlm.5
Dialog di atas menggambarkan perdebatan Pak dan Bu Lena karena Bu Lena kesal terhadap sikap Pak Lena, yang terlihat santai-santai saja, padahal anak
perempuannya sudah tidak pulang selama empat hari. Bu Lena mengaku bahwa dirinya bukan sosok ibu yang bertanggung jawab. Tetapi Pak Lena masih saja
menyanggah perkataan Bu Lena.
3.1.3.4 Tahap climax
Bu Lena : Berarti uang kamu? Berapa?
Tamu 1 : Tidak, Tante. Lena
: Hey Jangan bohong kamu. Aku pinjam uang kamu beberapa hari yang lalu sebagai bekal lari dari rumah. Dan,
bukankah kamu datang kemari untuk menagihnya? Bu Lena
: Bekal lari? Pak Lena
: Lari dari mana, Nak?
Lena : Lihat Lihatlah orang tuaku ini kawan-kawan. Aku
lari dari rumah pun mereka tidak tahu. Yang mereka pikirkan
7
semua baik-baik saja. Aku benci. marah mendekati menangis. hlm.11
Dialog di atas menggambarkan, marah, kesal, sedih, semuanya bercampur jadi satu. Bahkan ketika seorang anak tidak bisa menyampaikan protesnya melalui
ucapan, dan hanya bisa melalui tindakan pergi dari rumah, orang tuanya sama sekali tidak peduli dengan tindakan tersebut. Akhirnya Lena marah dan
meluapkan semua amarahnya di depan kawan-kawannya.
3.1.3.5 Tahap denouement
Bu Lena : Menangis Maaf ya, Nak. Mungkin selama ini
kami tidak memperhatikan kamu, semuanya selalu dihitung dengan uang. Rumah ini rumah kamu, rumah yang kami
bebaskan untukmu, kami tidak ingin mengekang, kami rasa itu yang baik.
Pak Lena
: Membebaskan kamu bukan berarti tidak perhatian. Dulu kami dikekang orang tua kami dan kami tidak
suka, maka kami ingin kamu tidak seperti kami. hlm.12
Dialog di atas adalah ucapan penyesalan dari kedua orang tua Lena. Yang menandakan berakhirnya dari sebuah cerita.
Berdasarkan kategori urutan waktu, dapat disimpulkan bahwa naskah drama Lena Tak Pulang karya Muram Batubara menggunakan alur maju atau
progresif.
3.1.4 Latar
Menurut Satoto 2012:55 latar dalam lakon tidak sama dengan panggung. Akan tetapi, panggung merupakan perwujudan visualisasi dari setting. Setting
mencakup dua aspek penting yaitu: a. aspek ruang, b. aspek waktu, disamping itu dua aspek tersebut, ada satu aspek lagi yang perlu dipertimbangkan, yaitu c.
aspek suasana. Penjabaran dari beberapa aspek tersebut adalah sebagai berikut aspek suasana.
Aspek Suasana
Aspek suasana dalam naskah drama Lena Tak Pulang dibagi menjadi kesal, sedih, dan haru. Berikut adalah kutipan dialog yang menggambarkan
kejadian tersebut. Pak Lena
: Sudah kamu jangan bicara dulu. Berapa Lena?