Analisis Deskriptif Analisis Korelasi Pearson

81 probabilitas 0,95 kesalahan yang mungkin terjadi tidak lebih dari 0,10 jadi dengan = 0,05. 04 , 96 10 , 96 , 1 4 1 2         n Jadi jumlah tersebut dibulatkan menjadi 100 sampel atau responden. Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling dan Convinience Sampling . Purposive Sampling adalah metode penetapan sampel dengan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut bertujuan memberikan informasi yang maksimal. Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan adalah 50 responden mahasiswa belum bekerja dan 50 responden yang sudah bekerja. Sedangkan Convinience Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sampel Andi, 2006:124-125.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif adalah analisis yang didasarkan pada data yang diperoleh dari para responden dan dinyatakan dalam bentuk tabulasi data. Dalam penelitian ini analisis berdasarkan 82 uraian hasil jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan kepada konsumen yang telah membeli KFC di Solo.

2. Analisis Korelasi Pearson

1. Pengertian Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier searah bukan timbal balik antara dua variabel atau lebih. 2. Kegunaan Korelasi Product Moment Pearson • Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y. • Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. 3. Asumsi • Data berdistribusi normal • Variabel yang dihubungkan mempunyai data linear. • Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang dipilih secara acak. • Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama dari subyek yang sama pula variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama. • Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio. 4. Nilai r 83 • Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah –1. r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatip sempurna. • r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah hubungan. Intrepretasi nilai r adalah sebagai berikut : 0 = tidak berkorelasi 0,01-0,20 = korelasi sangat rendah 0,21-040 = korelasi rendah 0,41-0,60 = korelasi agak rendah 0,61-0,80 = korelasi cukup 0,81-0,99 = korelasi tinggi 1 = korelasi sangat tinggi 5. Kriteria pengujian - bila koefisien korelasi r tabel maka ada korelasi yang signifikan Ha diterima. - bila koefisien korelasi r tabel maka tidak ada korelasi yang signifikan Ho diterima. 6. Langkah-langkah Menghitung Koefisien Korelasi 1. Menentukan hipotesis 2. Menentukan taraf signifikansi 3. Mencari r tabel dengan dk = n-2 4. Menentukan kriteria uji 84 5. Membandingkan r hitung dengn r tabel 6. Membuat kesimpulan. 85

BAB IV ANALISIS DATA

Pembahasan analisis hasil penelitian ini dimulai dari analisis deskriptif dan analisis korelasi Pearson. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada 100 responden penelitian yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dan convenience sampling. Rincian perolehan kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran rekapitulasi data. Untuk selanjutnya dianalisis dengan bantuan program komputer SPSS for Windows Release 16.0.

A. Pengujian Validitas dan Realibilitas

1. Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 16.0 yang bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap butir pernyataan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau tidak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi, yaitu dengan membandingkan hasil