Model atau Kerangka Penelitian Hipotesis Penelitian

48 lokasi, jenis kelamin dan status. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji t variabel pendapatan berpengaruh positif pada tingkat signifkansi  5. Jika perhitungan menggunakan tingkat kesalahan tidak lebih dari 10 maka variabel status berpengaruh signifikan pada tingkat  10. d. Penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Konsumen Berbelanja pada Pasar di Kota Surakarta ” yang dilakukan oleh Amin Riyanto F0105029 pada tahun 2009 dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lokasi memiliki hubungan yang paling erat dengan keputusan konsumen berbelanja pada pasar di Kota Surakarta.

C. Model atau Kerangka Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara harga, pendapatan, produk, lokasi dan pelayanan dengan keputusan konsumen untuk berminat membeli produk KFC. Orang melakukan transaksi menunjang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Untuk menjelaskan jalan pemikiran ini maka kerangka pemikiran yang ada disusun seperti di bawah ini : 49 Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada korelasi signifikan antara faktor harga dan keputusan konsumen untuk membeli di KFC Solo. 2. Ada korelasi signifikan antara faktor pendapatan dan keputusan konsumen untuk membeli di KFC Solo. 3. Ada korelasi signifikan antara faktor produk dan keputusan konsumen untuk membeli di KFC Solo. 4. Ada korelasi signifikan antara faktor lokasi dan keputusan konsumen untuk membeli di KFC Solo. 5. Ada korelasi signifikan antara faktor pelayanan dan keputusan konsumen untuk membeli di KFC Solo. pendapatan a produk pelayanan Harga Analisis Korelasi dengan Keputusan Konsumen untuk Membeli di Kentucky Fried Chicken Solo Kesimpulan dan rekomendasi lokasi 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil Perusahaan

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet- outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merk menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia. Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990 dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6 dengan pendistribusian 43,8 kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group dan 35,8 kepada PT Megah