Metode Penelitian PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan dan pikiran tentang pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Wonogiri dalam mengabulkan permohonan ijin poligami menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan Studi Kasus Perkara Nomor 515 Pdt.G 2000 PA.Wng. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian- penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait serta dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang akan diteliti. b. Memberikan jawaban praktis mengenai pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Wonogiri dalam mengabulkan permohonan ijin poligami menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan. c. Untuk meningkatkan penalaran dan pola pikir dinamis guna mengembangkan ilmu yang diperoleh selama penulis menjalani studi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

E. Metode Penelitian

Metodologi pada hakekatnya memberikan pedoman, tentang cara-cara seorang ilmuan mempelajari, menganalisa dan memahami lingkungan- lingkungan yang dihadapinya dan bertujuan untuk menambah kemampuan para ilmuan untuk mengadakan atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lengkap. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan kontruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologi Penelitian Hukum pada pokoknya mencakup uraian mengenai : 1 Jenis Penelitian Termasuk dalam penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan-bahan tersebut disusun secara sistematis, dikaji kemudian dibandingkan dan ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2001: 13-14. 2 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah bersifat preskriptif. Sebagai penelitian yang bersifat preskriptif, maka penelitian ini mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum Peter Mahmud Marzuki, 2006: 22. 3 Jenis Data Pengertian secara umum, yaitu semua informasi mengenai variabel atau obyek yang diteliti. Lazimnya dalam penelitian dibedakan antara data yang diperoleh langsung dari masyarakat dan dari buku pustaka. Data yang diperoleh langsung dari masyarakat disebut data primer atau primary data dan data yang diperoleh dari buku pustaka disebut data sekunder atau secondary data Soerjono Soekanto, 1986: 11. Data-data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data dasar yang berupa data sekunder. Data sekunder mempunyai ruang lingkup yang sangat luas meliputi data atau informasi, penelaahan dokumen, hasil penelitian sebelumnya, dan bahan kepustakaan seperti, buku-buku literatur, koran, majalah, dan arsip yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 4 Sumber Data a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum atau bahan pustaka yang mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis, adapun yang penulis gunakan adalah: 1 Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia; 2 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; 3 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana; 4 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman; 5 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; 6 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan; 7 Putusan Pengadilan No. 515Pdt.G2000PA.Wng; 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan Agama. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan huum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan hukum primer, seperti jurnal, literatur, buku, koran, laporan penelitian dan lain sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. c. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier adalah baham yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, diantaranya bahan dari media internet yang relevan dengan penelitian ini. 5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini, teknik pengumpulan datanya adalah dengan dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang berupa putusan, buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang ad hubungannya dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data ini berguna untuk mendapatkan landasan teori yang berupa pendapat para ahli mengenai hal yang menjadi obyek penelitian seperti peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan hal-hal yang diteliti. 6 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu penelitian. Karena dalam penelitian ini data yang diperoleh akan diproses dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai didapat suatu kesimpulan yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari penelitian. Dalam sebuah penelitian hukum normative, pengelolaan data pada hakekatnya adalah kegiatan untuk mengadakan sistematika terhadap bahan hukum tertulis. Sistematika berarti untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi Soerjono Soekanto, 1986: 251. Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penulisan hukum ini adalah analisis data kualitatif, yaitu suatu bentuk analisis data yang mengungkapkan gejala yang ada dan realita dari suatu peristiwa yang terjadi dan dinyatakan dalam bentuk tulisan-tulisan atau pernyataan lisan.

F. Sistematika Skripsi