Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Dikalangan organisasi pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah menyadari perlunya penyelesaian tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dengan cepat, berdaya guna dan berhasil guna. Salah satu faktor penunjang kelancaran operasional suatu dinas pemerintahan adalah penggunaan
alat tulis kantor ATK, untuk itu diperlukan suatu sistem pembelian alat tulis kantor yang efektif dan efisien.
Pengadaan alat tulis kantor seperti pulpen, pensil, tinta, pita mesin tik, kertas blangko pemulir, karbon, berkas, jepitan kertas dan pendukung lainnya
diperlukan demi kelancaran aktivitas pemerintahan. Pemerintah mengatur setiap pengadaan barangjasa dalam Keppres nomor 8 tahun 2003 tentang pedoman
pengadaan barang dan jasa dan untuk pencairan dananya, pemerintah membuat Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan
daerah. Pemerintah daerah kabupaten Karanganyar menggunakan Keppres nomor 80 tahun 2003 sebagai pedoman untuk pengadaan barangjasa dan menggunakan
Peraturan Bupati nomor 7 tahun 2007 tentang pedoman penatausahaan pelaksanaan APBD kab. Karanganyar yang mengacu pada Permendagri nomor 13
tahun 2006 dan Permendagri nomor 59 tahun 2007 tentang perubahan atas Permendagri nomor 13 tahun 2006.
Sesuai dalam Keppres no 80 tahun 2003 pasal 17 paragraf pertama tentang metode pemilihan penyedia barang dan jasa pemboronganjasa lainnya. Pemilihan
penyedia barangjasa pemboronganjasa lainnya memiliki beberapa metode yaitu metoda pelelangan umum, metode pelelangan terbatas, metode pemilihan
langsung, dan metode penunjukkan langsung. Pengadaan Alat Tulis Kantor di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Kabupaten Karanganyar menggunakan metode pemilihan langsung
dalam proses kegiatannya. Metode pemilihan langsung adalah metode pemilihan yang membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran dan sekurang-kurangnya 3
penawaran dari penyedia barangjasa yang telah lulus prakualifikasi. Metode ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang bernilai di antara
Rp. 50 Juta sampai Rp. 100 Juta Mustofa, 2008. Pengadaan alat tulis kantor di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Kabupaten Karanganyar menggunakan metode pemilihan langsung. Penggunaan metode ini karena metode pemilihan langsung lebih sederhana dalam
proses pengadaannya, dan pengadaan alat tulis kantor bernilai di antara Rp. 50 Juta sampai Rp. 100 Juta sehingga metode pemilihan langsung dipakai didalam
sistem pengadaan ala tulis kantor di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Karanganyar. Hal ini sesuai
dengan Peraturan Bupati nomor 7 tahun 2007 tentang pedoman penatausahaan pelaksanaan APBD kab. Karanganyar.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang Mulyadi, 2001. Sebuah sistem yang besar terdiri dari sistem-sistem lain yang
lebih kecil yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001.
Pengadaan alat tulis kantor merupakan salah satu bentuk sistem pengeluaran kas yang mengatur mengenai tata cara pengadaan barang dan jasa
yang diperlukan oleh Pemerintah. Pengadaan barang dan jasa biasanya
memerlukan pengeluaran kas yang besar, hal ini berarti Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi Dan
Usaha Mikro
Kecil Dan
Menengah
DISPERINDAGKOP dan UMKM Kabupaten Karanganyar harus lebih
memperhatikan pengendalian intern pada pengadaan ATK agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pencatatan, penulisan jumlah dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini
penulis mengambil judul : “EVALUASI SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS
KANTOR ATK
OLEH DINAS
PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH DISPERINDAGKOP
DAN UMKM
KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN METODE PEMILIHAN LANGSUNG”