36
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Sumber data yang
digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2011- 2014. Data penelitian didapatkan dari situs resmi Bank Indonesia.
3.4.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan analisis data yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul tanpa membuat
kesimpulan secara umum Sugiyono, 2008. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang dilihat
dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian dengan statistik deskriptif ini dilakukan untuk mempermudah
memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Uji ini berguna untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi menunjukkan hubungan yang disignifikan dan representatif maka model
yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Uji asumsi
klasik yang dilakukan antara lain :
Universitas Sumatera Utara
37
3.4.2.1 Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas data bertujuan untuk
mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model
penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data yang diteliti harus diketahui terlebih dahulu apakah terdistribusi normal atau tidak
normal. Fungsi pengujian suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal atau tidak adalah sebagai alat untuk membuat kesimpulan populasi
berdasarkan data sampel. Pengujian normalitas ini akan dapat menentukan alat uji selanjutnya yang digunakan dalam penelitian. Untuk mendeteksi data
terdistribusi secara normal pada penelitian ini digunakan uji statistik kolmogorov-smirnov test for one sampel. Dengan uji ini dapat diketahui
apakah nilai sampel yang teramati sesuai dengan distribusi tertentu. Kriteria yang dapat digunakan adalah dengan pengujian dua arah two-tailed test
yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan. Nilai probabilitas yang ditentukan
sebesar 0,05. Apabila nilai probabilitas 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika nilai p 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Ghozali,
2006. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P
Plot, uji Chi Squre, skewness dan Kurtosis atau uji kolmogrov Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
38
3.4.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regeresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Gozali,
2005. Model regeresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, karena jika hal tersebut terjadi maka varaiabel-variabel
tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan. Untuk melakukan pengujian apakah terdapat multikolinearitas atau tidak, dapat diketahui dengan
menggunakan nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Ada atau tidak adanya multikolinearitas dalam model persamaan yang
terbentuk dengan di uji menggunakan indikator Varians Inflation Factor VIF.Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan VIF 10.
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Gozali, 2006. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini,
dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y
Universitas Sumatera Utara
39
sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis yang digunakan
untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali 2005. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n
sampel periode waktu. Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan statistik d dari Durbin-Watson DW test dimana
angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dL angka yang diperoleh dari table DW batas bawah, dU angka yang diperoleh dari tabel
DW batas atas, 4- dL dan 4-dU. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi
+-.
3.5 Analisis Regresi Berganda