Latar Belakang Rubella Pada Kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rubella atau Campak Jerman merupakan penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak rubeola ringan atau demam skarlet, dan pembesaran serta riveri limfonodi pascaoksipital, retroaurikuler, dan servikalis posterior. Campak Jerman atau rubela ini biasanya hanya menyerang anak-anak sampai usia belasan tahun. Tapi, bila penyakit ini menyerang anak yang lebih tua dan dewasa, terutarna wanita dewasa, infeksi kadang kadang dapat berat, dengan manifestasi keterlibatan sendi dan purpura. Dan bila bila penyakit ini menyerang ibu yang sedang mengandung dalam tiga bulan pertama, bisa menyebabkan cacat bayi waktu dilahirkan. Rubella pada awal kehamilan dapat menyebabkan anomali kongenital berat. Sindrom rubella kongenital adalah penyakit menular aktif dengan keterlibatan multisistem, spektrum ekspresi klinis luas, dan periode infeksi aktif pascalahir dengan pelepasan virus yang lama. Rubella menjadi penting karena penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan pada janin. Sindroma rubella congenital Congenital Rubella Syndrome, CRS terjadi pada 90 bayi yang dilahirkan oleh wanita yang terinfeksi rubella selama trimester pertama kehamilan; risiko kecacatan congenital ini menurun hingga kira-kira 10-20 pada minggu ke-16 dan lebih jarang terjadi bila ibu terkena infeksi pada usia kehamilan 20 minggu. Infeksi janin pada usia lebih muda mempunyai risiko kematian di dalam rahim, abortus spontan dan kecacatan congenital dari sistem organ tubuh utama. Cacat yang terjadi bisa satu atau kombinasi dari jenis kecacatan berikut seperti tuli, katarak, mikroftalmia, glaucoma congenital, mikrosefali, meningoensefalitis, keterbelakangan mental, patent ductus arteriosus, defek septum atrium atau ventrikel jantung, purpura, hepatosplenomegali, icterus dan penyakit tulang radiolusen. Penyakit CRS yang sedang dan berat biasanya sudah dapat diketahui ketika bayi baru lahir; sedangkan kasus ringan yang mengganggu organ jantung atau tuli sebagian, bisa saja tidak terdeteksi beberapa bulan bahkan hingga beberapa tahun setelah bayi baru lahir. Diabetes mellitus dengan ketergantungan insulin diketahui sebagai manifestasi lambat dari CRS. Malformasi congenital dan bahkan kematian janin bisa terjadi pada ibu yang menderita rubella tanpa gejala. 1 Penyakit ini terdistribusi secara luas di dunia. Epidemik terjadi dengan interval 5-7 tahun 6- 9 tahun, paling sering timbul pada musim semi dan terutama mengenai anak serta dewasa muda. Pada manusia virus ditularkan secara oral droplet dan melalui plasenta pada infeksi kongenital. Sebelum ada vaksinasi, angka kejadian paling tinggi terdapat pada anak usia 5-14 tahun. Dewasa ini kebanyakan kasus terjadi pada remaja dan dewasa muda. Kelainan pada fetus mencapai 30 akibat infeksi rubela pada ibu hamil selama minggu pertama kehamilan. Risiko kelainan pada fetus tertinggi 50-60 terjadi pada bulan pertama dan menurun menjadi 4-5 pada bulan keempat kehamilan ibu. Survei di Inggris 1970-1974 menunjukkan insidens infeksi fetus sebesar 53 dengan rubela klinis dan hanya 19 yang subklinis. Sekitar 85 bayi yang terinfeksi rubela kongenital mengalami defek. Anak laki laki dan wanita sama sama terkena. Pada populasi yang rapat seperti institusi dan Asrama tentara, hampir 100 dari individu yang rentan dapat terinfeksi. Pada keLompok keluarga penyebaran virus kurang: 50-60 anggota keluarga yang rentan mendapat penyakit. Banyak infeksi yang subklinis, dengan rasio 2:1 antara penyakit yang tidak tampak dengan penyakit yang tarnpak. Rubella biasanya terjadi selama musim semi. Pemeriksaan serologis sebelum penggunaan vaksin rubella rnenunjukkan bahwa sekitar 80 populasi dewasa di Amerika Serikat dan benua lain mempunyai antibodi terhadap rubella. Di populasi pulau, seperti populasi Trinidad dan Hawaii, hanya 20 dari orang dewasa yang diperiksa dapat dideteksi antibodi. Ketika wabah rubella merebak di Amerika Serikat pada tahun 1967-1965, lebih 20,000 bayi telah dilahirkan cacat. Wabah Rubela juga dikatakan menyebabkan sekurang-kurangnya 10,000 kasus keguguran dan bayi yang lahir mati saat dilahirkan. Diperkirakan 25 bayi yang terinfeksi rubela pada tiga bulan pertama usia kandungan dilahirkan dengan satu jenis atau lebih kecacatan. Pada tahun 1989 – 1990 sejumlah kasus rubella menyerang lebih banyak pada anak remaja di atas umur 15 tahun dan dewasa diperkirakan karena kegagalan vaksinasi pada setiap individu. Resiko terserang rubella kembali menurun untuk semua umur dan dilaporkan kasus di Amerka Serikat pada tahun 1999 sebanyak 267. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2

2.1 Definisi