2.CRS possible. Defek klinis yang tidak memenuhi kriteria untuk CRS compatible.
3. CRI Congenital Rubella Infection . Temuan serologi tanpa defek. 4. Stillbirths. Stillbirth yang disebabkan rubella maternal
5. Bukan CRS. Temuan hasil laboratorium tidak sesuai dengan CRS: Tidak adanya antibodi rubella pada anak umur 24 bulan dan pada ibu.
Kecepatan penurunan antibodi sesuai penurunan pasif dari antibodi didapat.
2.6 Diagnosis Banding
Penyakit yang memberikan gejala klinis dan eksantema yang menyerupai rubela adalah : a.Penyakit virus : campak, roseola infantum, eritema mononukleosis infeksiosa
dan Pityriasis rosea b.Penyakit bakteri : scarlet fever Skarlatina.
c. Erupsi obat : ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbiturat, INH, fenotiazin dan diuretiktiazid.
Bercak erupsi rubela yang berkonfluensi sulit dibedakan dari morbili, kecuali bila ditemukan bercak koplik yang karakteristik untuk morbili. Erupsi rubela cepat menghilang sedangkan erupsi
morbili menetap lebih lama. Bila terjadi kemerahan difus dan tampak bercak-bercak berwarna lebih gelap diatasnya, perlu dibedakan dari scarlet fever. Tidak seperti scarlet fever, pada rubela
daerah perioral terkena. Erupsi pada infeksi mononukleosis dapat menyerupai rubela derajat berat, namun
penyakit itu dimulai dengan difteroid atau Plaut-Vincent-like tonsilitis, demam lebih tinggi, pembesaran kelenjar getah bening umum serta pembesaran hepar dan limpa.
Pada sifilis stadium dua ditemukan juga eksantema yang menyerupai rubela, disertai pembesaran kelenjar getah bening umum, kadang-kadang perlu pemeriksaan serologik untuk
sifilis. Erupsi obat menyerupai rubela yang dapat disertai pembesaran kelenjar getah bening
11
disebabkan terutama oleh senyawa hidantoin. Pada kasus yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan hemogram dan serologik.
2.7 Pengobatan
Jika tidak terjadi komplikasi bakteri, pengobatan adalah simtomatis. Adamantanamin hidrokhlorida amantadin telah dilaporkan efektif in vitro dalam menghambat stadium awal
infeksi rubella pada sel yang dibiakkan. Upaya untuk mengobati anak yang sedang menderita rubela kongenital dengan obat ini tidak berhasil. Karena amantadin tidak dianjurkan pada wanita
hamil, penggunaannya amat terbatas. Interferon dan isoprinosin telah digunakan dengan hasil yang terbatas.
Gambar 1. Manegement dari wanita yang terkena virus rubella.
2.8 Imunisasi