Infeksi Rubella dan Bahayanya Pada Kehamilan (Studi Pustaka).

(1)

ABSTRAK

INFEKSI RUBELLA DAN BAHAYANYA PADA KEHAMILAN ( STUDI PUSTAKA )

Indahmora Bachtar, 2002. Pembimbing I : Iwan Muljadi, dr.

Pembimbing II : Slamet Santosa, dr.,MKes

Latar belakang : Infeksi rubella, umumnya merupakan penyakit infeksi ringan serta sembuh spontan. Tetapi bila terjadi dalam kehamilan, dapat menimbulkan komplikasi pada janinnya yaitu berupa kecacatan ganda yang disebut sebagai sindroma rubella kongenital.

Tujuan : Mengetahui bagaimana infeksi rubella, bahayanya pada kehamilan dan cara penanganannya.

Kesimpulan : Rubella pada trimester pertama kehamilan sangat berbahaya bagi janin, sehingga status imunitas dari ibunya sangat penting. Adanya imunitas terhadap rubella pada wanita usia reproduksi, akan mencegah terjadinya bayi lahir dengan sindroma rubella kongenital. Tidak ada terapi yang spesifik untuk infeksi ini pada saat kehamilan, yang ada hanya terapi untuk gejala.

Saran : Memastikan status imunitas wanita usia reproduksi terhadap infeksi rubella sebelum kehamilan sangat penting, mengingat tingginya risiko bila wanita hamil terkena rubella. Bagi wanita usia reproduksi yang belum memiliki kekebalan terhadap rubella sebaiknya diimunisasi. Imunisasi pada anak-anak dan orang dewasa lain yang rentan sangat dibutuhkan.


(2)

ABSTRACT

RUBELLA AND ITS HARMFUL ON PREGNANCY (LITERATURE STUDY)

Indahmora Bachtar, 2002. Tutor I : Iwan Muljadi, dr.

Tutor II : Slamet Santosa, dr., MKes Background : Rubella infection, is generally

a

mild infection disease. However, if it occurs during pregnancy, it can cause complication on the fetus, which is in a multiple defects, known as a rubella congenital syndrome.

Objectives : To describe what rubella infection is, its harmful on pregnancy, and how to treatment it.

Conclusion : Rubella infection in the first trimester of pregnancy is very harmful on the fetus, and so the immunity status of mother is very important. The immunity of rubellaoin women of childbearing age, will prevent babies born with congenital rubella syndrome. Except for the symptoms, there is no specific treatment for rubella during pregnancy.

Recommendation : It is very important to ensure the immunity status of rubella on women of childbearing age before pregnant, because the severe risk if they are infected during pregnancy

.

To immunize women of childbearing age those whom don’t have immunity of rubella is recommended. For children and susceptible adults, immunization is also necessary to applied.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN II

SURAT PERNYATAAN III

ABSTRACT..

V

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR. __. ._. ix

BAB I. PENDAHULUAN

1 1.1. Latar Belakang

1.2. Identifikasi Masalah 2

2 1.3. Maksud dan Tujuan

2 1.4. Kegunaan Studi Pustaka..

1.5. Metodologi .2

2 1.6. Lokasi dan Waktu.. ._. __.

BAB

II

TINJAUAN PUSTAKA

3 2.1. Rubella

3 2.1.1. Definisi

2.1.2. Etiologi . 3

4 2.1.3. Epidemiologi

2.1.4. Patogenesa.. .4

2.1 .5. Manifestasi Klinis.. . 5

2.1.6. Imunitas .7

2.1.7. Komplikasi . 7

2.1.8. Prognosa .7

2.2. Rubella pada Kehamilan . 8

2.2.1. Risiko Rubella pada Kehamilan.. . 8 2.2.2. Epidemiologi

2.2.3. Patogenesa . 9

2.2.4. Manifestasi Klinis.. . 9

2.2.5. Imunitas 10

2.2.6. Komplikasi 10

2.2.6.1. Komplikasi pada Wanita Hamil 10 2.2.6.2. Sindroma Rubella Kongenital 10

2.2.6.2.1. Definisi 10

2.2.6.2.2. Epidemiologi 11

2.2.6.2.3. Patogenesa 1 1

2.2.6.2.4. Manifestasi Klinis 13


(4)

2.2.6.2.5. Imunitas 14

2.2.6.2.6. Prognosa 14

2.2.7. Reinfeksi 14

2.3. Diagnosa 15

2.3.1. Diagnosa Klinis 15

2.3.2. Diagnosa Laborato rium 15

2.3.3. Diagnosa Banding

2.4. Penatalaksanaan 21

2.4.1. Manajemen Rubella

ada

Kehamilan 21

2.4.2. Terapi 21

2.4.2.1 Terapi Obat 21

2.4.2.2. Terapi Pelengkap dan Alternatif 22

2.5. Pencegahan 24

2.5.1. Pencegahan Pasif 24

20

2.5.2. Pencegahan Aktif dengan Vaksin Rubella 24

BAB

III. RINGKASAN 27

BAB

IV

KESIMPULAN DAN SARAN 29

4.1. Kesimpulan 29

4.2. Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 31

RIWAYAT HIDUP 33


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Grafik Dinamika Virus dan Antibodi pada Rubella 5 Gambar 2.2. Bagan Tes Serologis Rubella pada Wanita Hamil 17 Gambar 2.3. Bagan Tes Serologis Rubella pada Wanita Hamil yang Diduga

Terkena Virus Atau Bergejala Klinis 18 Gambar 2.4. Bagan

Cara

Identifikasi Sindroma Rubella Kongenital pada

Anak Usia 0-1 1 Bulan 20


(6)

1

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelahiran seorang anak yang sehat fisik dan psikis merupakan dambaan setiap pasangan suami istri (pasutri). Harapan demikian ini dapat terwujud apabila pasutri terutama ibu tidak menderita penyakit yang dapat menular kepada anak yang dikandungnya, atau menderita penyakit yang dapat menyebabkan anaknya menderita cacat bawaan.

Salah satu penyebab cacat bawaan pada anak adalah apabila ibu hamil menderita rubella.

Imunitas yang baik diperlukan karena ibu hamil memiliki resiko tinggi terhadap berbagai penyakit, diantaranya penyakit infeksi seperti rubella. Rubella atau campak Jerman atau campak 3 hari pada infeksi maternal memiliki gejala klinis yang ringan. Rubella merupakan penyakit yang serius dilihat dari akibatnya terhadap janin, mulai dari tanpa gejala sampai gejala yang berat atau bahkan menyebabkan kematian, atau ditemui anak yang bertahan hidup dengan gejala- gejala yang terkait dengan otak, paru-paru, mata, dan telinga. Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih pada bayi yang ibunya terpapar infeksi pada trimester awal kehamilan (www.cerhr.niehs.nih.gov/genpub/topics/rubella- ccae.html).

Saat ini, kelahiran bayi dengan kelainan kongenital menduduki urutan ketujuh (4,2%)

dan

penyebab kematian bayi di Indonesia setelah campak (7,5%)

dan kelainan saraf (5,6%) (Medika, 2002).

Mengingat bahaya rubella terhadap janin sangat besar, ditambah dengan gejala klinisnya yang ringan, maka pengenalan secara dini diperlukan, supaya ada pencegahan dan penanganan rubella, dimulai dengan memperhatikan imunitas ibu, yang meliputi strategi imunisasi, pemeriksaan laboratorium dan penanganan dini. Diharapkan dengan demikian angka kematian bayi dengan kelainan bawaan oleh rubella dapat ditekan.


(7)

2

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana infeksi rubella pada manusia 2. Bagaimana bahaya rubella pada kehamilan 3. Bagaimana pencegahan dan penanganan rubella

1.3. Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui infeksi rubella pada manusia 2. Ingin mengetahui bahaya rubella pada kehamilan

3. Ingin mengetahui cara pencegahan dan penanganan rubella

1.4. Kegunaan Studi Pustaka

Kegunaan dari karya tulis ini adalah memberikan informasi, khususnya bagi para wanita usia reproduksi yang memiliki resiko tinggi untuk menderita rubella mengenai cara infeksi, bahaya, pencegahan dan penanganan dari rubella sehingga kelahiran bayi dengan kelainan kongenital dapat dihindarkan.

1.5. Metodologi Studi pustaka.

1.6. Lokasi dan Waktu

Penulisan skripsi ini berlangsung di kampus Universitas Kristen Maranatha dari bulan Maret

-

Desember 2002.


(8)

29 BAB

IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Rubella merupakan infeksi pada manusia yang menular melalui pernafasan dan transplasental. Gejala klinisnya ringan, seperti ruam, demam ringan, dan pembesaran kelenjar, bahkan kadangkala tidak bergejala.

Rubella pada wanita hamil menjadi berbahaya dikarenakan risikonya yang tinggi terhadap janin bila ibunya yang non imun, terpapar rubella pada awal kehamilan, yaitu pada trimester pertama. Janin yang terinfeksi

akan

mengalami gangguan turnbuh kembang. Gangguan-gangguan pertumbuhan pada janin akan menyebabkan cacat-cacat bawaan pada bayi yang disebut sindroma rubella kongenital.

Tidak ada terapi yang spesifik untuk rubella, yang ada hanya terapi terhadap gejala dan komplikasinya. Pencegahan yang efektif terhadap rubella adalah dengan imunisasi aktif, yaitu pemberian vaksin rubella dalam kombinasi berupa vaksin MMR. Wanita usia reproduksi yang belum memiliki kekebalan terhadap rubella., sangat rentan terhadap infeksi ini, dikarenakan status imunitas wanita hamil terhadap rubella sangat menentukan apakah akan terjadi komplikasi yang serius pada janinnya jika ia terinfeksi rubella. Imunisasi pada wanita usia reproduksi, anak-anak, maupun orang-orang yang rentan, seperti pekerja di rumah sakit, akan mengurangi insidensi dari sindroma rubella kongenital.

4.2. Saran

Mengingat bahaya rubella terhadap janin yang ibunya terpapar rubella, maka perlu dilakukan hal-hal berikut:

1. Seluruh wanita usia reproduksi sebaiknya memeriksakan status imunitasnya terhadap rubella.

2. Bagi wanita usia reproduksi yang belum memiliki kekebalan terhadap rubella sebaiknya diimunisasi.


(9)

30 3. Imunisasi pada anak-anak, dimana selain melindungi mereka, juga menghindari ibunya dan wanita hamil lain terinfeksi rubella dari anak tersebut (mencegah penularan).

4. Imunisasi terhadap orang yang rentan, seperti pekeja di rumah sakit, akan mengurangi insidensi dari sindroma rubella kongenital.


(10)

31

DAFTAR PUSTAKA

Beeson, P.B. dan W. Mc Dermott. 1975. Textbook of Medicine. 14th Edition. London : W.B. Saunders Company. 204-205.

Cook,

R

1996. Manson’s Tropical Disease. 20th Edition. London : W.B.

Saunders Company. 57 1.

Harrison. 200 1. Harrison ‘s Principles of Internal Disease. 15th Edition. New York : Mc Graw Hill Company. 1145-1 147.

Horstmann, D.M. 1989. Viral Infection. Raven Press. 1141-1 149.

http://www.babybag.com/articleskdc_r bla.htm

h tml http://www.deafblind.com/crs.html

http://www.dpcweb. com/medical/infectiousdisease/rubella_int.html

http://www. healthandage.com/html/res/com/ConsConditions/Ru bellacc.html http://hdth2k.statte.nv, us/disease/diseases/rubella.htm

http://www.icoddata.cottl/heah/ped bask/files/CONGENI3,HTM http://www.medicasto

re.co

m/pe penyakit/camp_jrl.h

t

m

http://w w w .prodia.net/prointer29r.html


(11)

32

Jawetz.E., E.A. Adelberg, dan J.L.Melnick. 1986. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Edisi 16. Jakarta : EGC. 565-569.

Johnson, RT. 1984. Viral Infections of The Nervous System 2nd Edition. New York : Raven Press. 208- 209,213.

Kelley, W.N. 1992. Textbook of Internal Medicine. 2nd Edition. New York : J.B. Lippincott Company. 1490.

Medika. 2002

Nelson, D.J. 1986. Current Therapy in Pediatric Infectious Disease. Philadelphia : The C.V. Mosby Company. 203.

Waldo

E.

Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Jakarta : EGC. 1072- 1074.


(1)

BAB

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelahiran seorang anak yang sehat fisik dan psikis merupakan dambaan setiap pasangan suami istri (pasutri). Harapan demikian ini dapat terwujud apabila pasutri terutama ibu tidak menderita penyakit yang dapat menular kepada anak yang dikandungnya, atau menderita penyakit yang dapat menyebabkan anaknya menderita cacat bawaan.

Salah satu penyebab cacat bawaan pada anak adalah apabila ibu hamil menderita rubella.

Imunitas yang baik diperlukan karena ibu hamil memiliki resiko tinggi terhadap berbagai penyakit, diantaranya penyakit infeksi seperti rubella. Rubella atau campak Jerman atau campak 3 hari pada infeksi maternal memiliki gejala klinis yang ringan. Rubella merupakan penyakit yang serius dilihat dari akibatnya terhadap janin, mulai dari tanpa gejala sampai gejala yang berat atau bahkan menyebabkan kematian, atau ditemui anak yang bertahan hidup dengan gejala- gejala yang terkait dengan otak, paru-paru, mata, dan telinga. Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih pada bayi yang ibunya terpapar infeksi pada trimester awal kehamilan (www.cerhr.niehs.nih.gov/genpub/topics/rubella- ccae.html).

Saat ini, kelahiran bayi dengan kelainan kongenital menduduki urutan ketujuh (4,2%)

dan

penyebab kematian bayi di Indonesia setelah campak (7,5%) dan kelainan saraf (5,6%) (Medika, 2002).

Mengingat bahaya rubella terhadap janin sangat besar, ditambah dengan gejala klinisnya yang ringan, maka pengenalan secara dini diperlukan, supaya ada pencegahan dan penanganan rubella, dimulai dengan memperhatikan imunitas ibu, yang meliputi strategi imunisasi, pemeriksaan laboratorium dan penanganan dini. Diharapkan dengan demikian angka kematian bayi dengan kelainan bawaan oleh rubella dapat ditekan.


(2)

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana infeksi rubella pada manusia 2. Bagaimana bahaya rubella pada kehamilan 3. Bagaimana pencegahan dan penanganan rubella

1.3. Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui infeksi rubella pada manusia 2. Ingin mengetahui bahaya rubella pada kehamilan

3. Ingin mengetahui cara pencegahan dan penanganan rubella

1.4. Kegunaan Studi Pustaka

Kegunaan dari karya tulis ini adalah memberikan informasi, khususnya bagi para wanita usia reproduksi yang memiliki resiko tinggi untuk menderita rubella mengenai cara infeksi, bahaya, pencegahan dan penanganan dari rubella sehingga kelahiran bayi dengan kelainan kongenital dapat dihindarkan.

1.5. Metodologi Studi pustaka.

1.6. Lokasi dan Waktu

Penulisan skripsi ini berlangsung di kampus Universitas Kristen Maranatha dari bulan Maret

-

Desember 2002.


(3)

4.1. Kesimpulan

Rubella merupakan infeksi pada manusia yang menular melalui pernafasan dan transplasental. Gejala klinisnya ringan, seperti ruam, demam ringan, dan pembesaran kelenjar, bahkan kadangkala tidak bergejala.

Rubella pada wanita hamil menjadi berbahaya dikarenakan risikonya yang tinggi terhadap janin bila ibunya yang non imun, terpapar rubella pada awal kehamilan, yaitu pada trimester pertama. Janin yang terinfeksi

akan

mengalami gangguan turnbuh kembang. Gangguan-gangguan pertumbuhan pada janin akan menyebabkan cacat-cacat bawaan pada bayi yang disebut sindroma rubella kongenital.

Tidak ada terapi yang spesifik untuk rubella, yang ada hanya terapi terhadap gejala dan komplikasinya. Pencegahan yang efektif terhadap rubella adalah dengan imunisasi aktif, yaitu pemberian vaksin rubella dalam kombinasi berupa vaksin MMR. Wanita usia reproduksi yang belum memiliki kekebalan terhadap rubella., sangat rentan terhadap infeksi ini, dikarenakan status imunitas wanita hamil terhadap rubella sangat menentukan apakah akan terjadi komplikasi yang serius pada janinnya jika ia terinfeksi rubella. Imunisasi pada wanita usia reproduksi, anak-anak, maupun orang-orang yang rentan, seperti pekerja di rumah sakit, akan mengurangi insidensi dari sindroma rubella kongenital.

4.2. Saran

Mengingat bahaya rubella terhadap janin yang ibunya terpapar rubella, maka perlu dilakukan hal-hal berikut:

1. Seluruh wanita usia reproduksi sebaiknya memeriksakan status imunitasnya terhadap rubella.

2. Bagi wanita usia reproduksi yang belum memiliki kekebalan terhadap rubella sebaiknya diimunisasi.


(4)

3. Imunisasi pada anak-anak, dimana selain melindungi mereka, juga menghindari ibunya dan wanita hamil lain terinfeksi rubella dari anak tersebut (mencegah penularan).

4. Imunisasi terhadap orang yang rentan, seperti pekeja di rumah sakit, akan mengurangi insidensi dari sindroma rubella kongenital.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Beeson, P.B. dan W. Mc Dermott. 1975. Textbook of Medicine. 14th Edition. London : W.B. Saunders Company. 204-205.

Cook,

R

1996. Manson’s Tropical Disease. 20th Edition. London : W.B. Saunders Company. 57 1.

Harrison. 200 1. Harrison ‘s Principles of Internal Disease. 15th Edition. New York : Mc Graw Hill Company. 1145-1 147.

Horstmann, D.M. 1989. Viral Infection. Raven Press. 1141-1 149.

http://www.babybag.com/articleskdc_r bla.htm

h tml

http://www.deafblind.com/crs.html

http://www.dpcweb. com/medical/infectiousdisease/rubella_int.html

http://www. healthandage.com/html/res/com/ConsConditions/Ru bellacc.html

http://hdth2k.statte.nv, us/disease/diseases/rubella.htm

http://www.icoddata.cottl/heah/ped bask/files/CONGENI3,HTM

http://www.medicasto

re.co

m/pe penyakit/camp_jrl.h

t

m

http://w w w .prodia.net/prointer29r.html


(6)

Jawetz.E., E.A. Adelberg, dan J.L.Melnick. 1986. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Edisi 16. Jakarta : EGC. 565-569.

Johnson, RT. 1984. Viral Infections of The Nervous System 2nd Edition. New York : Raven Press. 208- 209,213.

Kelley, W.N. 1992. Textbook of Internal Medicine. 2nd Edition. New York : J.B. Lippincott Company. 1490.

Medika. 2002

Nelson, D.J. 1986. Current Therapy in Pediatric Infectious Disease. Philadelphia : The C.V. Mosby Company. 203.

Waldo

E.

Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Jakarta : EGC. 1072- 1074.