Kinerja Terkini Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

D. Kinerja Terkini

Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua. Begitu juga pada Dinas Kesehatan Kota Medan mempunyai visi menciptakan masyarakat yang sehat mantap mandiri, tanggap dan professional. Dinas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh dinas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja terkini yang yang dijalankan dinas sesuai dengan visinya adalah melaksanakan pelayanan di bidang kesehatan, dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Pelayanan yang diberikan dinas kepada masyarakat seperti menyelenggarakan program immunisasi, melaksanakan kegiatan pemberantasan dan pengawasan penyakit menular, melakukan penelitian kemungkinan terjadinya wabah penyakit dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 24 BAB III TOPIK PEMBAHASAN

A. Anggaran Biaya Operasional

1. Pengertian Anggaran

Banyak pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian dan definisi anggaran. Walaupun pendapat tersebut berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki konsep dasar yang sama tentang pengertian anggaran tersebut, yaitu suatu rencana yang disusun secara tertulis untuk masa yang akan datang yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Istilah anggaran atau budget di dalam dunia usaha sering juga disebut Business Budget, Profit Planning and Control, Comprehensive Budgeting, Managerial, Business Budgeting and Control. Menurut Nafarin 2004:12 definisi anggaran adalah suatu rencana keuangan periode yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organsasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam suatu uang untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Supriyono 2001:82 anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Bisnis budget atau anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit Universitas Sumatera Utara atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang. Munandar, 2001:3 Welsch, Hilton dan Gordon 2000:5 mengemukakan istilah perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen. Dari kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa “anggaran biaya operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk pengeluaran-pengeluaran kontra prestasi yang diberikan oleh perusahaan atas “sesuatu” yang diterima dari pihak lain atau atas jasa-jasa yang diterima dari pihak lain untuk menyusun anggaran laba rugi”. Dan anggaran itu merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu. Dari rumus ini ada beberapa segi yang perlu diperhatikan antara lain : a. Rencana kerja sistematis yang di nilai dengan uang; ialah rencana yang disusun mengenai apa-apa yang akan dilaksanakan, selanjutnya rencana kerja tersebut dinilai dengan uang atau dengan kata lain ditentukan beberapa jumlah yang dibutuhkan atau diperoleh untuk merealisasikan pekerjaan tersebut. b. Periode tertentu; ialah periode berdasarkan pada periode jangka panjang 3-5 tahun dan periode jangka pendek 1 tahun. Universitas Sumatera Utara c. Alat perencanaan; anggaran yang digunakan sebagai alat utuk merumuskan terlebih dahulu kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan yang diharapkan dapat memberikan hasil yang baik. d. Pengkoordinasian yang terpadu; artinya dalam kegiatan perusahaan diperlukan koordinasi terpadu dalam mengalokasi faktor-faktor produksi dalam rangka mengalihkannya menjadi barang-barang dan jasa-jasa. e. Pengendalian tanggung jawab; artinya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan harus selalu diawasi dan dikendalikan agar sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. f. Proses tertentu; artinya proses pembelanjaan atau proses lainnya yang dinilai setiap kali terjadi suatu operasi perusahaan dan suatu periode anggaran.

2. Jenis Anggaran

Menurut Nafarin 2004:22 anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut : a. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari : 1. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang dibuat untuk satu tingkat satu kegiatan dalam jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya. Anggaran ini tidak memungkinkan adanya penyesuaian oleh karena sudah tetap. 2. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun dan berdasarkan interval kisar kapasitas aktivitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu segi anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat – tingkat aktivitas kegiatan yang berbeda. Universitas Sumatera Utara b. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari : 1. Anggaran Periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk suatu periodik tertentu umumnya 1 tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. 2. Anggaran Kontinue, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat. c. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari : 1. Anggaran Jangka Pendek anggaran taktis, yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. 2. Anggaran Jangka Panjang anggaran strategis, yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal Capital Budget. Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. d. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila diperlukan disebut “anggaran induk master budget”. Anggaran induk merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan, anggaran triwulan kemudian dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. 1. Anggaran biaya operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran ini terdiri dari : anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran tenaga kerja, anggaran beban usaha. Universitas Sumatera Utara 2. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari : anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang dan anggaran neraca. e. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari : 1. Anggaran Komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif perpaduan antara anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. 2. Anggaran Parsial, adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran operasional. f. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari : 1. Anggaran apresiasi approsiation budget, adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain. 2. Anggaran kinerja performance budget, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi perusahaan misalnya nilai untuk menilai apakah masing – masing aktivitas tidak melampaui batas. Universitas Sumatera Utara 3. Keunggulan dan Keterbatasan Anggaran Anggaran dihasilkan oleh proses penyusunan anggaran. Menurut Supriyono 2001:86 pemakaian anggaran memberikan beberapa keunggulan pada organisasi atau unit organisasi yang memakainya sebagai berikut : a. Menyediakan suatu pendekatan disiplin untuk menyelesaikan masalah. b. Membantu manajemen membuat studi awal terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dan membiasakan manajemen untuk mempelajari dengan seksama suatu masalah sebelum diputuskan. c. Menyediakan cara-cara untuk memformalisasi usaha perencanaan. d. Menutup kemacetan potensial sebelum kemacetan tersebut terjadi. e. Mengembangkan iklim “sadar laba” dalam perusahaan, mendorong sikap kesadaran terhadap pentingnya biaya dan memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber perusahaan. f. Membantu mengkoordinasi dan mengintegrasikan penyusunan rencana operasi berbagai bagian yang ada pada organisasi sehingga keputusan akhir dan rencana-rencana tersebut dapat terintegrasi dan komprehensip. g. Memberikan kesempatan kepada organisasi unutk meninjau kembali secara sistematis terhadap kebijkasanaan dan pedoman dasar yang sudah ditentukan. h. Mengkoordinasikan, menghubungkan, dan membantu mengarahkan investasi dan semua usaha-usaha organisasi ke saluran yang paling menguntungkan. Universitas Sumatera Utara i. Mendorong suatu standar prestasi yang tinggi dengan membangkitkan semangat bersaing yang sehat, menimbulkan perasaan berguna, dan menyediakan perangsang insentif untuk pelaksanaan yang efektif. j. Menyediakan tujuan atau sasaran yang merupakan alat pengukur atau standar untuk mengukur prestasi dan ukuran pertimbangan manajemen dan sikap eksekutif secara individual. Meskipun anggaran memiliki banyak keunggulan, namun anggaran juga memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut : a. Perencanaan dan anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi yang ketepatannya tergantung kepada kemampuan pengestimasi atau pemroyeksi. Ketidaktepatan estimasi mengakibatkan manfaat perencanaan tidak dapat dicapai. b. Perencanaan dan anggaran didasarkan pada kondisi dan asumsi tertentu. Jika kondisi dan asumsi yang mendasarinya berubah maka perencanaan dan anggaran harus dikoreksi. c. Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen hanya jika semua pihak, terutama para manajer, terus bekerja sama secara terkoordinasi dan beruaha mencapai tujuan. d. Perencanaan dan anggaran tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan timbangan manajemen. 4. Definisi Biaya Biaya cost merupakan nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat, sehingga dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau Universitas Sumatera Utara pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain. Carter dan Usry, 2004:29 Menurut Machfodz 2000:36 definisi biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh. Biaya adalah nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan member manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi atau perusahaan. Handsen dan Mowen, 2000:36 Dari pengertian biaya yang diberikan oleh para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya merupakan suatu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. 5. Klasifikasi Biaya Menurut Supriono 2001:250, biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Menurut fungsi pokok kegiatan perusahaan, biaya diklasifikasikan menjadi : 1 Biaya produksi, yang termasuk biaya produksi didalamnya adalah biaya material, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. 2 Biaya administrasi umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum. Universitas Sumatera Utara 3 Biaya pemasaran, yaitu biaya yang diperlukan dalam rangka penjualan produksi, yang sudah selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. 4 Biaya keuangan, yaitu semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan. b. Menurut periode akuntansi, biaya diklasifikasikan menjadi : 1 Capital expenditure, yaitu apabila ada manfaat dari pengeluaran biaya, baru bisa dinikmati pada periode akuntasi berikutnya. Dan pengeluaran ini akan membebankan pada semua periode akuntasi yang bisa menikmati manfaat pengeluaran tersebut. 2 Revenue expenditure, yaitu pengeluaran dimana manfaat dari adanya pengeluaran biaya, bisa dinikmati oleh periode akuntansi yang bersangkutan. c. Menurut tendensi perubahan terhadap aktivitas atau volume produksi, biaya diklasifikasikan : 1 Biaya variabel, yaitu biaya-biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan produksi atau proposional. 2 Biaya tetap, yaitu biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume produksi. 3 Biaya semi variabel, yaitu biaya yang mempunyai hubungan dengan volume produksi, akan tetapi hubungan tersebut tidak proposional. d. Menurut objek atau pusat biaya yang dibiayai, diklasifikasikan menjadi : 1 Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu. Universitas Sumatera Utara 2 Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya tidak diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu. e. Menurut tujuan pengendalian biaya, biaya diklasifikasikan menjadi : 1 Biaya terkendali, yaitu biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu. 2 Biaya tidak terkendali, yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan berdasarkan wewenang yang ia miliki dalam jangka waktu tertentu. f. Menurut tujuan pengambilan kepeutusan, biaya diklasifikasikan menjadi: 1 Biaya relevan, yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. 2 Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. 6. Anggaran Biaya Operasional Anggaran biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya dianggap habis dalam masa satu tahun tutup buku. Di dalam melaksanakan kegiatan usahanya, setiap perusahaan selalu dihadapkan pada masa yang penuh dengan ketidakpastian, sehingga akan menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternative kebijakan yang akan ditempuhnya dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut. di samping itu, dalam pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan tersebut, perlu adanya suatu alat untuk Universitas Sumatera Utara mengkoordinasikan semua kegiatan agar dapat berjalan secara resmi dan terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat dipergunakan dan salah satunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain, anggaran akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan seluruh sumber dana dan daya pada suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan di dalam perusahaan secara sekaligus tidaklah mungkin. Dengan demikian perlu diketahui bagaimana penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut harus dilaksanakan, ditinjau dari urutan anggaran yang disusun tersebut. Didalam penyusunan anggaran biaya operasional, biasanya mencakup anggaran berikut ini : Carter, 2006:68 a. Anggaran biaya tetap Anggaran biaya tetap atau konstan adalah anggaran biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan. Ini berarti jika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas perusahaan, maka biaya tetap tidak mengalami perubahan. Yang termasuk ke dalam biaya tetap adalah depresiasi penyusutan, pajak, asuransi, biaya kredit dan sebagainya. Prosedur penyusunan anggaran biaya tetap dapat dilakukan dengan menganalisis biaya tetap masa yang lalu kemudian biaya ini diteliti dan dibuat sebagai bahan pertimbangan di masa yang akan datang. b. Anggaran biaya variabel Anggaran biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya berubah- ubah secara professional dengan berubahnya volume produksi. Ini berarti bila terjadi peningkatan aktivitas perusahaan, maka jumlah biaya variabel Universitas Sumatera Utara akan meningkat pula. Begitu juga sebaliknya, jika aktivitas berkurang maka biaya variabel juga akan menurun. Yang termasuk ke dalam biaya variabel misalnya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan lain-lain. Anggaran biaya variabel dapat disusun dengan berpedoman pada biaya variabel tahun sebelumnya dengan memperhatikan adanya penambahan maupun penurunan aktivitas perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang. c. Anggaran biaya semi variabel Anggaran biaya semi variabel merupakan anggaran biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan dan sebagian lagi mempunyai sifat tetap yang besar kecilnya dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan. Yang termasuk dalam biaya semi variabel antara lain biaya pemelihraan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, upah gaji , insentif dan lain-lain. Anggaran biaya semi variabel ditentukan dapat ditentukan dengan menganalisa biaya pada tahun-tahun yang sudah lewat dan membuat pertimbangan terhadap biaya-biaya yang mungkin berubah akibat adanya peningkatan dan penurunan aktivitas perusahaan di masa yang akan datang.

B. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Anggaran biaya operasional pada Dinas Kesehatan Kota Medan disusun untuk satu periode dimulai dari tanggal 1 Januari dan berakhir 31 Desember. Universitas Sumatera Utara Sumber dana untuk Dinas Kesehatan diperoleh dari APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan BOK Biaya Operasional Kesehatan. Penentuan besarnya anggaran biaya operasional sebelumnya yaitu dengan memperhatikan angka-angka dari anggaran satu tahun terakhir serta usulan-usulan dari setiap seksi bidang. Dalam hal ini setiap seksi bidang mengusulkan kepada kepala bidang berapa besar biaya yang diperlukan bidang tersebut dalam melaksanakan operasinya dalam satu periode. Kemudian Kepala Bidang merangkum seluruh usulan dari setiap seksi bidang dan melaporkannya ke bagian Sekretariat. Sekretariat dibantu oleh sub bagian penyusunan program untuk membuat Rencana Kegiatan Anggaran atau biasa disingkat RKA. Setelah selesai membuat Rencana Kegiatan Anggaran RKA, sub bagian penyusunan program mengajukan Rencana Kegiatan Anggaran RKA kepada Pemerintah Kota Medan. Di Pemerintah Kota Medan, Rencana Kegiatan Anggaran RKA tersebut dievaluasi kembali oleh tim bagian anggaran. Setelah dievaluasi barulah Pemerintah Kota Medan menyerahkan Rencana Kegiatan Anggaran RKA tersebut ke DPRD untuk disahkan. Apabila DPRD telah mengesahkan Rencana Kegiatan Anggaran RKA tersebut, kemudian DPRD menyerahkannya kembali ke Pemerintah Kota Medan bagian anggaran kas daerah. Keluarlah Dokumen Pelaksana Anggaran DPA dari Pemerintah Kota Medan. Lalu Dinas Kesehatan merealisasikan Dokumen Pelaksana Anggaran DPA tersebut. Dinas Kesehatan Kota Medan mempunyai dua bendahara yang berada di bawah sub bagian keuangan dan peralatan yaitu bendahara penerimaan dan Universitas Sumatera Utara bendahara pengeluaran. Setiap pengeluaran yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan dilaporkan kepada bendahara pengeluaran. Pencatatan yang dilakukan bendahara pengeluaran Dinas Kesehatan Kota Medan secara perbulan, pertriwulan, persemester dan pertahunan. Setiap pengeluaran yang dicatat oleh bendahara pengeluaran akan dievaluasi oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah.

C. Perbandingan Anggaran Biaya Operasional dengan Realisasi