KETENAGAKERJAAN Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Masyarakat Daerah

92 Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Masyarakat

Bab 6: Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Masyarakat Daerah

Dampak krisis keuangan yang masih berlanjut, ketenagakerjaan Provinsi Lampung diprediksi akan mengalami gangguan, mengingat sektor pertanian yang menjadi andalan Lampung merupakan sektor yang sangat rentan terhadap gejolak eksternal. Pada triw ulan laporan, PHK diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, seiring dengan musim panen raya padi, kesejahteraan petani yang diukur melalui NTP mengalami peningkatan. Namun, kemiskinan w ilayah pedesaan diperkirakan mengalami peningkatan akibat kenaikan harga komoditi yang memberi pengaruh besar bagi kenaikan garis kemiskinan.

1. KETENAGAKERJAAN

Krisis global diperkirakan membaw a dampak bagi penurunan jumlah tenaga kerja di Provinsi Lampung. Hal ini terindikasi oleh jumlah tenaga kerja sektor informal yang terus mengalami peningkatan 1 . Data bulan Agustus 2008 menunjukkan bahw a sektor pertanian masih mendominasi penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 1.839,5 juta orang 55,51 dari penduduk yang bekerja. Sejak krisis global terjadi, harga beberapa komoditas unggulan Lampung mengalami penurunan yang sangat tajam, sementara biaya produksi mengalami peningkatan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan efisiensi biaya beberapa perusahaan diperkirakan menerapkan kebijakan merumahkan terhadap sejumlah karyaw annya. Hal ini terindikasi melalui penurunan jumlah tenaga kerja sektor pertanian bulan Agustus 2008 sebesar 39,8 ribu orang. Hasil SKDU Triw ulan IV-2008 juga menunjukkan hasil yang sama, dimana sejumlah responden yang mew akili sektor pertanian menginformasikan bahw a telah terjadi penurunan jumlah karyaw an SB = - 33,33. Bahkan, responden juga mengekspektasikan bahw a beberapa bulan mendatang akan ada penurunan jumlah karyaw annya SB = -16,67. Sektor lain yang diduga akan mengalami penurunan jumlah karyaw an adalah sektor industri pengolahan. Hal ini diakibatkan oleh penurunan permintaan dan 1 Persentase jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor informal pada Agustus 2008 adalah sebesar 79.46 atau lebih tinggi dibandingkan Februari 2009 79.25 93 Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Masyarakat Uraian Februari 2007 Agustus 2007 Februari 2008 Agustus 2008 Berusaha sendiri 413.4 470.9 500.0 529.7 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 839.7 839.7 840.5 891.9 Berusaha dibantu buruh tetap 70.6 76.7 85.1 87.2 Buruhkaryaw an 598.2 630.5 626.1 593.5 Pekerja bebas di Pertanian 218.9 222.8 304.0 211.0 Pekerja bebas non pertanian 117.8 143.9 168.0 206.5 Pekerja tak dibayar 906.5 896.9 904.8 793.7 Total 3,165.1 3,281.4 3,428.5 3,313.5 Tabel 6.2 Jumlah Penduduk yang Bekerja M enurut Status Pekerjaan Uraian Februari 2007 Agustus 2007 Februari 2008 Agustus 2008 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan 2,062.2 1,879.3 2,044.5 1,839.5 Industri 141.6 262.6 237.4 271.9 Konstruksi 85.8 141.8 108.3 153.7 Perdagangan, Rumah M akan, Jasa Akomodasi 448.3 521.8 534.2 543.1 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 152.1 143.4 161.3 162.2 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 240.2 296.1 316.2 310.2 Lainnya 34.9 36.4 26.9 33.0 Total 3,165.1 3,281.4 3,428.8 3,313.6 Tabel 6.1 Penduduk yang Bekerja M enurut Lapangan Kerja Utama depresiasi nilai tukar rupiah yang menyebabkan biaya bahan baku impor mengalami peningkatan. Seperti indutri pengolahan makanan dan minuman yang mengalami kerugian akibat peningkatan harga gula rafinasi. Hasil SKDU juga menunjukkan hasil trend yang searah, dimana pengusaha sektor industri memperkirakan akan terjadi penurunan jumlah karyaw an SB = -16.67. Sumber : BPS Provinsi Lampung diolah Sumber : BPS Provinsi Lampung 94 Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Masyarakat

2. UPAH