B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Proses pembentukan kata dalam kosakata slang pada komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia.
2. Fungsi kosakata slang pada kalangan mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia.
3. Faktor yang mempengaruhi penggunaan kosakata slang pada komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia.
4. Asal kata dalam kosakata slang pada komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia.
5. Fonotktik kosakata slang pada komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia.
C. Pembatasan masalah
Ditinjau dari kedekatan permasalahan tentang analisis penggunaan bahasa slang, maka penelitian ini akan dititikberatkan pada pembahasan mengenai fonotaktik
kosakata slang pada komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia. Fonotaktik tersebut terdiri dari fonotaktik silabel yang deskripsikan tentang deretan-
deretan fonem dalam silabel dan fonotaktik kata yang mendeskripsikan mengenai tataran kata seperti sanding fonem yang terdiri dari vokal dengan vokal, sanding
vokal dengan konsonan dan sanding konsonan dengan konsonan dalam bahasa slang pada komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana fonotaktik silabel pada kosakata slang komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia?
2. Bagaimana fonotaktik kata pada kosakata slang komunitas mantan pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan fonotaktik silabel pada kosakata slang komunitas mantan
pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia. 2. Mendeskripsikan fonotaktik kata pada kosakata slang komunitas mantan
pengguna narkoba di Rumah Sakit Grhasia.
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat secara teoretis, yaitu mampu memberikan sumbangan keilmuan, dan secara praktis,
yaitu memberikan pemahaman mengenai bahasa komunitas mantan maupun yang masih menggunakan narkoba, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi orang yang
ada di sekelilingnya.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Slang
Slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Artinya, variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas, dan tidak boleh diketahui
oleh kalangan luar kelompok tersebut. Oleh karena itu, kosakata yang digunakan dalam slang ini selalu berubah-ubah. Slang memang lebih merupakan bidang
kosakata daripada bidang fonologi maupun gramatika. Slang bersifat temporal dan lebih umum digunakan oleh para kawula muda, meski kawula tuapun ada pula yang
menggunakannya. Slang ini bersifat kelompok dan rahasia, maka timbul kesan bahwa slang adalah bahasa rahasia para pencoleng dan perampok, padahal sebenarnya
tidaklah demikian. Faktor kerahasiaan menyebabkan kosakata yang digunakan dalam slang sering kali berubah Chaer dan Agustina, 2004: 67. Slang dianggap sebagai
ragam bahasa tak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk berkomunikasi intern: yang berupa kosakata yang serba baru dan berubah-ubah
Kridalaksana 2008:225. Slang pada umumnya digunakan dalam komunikasi intern. Fungsinya adalah untuk merahasiakan pembicaraan dari orang luar kelompok
tersebut sekaligus sebagai identitas, menjalin keakraban di antara anggotanya. Faktor kebahasaan dalam slang menyebabkan kosakata yang digunakan dalam
slang sering kali berubah. Slang muncul berkat kreativitas berbahasa yang berhubungan erat dengan gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Keraf 1991: 108
mengatakan bahwa slang merupakan kata-kata biasa yang diubah secara arbitrer, atau
7