2.3 Langkah-Langkah Mengenali Anak Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar
Seperti yang telah dijelaskan bahwa anak didik yang mengalami kesulitan belajar adalah anak didik yang tidak dapat belajar secara wajar
disebabkan adanya ancaman hambatan, ataupun gangguan dalam belajar sehingga menampakkan gejala-gejala yang bisa di amati oleh orang lain guru ataupun orang
tua. Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar misalnya:
1. Menunjukkan prestasi yang rendahdi bawah rata-rata yang di capai oleh kelompok kelas.
2. Hasil yang di capai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Padahal anak didik sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilainya selalu rendah.
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar. 4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, berpura-pura,
dusta dan lain-lain 5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti mudah tersinggung, murung,
pemarah, bingung dan lain-lain. 6. Anak didik mendapatkan penurunan yang drastis dari prestasi yang diperoleh
sebelumnya. 7. Anak didik sering tidak masuk tanpa keterangan.
8. Anak sering meninggalkan pelajaran tanpa alas an atau bolos. Dari semua gejala yang tampak itu guru bisa menginterpretasi atau
memprediksi bahwa anak kemungkinan mengalami kesulitan belajar. Atau bisa juga dengan cara lain, yaitu penyelidikan dengan cara observasi, interview,
dokumentasi, atau tes diagnostik.
2.4 Mengidentifikasi Kasus Kesulitan Belajar
Dalam rangka usaha mengatasi kesulitan belajar tidak bisa diabaikan dengan kegiatan mencari faktor-faktor yang di duga sebagai penyebabnya. Karena
itu, mencari sumber-sumber penyebab utama dan sumber-sumber penyebab penyerta lainnya mutlak dilakukan secara akurat, afektif dan efisien.
iii
Secara garis besar langkah-langkah yang perlu di tempuh dalam rangka usaha mengatasi kesulitan belajar anak didik dapat dilakukan melalui:
1. Pengumpulan data Menurut Sam Isbani dan R. Isbani dalam pengumpulan data dapat
dipergunakan berbagai metode di antaranya: a. Kunjungan rumah
b. Meneliti pekerjaan anak c. Tugas kelompokmelaksanakan tes
2. Pengolahan data Dalam pengolahan data, langkah yang dapat di tempuh antara lain:
a. Identifikasi kasus b. Membandingkan antar kasus
c. Membandingkan dengan hasil tes d. Menarik kesimpulan
3. Diagnosis Diagnosis adalah keputusan penentuan mengenai hasil dari
pengolahan data. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut: a. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak berat dan ringannya.
b. Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab kesulitan belajar.
c. Keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar dan sebagainya.
4. Prognosis Prognosis artinya ramalan apa yang telah di tetapkan dalam tahap
diagnosis. Keputusan yang diambil berdasarkan hasil diagnosis dilakukan kegiatan penyusunan program dan penetapan ramalan mengenai bantuan yang
harus diberiukan kepada naka untuk membantunya keluar dari kesulitan belajar 5. Treatment
Treatment adalah perlakuan, maksudnya pemberian bantuan kepada anak didik yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah
di susun pada tahap prognosis.
iii
6. Evaluasi Evaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah treatment yang
telah diberikan berhasil dengan baik artinya ada kemajuan yaitu anak dapat dibantu keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar atau gagal sama sekali.
Agar tidak terjadi kesalahan pengertian disini perlu ditegaskan bahwa pengecekan kembali hanya dilakukan bila terjadi kegagalan treatment
berdasarkan evaluasi secara teoritis, langkah-langkah yang perlu di tempuh antara lain:
a. Re-diagnosis b. Re-prognosis
c. Re-treatment d. Re-evaluasi
Begitu seterusnya sampai benar-benar dapat berhasil mengatasi kesulitan belajar anak yang bersangkutan.
2.5 Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar