8
2.5   Proses Pengomposan
Penguraian  suatu  senyawa  ditentukan  oleh  suatu  bahan,  dimana  pada umumnya  senyawa  organik  mempunyai  sifat  yang  cepat  diuraikan,  sedangkan
senyawa  anorganik  mempunyai  sifat  sukar  diuraikan.Proses  biologi  merupakan proses  alami  yang  bersifat  dinamis  dan  kontinu  selama  faktor-faktor  yang
berhubungan  dengan  kebutuhan  hidup  mikroorganisme  yang  berperan  didalamnya terpenuhi.
Penguraian  bahan  organik  akan  berlangsung  melalui  jalur-jalur  proses  yang sudah  dikenal,yang  secara  keseluruhan  disebut  dengan  fermentasi.  Campuran  bahan
yang  sudah  ditambah  bioaktivator  difermentasi  dengan  cara  menutup  dengan menggunakan  terval  dan  membiarkannya  selama  5-7  hari.  Pada  hari  kedua  atau
ketiga, temperatur bahan kompos akan meningkat menjadi 40-60 C. Jika temperatur
meningkat, tumpukan bahan tersebut harus dibalik, kemudian ditutup lagi. Tiga hari kemudian temperatur akan turun kembali dan berangsur-angsur stabil, bahan tersebut
sudah menjadi kompos dan siap dikemas atau digunakan. Sofian,2006. Sumber  bahan  organik  tanah  adalah  jaringan  tanaman  baik  yang  berupa
serasah atau sisa tanaman yang berupa batang, akar, daun, yang kemudian dirombak oleh  mikroorganisme  tanah,  atau  sisa  hewan  yang  berupa  kotoran  maupun  bangkai
hewan. Secara kimiawi bahan organik tanah tersusun atas  karbohidrat, protein lignin dan  sejumlah  senyawa  kecil  seperti  lemak,  lilin  dan  sebagainya,  salah  satu  hasil
perombakan bahan organik adalah humus, yang mempunyai kapasitas pengikat unsur hara dan air yang sangat tinggi, memiliki kekhususan koloidal dan mampu mengikat
air  80-90  dari  berat  keringnya,  bandingkan  dengan  tanah  liat  yang  hanya  mampu mengikat air 15-20 saja. Humus memberi warna tanah menjadi agak kehitaman dan
sangat bermanfaat bagi pertanian karena mempengaruhi struktur tanah. Bahan organik dalam tanah sangat berhubungan dengan kecepatan pelapukan
tanah.  Bahan  organik  yang  mempunyai  CN  rasio  yang  rendah  akan  lebih  cepat melapuk  dibanding  bahan  organik  yang  mempunyai  rasio  CN  yang  tinggi.  Untuk
cepat  lapuk  maka  perlu  penambahan  nitrogen  tanah  yaitu  dengan  menambahkan
9
bahan  organik  yang  cepat  lapuk.  Walaupun  demikian  peranan  oksigen  yang terkandung  dalam  tanah  sangat  penting,  karena  berkurangnya  kadar  oksigen  juga
berpengaruh  pada  aktivitas  mikroorganisme  dalam  penguraian.  Ini  berkaitan  dengan ketersediaan
unsur hara
dari bahan
organik yang
bisa diserap
tanaman.M,Isnaini,2006 Reaksi-reaksi yang terjadi pada proses pengomposan yaitu :
Reduksi Sulfat : CH
3
CHOHCOOH + SO
4 2-
2CH
3
COOH + H
2
S + 2OH
-
4H
2
+ SO
4 2-
2H
2
O + H
2
S + 2OH
-
Reduksi karbon organik secara anaerobik : CH
3
COOH                               CH
4
+ CO
2
4CH
3
OH                                   3CH
4
+ CO
2
+ 2H
2
O C
6
H
12
O
6                 bakteri
3CH
3
COOH
C
6
H
12
O
6                 kapang
2CH
3
CH
2
OH + 2CO
2
Reduksi karbon dioksida : 2CH
3
CH
2
OH + 2O
2
2CH
3
COOH + CH
4
4H
2
+     CO
2
CH
4
+  H
2
O 4H
2
+     2CO
2
CH
3
COOH + 2H
2
O
Reduksi oksidasi sempurna : CH
3
COOH + 2O
2
CO
2
+ 2H
2
O 2H
2
+   O
2
2H
2
O CH
4
+   2O
2
CO
2
+  2H
2
O Judoamidjojo,M.Darwis,A.A.E.G.Said,1992
10
Reaksi animasi : Protein
proses enzimatik
senyawa asam amino komplek + O
2
+ amina R-NH
2
+ H
2
O                                  R-OH + NH
2
+ Energi
Reaksi Amonifikasi : 2NH
3
+ H
2
CO
3
NH
4 2
CO
3
NH
4 +
+  CO
3 2-
Reaksi Nitrifikasi 2NH
4 +
+  3O
2
2NO
2
+  2H
2
O  +  4H
+
+  Energi 2NO
2
+  O
2
2NO
3 -
+  Energi   Sutedjo, 2002
2.6   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Kompos