Potensi ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan campurannya dengan herba suruhan (Peperomia pellucida [L]) sebagai antihiperurisemia pada tikus
ABSTRAK
FITRI MUDREAH. fotensi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber oflcinale Roscoe)
dm Campurannya dengan Herba Sunrhan (Peperomia peliucida [L]) Sebagai
Antihiperurisemia Pada Tikus. Dibimbing oleh SULISTIYANI dm EMAN
RUSTAMAN.
Jahe merah inerupakan tanaman obat yang telah digunakan oleh
masyarakat untuk pengobatan penyakit gout. Gout merupakan penyakit metabolik
yang terjadi akibat tingginya konsentrasi asam urat dalam darah. Penelitian ini
bertujuan untuk rnenguji potensi jahe merah d m campuramya dengan herba
suruhan sebagai antihiperurisemia,
Tiga puluh enam ekor tikus putih jantan galur Spraque dawley dibagi
rnenjaui 6 keIompok yaitu kelompok kontrol normal, kelornpok kontrol
hiperurisemia, kelompok kontrol positif diberi suspensi alopurinol dengan dosis
3.3 mgkg BB. Tiga kelompok perlakuan lainnya masing-masing diberi ekstrak
jalle merah dengm dosis 115.58 mgkg BB, ekstrak campwan dengan
perbandingan dosis yang diberikan 1:1 dan ekstrak herba s d a n dengan dosis
136 mg/kg BB. Analisis konsentrasi asarn urat difakukan dengan rnenggunakan
metode spektrofotometri enzirnatik TBHBA pada panjang geloinbang 514 nm.
Hasil penelitian menunjukkan induksi hiperurisemia dengan jus hati ayam
selama 21 hari marnpu menaikkan konsentrasi asam urat sebesar 23.34%.
Pemberian ekstrak jahe merah, herba s m h a n dm campmannya mampu
menumnkan konsentrasi asam urat darah tikus berturut-tmt sebesar 45.51%,
39.44% dan 42.02% dari sebelum diberi perlakuan ekstrak. Hasil ini jauh Iebih
kecil dibandingkan dengan kelompok yang diberi alupurinol yang memberikan
penurunan konsentarsi asam wat sebesar 92.51%. Hal ini rnenunjukkan bahwa
ekstrak jahe merah, herba suruhan maupun campurannya memiliki efektivitas
yang sama dalam menurunkan konsentrasi asam urat darah tikus tetapi penurunan
konsentarsi asam uratnya tidak sebesar kelornpok tikus yang diberi alopurinol.
FITRI MUDREAH. fotensi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber oflcinale Roscoe)
dm Campurannya dengan Herba Sunrhan (Peperomia peliucida [L]) Sebagai
Antihiperurisemia Pada Tikus. Dibimbing oleh SULISTIYANI dm EMAN
RUSTAMAN.
Jahe merah inerupakan tanaman obat yang telah digunakan oleh
masyarakat untuk pengobatan penyakit gout. Gout merupakan penyakit metabolik
yang terjadi akibat tingginya konsentrasi asam urat dalam darah. Penelitian ini
bertujuan untuk rnenguji potensi jahe merah d m campuramya dengan herba
suruhan sebagai antihiperurisemia,
Tiga puluh enam ekor tikus putih jantan galur Spraque dawley dibagi
rnenjaui 6 keIompok yaitu kelompok kontrol normal, kelornpok kontrol
hiperurisemia, kelompok kontrol positif diberi suspensi alopurinol dengan dosis
3.3 mgkg BB. Tiga kelompok perlakuan lainnya masing-masing diberi ekstrak
jalle merah dengm dosis 115.58 mgkg BB, ekstrak campwan dengan
perbandingan dosis yang diberikan 1:1 dan ekstrak herba s d a n dengan dosis
136 mg/kg BB. Analisis konsentrasi asarn urat difakukan dengan rnenggunakan
metode spektrofotometri enzirnatik TBHBA pada panjang geloinbang 514 nm.
Hasil penelitian menunjukkan induksi hiperurisemia dengan jus hati ayam
selama 21 hari marnpu menaikkan konsentrasi asam urat sebesar 23.34%.
Pemberian ekstrak jahe merah, herba s m h a n dm campmannya mampu
menumnkan konsentrasi asam urat darah tikus berturut-tmt sebesar 45.51%,
39.44% dan 42.02% dari sebelum diberi perlakuan ekstrak. Hasil ini jauh Iebih
kecil dibandingkan dengan kelompok yang diberi alupurinol yang memberikan
penurunan konsentarsi asam wat sebesar 92.51%. Hal ini rnenunjukkan bahwa
ekstrak jahe merah, herba suruhan maupun campurannya memiliki efektivitas
yang sama dalam menurunkan konsentrasi asam urat darah tikus tetapi penurunan
konsentarsi asam uratnya tidak sebesar kelornpok tikus yang diberi alopurinol.