Penentuan Dimensi dan Pembuatan Tangki Pemanas Penentuan Dimensi dan Pembuatan Dudukan Pemanas Air

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Pemanas air yang akan dirancang dan dibuat pada penelitian ini adalah pemanas air dengan menggunakan siklus kompresi uap hybrid. Pemanas air ini memanfaatkan panas buang dari kondensor untuk memanaskan air pada tangki . Dengan adanya pemanas air ini, aliran panas dari kompresor dibelokkan dulu kedalam tangki air dingin sebelum masuk ke kondensor sehingga terjadi kontak perpindahan panas dari pipa refrigerant dan air di dalam tangki.

4.1 Penentuan Dimensi dan Pembuatan Tangki Pemanas

Salah satu komponen utama pemanas air yang akan dirancang adalah tangki pemanas. Tangki pemanas dirancang sesuai dengan kapasitas air yang akan dipanaskan. Kapasitas air yang akan dipanaskan pada penelitian adalah adalah 120 liter dengan dimensi 50×50×70 cm. Bahan yang digunakan untuk pembuatan tangki adalah fiber glass dengan ketebalan 0.5 cm.Tangki dibuat 5 lubang yaitu dua lubang sebagai sisi masuk air dan sisi keluar keluar air, dua lubang lagi sebagai sisi keluaran dari kompresor dan sisi menuju kondensor dan yang satu lagi untuk lubang drainpembuangan. Gambar dibawah adalah tangki yang akan dirancang. Gambar 4.1 Tangki Pemanas yang dirancang Setelah tangki dilubangi, maka dipasang katup kran pada sisi masuk dan sisi keluar, kemudian dipasang penutup drain, tepatnya dibawah tangki.Kemudian Universitas Sumatera Utara koil pipa tembaga yang sudah dibending dengan beberapa lekukan dipasang ke dalam lubang yang telah ditentukan. Jika lubang koil masih renggang, maka dipasang karet disekelilingnya agar lubang nya ketat.Hal ini dilakukan agar udara luar tidak masuk ke dalam tangki dan untuk mencegah kehilangan panas pada saat water heater beroperasi. Kemudian tangki diisolasi dengan piralo dengan ketebalan 20 mm,setelah dilapisi dengan piralo, tangki diisolasi lagi dengan aluminium. Jadi tangki diisolasi dua kali tujuannya untuk menjaga agar suhu di dalam tangki tetap terjaga, dan panas yang dihasilkan juga maksimum.Setelah itu penutup tangki juga diisolasi dua kali seperti pengisolasian tangki diatas agar tidak ada udara luar yang masuk ke dalam tangki. Gambar 4.2 Tutup Tangki Pemanas Yang dirancang Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Tangki Pemanas Yang Telah Diisolasi

4.2 Penentuan Dimensi Dan Pembuatan Koil

Berikutnya adalah perancangan koil, koil terbuat dari pipa tembaga dengan panjang 5 meter, dan diameter 10 mm. Koil dibengkokkan dengan menggunakan bending, jumlah lekukan koil disesuaikan dengan besar tangki pemanas, dan dalam perancangan ini koil dibuat sebanyak duabelas lekukan.

4.2.1 Perancangan panjang koil

Pada water heater yang dirancang, koil didominasi oleh pipa yang vertikal.Maka persamaan konveksi natural yang digunakan yaitu pada pipa vertikal.Sebelum menentukan panjang koil maka terlebih dahulu dicari kalor yang diserap oleh air. Kalor yang diserap oleh air Untuk mencari besarnya kalor yang diserap oleh air, maka digunakan persamaan : max . . To T Cp m Q − = Dimana : Q = kalor yang diserap oleh air J Cp = panas jenis JKg C m = volume air kg T max = Temperatur maksimum C Universitas Sumatera Utara T = Temperatur awal C Maka diperoleh : MJ J C C Kg J Kg To T Cp m Q 10 10584000 26 47 4200 120 max . . = = − × × = − = Setelah itu maka dicari nilai dari bilangan Grashof yang dirumuskan sebagai berikut : 2 3 2 µ β ρ L T T g Gr r s L − = Dimana : Gr L = Bilangan Grashof ρ = massa jenis Kgm 3 g = gravitasi ms 2 ß = koefisien ekspansi T s = Temperatur pada koil C T r = Temperatur fluida C L = Tinggi koil m μ = viskositas Nsm 2 dari persamaan diatas, maka dapat dihitung besarnya bilangan Grashof: 2 3 2 µ β ρ L T T g Gr r s L − = 9 2 4 3 4 2 10 . 86 , 3 10 . 08 , 6 31 . 38 50 10 . 15 , 4 81 , 9 63 , 990 = × − × × × = − − L L Gr Gr Setelah bilangan grashof didapat, maka dicari lagi bilangan Rayleigh dari persamaan berikut : Pr × = L L Gr Ra Dimana : Ra L = Bilangan Rayleigh Gr L = Bilangan Grashof Pr = Bilangan Prandtl 3,99 Universitas Sumatera Utara Maka besarnya bilangan Rayleigh adalah : Kemudian dicari nilai h dari persamaan sebagai berikut : L k Nu h × = Tetapi sebelum mencari nilai h, harus dicari terlebi dahulu nilai dari bilangan Nusselt.Untuk mencari bilangan Nusselt ditentukan dengan syarat 3 1 1 , Nu L Ra = untuk 13 9 10 10 ≤ L Ra Untuk menghitung diameter dari koil ditentukan dengan syarat : 25 , 35 L Gr L D ≥ 0435 , 01 , 10 . 86 , 3 31 , 35 01 , 25 , 9 ≥ × ≥ Oleh karena syarat untuk menentukan diameter terpenuhi, maka sekarang dapat dihitung besarnya nilai dari bilangan Nusselt dengan persamaan sebagai berikut : 2 3 1 10 3 1 10 . 49 , 2 10 . 54 , 1 1 , 1 , = × = = Nu Nu Ra Nu L Setelah bilangan Nusselt diperoleh, maka dapat dihitung nilai dari h, L k Nu h × = Dimana : Nu = Bilangan Nusselt k = konduktivitas Wm.K = 0.636 Wm.K L = Tinggi koil m = 0,31 m 10 9 10 . 54 , 1 99 , 3 10 . 86 , 3 Pr = × = × = L L L L Ra Ra Gr Ra Universitas Sumatera Utara Maka dapat diperoleh : 2 2 10 . 11 , 5 31 , 636 , 10 . 49 , 2 = × = × = h h L k Nu h Persamaan untuk mencari koefisien perpindahan panas pada koil,yaitu: t T A h Q × ∆ × × = Dimana : Q= Kalor yang diserap air J h = Koefisien perpindahan panas Wm 2 . C A = Luas penampang m 2 ∆T = Selisih Temperatur C t = waktu second 3 jam Dari persamaan diatas, maka dapat diperoleh nilai dari Luas penampang A 2 2 1598 , 10800 38 50 . 511 10584000 m A s C C m W J A t T h Q A t T A h Q = × − × = × ∆ × = × ∆ × × = Setelah diperoleh nilai dari luas penampang dari koil, maka dapat dihitung berapa besar panjang dari koil,dari persamaan dibawah : m L L d A L 08 , 5 01 , 14 , 3 1598 , = × = × = π Maka panjang koil yang dibutuhkan dalam perancangan adalah 5,08 meter. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Proses Membending Koil Setelah koil selesai dibending, maka koil digantung di dalam tangki,untuk menggantung koil maka koil harus ditopang dari dasar tangki,untuk menopang koil dari bawah maka antara koil yang digantung dan koil penopang harus disambung dengan cara dilas. Proses pengelasan koil harus rapi dan jangan sampai ada kebocoran. Proses pengelasan koil dapat dilihat pada gambar 4.5 dibawah. Gambar 4.5 Proses Pengelasan Koil Setelah selesai pengelasan, koil dimasukkan ke dalam tangki pemanas sesuai dengan posisi masing-masing.Dan koil harus ketat dipasang agar tidak ada lubang udara. Kemudian koil di dasar tangki dilem dengan dasar tangki agar menyatu.Berikut gambar koil setelah dipasang kedalam tangki. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Koil Setelah Dipasang ke Dalam Tangki

4.3 Penentuan Dimensi dan Pembuatan Dudukan Pemanas Air

Dudukan pemanas air dan outdoor unit yaitu kondensor unit dirancang sekaligus, karena pemanas air water heater dan kondensor diletakkan berdekatan. Pemanas air dan kondensor harus diletakkan berdekatan untuk mengurangi kehilangan panas pada saat bersirkulasi,dan panas yang dihasilkan pun maksimal.Dudukan pemanas air terbuat dari besi siku yang disambung dengan cara pengelasan.Dimana panjang besi siku 152 cm dan tingginya 40 cm.Berikut gambar proses pembuatan dudukan pemanas air . Gambar 4.7 Proses Pembuatan Dudukan Pemanas Air Universitas Sumatera Utara Setelah selesai pengelasan kemudian permukaan besi yang dilas diperhalus dengan cara digerinda agar permukaannya rata. Gambar 4.8 Proses Penggerindan Besi Siku Gambar dibawah merupakan dudukan pemanas air yang telah selesai dilas dan digerinda. Gambar 4.9 Dudukan Pemanas Air Setelah dudukan pemanas air selesai dipabrikasi, maka tangki pemanas air dan kondensor unit dipasang ke dalam dudukan yang telah dirancang,untuk memudahkan pemasangan. Universitas Sumatera Utara

4.4 Pemasangan water heater