EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK METANOL DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens) PADA TIKUS YANG DIBERI ASUPAN KALORI BERLEBIH.

EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK METANOL DAUN BOSIBOSI
(Timonius flavescens) PADA TIKUS YANG DIBERI
ASUPAN KALORI BERLEBIH

Oleh:
Lamhot Harianto Siagian
NIM 4123220013
Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

ii


ii

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 29 Juli 1994. Ayah bernama
Martua Siagian dan Ibu bernama Meriati Br. Aritonang dan penulis merupakan
anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk Negeri
101791 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah
di SMP Negeri 1 Patumbak dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kegiatan di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu Asisten
Laboratorium pada mata kuliah Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan,
Praktikum Biologi Umum, Praktikuk fisiologi hewan, Praktikum Anatomi Fisiologi
Manusia dan Immunologi. Penulis juga melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara. Selama kuliah penulis turut serta
dalam program pengabdian masyarakat bernama Sekolah Masyarakat Terpadu
(SMART). Penulis juga turut terlibat dalam pelaksanaan Biology Exhibition 2015.
Pada tahun 2016 penulis menyusun skripsi dengan judul “Efek

Hipoglikemik Pemberian Ekstrak Metanol Daun Bosibosi pada Tikus yang
diberi Kalori Berlebih” dengan pembimbing skripsi Bapak Prof. Dr. Herbert
Sipahutar, M.S., M.Sc.

iii

EFEK HIPOGLIKEMIK PEMBERIAN EKSTRAK METANOL DAUN
BOSIBOSI (Timmonius flavescens) TERHADAP TIKUS YANG
DIBERI ASUPAN KALORI BERLEBIH
Siagian Lamhot Harianto

ABSTRAK

Daun bosibosi memiliki kandungan metabolit sekunder dengan potensi yang sangat
besar. Untuk mengambil metabolit sekunder daun tersebut, peneliti menggunakan
metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut metanol, yang nantinya akan
mampu memisahkan senyawa yang bersifat polar seperti flavonoid, saponin, dan
terpenoid. Perendaman ekstrak dilakukan selama 4 hari untuk memastikan senyawa
yang diinginkan telah terlarut dalam metanol. Sampai pada proses penguapan
didapatkan ekstrak seberat 8.3% dari berat simplisia berupa serbuk kering. Ekstrak

dicobakan kepada hewan uji yaitu tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) yang
dibagi kedalam 5 kelompok yang masing masing mendapat perlakuan yang
berbeda. Masing masing perlakuan adalah KN yaitu kelompok yang diberikan
asupan kalori normal, KB yaitu kelompok yang diberikan kalori berlebih, KBC
yaitu kelompok yang diberikan kalori berlebih dan pelarut CMC, KBCE yaitu
kelompok yang diberikan kalori berlebih dan diberikaan ekstrak metanol daun
bosibosi, dan KNCE yaitu kelompok yang diberikan kalori normal dan diberikan
ekstrak metanol daun bosibosi. Pemberian kalori berlebih pada tikus
mengakibatkan kadar gula dalam darah tikus naik, namun pemberian ekstrak
metanol daun bosibosi (Timonius flavescens) mampu mempertahankan kadar gula
darah tetap normal. Dan tidak ada efek yang berarti pada pemberian ekstrak metanol
daun bosibosi terhadap tikus yang mendapatkan asupan kalori normal.

Kata kunci : Daun bosibosi, flavonoid, hipoglikemik.

iv

HYPOGLYCEMIC EFFECT OF METHANOL EXTRACT OF LEAF
OF BOSIBOSI (Timonius flavescens) TO RATS GIVEN
EXCESSIVE CALORIES

Siagian Lamhot Harianto

ABSTRACT
Bosibosi leaf has a secondary metabolites with a huge potential. To take a leaf
secondary metabolites, the researchers use the method of extraction maceration
using methanol, which will be able to separate polar compounds such as flavonoids,
saponin, and terpenoids. Soaking extract performed during 4 days to ensure the
desired compound was dissolved in methanol. Until the evaporation process
extracts obtained 8.3% of the weight of heavy crude drugs in the form of a dry
powder. Extract attempted to test animals which is the rat strain Wistar (Rattus
norvegicus) were divided into 5 groups each treated differently. Each treatment
were KN is the group that given normal calories intake, KB is the group that given
esessive calories, KBC is the group that given excessive calories and CMC, KBCE
is the group that given excessive calories and methanol extract of leaf bosibosi, and
KNCE is a group that given norlam calories and methanol extract of leaf bosibosi.
Provision of excess calories in mice resulted in blood sugar levels in mice rose.
However, the methanol extract of leaves bosibosi (Timonius flavescens) is able to
control blood sugar levels remain normal. And no significant effect on bosibosi leaf
extract to rats receiving a normal caloric intake.
Keywords: Leaf of Bosibosi, flavonoids, hypoglycemic


v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul: “Efek
Hipoglikemik Pemberian Ekstrak Metanol Daun Bosibosi pada Tikus yang
diberikan Kalori Berlebih”. Ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Sain pada Program Studi
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda
tercinta Martua Siagian dan Ibunda yang kusayangi Meriati Br. Aritonang yang
telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun
materil. Semoga Tuhan selalu melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan
keberkahan di dunia dan di akhirat pada kedua orang tua tersayang atas budi baik
yang telah diberikan kepada penulis.
Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada Bapak Prof. Dr.
Herbert Sipahutar, MS., M.Sc, selaku Pembimbing skripsi yang telah membantu

penulisan skripsi ini. Serta ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
3. Dr. Hasruddin M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Melva Silitonga, MS, Dr. Diky Setya Diningrat, M.Si, dan Endang
Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt selaku Penguji .
5. Terima Kasih Kepada semua rekan rekan sekelas Biologi Nondik B 2012.
6. Teman teman terbaik dan orang orang terbaik (Priskila, Hotdi, Rozi, Lily,
Zebulon, Taufik, Azum, Mustafa, kak ruby dan banyak lagi yang tidak bisa
saya sebutkan) dan rekan-rekan mahasiswa khususnya program studi S1
Biologi.

vi

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Amin

Medan, Januari 2017

Penulis,

vii

DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tinjauan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian

1
2

2
3
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biologi Tumbuhan Bosibosi
2.1.1. Morfologi
2.1.2. Kedudukan Sistematika
2.1.3. Metabolit Sekunder Daun Bosibosi
2.1.3.1. Flavonoid
2.1.3.2. Senyawa Fenol
2.1.3.3. Terpenoid/Steroid
2.1.3.4. Saponin
2.1.4. Manfaat Tanaman Bosibosi
2.2. Ekstraksi
2.3. Kalori dan Kadar Gula dalam Darah
2.4. Diabetes Melitus
2.5. Tikus
2.5.1. Profil Fisiologi Tikus
2.6. Hipotesis


4
4
4
5
6
8
8
9
10
10
11
12
13
13
13

viii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Target
3.3.2. Sampel
3.3.2.1. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.3.3. Perhitungan Besar Sampel
3.4. Variabel Penelitian
3.4.1. Variabel Bebas
3.4.2. Variabel tergantung
3.5. Definisi Operasional
3.6. Alat dan Bahan
3.6.1. Alat
3.6.2. Bahan
3.7. Cara Kerja
3.7.1. Ekstraksi Daun Bosibosi
3.7.2. Penentuan Dosis
3.7.3. Pemberian Perlakuan
3.7.4. Pengukuran Gula Darah
3.7.5. Asupan Kalori
3.7.6. Analisis Data

14
14
14
14
14
14
15
15
15
15
15
16
16
16
16
16
16
17
19
19
20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Rendemen Ekstrak Metanol Daun Bosibosi
4.1.2. Data Konsumsi Kalori pada Tiap Kelompok
4.1.3. Berat Badan
4.1.3.1. Hasil Uji Berat Badan Tikus
4.1.4. Glukosa Darah
4.2. Pembahasan
4.2.1. Kadar Glukosa Darah
4.2.1.2. Peningkatan Kadar Glukosa dalam Darah
4.2.1.3. Pengaruh Ekstrak terhadap Kadar Gula Darah

21
21
21
22
23
24
25
25
25
26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

28
28

DAFTAR PUSTAKA

29

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1. Timmonius flavescens

5

Gambar 2.3. Kerangka C6-C3-C6 Flavonoid

6

Gambar 2.4. Kerangka C6H6OH Fenol

8

Gambar 2.5. Contoh Senyawa Terpenoid

9

Gambar 4.1. Perkembangan kadar glukosa darah seluruh kelompok mulai
hari 0 sampai hari 15 perlakuan.

24

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Daun Bosibosi

6

Tabel 4.1. Rata-rata (± SD) asupan kalori (kkal/hari) tikus perlakuan
dari hari 0 sampai dengan hari 15
Tabel 4.2. Data berat badan tikus dari seluruh kelompok uji pada setiap hari

22
23

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelimpok dihari 0
Lampiran 2. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 1
Lampiran 3. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 3
Lampiran 4. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 5
Lampiran 5. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 7
Lampiran 6. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 9
Lampiran 7. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 11
Lampiran 8. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 13
Lampiran 9. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 15
Lampiran 10. Hasil uji Kadar Gula Darah One Way Anova seluruh kelompok dihari 0
Lampiran 11. Hasil uji Kadar Gula darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 1
Lampiran 12. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 3
Lampiran 13. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 5
Lampiran 14. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 7
Lampiran 15. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 9
Lampiran 16. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 11
Lampiran 17. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 13
Lampiran 18. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 15
Lampiran 19. Jumlah konsumsi kalori masing masing kelompok setiap hari.
Lampiran 20. Tabel jumlah konsumsi pelet selama perlakuan
Lampiran 21. Tabel jumlah konsumsi sukrosa selama perlakuan
Lampiran 22. Proses pengambilan daun bosibosi
Lampiran 23. Tikus pada tiap tiap kelompok
Lampiran 24. Pemberian perlakuan pada hewan coba

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Arus globalisasi di segala bidang telah banyak membawa perubahan pada
perilaku dan gaya hidup masyarakat, termasuk dalam pola konsumsi makan
keluarga. Jumlah beban glikemik makanan yang tidak baik berhubungan dengan
tidak terkontrolnya kadar gula darah pada pasien diabetes militus tipe 2 (Idris,
2014). Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah suatu sindroma klinik,
disertai peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia yang disebabkan oleh
defisiensi insulin relatif atau absolut dan apabila tidak segera diatasi akan terjadi
gangguan metabolisme lemak dan protein (Gunawan, 2007). Ancaman DM terus
membayangi

kehidupan masyarakat. Sekitar 12%-20% penduduk dunia

diperkirakan mengidap penyakit ini (WHO, 2003).
Persoalan yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 hanya dapat diatasi
dengan memperbaiki kinerja sistem metabolik. Kualitas metabolisme sangat
dipengaruhi oleh jenis makanan dan pola makan yang dipilih. Pola makan
merupakan kunci penting untuk mengembalikan fungsi metabolisme yang kacau
dalam memproses gula menjadi kembali normal (Lingga, 2012). Selain itu salah
satu pengendalian kadar gula dalam darah para penderita penyakit DM adalah
pemberian serangkaian flavonoid yang menurut Saad, dkk (2013) adalah alternatif
dalam perawatan orang yang menderita diabetes melitus tipe 2.
Timmonius flavescens lebih dikenal dengan nama daerah daun bosibosi
(daerah Tapanuli Utara) daunnya telah lama dikonsumsi lokal dalam kehidupan
sehari-hari diolah sebagai bubuk teh yang memiliki efek penyegar serta dapat
menetralkan kadar gula darah. Manfaat yang sama juga dikatakan seorang warga di
kota Tarutung dan menambahkan bahwa sebuah warung kopi di Luat Pahae,
kabupaten Tapanuli Utara yang menyajikan daun bosibosi sebagai salah satu
minuman di warungnya sebagai pengganti bubuk teh pada umumnya.
Hasil skrining yang dilakukan oleh Napitupulu (2015) menunjukkan bahwa
daun bosibosi mengandung berbagai kandungan metabolit sekunder yang

1

2

diharapkan akan mampu untuk menjadi agen hipoglikemik. Kandungan yang dimiliki
daun bosibosi antara lain, saponin, steroid, fenolik dan flavonoid.
Flavonoid adalah senyawa organik alami yang ada pada tumbuhan secara umum.
Flavonoid alami banyak memainkan peran penting dalam pencegahan diabetes dan
komplikasinya (Jack, 2012). Sejumlah studi telah dilakukan untuk menunjukkan
efek hipoglikemik dari flavonoid dengan menggunakan model eksperimen yang
berbeda, hasilnya tanaman yang mengandung flavonoid telah terbukti memberi
efek menguntungkan dalam melawan penyakit diabetes melitus, baik melalui
kemampuan mengurangi penyerapan glukosa maupun dengan cara meningkatkan
toleransi glukosa (Brahmachari, 2011).
Potensi yang dimiliki daun ini sangat besar sebagai agen hipoglikemik dan
penelitian mengenai daun bosibosi di Indonesia sangat terbatas serta belum ada
publikasi. Maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai efek
hipoglikemik ekstrak metanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq) Baker) pada
tikus Rattus norvegicus L. dibebani kalori berlebih.

1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada perubahan kadar gula darah tikus yang telah diberi
asupan kalori berlebih dan kemudian diberikan ekstrak metanol daun bosibosi
(Timonius flavescens (Jacq) Baker).

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka yang
menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ekstrak metanol
daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq) Baker) terhadap kadar gula darah tikus yang
diberi asupan kalori berlebih berupa sukros.

3

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang
menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah pemberian ekstrak
metanol daun bosibosi akan berpengaruh terhadap kadar gula darah tikus yang diberi
asupan kalori berlebih.

1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
1. Mengamati apakah ekstrak metanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq)
Baker) mempengaruhi kadar gula darah tikus yang diberi asupan kalori berlebih.
2. Menilai efektifitas pemberian terapi ekstrak metanol daun bosibosi (Timonius
flavescens) terhadap kadar gula darah tikus yang diberi asupan kalori berlebih.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakuakan peneliti maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa : “Pemberian ekstrak metanol daun bosibosi mampu
mempertahankan kadar glukosa darah normal pada tikus yang diberikan kalori
berlebih”.
5.2. Saran
Perlu dilakukan isolasi seyawa dan diuji cobakan terhadap hewan coba untuk
melihat senyawa spesifik yang berpengaruh terhadap kandungan glukosa dalam
darah hewan coba, karena ekstrak yang digunakan adalah ekstrak kasar dengan
berbagai kandungan metabolit sekunder didalamnya. Isolasi senyawa yang spesifik
perlu dilakukan untuk memastikan senyawa yang berkontribusi terhadap
pengaturan kadar glukosa dalam darah. Dari penelitian yang telah dilakukan,
didapatkan banyak sekali metabolit sekunder yang berpotensi menurunkan kadar
gula dalam darah, namun tidak diketahui pasti senyawa yang memiliki potensi
paling besar untuk pengaturan kadar glukosa dalam darah.

28

DAFTAR PUSTAKA
Abdelmoaty M. A., Ibrahim M. A., Ahmed N. S., Abdelaziz M. A. 2010.
Confirmatory studies on the antioxidant and antidiabetic effect of Quercetin
in rats. Indian Journal of Clinical Biochemistry
Achmad, Sjamsul Arifin. 1986. Buku Materi Pokok Kimia Organik Bahan Alam.
Universitas Terbuka : Jakarta.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.
Ammar N,Okbi S. Effect of Four Flavonoids on Blood Glucose of Rats. Arch.
Pharm. Res [serial online] 1988 [cited 2009 May 21];11(2):166- 168.
Available from: Bio Med Central.
Ardyana. 2014. Hubungan Pola Makan Dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah
Puasa Pasien DM tipe 2 Rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Suarkarta.
Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.s
Asian plant, 2014.Timonius flavescens (Jacq.)Baker. Species in GBIF Backbone
Taxonomy.
Astarina, N. W. G., Astuti, K. W., Warditiani, N. K., (2013) SKRINING
FITOKIMIA EKSTRAK METANOL RIMPANG BANGLE (Zingiber
purpureum Roxb.), Jurnal Farmasi Udayana, Bali.
Brahmachari, G., 2011, Bio- Flavonoids With Promising Antidiabetic Potentials:
A Critical Survey, Research Signpost, 187-212
Bravo. 1998. "Polyphenols: Chemistry, Dietary Sources, Metabolism and
Nutritional Significance," Nutrition Reviews, vol. 56, pp. 317-333,
Dewick, Paul M. (2009). Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach,
3rd Edition. Wiltshire: John Wiley & Sons Ltd.
Edem, D.O. 2009. Hypoglycemic Effects of Ethanolic Extracts of Alligator Pear
Seed (Persea Americana Mill) in Rats, European Journal of Scientific
Research.

29

30

Ferry, R. J., et al, 2008. Diabetes Causes. Diabetes. Division of Pediatric
Endocrinology and Diabetes, Le Bonheur Children’s Medical Center,
University

of

Tennessee

Health

Science

Center,

Memphis.

eMedicineHealth.Availablefrom:http://www.emedicinehealth.com/diabete
s/page2_em.htm [Accessed 5 Oktober 2016]
Gunawan, D, Mulyani, S., (2004), Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I, Penerbit
Penebar Swadaya, Jakarta.
Gunawan, S.G. 2007. Farmakologi dan Terapi, ed. 5. Departemen Farmakologi dan
Terapeutik. Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Jakarta.
Handa S. S., Khamja S. P. S., Longo G., dan Rakes D.D. 2008. Extraction
Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Trieste: International
Centre For Science and High Technology.
Harbone, J.B. 1996, Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modren Menganalisa
Tumbuhan, Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwan
Soediro, ITB, Bandung.
Harmita dan Radji, 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Idris, Mardhiah Andi. 2014. Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Rawat Jalan DM Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota
Makasar Tahun 2014 : FKM Universitas Hasanuddin, Makasar. Skripsi.
Jack, 2012, Synthesis of Antidiabetic Flavonoids and Their Derivative. Medical
Research page 180
Jan Tambayong. Patofisiologi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit EGC. 2001
Jazilah. 2002. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Praktik (PSP) Penderita
Diabetes Melitus Mengenai Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kendali
Kadar Glukosa Darah [Tesis];Yogyakarta: Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Gadjah Mada;
Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Flavonoida, fenilpropanoida, dan alkaloida. Karya
ilmiah.
Lingga L. Bebas Diabetes Tipe-2 Tanpa Obat Jakarta: AgroMedia Pustaka; 2012.

31

Madhavi, D.L., R.S. Singhal, P.R. Kulkarni. (1985). Technological Aspects of
Food Antioxidants dalam D.L. Madhavi, S.S. Deshpande dan D.K.
Salunkhe: Food Antioxidant, Technological, Toxilogical and Health
Perspectives. Marcel Dekker Inc., Hongkong: 161-26
Markham, K.R. 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB:Bandung.
Marliani, L., Kusriani, H., dan Indah N.S. 2014. Aktivitas Antioksidan Daun dan
Buah Jambang (Syzigium Cumini L) Skeel, Prosiding SnaPP, Sains,
Teknologi dan Kesehatan.
Maslarova, N.V. Yanishlieva. (2001). Inhibiting oxidation dalam Jan Pokorny,
Nedyalka Yanislieva dan Michael Gordon: Antioxidants in food,
Practical applications. Woodhead Publishing Limited, Cambridge: 22-70
Mendrofa,

2012.

Daun

Bosibosi

Penyegar

Tubuh.

Artikel

dalam

http://www.aktual.co/warisanbudaya/080439 [Mei 2015].
Miller NJ, Panganga G, Rice Evans CA. 1996. Structure-antioxidant activity
Relationships of flavonoids and phenolic acids, Free radic Biol Med
Nabyl. Cara mudah mencegah dan mengobati diabetes mellitus. Yogyakarta : Aulia
Publis. 2009
Nagegowda, D, A., 2010, Plant volatile terpenoid metabolism: Biosynthetic genes,
transcriptional, regulation and subcellular compartmentation, febs letters,
Vol 584, hal 2965-2973.
Rajalakshmi, D dan S. Narasimhan. (1985). Food Antioxidants: Sources and
Methods of Evaluation dalam D.L. Madhavi: Food Antioxidant,
Technological, Toxilogical and Health Perspectives. Marcel Dekker
Inc.,Hongkong: 76-77
Rosenfeld, D.J.,A.G.Gernat, J.d. Marsano, J.G. Murillo, H. Lopez and J.A. Flores.
1997. The effect of using different levels of shrimp meal in broiler diets. Int.
J. Poult. Sci. 76: 581-587
Ruhe, R.C and McDonald RB. Use of antioxidant nutrient in the prevention and
treatment of type 2 diabetes. J. Am. Coll. Nutr.2001; 20(5): 363-369.
Saad, Abdulrahmand, Hussain. Dan Bushara, Hasan, Marouf. 2013. Flavonoids as
alternatives in treatment of type 2 diabetes militus,

Department of

32

Pharmacology and Toxicology, College of Pharmacy, University of
Baghdad, Baghdad, Iraq.
Setyowati, M. 2010. Etnofarmakologi dan Pemakaian Tanaman Obat Suku Dayak
Tunjung di Kalimantan Timur. Media Litbang Kesehatan Vol XX No 3
Soegondo, S., Widyahening, I.S., Istiantho, R., Yunir, M. 2011. Prevalence of
Diabetes Among Suburban Population of Ternate - A Small Remote Island
in The Eastern Part of Indonesia, Acta Med Indones-Indones J Intern Med
Song J, Kwon O, Chen S, Daruwala R, Eck P, Park JB, Levine M. Flavonoid
inhibition of SVCT1 and GLUT2, intestinal trasporters for vitamin C and
glucose. J. Biol. Chem. 2002. [disitasi 2012 agustus 23]. Tersedia dari
http://www.jbc.org/.
Sudjadi.1986. Metode Pemisahan. UGM Press:Yogyakarta
Sujaya (2009). Pola Konsumsi Makanan Traditional Bali Sebagai Faktor Risiko
Diabetes Melitus Tipe 2 di Tahanan. Bali. Juraal Skala Husada Vol. 6 No.l
hal:75-1(http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/717).
Diakses tanggal 25 oktober 2015
Vermerris W, Nicholson R. Phenolic compound biochemistry. Springer, 2006.
White, P.J. and Y. Xing. (1954). Antioxidants from Cereals and Legumes dalam
Foreidoon Shahidi: Natural Antioxidants, Chemistry, Health Effect and
Applications. AOCS Press, Champaign, Illinois: 25-63
WHO, 2003, Diet, Nutrition and The Prevention of Chronic Diseases, Geneva,
World Health Organization
Widowati, W. 2008. Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes. Jurnal Kedokteran
Maranatha.7 (2): 1-11
Widya, Agung., Hikmat, Agus., Kartono, P, Agus. 2015. Etnobotani dan
Konservasi Ketimunan/Timonius timon (spreng.) Merr. Pada Masyarakat

33

Lokal SUku Kanume di Taman Nasional Wasur Papua. Media konservasi
Vol 20 No. 2
Willet WC, Manson J, Liu S. Glycemic Index, Glycemicload and Risk of Type 2
Diabetes. Am S Clin Nutr. 2005; 76(1):274S-80S.
Wolfensohn, S and M. Lloyd. 2003. Handbook of Laboratory Animal Management
and Welfare. 3rd ed. Blackwell Publishing Ltd, Oxford.
World Health Organization. (2007). Prevalence of diabetes worldwide.
http://www.who.com
Zuhra, Cut Fatimah., Br. Tarigan, Juliati dan Sihotang, Herlince. 2008. Aktivitas
Antioksidan Senyawa Flavonoid Dari Daun Katuk (Sauropus androgonus
(L) Merr.). Jurnal Biologi Sumatera Vol. 3, (1)

Dokumen yang terkait

Efek Inotropik Dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Pada Isolat Jantung Tikus

3 65 97

Uji Efek Terapeutik Dari Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm.f.) Lindau) Sebagai Diuretik Pada Tikus Putih Jantan

7 64 76

Karakterisasi dan Uji Efek Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Teripang Pearsonothuria graeffei(semper) Pada Tikus Yang Diinduksi Kafein dan Hati Ayam

4 58 103

Efek Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Terhadap Kadar Nitro Oxide Pada Tikus Jantan yang Diinduksi Doksorubisin

5 49 90

aktivitas hipoglikemik dan antioksidatif ekstrak metanol tempe pada tikus diabetes

0 2 190

IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF GOLONGAN FENOLIK (ASAM FENOLAT DAN FLAVONOID) YANG TERKANDUNG DALAM DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens(Jacq.) Baker) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.

2 31 26

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN BOSI-BOSI (Timonius flavescens (Jacg.) Baker) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus).

4 77 27

UJI AKTIFITAS ANTIDIABETIK EKSTRAK ETANOL DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) TERHADAP TIKUS (Rattus novergicus) DIABETES.

5 25 29

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAUN BOSIBOSI (TIMONIUS FLAVESCENS (JACQ) BAKER, F1 MAURITIUS 1877) DENGAN METODE DPPH.

4 25 22

Efek hipoglikemik kombinasi ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dengan insulin pada tikus wistar jantan terbebani glukosa - USD Repository

0 1 96