IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF GOLONGAN FENOLIK (ASAM FENOLAT DAN FLAVONOID) YANG TERKANDUNG DALAM DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens(Jacq.) Baker) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.

IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF GOLONGAN FENOLIK (ASAM
FENOLAT DAN FLAVONOID) YANG TERKANDUNG DALAM
DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens(Jacq.) Baker) DENGAN
METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Oleh:
Nursitta Laily
NIM 4122220011
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Morawa pada tanggal 17 Februari 1994. Ayah
bernama Eka Suheri dan Ibu bernama Siti Salmah. Penulis merupakan anak pertama
dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 106833 Kec.
Tanjung Morawa dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di MTs Negeri Lubukpakam dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lubukpakam dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2012, Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan merupakan penerima beasiswa
bidikmisi.
Kegiatan di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu Asisten
Laboratorium pada mata kuliah Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan.
Penulis juga melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Veteriner Medan.
Selama kuliah penulis bergabung dalam beberapa komunitas/organisasai mahasiswa
diantaranya Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi (HMJ-Bio) dan Komunitas
Sekolah Masyarakat Terpadu (SMART) yang bergerak dalam bidang pengabdian
masyarakat. Selama kuliah, penulis juga mengikuti beberapa ajang lomba seperti

OnMipa 2012 dan mendapatkan peringkat ke-7 serta OnMipa 2014 dan mendapatkan
peringkat ke-3. Penulis juga aktif sebagai relawan di berbagai Komunitas seperti
Leubahagia Medan yaitu komunitas peduli kanker pada anak dan SMART (Sekolah
Masyarakat Terpadu) yaitu komunitas peduli kemerataan pendidikan anak di
Indonesia.
Pada tahun 2016 penulis menyusun skripsi dengan judul “Identifikasi
Senyawa Bioaktif Golongan Fenolik (Asam Fenolat dan Flavonoid) yang
Terkandung dalam Daun Bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) dengan
Metode Kromatografi Lapis Tipis” dengan pembimbing skripsi Bapak Prof. Dr.
Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc.

iii

Identifikasi Senyawa Bioaktif Golongan Fenolik (Asam Fenolat dan
Flavonoid) yang Terkandung dalam Daun Bosibosi
(Timonius flavescens (Jacq.) Baker) dengan
Metode Kromatografi Lapis Tipis
Nursitta Laily (4122220011)
nursittalaily1702@gmail.com


ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa fenolik yaitu
flavonoid dan asam fenolat yang terkandung dalam daun bosibosi. Pada penelitian
ini, sampel daun dikoleksi dari daerah Sorkham, Tapanuli Tengah yang kemudian
dibersihkan, dikering-anginkan dan dijadikan serbuk. Serbuk daun bosibosi
diekstrak dengan dengan pelarut etanol, etil asetat dan n-heksan. Kromatografi
lapis tipis digunakan untuk memisahkan senyawa yang terkandung dalam tiga
jenis ekstrak tersebut dengan menggunakan tiga sistem eluen yaitu n-Heksan : Etil
Asetat : Asam Asetat (31:14:5), toluene : aseton : asam format (38:10:5) dan
sikloheksan : etil asetat : asam format ( 30:15:5). Hasil penentuan nilai Rf
dibandingkan dengan nilai Rf standart. Hasil kromatogram pada plat KLT untuk
ekstrak etanol menampilkan noda dengan nilai Rf tertentu dan setara dengan
senyawa morin, kuersetin, apigenin, kemferol, 3,6-dihidroksiflavon, chrysin, dan
6-hidroksiflavon; hasil kromatogram plat KLT untuk ekstrak ekstrak etil asetat
menampilkan noda dengan nilai Rf yang setara dengan asam kafeat, asam ferulat,
p-asam kumarat, o-asam kumarat, 6-hidroksiflavon dan chrysin,7-hidroksiflavon,
galangin, flavon, dan flavanon; dan ekstrak n-heksan menampilkan noda dengan
nilai Rf yang setara dengan senyawa flavon, flavanon, galangin, 3,6dihidroksiflavon, 3,7-dihidroksiflavon, 6-hidroksiflavon dan chrysin flavon,
flavanon, galangin, 3,6-dihidroksiflavon, 3,7-dihidroksiflavon, 6-hidroksiflavon
dan chrysin.

Kata kunci: Timonius flavescens (Jacq.) Baker, Fenolik, Flavonoid, Asam
Fenolat, KLT

iv

Identification of Bioactive Compounds Phenols (Phenolic Acids and
Flavonoids) in The Leaves of Bosibosi (Timonius Flavescens (Jacq.)
Baker) by Thin Layer Chromatography Method

Nursitta Laily (4122220011)
nursittalaily1702@gmail.com

ABSTRACK
The aim of study was to identify the phytochemical compounds of flavonoids and
phenolic acids present in the leaves of Bosibosi by thin layer chromatography
(TLC). Leaves samples were collected from Sorkham, the middle of Tapanuli and
then were washed, air-dried and milled. The sample were extracted with ethanol,
ethyl acetate and hexane solvent. Thin layer chromatography was used to
determine the phytochemical compounds of flavonoids and phenolic acid present
in the ethanol, ethyl acetate, and hexane extract of the Bosibosi’s leaves with three

chromatographic system such us toluene : acetone: formic acid (38:10:5),
cyclohexane : ethyl acetate : formic acid (30:15:5), and n-Hexane : ethyl acetate :
acetic acid (31:14:5). Result of retention factor (Rf) obtained were compared with
that of standart TLC system. The TLC finger print of the ethanol extract showed
the band having Rf was equivalent to morin, quersetin, apigenin, kaemferol, 3,6dihydroxyflavone, chrysin, dan 6-hydroxyiflavone; the ethyl acetat extract
showed tha band having Rf was equivalent to caffeic acid, ferulic acid, p-kumaric
acid, o-kumaric acid, 6-hydroxyflavone dan chrysin,7-hydroxyflavone, galangin,
flavone, and flavanone; the n-hexane extract showed the band having Rf was
equivalent to flavone, flavanone, galangin, 3,6-dihydroxyflavone, 3,7dihydroxyflavone, 6-hydroxyflavone and chrysin.
Key words: Timonius flavescens (Jacq.) Baker, Phenol, Phenolic Acid,
Flavonoids, TLC

v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan kasih sayang-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktunya. Skripsi ini
berjudul “Identifikasi Senyawa Bioaktif Golongan Fenolik (Asam Fenolat dan
Flavonoid yang Terkandung dalam Daun Bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.)
Baker) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis”. Kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi rekan mahasiswa, para sivitas akademik dan masyarakat. Skripsi
ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan, karenanya penulis mengharapkan
saran berupa ide dan kritik yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik.
Dalam kesempatan ini , penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah mendukung, membimbing serta melatih saya menjadi peneliti
yang jujur. Terima kasih kepada Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si , Bapak Drs.
Muhammad Yusuf Nasution, M.Si dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si.,
M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan
serta kritikan yang sangat membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Terima kasih kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA beserta
staf, kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom,
S.Si, M.Si Apt. selaku ketua dan sekretaris Jurusan Biologi. Terima kasih juga
penulis sampaikan kepada kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc selaku kepala
Laboratorium Biologi serta staf, kepada Drs. Marudut Sinaga M.Si selaku kepala
Laboratorium Kimia UNIMED juga serta staf. Terima kasih kembali kepada Ibu
Dra. Adriana Yulinda Dumaria Lbn. Gaol, M.Kes. selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan nasihat dan motivasi kepada penulis selama berada di
bangku perkuliahan. Terima kasih kepada semua Dosen di Jurusan Biologi yang
telah banyak membimbing saya selama perkuliahan khususnya kepada Ibu Dra.

Meida Nugrahalia yang telah saya anggap sebagai ibu saya sendiri.
Terima kasih yang teristimewa untuk keluarga tercinta yaitu Ayahanda
Eka Suheri dan Ibunda Siti Salmah atas kasih sayang serta dukungan materi,
moral dan doa yang diberikan setiap hari. Terima kasih kepada adik-adik

vi

tersayang Siti Syahara yang selalu siap untuk menjadi teman diskusi dalam
penyelesaian skripsi ini serta Muhammad Ibu Hanif yang selalu siap untuk
menjadi teman bersenda gurau ketika penulis membutuhkan refreshing sejenak
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk
teman tumbuh Hotdi yang tak pernah lelah memberikan dukungan baik tenaga
dan pikiran. Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat Nondik B 2012 terkasih
Ozi, Ot, Azum, Mirwin, Nyongot, Nisfa, Ajeng, Lely, Pritty, Ye, Cymel, Quist,
Siska, Kem, Mona, Rince, Rinco, Neng Hasni, dan Fahmi. Terima kasih untuk
semua teman-teman di Jurusan Biologi. Terima kasih penulis sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penulis selama masa
penelitian dan penyelesaian skripsi ini, namun tidak dapat penulis sebutkan secara
rinci.
Penulis telah berupaya maksimal dalam penyusunan skripsi ini, namun

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih kiranya skripsi ini bermanfaat dalam menambah khasanan ilmu
pengetahuan.
Medan, September 2016

Nursitta Laily
NIM. 4122220011

vii

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar

Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vii
x
xii
xiii

BAB I
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.


1
1
4
4
4
4

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tumbuhan Bosi-bosi
2.1.1. Sistematika
2.1.2. Ekologi dan Penyebaran
2.1.3. Morfologi

2.1.4. Kandungan Kimia
2.1.5. Khasiat Tumbuhan
2.2.
Senyawa Bioaktif
2.2.1. Metabolit Sekunder
2.2.1.1. Senyawa Fenol
2.2.1.2. Aktivitas Biologis Senyawa Fenol
2.2.1.3. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenol
2.3.
Metode Ekstraksi dan Isolasi
2.3.1. Bahan Tumbuhan
2.3.2. Ekstraksi
2.4.
Metode Pemisahan
2.4.1. Kromatografi Lapis Tipis

5
5
5
6
7
9
10
12
13
14
21
25
26
26
27
29
29

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.
Alat dan Bahan Penelitian

34
34
34

viii

3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
3.3.
Prosedur Kerja
3.3.1. Pengolahan Bahan Tumbuhan
3.3.2. Ekstraksi Daun Bosi-bosi
3.3.3. Pemisahan Senyawa Fenol dengan KLT
3.3.3.1. Penyiapan Sampel Ekstrak
3.3.3.2. Penyiapan Eluen (Fase Gerak)
3.3.3.3. Penyiapan Pelat KLT
3.3.3.4. Penotolan Sampel
3.3.3.5. Identifikasi Senyawa dan Penentuan Nilai Rf

34
34
35
35
36
37
37
37
38
39
39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Bahan Dasar Tumbuhan dan Ekstraksi Daun Bosibosi
4.1.2. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik
4.2.
Pembahasan
4.2.1. Pengolahan Bahan Dasar Tumbuhan dan Ekstraksi
4.2.2. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik
4.2.2.1. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol
4.2.2.2. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etil Asetat
4.2.2.3. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak n-Heksan

42
42
42
42
54
54
55
56
59
62

BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

65
65
65

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

66
73

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Morfologi Timonius Flavescens (Jacq) Baker
5
Gambar 2.2. Distribusi Spesies Timonius Flavescens dan Kerabatnya
6
Gambar 2.3. Morfologi Batang dan Akar Timonius Flavescens (Jacq)
7
Baker
Gambar 2.4. Morfologi Daun Timonius Flavescens (Jacq) Baker
8
Gambar 2.5. Morfologi Bunga Timonius Flavescens (Jacq) Baker
8
Gambar 2.6. Morfologi Buah Timonius Flavescens (Jacq) Baker
9
Gambar 2.7. Pembentukan Metabolit Sekunder
14
Gambar 2.8. Struktur Kimia Fenol
15
Gambar 2.9. Struktur Kimia Tanin
15
Gambar 2.10. Struktur Kimia Keempat Asam Hidroksisinamat
17
(Fenilpropena)
Gambar 2.11. Struktur Kimia Flavonoid
18
Gambar 2.12. Struktur Kimia Beberapa Senyawa Golongan Flanonoid
19
Gambar 2.13. Struktur Kimia Beberapa Senyawa Flavonol
20
Gambar 2.14. Struktur Kimia Beberapa Senyawa Flavon
21
Gambar 2.15. Mekanisme Transfer Ion Hidrogen Senyawa Fenol
22
Gambar 2.16. Struktur Resonansi Radikal Bebas Senyawa Fenol
22
Gambar 2.17. Komponen Kromatografi Lapis Tipis
31
Gambar 2.18. Prinsip Kerja KLT
32
Gambar 2.19. Penentuan Nilai Rf
33
Gambar 3.1. Skema Pengolahan Bahan Tumbuhan
36
Gambar 3.2. Skema Pembuatan Ekstrak Daun Bosibosi
37
Gambar 3.3. Penentuan Batas Bawah dan Batas Atas Pelat KLT
39
Gambar 3.4. Penentuan Nilai Rf
40
Gambar 4.1. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etanol
43
Gambar 4.2. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etil Asetat
43
Gambar 4.3. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak n-Heksan
44
Gambar 4.4. Hasil Pemisahan Senyawa Ekstrak Etanol dengan Eluen
45
n-Heksan:Etil Asetat:Asam Asetat (31:4:5)
Gambar 4.5. Hasil Pemisahan Senyawa Ekstrak Etil Asetat dengan
46
Eluen n-Heksan:Etil Asetat:Asam Asetat (31:4:5)
Gambar 4.6. Hasil Pemisahan Senyawa Ekstrak n-Heksan dengan Eluen 47
n-Heksan:Etil Asetat:Asam Asetat (31:4:5)
Gambar 4.7. Ekstrak Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etanol 49
dengan Eluen Toluen:Aseton:Asam Format (38:10:5)
Gambar 4.8. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etil Asetat dengan 49
Eluen Toluen:Aseton:Asam Format (38:10:5)
Gambar 4.9. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak n-Heksan dengan 50
Eluen Toluen:Aseton:Asam Format (38:10:5)
Gambar 4.10. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etanol dengan
51
Eluen Sikloheksan : Etil Asetat : Asam Format ( 30:15:5)

x

Gambar 4.11. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etil Asetat
52
dengan Eluen Sikloheksan : Etil Asetat : Asam Format
( 30:15:5)
Gambar 4.12. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak n-Heksan dengan 53
Eluen Sikloheksan : Etil Asetat : Asam Format ( 30:15:5)

x

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.

Halaman
Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Daun Bosibosi
9
Nilai Rf dan Sifat Spektrum Fenolat Sederhana
26
Sistem Eluen yang Digunakan
38
Jumlah Noda yang Terbentuk dari Ekstrak Etanol, Etil Asetat,
40
dan Heksan Daun Bosi-bosi dengan Eluen Berbeda
Senyawa Fenol yang Terkandung dalam Ekstrak Etanol, Etil Asetat 41
dan Heksan Daun Bosi-bosi dengan Eluen Berbeda
Data Presentase Rendemen Ekstrak
42
Jumlah Noda yang Tervisualisasi
45
Hasil Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol, Etil
47
Asetat dan n-Heksan dengan Eluen n-Heksan:Etil Asetat:Asam
Asetat (31:4:5)
Hasil Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol, Etil
51
Asetat dan n-Heksan dengan Eluen Toluen:Aseton:Asam Format
(38:10:5)
Hasil Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol, Etil
53
Asetat dan n-Heksan dengan Eluen Sikloheksan:Etil Asetat:Asam
Format (30:15:5)

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.

Perhitungan Rendemen Ekstrak
Perhitungan Indeks Polaritas Campuran
Perhitungan Nilai Rf Noda dan Daftar Nilai Rf Standart
Dokumentasi Penelitian

73
74
76
84

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah salah satu masalah besar yang harus dihadapi

oleh masyarakat. Angka penderita berbagai penyakit degeneratif di Indonesia
terbilang cukup besar. Salah satunya adalah penderita penyakit diabetes mellitus.
Berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation) Diabetes Atlas, pada
tahun 2015 jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia mencapai 8.554.155
orang dan di dunia mencapai 415 juta orang dewasa mengidap penyakit diabetes,
dengan persentase 8,5% (1 di antara 11 orang adalah penderita diabetes) (IDF,
2015)
Tumbuhan selalu berhubungan dengan kesehatan manusia sejak zaman
dahulu dan tumbuhan merupakan sumber obat penting sejak awal peradaban
manusia (Kajaria et al, 2011). Tumbuhan merupakan sumber molekul bioaktif
yang potensial. Metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan merupakan sumber
fitokimia yang penting (Doss, 2012). Beberapa fitokimia yang terkandung dalam
tumbuhan memiliki berbagai fungsi kesehatan seperti antioksidan, antimikroba,
antiinflamasi, mencegah kanker, anti diabetes, dan anti hipertensi (Savithrama et
al, 2011).
Indonesia merupakan salah satu dari 12 pusat keanekaragaman hayati dunia
yang memiliki ± 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan dan diantaranya 7500 jenis
tumbuhan obat yang merupakan 10% tumbuhan obat yang ada di dunia. Lebih
dari 6000 spesies tanaman bunga, baik yang liar maupun dipelihara telah
dimanfaatkan untuk keperluan bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Nilai
keanekaragaman hayati yang cukup besar tersebut saat ini masih terabaikan
karena belum seluruhnya dapat dinilai secara moneter (Yuwono, 2014).
Salah satu tumbuhan yang dianggap berkhasiat sebagai obat tradisional
(etnomedikal) adalah tumbuhan bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker).
Masyarakat pedesaan seperti di daerah Tapanuli telah lama mengenal bosibosi.
Sejak dahulu, masyarakat Tapanuli dan Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah telah
1

2

mempergunakan tanaman ini untuk berbagai keperluan, khususnya yang
menyangkut dengan ketahanan tubuh. Artikel yang dimuat dalam warta RRI kota
Sibolga menyebutkan bahwa sebagian besar penduduk kota Sibolga mengakui
daun bosibosi yang disajikan dalam bentuk minuman tradisional memiliki khasiat
untuk menyembuhkan penyakit diabetes mellitus atau penyakit gula (Muafdan,
2014). Namun, senyawa pada daun bosibosi yang berkhasiat sebagai antidiabetik
masih belum ditemukan.
Penelitian ilmiah yang terkait dengan kandungan kimia dan khasiat
tumbuhan bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.)Baker) masih tergolong sedikit.
Hasil skrining fitokimia menunjukan bahwa ekstrak metanol daun bosibosi
mengandung flavonoid, fenolik, saponin, dan terpenoid/steroid. Hasil uji aktivitas
antioksidan pada berbagai konsentrasi larutan uji ekstrak metanol daun bosibosi
didapatkan aktivitas antioksidan. Nilai IC50 (Inhibition Concentration) ekstrak
metanol daun bosibosi sebesar 35,77 ppm yang tergolong sebagai antioksidan
kuat menurut kriteria Blois (Napitupulu, 2015). Chung (2009) juga menemukan
bahwa ekstrak metanol daun Timonius flavescens Baker (Rubiaceae) (8,9 µg /
mL) memiliki aktivitas penghambatan lipoksigenase yang tinggi yaitu lebih dari
70 %. Enzim 5-lipoksigenase (5-LOX) merupakan enzim yang berperan penting
dalam proses terjadinya inflamasi dan

pertumbuhan beberapa jenis kanker

(terutama kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker prostat) serta berperan
juga dalam penyakit kardiovaskuler (seperti arterosklerosis dan stroke)
(Helgadotti et al, 2009).
Senyawa fenolik merupakan karakter dari suatu tumbuhan (Harborne,
1996). Beberapa senyawa golongan fenolik memiliki berbagai aktifitas biologis.
Dilaporkan bahwa ekstrak Mellilotus officinalis yang memiliki kandungan fenolik
dan flavonoid yang tinggi memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi pula
(Pourmorad, 2006), beberapa senyawa flavonoid memiliki aktivitas antidiabetik
seperti morin dilaporkan dapat meningkatkan kesensitifan sel terhadap insulin dan
menurunkan oxidative stress (Sendrayaperumal, 2014), apigenin melindungi
kerusakan organ pada hewan uji yang diinduksi diabetes (Hossain, 2014), dan
kuersetin dan naringenin membantu menstimulasi sekresi insulin sel β pada

3

pankreas (Bhattacharya, 2014). Selain itu, golongan flavonoid seperti epigenin,
kuersetin, katekin, rutin, naringenin dan venoruton yang dilaporkan memiliki
aktivitas sebagai hepatoprotektif (Tapas et al, 2008) dan polifenol dari ekstrak
alga laut menunjukkan adanya efek antidiabetik (Morris et al, 2011). Jung (2007)
juga melaporkan bahwa asam fenolik dari Oryza sativa (beras bran) dapat
menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan insulin pada plasma darah.
Keanekaragaman dan jumlah struktur molekul yang dihasilkan tumbuhan
sangat banyak. Seperti golongan senyawa fenolik yang dapat mencapai hingga
ribuan senyawa. Diperlukan metode pemisahan, pemurnian dan identifikasi
kandungan yang terdapat dalam tumbuhan. Pemisahan dan pemurnian kandungan
tumbuhan terutama dilakukan dengan menggunakan salah satu dari empat teknik
kromatografi atau gabungan dari beberapa teknik kromatografi. Salah satu teknik
kromatografi adalah kromatografi lapis tipis (KLT). Kromatografi lapis tipis
merupakan sistem kromatografi yang pemakaiannya paling luas pada analisis
fitokimia karena dapat diterapkan hampir pada setiap golongan senyawa, kecuali
pada kandungan yang sangat atsiri. Cara ini dapat dipakai pada pemisahan dan
deteksi pendahuluan ekstrak kasar dari kebanyakan senyawa (Harborne, 1996).
Moses et al (2012) melakukan analisis fitokimia pada delapan tumbuhan
herbal yang biasa digunakan sebagai obat diabetes, malaria dan pneumonia di
Kissi, Kenya dengan menggunakan kromatografi lapis tipis. Hasilnya pita pada
plat memiliki nilai Rf = 0,67, 0,24, 0,88, 0,83, 0,73,0,67, 0,34, 0,5, 0,13, 0,74,
0,35, 0,85, 0,2, 0,23, 0,75, 0,7, 0,7, 0,34 yang setara dengan flavanon, naringenin,
flavon, 3-hhidroksiflavon, 6-hidroksiflavon, 6'-hidroksiflavon, 7-hidroksiflavon,
3,6-dihidroksiflavon, 3,7-dihidroksiflavon, morin, chrisin, kuersetin, galangin,
apigenin, kaempferol, O- asam kumarik, p-asam kumarik, asam kafeik dan asam
ferulat, masing-masing ada pada delapan tumbuhan obat tersebut.
Penelitian sebelumnya dan pengakuan masyarakat Tapanuli mengenai daun
bosibosi telah menunjukkan bahwa daun bosibosi merupakan tumbuhan obat yang
berpotensi sebagai antioksidan, antidiabetik dan anti inflamasi. Namun, hingga
saat ini masih belum ditemukan senyawa spesifik pada daun bosibosi yang
berkhasiat. Maka bagi peneliti perlu dilakukan pemisahan dan identifikasi

4

senyawa bioaktif golongan senyawa fenolik khususnya asam fenolat dan
flavonoid yang terkandung dalam daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.)
Baker).

1.1. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada senyawa bioaktif dari golongan senyawa fenolik
khususnya golongan asam fenolik dan flavonoid yang terkandung dalam daun
bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker yang dipisahkan menggunakan
metode pemisahan dengan teknik kromatografi lapis tipis (KLT).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, permasalahan pada
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apa sajakah jenis-jenis senyawa
bioaktif dari golongan senyawa fenolik yang terkandung dalam daun bosibosi?

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis senyawa bioaktif
golongan senyawa fenolik yang terkandung dalam daun bosibosi.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini , yaitu :
1.

Mengetahui jenis–jenis senyawa bioaktif golongan senyawa fenolik
yang terkandung pada daun bosibosi.

2.

Sebagai salah satu sumber referensi mengenai senyawa bioaktif yang
terkandung dalam daun bosibosi penelitian berikutnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
Hasil pemisahan dengan ketiga jenis eluen (toluene : aseton : asam format
(38:10:5), sikloheksan : etil asetat : asam format (30:15:5) dan n-heksan : etil
asetat : asam asetat (31:14:5)) serta hasil identifikasi menunjukkan bahwa
senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol daun bosibosi adalah
morin, kuersetin, apigenin, kemferol, 3,6-dihidroksiflavon, chrysin, dan 6hidroksiflavon, senyawa asam fenolat yang terkandung dalam ekstrak etil asetat
daun bosibosi yaitu asam kafeat, asam ferulat, p-asam kumarat, o-asam kumarat,
serta senyawa flavonoid yaitu 6-hidroksiflavon dan chrysin,7-hidroksiflavon,
galangin, flavon, dan flavanon, dan senyawa flavonoid yang terkandung dalam
ekstrak n-heksan daun bosibosi adalah flavon, flavanon, galangin, 3,6dihidroksiflavon, 3,7-dihidroksiflavon, 6-hidroksiflavon dan chrysin.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan bahwa perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penentuan kadar total setiap senyawa
yang telah terindentifikasi pada daun Bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.)
Baker) serta perlu dilakukan isolasi senyawa untuk diidentifikasi dan
dikarakterisasi secara lebih spesifik sehingga dapat ditemukan senyawa spesifik
yang mungkin memiliki berbagai aktivitas biologis yang bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat.

65

66

Daftar Pustaka
Apers, S., Varonikova, S., Sindambiwe, J.-B., Witvrouw, M., De Clercq, E.,
Vanden Berghe, D., Van Marck, E., Vlietinck, A. and Pieters, L. 2001.
antiviral, haemolytic and molluscicidal activities of triterpenoid saponins
from maesa lanceolata: establishment of structure–activity relationships.
Planta Medical.67: 528–532.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Bhattacharya, A; Sood P, Citovsky V. 2010. Review: The roles of plant phenolics
in defence and communication during agrobacterium and rhizobium
infection. Molecules Planta Pathology. 11:705-719
Bhattacharya, A., Oksbjerg N., Young JF., Jeppesen PB. 2014. Caffeic acid,
Naringenin and kuersetin enhance glucose-stimulated insulin secretion and
glucose sensitivity in ins-1e cells. Diabetes Obesitas Metabolism. 16:602–
612.
Bernhof, A. 2010. Bioactive Compounds in Plants – Benefits and Risks for Man
and Animals. The Norwegian Academy of Science and Letters National
Veterinary Institute, Oslo, Norway.
Chung, L.Y., Soo W.K., Chan K.Y., Mustafa M.R.,Goh S.H., Imiyabir Z. 2009.
Lipoxygenase inhibiting activity of some malaysian plants.
Pharmaceutical Biology.00: 000–000.
Cos, P.; Ying, L.; Calomme, M.; Hu, J.P.; Cimanga, K.; Poel, B.V.; Pieters, L
Vlietinck, A.J.;Berghe, D.V. 1988. Structure-activity relationship and
classification of flavonoids as inhibitors of xanthine oxidase and
superoxide scavengers. Journal Natural Pharmacology. 61:71-76.
Coşkun, Omer , Mehmet Kanter , Ferah Armutçu , Kurtuluş Çetin , Betül
Kaybolmaz , Ömer Yazgan. 2004. Protective effects of kuersetin, a
flavonoid antioxidant, In Absolute Ethanol-Induced Acut Gastric Ulcer.
Europe Journal Genetic Medical ; 13: 37-42.
Cushnie, T.P.T , V.E.S. Hamilton , D.G. Chapman , P.W. Taylor and A.J. Lamb.
2005. Aggregation of staphylococcus aureus following treatment with the
antibacterial flavonol galangin. Journal of Applied Microbiology
103:1562-1567.
Cowell, Pamela. 1999. Prevention and therapy of cancer by dietary monoterpenes.
Journal Nutrition .129: 775–778.

67

Cowan, M.M. 1999. Plant products as antimicrobial agents. Clinical Microbiology
Reviews. 12: 564–582.
Darwin P.S. 1997. New spesies of the Timonius flavescens alliance (rubiaceae:
guettardeae) in papuasia. Systematic Botany 22:85-98.
De Lucca, A., Bland, J.M., Vigo, C.B., Cushion, M., Selitrennikoff, C.P., Peter, J.
and Walsh, T.J. 2002. A fungicidal saponin from Capsicum sp. fruit.
Medical Mycology 40:131–137.
Dictionary of Food Science and Technology (2nd Ed). 2009. International food
information service (IFIS editor). 47-48.
Doss, A. And S.P. Anand. 2012. Preliminary phytochemical screening of
Asteracantha longifolia and Pergularia daemia. World Applied Sciences
Journal. 18:233-235.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga,
Jakarta.
Food Bioactives Centre. 2012. Bioactive compounds . University of Gothenburg
(website): http://www.chalmers.se/chem/fbac-en. Diakses pada 17
Februari 2016.
Fuhrman, B., M. Aviram. 2002. Polyphenols and Flavonoids Protect LDL Against
Atherigenic Modification. Handbook of Antioxidants. New York : Marcel
Dekker, Inc. p. 303-336.
Garcia, P.; Morales-Soto, A.; Segura-Carretero, A.; Fernández-Gutiérrez, A.
2010. Phenolic compound- extraction systems for fruit and vegetable
samples. Molecules. 15:8813–8826.
Gosse, B., Gnabre, J., Bates, R.B., Dicus, C.W., Nakkiew, P. and Huang, R.C.C.
2002. Antiviral saponins from Tieghemella heckelii. Journal of Natural
Products.65:1942–1944.
Gritter, R. J. 1991.Pengantar Kromatografi Edisi Kedua. Terjemahan Kokasih
Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB.
Grotewold, Erich. 2006. The Science of Flavonoid. Department of Cellular and
Molecular Biology The Ohio State University Columbus. Ohio 43210.
Handa S. S., Khamja S. P. S., Longo G., dan Rakes D.D. 2008. Extraction
Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Trieste: International
Centre For Science and High Technology: 21-25.

68

Harbone, J.B. 1996. Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modren Menganalisa
Tumbuhan, Terbitan ke-2. Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwan
Soediro, ITB, Bandung.
Helgadotti, A., Manolescu A., Thorleifsson G., Gretarsdottir S., Jonsdottir H.,
Thorsteinsdottir U, Samani N.J. 2009. The Gene Encoding 5Lipoxygenase Activating Protein Confers Risk of Myocardial Infarction
and Stroke. Natural Genetic.3:233–239.
Hossain, CM, Ghosh MK, Satapathy BS, Dey NS, Mukherjee B. 2014. Apigenin
causes biochemical modulation, glut4 and cd38 alterations to improve
diabetes and to protect damages of some vital organs in experimental
diabetes. Journal Pharmacolology Toxicology .9:39–52.
Irondi,A,E, K.K. Anokam, and U.S. Ndidi. 2013. Effect Of Drying Methods on
The Phytochemicals Composition and Antioxidant Activities of Carica
Papaya Seed. International Journal Bioscience. 3:154-163.
IDF, 2015. Internatioanal Diabetes Federation Atlas Seventh Edition. New York.
Karakas Print..
Iorizzi, M., Lanzotti, V., Ranalli, G., De Marino, S. and Zollo, F. 2002
Antimicrobial furostanol saponins from the seeds of Capsicum annuum l.
var. acuminatum. Journal of Agricultural and Food Chemistry 50:4310–
4316.
Jayatilake, G.S., Freeberg, D.R., Liu, Z., Richheimer, S.L., Blake, M.E., Bailey,
D.T., Haridas, V. and Gutterman, J.U. 2003. Isolation and structures of
avicins d and g: in vitro tumor-inhibitory saponins derived from acacia
victoriae. Journal of Natural Products 66:779–783.
Jung, Eun Hee, Sung Ran Kim, In Kyeong Hwang‡and Tae Youl Ha. 2007.
Hypoglycemic effects of a phenolic acid fraction of rice bran and ferulic
acid in c57bl/ksj-db/db mice. food function research center, korea food
research institute. Journal Agriculture Food Chemical.55:9800–9804.
Lide, D.R., G.W.A. Milne (eds.). 1994. Handbook of Data on Organic
Compounds. CRC Press, Inc.
Hertog, M. G. L., P. C. H. Hollman, and M. B. Katan. 1992. Content of
Potentially anticarcinogenic flavonoids of 28 vegetables and 9 fruits
commonly consumed in The Netherlands. Journal of Agricultural and
Food Chemistry. 40:2379–2383.

69

Kajaria, D.K., M. Gangwar, A.K. Sharma, G. Nath, Tripathi, J.S. Tripathi and
S.K. Tiwari. 2011. Comparative evaluation of phenol and flavonoid
content of polyherbal drugs. Pharmacology online.3: 1365-1373.
Kenneth W Raymond. 2010. General, organic and biological chemistry an
intergrated approach. third edition. Eastern Washington.Willey&Son.Inc.
Klepacka,,J., Gujska E, Michalak J.. 2011. Phenolic Compounds as Cultivar- And
Variety-Distinguishing Factors in Some Plant Products. Plant Foods
Human Nutrition. 66:64–69.
Koll K, Reich E, Blatter A, Veit M. 2003. Validation of standardized high
performance thin layer chromatographic methods for quality control and
stability testing of herbals. Journal AOAC International.86:263-273.
Marica, Ivona Jasprica, Asja Smol, Bubalo, and Ana Mornar. 2004. Optimization
of chromatographic conditions in thin layer chromatography of flavonoids
and phenolic acids. Original Scientific Paper. 77:361.366.
Markham, K.R. 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Penerbit ITB. Bandung.
Merrile, E.D.1923. An Enumeration of Philippine Flowering Plants (Rubiaceae
3:492-576). Martila: Bureau of Science.
Moses, Maobe, A.G. Gitu, Leonard. Erastus .Gatebe . Rotich,Henry. 2012.
Phytochemical analysis of phenol and flavonoid in eight selected
medicinal herbs used for the treatment of diabetes, malaria and pneumonia
in kisii, kenya. department of chemistry, jomo kenyatta university of
agriculture and technology. Academic Journal of Cancer Research 5: 3139.
Muafdan.2014.http://www.rri.co.id/sibolga/post/berita/124242/ruangpublik/daun_
bosibosi_pengganti_bubuk_teh_dapat_sembuhkan_penyakit.htmL.
Diakses pada 11 Oktober 2015.
Morris, Jennifer. 2011. Anti proliferative and potential anti-diabetic effects of
phenolic rich extracts from edible Marine algae. Food Chemistry.
126:1006–1012.
Mota, Fátima L.; Queimada, António J.; Pinho, Simão P.; Macedo, Eugénia A.
2008. Aqueous solubility of some natural phenolic compounds. Industrial
& Engineering Chemistry Research. 47 : 5182–5189.
Nainggolan, Marline. 2004. Pemeriksaan mikroskopis dan analisis kimia daun
thailand (Clinacanthus nutans).Jurnal Komunikasi Kesehatan.16:1-5.

70

Napitupulu, A.A. 2015. Kandungan metabolit sekunder dan Bagaimana Aktifitas
Antioksidan pada Ekstrak Metanol Daun Bosibosi (Timonius Flavescens
(Jack) Baker. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Negeri Medan.
NCBI.

2016. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/.Diakses
Agustus 2016

pada

5

Nyiredy Sz. 2002. Planar Chromatographic Method Development Using The
Prisma Optimization System and Flow Charts. Jurnal Chromatografi
Scientific. 40:1–10.
Percival, Mark. 1998. Antioxidants. Clinical Nutrition Insights
Nutrition Publications, Inc.

Advanced

Pokorny. Jan, Nedyalka, Michael Gordon. 2001. Antioksidan in Food. CRC Press
LLC Corporate Blvd, NW Boca Raton FL 33431. USA
Pourmorad. F, Hosseinimehr. S.J, Shahabimajd. N. 2006. Antioxidant Activity,
Phenol and Flavonoid Contents of Some Selected Iranian Medicinal
Plants. African Journal of Biotechnology.5:1142-1145.
Puff, C. And K.M. Wong. 1993 . A Synopsis of The Genera of Rubiaceae in
Borneo. Sandakania 2:13-24.
Rahmawati, 2013. Senyawa Metabolit Sekunder. Keguruan dan Ilmu pendidikan.
Universitas Sebelas Maret.www.academia.edu/5330992 September 2015.
Ramawat, K.G. 2009. Herbal Drugs: Ethnomedicine to Modern Medicine;
Springer: New York. USA.
Rasemi, Saidi, Khong Heng Yen and Rohaya Ahmad. 2013. Total phenolic
compounds, antioxidant, anticancer and antidiabetic properties of
Myrmecodia tuberosa (rubiaceae). Faculty of Applied Sciences, Universiti
Teknologi MARA Malaysia. The Open Conference Proccedings
Journal.4:125-135.
Robinson, T. 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, ITB Bandung.
Roze, L.V., Chanda, A. & Linz, J.E. 2011. Compartmentalization and molecular
traffic in secondary metabolism: a new undestanding of established
cellular processes. Fungal Genetics and Biology.48:35–48.
Safayhi, H dan Sailer ER. 1997. Anti-inflamatory Actions of Pentacyclic
Triterpenes. Planta Medical.63:487- 493.32.

71

Pradip, Saha., K, Reddy Vasumathi T., Konopleva Marina., Michael Andreeff,
Lawrence Chan. 2010. The Triterpenoid CDDO-Me has potent
antidiabetic effects in diet-induced diabetic mice and leprdb/db mice.
Journal Biotechnology.17:45-65.
Savithramma, N., M. Linga Rao and D. Suhrulatha, 2011. Screening of Medicinal
Plants for Secondary Metabolites. Middle-East Journal of Scientific of
Research. 8: 579-584.
Seikel, M.K. dan Hillis, W. F. 1970. Phytochemistry. London. Academic Express.
Sendrayaperumal V, Iyyam Pillai S, Subramanian S. 2014. Design, synthesis and
characterization of zinc-morin, a metal flavonol complex and evaluation of
its antidiabetic potential in hfd-stz induced type 2 diabetes in
rats.Chemical Biology Interaction.219:9–17.
Sherma, Joseph.1991. Basic Techniques, Materials and Apparatus. In Handbook
of Thin-Layer Chromatography, ed. Joseph Sherma and Bernard Fried.
New York: Marcel Dekker, Inc.
Stahl, E., 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi.
Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, Bandung.
Penerbit ITB.
Striegel, W.F. 1996. Thin Layer Chromatografhy for Binding Media Analysis. J.
Los Angels.Paul Getty Trust inc.
Sudibyo, R. S., 2002. Metabolit Sekunder: Manfaat dan Perkembangannya
Dalam Dunia Farmasi. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada
Fakultas Farmasi. Fakultas Farmasi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Tapas, D. M. Sakarkar, and R. B. Kakde. 2008. Flavonoids as nutraceuticals: a
review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research.7:1089–1099.
Tunon, M. V. Garcia-Mediavilla, S. Sanchez-Campos, and J. Gonzalez-Gallego,.
2009. Potential of flavonoids as anti-inflammatory agents: modulation of
pro-inflammatory
gene
expression
and
signal
transduction
pathways.Current Drug Metabolism.10:256–271.
Valentão, P.; Fernandes, E.; Carvalho, F.; Andrade, P.B.; Seabra, R.M.; Bastos,
M.L. 2003. Hydroxyl radical and hypochlorous acid scavenging activity of
small centaury (Centaurium erythraea) infusion. a comparative study with
green tea (Camellia sinensis). Journal Phytomedicine. 10: 517-522.
Walsh, Gary. 2003. Biopharmaceuticals. Second Edition. Ireland. Industrial
Biochemistry Programme CES Department University of Limerick.

72

Nishizuka, Y. 1988. The Molecular Heterogeneity of Protein Kinase C And Its
Implications For Cellular Regulation. Journal of Natural
Phytochemistry.33:661–665.
Yuwono,
Arief.
2014.
Keanekaragaman
Hayati
Indonesia.
http://www.menlh.go.id/peluncuran-buku-status-kekinian-keanekaragamahayati- indonesia/. Diakses pada 21 September 2014.
Wu, Y., Wang F. and Zheng. 2006 . Hepatoprotective effect of total flavonoids
from Laggera alata against carbon tetrachlorideinduced injury in primary
cultured neonatal rat hepatocytes and in rats with hepatic damage. Journal
of Biomedical Science.13:569–578.
Zhang, J., Tiller, C., Shen, J., Wang, C., Giroraud, G. S., Dennis, D. 2007.
Antidiabetic properties of polysaccharide- and polyphenolic-enriched
fractions from the brown seaweed Ascophyllum nodosum. Canadian
Journal of Physiology and Pharmacology.85:1115–1123.