PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN BOSI-BOSI (Timonius flavescens (Jacg.) Baker) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus).

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN BOSI-BOSI
(Timonius flavescens (Jacg.) Baker) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Oleh:
Ymelda A C Manurung
NIM 4123220031
Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Laguboti pada tanggal 18 Januari 1995. Ayah
bernama Robert Manurung dan Ibu bernama Marlise Hutahaean dan penulis
merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD
Negeri Hutahaean 173558 Laguboti, Toba Samosir dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Laguboti, Toba
Samosir dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 1 Laguboti, Toba Samosir dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kegiatan di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu Asisten
Laboratorium pada mata kuliah Praktikum Fisiologi Hewan dan Praktikum
Anatomi Fisiologi Manusia. Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendali Penyakit Medan, Sumatera
Utara. Selama kuliah penulis aktif sebagai volunter diberbagai kegiatan yang
diadakan oleh Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi (IKBKB), Himpunan

Mahasiswa Jurusan Biologi (HMJ-Biologi) dan Gerakan Mahasiswa Fokus
Meraih Beasiswa Studi Lanjut (GEMA FOR BEST)
Pada tahun 2016 penulis menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh
Pemberian Ekstrak Etanol Daun Bosibosi (Timonius flavescens (jacg.) Baker)
Sebagai Imunostimulan Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)” dengan
pembimbing skripsi Ibu Adriana Y. D. Lbn. Gaol, M. Kes.

v

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN BOSI-BOSI (Timonius
flavescens (Jacg.) Baker) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
Ymelda A C Manurung (4123220031)
(Email: manurungymelda@gmail.com)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada pengaruh pemberian ekstrak etanol daun bosibosi
(Timonius flavenscens) terhadap peningkatan jumlah leukosit, limfosit, granulosit,
bobot limpa dan berat badan pada tikus (Rattus norvegicus) jantan. Ekstrak etanol
daun bosibosi menggunakan metode maserasi yang diinduksi dengan antigen sel darah
merah domba (SDMD) dan perlakuan ekstrak etanol daun bosibosi. Rancangan

penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Dimana 24 ekor tikus putih
jantan tersebut dibagi dalam 6 kelompok uji, yang masing-masing kelompok uji terdiri
dari 4 ekor tikus. Antigen SDMD 2% diberikan melalui injeksi intraperitoneal dan
pemberian ekstrak etanol daun bosibosi diberikan secara oral selama 14 hari berturutturut. Penghitungan jumlah leukosit, limfosit, dan granulosit digunakan alat Digital
Auto Hematology Analyzer tool (RT-7600). Kelompok kontrol negatif (KN) tanpa
perlakuan, kelompok kontrol positif sakit (KPS) diberikan SDMD 2%, kelompok
positif obat diberikan SDMD 2% dan obat stimuno 50 mg/kgBB, kelompok dosis III
(DIII) diberikan SDMD 2% dan ekstrak etanol daun bosibosi 2.49 gr/kgBB, kelompok
dosis II (DII) diberikan SDMD 2% dan ekstrak etanol daun bosibosi 1.245 gr/kgBB,
kelompok dosis I (DI) diberikan SDMD 2% dan ekstrak etanol daun bosibosi 0.622
gr/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bosibosi
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah leukosit, limfosit, granulosit,
bobot limpa dan berat badan tikus jantan (P < 0.05) jika dibandingkan dengan
perlakuan obat stimuno 50 mg/kgBB, antigen SDMD 2%, dan kontrol negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa daun bosi-bosi memiliki potensi sebagai imunostimulan.
Kata kunci: Bosibosi, ekstrak etanol, leukosit, limfosit, granulosit, limpa,
imunostimulan.

vi


THE EFFECT ETHANOLIC EXTRACT OF BOSIBOSI (Timonius
flavescens (Jacg.) Baker) LEAF ON RATS (Rattus norvegicus)
AS IMMUNOSTIMULANT
Ymelda A C Manurung (4123220031)
(Email: manurungymelda@gmail.com)
ABSTRACT
It has been done the research that was intend to know the effect of ethanol
extract of leaves bosibosi (Timonius flavescens) to the totally of leukocytes,
lymphocyte, granulocytes, spleen and weight in male rats (Rattus norvegicus). The
dried leaves were extracted using ethanol with Maceration methods. The totally of
leukocytes, lymphocyte, granulocytes, spleen and weight in male rats are conducted
using sheep red blood cell (SRBC) as antigen and treated with ethanolic extract of
leaves bosibosi. The study used an undirectional completely randomized design.
Subjects were 24 male rats randomly assigned to 6 groups consisting of 4 rats.
Induction antigen sheep red blood cells 2% was performed by intraperitonal injection
and willow ethanolic extract of leaves bosibosi was given orally for 14 consecutive
days. Moreover, the total leucocyte, lymphocyte, granulocytes, spleen and weight
count were used of Digital Auto Hematology Analyzer tool (RT-7600). Group
negative control (NC) were untreated control, group diseases control (DC) only
induced with antigen sheep red blood cells 2%, group positive medicine control

(PMC) were induced with antigen sheep red blood cells 2% and treated stimuno
medicine 50 mg/kgBW, group third doses (TD) were induced with antigen sheep red
blood cells 2% and treated ethanolic extract of leaves bosibosi of 2.49 gr/kgBW, group
second doses (SD) were induced with antigen sheep red blood cells 2% and treated
ethanolic extract of leaves bosibosi of 1.245 gr/kgBW, group first doses (FD) were
induced with antigen sheep red blood cells 2% and treated ethanolic extract of leaves
bosibosi of 0.622 gr/kgBW. The result of this study showed that ethanolic extract of
leaves bosibosi significantly increase for the totally of leukocytes, lymphocyte,
granulocytes, spleen and weight of male rats (P < 0.05) as compared to the treated
stimuno medicine 50 mg/kgBW, antigen sheep red blood cells 2%, and negative
control. The conclusion were induced of antigen sheep red blood cells 2% can reduce
leukocytes, lymphocyte, granulocytes, spleen of male rats and treated ethanolic extract
of leaves bosibosi low dose 0.622 gr/kgBW afford increased totally of leukocytes,
lymphocyte, granulocytes, spleen and weight of male rats. This indicates that the leaf
of Bosi-bosi has potential as an immunostimulant.
Keywords: Bosibosi, ethanolic extract, leukocytes, lymphocytes, granulocytes, spleen,
immunostimulant

iii


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kasih dan berkat-Nya, penulis diberi kesehatan, kesempatan dan pengetahuan
sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik yang diajukan sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol
Daun Bosi-Bosi (Timonius flavescens (jacg.) Baker) Sebagai Imunostimulan Pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus) ” yang mana disusun untuk memperoleh gelar
sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan. Kiranya dapat memberikan manfaat bagi rekan mahasiswa dan
masyarakat pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibu Dra. Adriana Y. D. Lbn. Gaol, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membantu dan memberikan bimbingan, saran-saran, serta
semangat kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra.
Meida Nugrahalia, M.Sc., Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S., dan Ibu Endang
Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada bapak

Dr. Asrin Lubis, M.Pd., selaku Dekan FMIPA dan staf-stafnya. Kepada bapak Dr.
Hasruddin, M. Pd selaku ketua jurusan, dan Ibu Dra. Uswatun Hasanah M.Si.
selaku Pembimbing Akademik penulis yang telah memberikan bimbingan selama
perkuliahan dan kepada Ibu Meida Nugrahalia, M.Sc. selaku kepala Laboratorium
Biologi, kepada Drs. Marudut Sinaga M.Si. selaku kepala Laboratorium Kimia
UNIMED, serta kepada Drh. Sangkot selaku kepala Laboratorium Biokimia Balai
Veteriner Medan dan semua Dosen di Jurusan Biologi yang telah banyak
membimbing selama perkuliahan.
Teristimewa kepada keluarga penulis yang sangat dicintai dan sayangi
yaitu Ayahanda Robert Manurung dan Ibunda Marlise Hutahaean yang setiap saat
memberikan kasih sayang dan dukungan dalam doa dan material. Terimakasih

iv

juga kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc. yang juga telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Terimakasih juga
kepada Bapak Prof. Dr. rer nat. Binari Manurung, M.Si. yang juga telah memberi
support kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Terima
kasih kepada saudara penulis Indika Manurung, Indah Manurung, Yolanda
Manurung, Yosef Manurung, dan Indra Manurung buat dukungan, bantuan, dan

doa yang selalu diberikan. Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan
penghuni Rumah Hewan FMIPA UNIMED Kemala, Monalisa, Nisfa Hanim,
Yuli, Setia, Rozi, Zebulon, Lamhot, Azum, Rindi Antika yang selama ini
memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis selama penelitian hingga
terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih juga kepada sahabat penulis Ruth
Simanjuntak, Jhelly Sirait, Ajeng Silvia, Nursitta, Pritty Tambunan, dan Lelly
Sihombing buat bantuan, dukungan, doa serta semangat yang selalu diberikan,
beserta semua rekan di Biologi Non-Dik B 2012. Terimah kasih juga kepada
Sihar, Dedy, Frans yang memberi bantuan, semangat dan doa dalam peyusunan
skripsi ini. Terima kasih juga buat rekan-rekan junior biologi yang belum
tersebutkan namanya satupersatu telah memberikan penulis semangat. Ucapan
terimahkasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan Ikatan Keluarga Besar
Kristen Biologi (IKBKB) dan Gema For Best yang telah memberikan penulis
pengalaman berharga selama di Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan.


Medan,

Agustus 2016

Ymelda A C Manurung
NIM: 4123220031

vii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Kata Pengantar
Abstrak
Abstract
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Bab I. Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Batasan Masalah
1.3.
Rumusan Masalah
1.4.
Tujuan Penelitian
1.5.
Manfaat Penelitian
Bab II. Tinjauan Pustaka
2.1.
Deskripsi Tanaman
2.2.
Manfaat Tanaman Bosi-Bosi
2.3.
Kandungan Senyawa Bioaktif Bosi-Bosi
2.3.1. Senyawa Terpenoid/Steroid
2.3.2. Senyawa Flavonoid

2.3.3. Senyawa Saponin
2.4.
Ekstraksi
2.4.1. Maserasi
2.5.
Tikus Putih (Rattus norvegicus, L.)
2.5.1. Data Fisiologi Tikus Putih
2.6.
Imunomodulator
2.6.1. Imunorestorasi
2.6.2. Imunostimulasi
2.6.3. Imunosupresi
2.7.
Imunoglobulin
2.7.1. Organ Limpa dan Reaksi Antigen-Antibodi
2.8.
Darah
2.8.1. Leukosit
2.8.1.1. Granulosit Polimorfonukleus
2.8.1.2. Agranulosit Mononukleus

Halaman
i
ii
iii
v
vi
vii
x
xi
xii
1
1
4
5
5
6
7
7
10
11
13
14
16
17
18
19
20
21
21
22
22
23
24
26
26
26
27

viii

2.9.

Hipotesis Penelitian

28

Bab III.
3.1.
3.2.
3.2.1.
3.2.2.
3.2.3.
3.3.
3.3.1.
3.3.2.
3.4.
3.4.1.
3.4.2.
3.4.3.
3.4.4.
3.4.5.
3.4.6.
3.4.7.
3.4.8.
3.4.9.
3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.5.3.
3.6.
3.7.
3.8.

Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Hewan Uji
Pengadaptasian Hewan Uji
Pemeliharaan Hewan Uji
Alat dan Bahan Penelitian
Alat
Bahan
Prosedur Kerja
Penyiapan Bahan Tanaman Bosi-bosi
Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Bosi-bosi
Penetapan Dosis Ekstrak Etanol Daun Bosi-bosi
Larutan Uji Sediaan Ekstrak Etanol Daun Bosi-Bosi
Penyiapan Phospat Buffred Saline (PBS)
Penyiapan Suspensi Sel Darah Merah Domba (SDMD)
Pembagian Kelompok Hewan Uji
Pemberian Perlakuan Pada Hewan Uji
Pengambilan Darah Pada Hewan Uji
Pengamatan Parameter
Penimbangan Bobot Limpa Relatif
Penghitungan Jumlah Leukosit, Limfosit, dan Granulosit
Penimbangan Bobot Badan
Rancangan Penelitian
Desain Penelitian
Teknik Analisis Data

29
29
29
30
30
30
31
31
31
31
31
33
33
34
35
36
36
37
38
39
39
39
39
40
41
42

Bab IV. Hasil dan Pembahasan
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1.
Pengukuran Jumlah Leukosit, Limfosit, dan Granulosit
4.1.2.
Jumlah Leukosit
4.1.3.
Jumlah Limfosit
4.1.4.
Jumlah Granulosit
4.1.5.
Berat Badan
4.1.6.
Bobot Limpa Relatif Tikus Putih
4.2.
Pembahasan
4.2.1.
Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Leukosit Tikus Putih
4.2.2.
Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Limfosit Tikus Putih
4.2.3.
Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Granulosit Tikus Putih
4.2.4.
Pengaruh Perlakuan Terhadap Bobot Limpa Relatif Tikus Putih
4.2.5.
Pengaruh Perlakuan Terhadap Berat Badan Tikus Putih

43
43
43
45
46
47
49
51
52
52
53
54
55
56

ix

Bab V. Kesimpulan dan Saran
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

57
57
57

Daftar Pustaka

59

Lampiran

65

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.
Gambar 4.7.

Timonius flavescens
Tumbuhan Timonius flavescens (Jacq.) Baker
Unit Isoprena
Kerangka Dasar Flavonoid
Struktur Imunoglobulin
Respon Sistem Imun Terhadap Antigen
Skema Prosedur Penyiapan Sampel
Desain Penelitian
Grafik Rata-Rata Jumlah Leukosit, Limfosit, dan Granulosit Tikus
Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Leukosit Tikus
Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Limfosit Tikus
Grafik Jumlah Granulosit Tikus
Grafik Rata-Rata Berat Badan Tikus Selama Perlakuan
Pengaruh Perlakuan Terhadap Berat Badan Tikus
Pengaruh Perlakuan Terhadap Bobot Limpa Relatif Tikus

7
8
14
15
24
25
32
41
44
45
46
48
49
50
51

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Daun Bosi- Bosi
Tabel 3.1. Pembagian Kelompok Perlakuan
Tabel 4.1. Rata-Rata Jumlah Leukosit, Limfosit, dan Granulosit Tikus Putih
Jantan
Tabel 4.2. Jumlah Eritrosit, Leukosit, Limfosit, dan Granulosit Normal
Pada Tikus Putih
Tabel 4.3. Rata-rata Bobot Limpa Relatif Tikus Putih

12
38
43
44
51

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.

Halaman
Uji Statistik Terhadap Jumlah Leukosit
65
Uji Statistik Terhadap Jumlah Limfosit
69
Uji Statistik Terhadap Jumlah Granulosit
73
Uji Statistik Terhadap Bobot Limpa Relatif
81
Uji Statistik Terhadap Berat Badan Tikus
85
Tabel Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bosi-Bosi Terhadap Jumlah 89
Leukosit, Limfosit, dan Granulosit Pada Tikus Putih
Tabel Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bosi-Bosi Terhadap Jumlah 90
Bobot Limpa Relatif Tikus Putih
Tabel Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bosi-Bosi Terhadap Berat
91
Badan Tikus Putih Selama 14 Hari
Dokumentasi Penelitian
92

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pola hidup kurang baik yang berkembang pada zaman modern ini dikuatirkan
dapat mengalami perubahan terhadap segala aspek kehidupan, khususnya pada
bidang kesehatan didalam masyarakat. Banyak kasus penyakit yang telah terjadi di
masyarakat menimbulkan permasalahan yang serius terhadap penderita. Menurut
Weir (1999) kondisi lingkungan dan gaya hidup saat ini dipenuhi oleh stress, cuaca
yang tidak menentu, pola makan tidak sehat, kurang berolahraga, dan polusi (radikal
bebas) dapat menyebabkan penurunan imunitas tubuh atau gagalnya respon imun
bereaksi secara akurat. Faktor tersebut dapat menyebabkan mudahnya agen infeksi
masuk ketubuh setiap saat menimbulkan kerusakan jaringan atau penyakit mulai dari
flu, diare, batuk, dan demam hingga penyakit yang lebih serius yaitu pneumonia,
tumor, dan kanker (Guyton dan Hall, 1996).
Dukungan nutrisi tidak hanya terfokus untuk memenuhi kebutuhan energi,
makro dan mikro nutrien demi kelangsungan hidup, tetapi lebih jauh pada kondisi
patologis, menjadi dukungan nutrisi untuk mencegah perburukan penyakit serta
mengakselerasi proses penyembuhan (Mc Cowen, et al., 2003 dan Gunerhan, 2009).
Menurut penelitian Djauzi (2003) penyakit yang dapat menurunkan kekebalan tubuh
diantaranya adalah : (1). Infeksi virus, pada umumnya infeksi virus menurunkan
imunitas. Penurunan kekebalan tubuh dapat bersifat sementara misalnya pada SARS,
influenza, herpes, morbili, juga common cold (batuk pilek), tetapi dapat pula
menurunkan kekebalan tubuh secara lama dan progresif misalnya HIV, (2). Kanker,
pada penyakit kanker juga terjadi penurunan kekebalan tubuh dan pada kanker lanjut
penurunan kekebalan tubuh menjadi lebih nyata, dan (3). Penyakit kronik, beberapa
penyakit seperti diabetes melitus, sirosis hati, gagal ginjal kronik, tuberkolosis, lepra,

1

2

juga menurunkan imunitas (Djauzi, 2003), sehingga untuk itu diperlukan peningkatan
imunitas.
Peningkatan imunitas dapat dilakukan dengan cara memperbaiki fungsi sistem
imun menggunakan bahan yang dapat merangsang sistem tersebut yang disebut
dengan imunostimulator (Baratawidjaja, 2002). Imunostimulan bekerja dengan cara
menstimulasi faktor utama sistem imun, antara lain melalui fagositosis, sistem
komplemen, sekresi antibodi, pelepasan interferon, limfosit T dan B, sintesis antibodi
spesisfik dan sitokin, dan sintesis surfaktan paru-paru (Petrunov, et al., 2007). Upaya
peningkatan dalam kesehatan dapat dilakukan dengan

vaksinasi, suplementasi

makanan, penggunaan obat modern (sintesis), dan penggunaan obat tradisional.
Sampai saat ini berkembang asumsi bahwa mengkomsumsi ramuan tumbuhan obat
aman-aman saja dan tidak akan menimbulkan efek samping sehingga boleh diminum
tanpa memperhitungkan efek samping (Duryatmo, 2003).
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan,
sebagian diantaranya telah dibuktikan mempunyai khasiat sebagai obat dan telah
digunakan sejak zaman dahulu sampai saat ini (Sriningsih dan Agung, 2009).
Sebagian besar tanaman mengandung ratusan jenis senyawa kimia, baik yang telah
diketahui jenis dan khasiatnya ataupun yang belum diketahui jenis dan khasiatnya.
Senyawa kimia merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan obat dari
berbagai hasil pengkajian menunjukkan bahwa tanaman daerah tropis mempunyai
potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai obat. Usaha pencarian
tanaman yang berkhasiat sebagai imunomodulator dapat diawali dari penggunaan
tanaman tersebut secara empiris. Beberapa pendekatan dilakukan dari berbagai aspek
seperti etnobotani, etnofarmasi, etnofarmakologi dan etnomedis dilanjutkan dengan
test secara in vitro (Sukara, 2000).
Menurut penelitian Wagner et al, (1999) senyawa-senyawa yang dapat
memodulasi sistem imun dapat diperoleh dari tanaman. Senyawa-senyawa yang
mempunyai prospek cukup baik yang dapat meningkatkan aktivitas sistem imun

3

biasanya dari golongan flavonoid, kurkumin, limonoid, vitamin C, vitamin E
(tokoferol) dan katekin. Hasil test secara in vitro dari flavonoid golongan flavones
dan flavonols telah menunjukkan adanya respon imun (Hollman, 1996). Flavonoid
mempengaruhi inflamasi, produksi sitokin, produksi limfosit dan granulosit melalui
mekanisme proteksi terhadap radikal bebas, regulasi NO dan metabolisme asam
arahidonat (Gershwin dan German, 2000). Dari studi pustaka dilaporkan bahwa
senyawa yang terindikasi sebagai antioksidan ternyata juga memiliki aktivitas sebagai
imunomodulator. Senyawa-senyawa tersebut diantaranya adalah apigenin dari
golongan flavonoid, andrographolide dari golongan terpenoid (Trivedi, 2007; Wang,
2012; Vasu, 2010).
Fungsi imunomodulator adalah memperbaiki sistem imun yaitu dengan cara
stimulasi (imunostimulan) atau menekan dan menormalkan reaksi imun yang
abnormal

(imunosupresan).

Dikenal

dua

golongan

imunostimulan

yaitu

imunostimulan biologi dan sintetik. Beberapa contoh imunostimulan biologi adalah
sitokin, antibodi monoklonal, jamur dan tanaman obat (herbal). Sedangkan
imunostimulan sintetik yaitu levamisol, isoprinosin dan muramil peptidase (Djauzi,
2003).
Peranan antioksidan sangat penting dalam meredam efek radikal bebas yang
berkaitan erat dengan terjadinya penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi,
jantung koroner, diabetes dan kanker yang didasari oleh proses biokimiawi dalam
tubuh. Radikal bebas yang dihasilkan secara terus menerus selama proses
metabolisme normal, dianggap sebagai penyebab terjadinya kerusakan fungsi sel-sel
tubuh yang akhirnya menjadi pemicu timbulnya penyakit degeneratif (Halliwell dan
Gutteridge, 1999). Reaksi radikal bebas secara umum dapat dihambat oleh
antioksidan tertentu baik alami maupun sintetis. Sebahagian besar antioksidan alami
berasal dari tanaman, antara lain berupa senyawa tokoferol, karatenoid, asam
askorbat, fenol, dan flavonoid (Wang et al., 2012).

4

Menurut Ghonime (2011), melakukan penelitian terhadap tiga tanaman herbal
(Silene nocturna, Nigella sativa, dan Matricaria chamomilla) yang mengandung
fenolik, flavonoid, saponin, triterpenoid, tanin, kuonin, vitamin A yang tumbuh di
Mesir, menunjukkan adanya peningkatan sel leukosit, sel sumsum tulang dan
peningkatan bobot limfa pada dosis yang digunakan. Menurut penelitian Hertiani et
al, (2010) bahwa Myrmecodia tuberosa tercatat adanya senyawa fenolik dan
Myrmecodia pendens tercatat adanya senyawa flavonoid, tanin, saponin, terpenoid,
kuinon, karbohidrat, dan glikosida merupakan agen imunostimulan yang dapat
dikaitkan terhadap kandungan bosibosi. Kemudian dalam tumbuhan Sonchus arvensis
Linn yang mengandung flavonoid, kuonin, steroid, dan saponin dapat meningkatkan
jumlah leukosit dan komponennya serta IL-2 (Sukmayadi, et al., 2014). Hasil
penelitian Napitupulu (2016) menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun bosi- bosi
positif memiliki senyawa bio aktif yaitu flavonoid, terpenoid, saponin, fenolik, dan
vitamin C yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Ini membuktikan daun bosibosi
mengandung senyawa aktif metabolit sekunder. Kandungan flavonoid, fenolik,
terpenoid, vitamin C yang terkandung didalam daun bosi- bosi menunjukkan bahwa,
daun bosi- bosi berpotensi sebagai imunostimulan. Senyawa ini diantaranya berfungsi
sebagai pelindung terhadap serangan atau gangguan yang ada disekitar antibiotik dan
juga sebagai antioksidan (Atmoko dan Maruf, 2009).
Mengingat potensi yang dimiliki daun bosibosi

ini sangat besar dan

penelitian mengenai daun bosi- bosi di Indonesia sangat terbatas serta belum ada
publikasi. Maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai pengaruh
pemberian ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius flavescens (jacg.) Baker) sebagai
imunostimulan pada tikus putih (Rattus norvegicus).
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pengaruh pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi
terhadap jumlah leukosit, jumlah limfosit, jumlah granulosit, bobot limpa relatif, dan
berat badan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.

5

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1.

Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap jumlah leukosit tikus
putih (Rattus norvegicus) jantan?

2.

Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap jumlah limfosit tikus
putih (Rattus norvegicus) jantan ?

3.

Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap jumlah granulosit
tikus putih (Rattus norvegicus) jantan ?

4.

Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.)
Baker) terhadap bobot limpa relatif pada tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan ?

5.

Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap berat badan tikus
putih (Rattus norvegicus) jantan?

1.4.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi tujuan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1.

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap jumlah
leukosit pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.

2.

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap jumlah
limfosit pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.

3.

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap jumlah
granulosit pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.

4.

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap bobot limpa
relatif tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.

5.

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bosibosi terhadap berat badan
tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.

6

1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang biologi serta
terapannya.
2. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius
flavescens (Jacq) Baker) sebagai imunostimulan pada tikus putih (Rattus
norvegicus) jantan.
3. Melengkapi informasi ilmiah daun bosibosi yang berguna memperkuat dasar
pemanfaatan daun tersebut bagi tujuan pelayanan kesehatan formal (modern).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada hasil penelitian ini yaitu:
1. Pengaruh ekstrak etanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens) pada dosis I
0,62262 gr/kg bb berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah leukosit,
2. Pengaruh ekstrak etanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens) pada dosis I
0,62262 gr/kg bb berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah limfosit,
3. Pengaruh ekstrak etanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens) pada dosis I
0,62262 gr/kg bb berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah granulosit,
4. Pengaruh ekstrak etanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens) pada dosis I
0,62262 gr/kg bb berpengaruh signifikan terhadap peningkatan bobot relatif
limpa,
5. Pengaruh ekstrak etanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens) berpengaruh
signifikan terhadap penurunan berat badan tikus putih jantan.
Berdasarkan hal tersebut Ekstrak etanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens)
memiliki aktivitas imunostimulan pada tikus putih jantan.
5.2. Saran
Adapun saran pada hasil penelitian ini yaitu:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga didapatkan

data yang lebih

lengkap tentang efek, dosis, dan lama pemberian daun bosi-bosi (Timonius
flavescens) yang tepat bagi manusia sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan.
2. Perlu dilakukan penelitian imunostimulan dengan mengisolasi senyawa yang
terdapat didalam

daun bosi-bosi (Timonius flavescens) untuk kemudian

dibandingkan pengaruh ekstrak etanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens)

58

58

sebagai imunostimulan dan dilakukan uji efek imunostimulan dengan metode lain
seperti proliferasi limfosit.
3. Perlu dilakukan uji toksisitas dan LD-50 untuk mengetahui efek samping
pemberian ekstrak daun bosi-bosi (Timonius flavescens).

59

DAFTAR PUSTAKA

Amelia P., (2011). Isolasi, Eludasi Struktur dan Aktivitas Antioksidan Senyawa
Kimia dari daun Garcinia benthami Pierre. Disertasi (Thesis). Depok: FMIPA
Universitas Indonesia
Asian plant, (2014).Timonius flavescens (Jacq.)Baker. Species in GBIF Backbone
Taxonomy.
Astawan, Made, (2004). Kiat Menjaga Tubuh Tetap Sehat. Solo : PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri
Atmoko, T. dan Maruf, A., (2009). Uji Toksisitas dan Skrining Fitokimia Ekstrak
Tumbuhan Sumber Pakan Orangutan Terhadap Larva Artemia Salina L. Jurnal
Penelitian dan Konservasi Alam. 6(1): 37-45.
Balkaya, M., Voyvoda, H., Unsal, C., dan Celer, H., (2001). Some Hematological and
Biochemical Characteristic of Male and Female Rats (Review of the book
clinical biochemical and hematological reference values for long evans rats).
http://www.veteriner.istanbul.edu.tr. Diakses : 13 mei 2016
Baratawidjaja K. G., (2002). Imunomodulasi. Dalam: Imunologi dasar. Edisi 5.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI; h. 372-390.
Baratawidjaja K. G., (2004). Imunnologi dasar. Ed-6. Jakarta: FK UI; h. 309-11
Bernhof, Aksel., (2010). Bioactive Compounds in Plants – Benefits and Risks for
Man and Animals. The Norwegian Academy of Science and Letters National
Veterinary Institute, Oslo, Norway.no. 0271.
Bintang, M, (2010). Imunologi. Dalam: Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Block, K.I. and M.N. Mead., ( 2003). Immune system effects of Echinacea, Ginseng
and Astragalus: A review. Integrative cancer therapies. 2(3): 247 – 267.
Calabria, L. M., (2008). The Isolation and Characterization of Triterpene Sapions
Form Silphium and the chemosystematic and Biological Significance of
Saponins in the Asteraceae. Proquest.
Caligan, J.E., (1996). Current Protocols in Immunology. New York: John Wiley and
Sons, Inc.
Chao W.W, Lin B.F., (2010). Isolation And Identification Of Bioactive Compounds
In Andrographis Paniculata (Chuanxinlian). Chin M ed. 5: 17.

60

Chung L.Y., Soo W.K., Chan K.Y., Mustafa M.R.,Goh S.H., Imiyabir Z. 2009.
Lipoxygenase Inhibiting Activity Of Some Malaysian Plants. Pharmaceutical
Biology. 2009; 00(00): 000–000.
Corwin, E. J., (2009). Buku Saku Patofisiologi (Eggy Komara, Esty Wahyuningsuh,
Devi Yulianti, dan Pamilih Eko Karyuni, Penerjemah). Jakarta: EGC
Depkes,(2007). Flavonoid imunomodulator. Diambil dari: http;// www.depkes.go.id/
index.php?option=articles&task=viewarticlez&artid=391&itemid=. Diakses: 1
April 2016
Depkes, (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI
Dewick, P. M., (1999). Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach. John
Wiley & Sons Ltd. England.
Djarwis, D. 2004. Teknik Penelitian Kimia Organik Bahan Alam,
Workshop Peningkatan
Sumber
Daya
Manusia
Penelitian
dan
Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan. Pelaksana Kelompok
Kimia Organik Bahan Alam Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas
Padang kerjasama dengan Proyek Peningkatan Sumber Daya Manusia
DITJEN DIKTI DEPDIKNAS. Jakarta: DITJEN DIKTI DEPDIKNAS.
Djauzi, S., (2003). Perkembangan Imunomodulator: Simposium Peranan Echinacea
sebagai imunomodulator dalam Infeksi Virus dan Bakteri. Disertasi (Thesis).
Duryatmo S., (2003). Aneka ramuan berkhasiat dari temu-temuan. Jakarta: Puspa
Swara. h.16, 17, 26-33.
Estrada A, Katselis GS, Laarveld B, Barl B., (2000). Isolation and evaluation of
immunological adjuvant activities of saponins from Polygala senega L. Comp.
Immunol. Microbiology. Infect. Dis. 23:27-43.
Federer, W. T., (1977). Experimental Design Theory And Application, Third Edition.
Oxford and IBH Publishing Co, New Delhi Bombay Calcuta.
Food Bioactives Centre. (2012). Bioactive compounds . University of Gothenburg
(website): http://www.chalmers.se/chem/fbac-en.
Fulzele, P.M. Satturwar, S.B. Joshi, A.K. Dorle., (2003). Study of the
immunomodulatory activity of Haridradi ghrita in rats. Indian J
Pharmacology; 35: 51-54.
Gershwin ME, German JB, Keen CL., (2000). Nutrition and Immunology principles
and practice. Human Press.

61

Ghonime, M., (2011). Evaluation of Immunomodulatory Effect of Three Herbal
Plants Growing in Egypt. Immunopharmacol Immunotoxicol, 33(1), 141-145.
Goodman, Joel W. dan Wang A. C., (1980). Immunoglobulins: Structure, Diversity,
& Genetics, 28(1)
Gunawan, D. dan Mulyani, S., (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid
Pertama. Jakarta; Penebar Swadaya.
Gunerhan Y, Koksal N, Sahin UY, Uzun MA, Ekşioglu-Demiralp E., (2009). Effect
of preoperative immunonutrition and other nutrition models on cellular
immune parameters. World J Gastroenterol;15(4):467-72.
Gupta, M. S., Shivaprasad, H. N., Kharya, M. D., dan Rana, A. C., (2006).
Immunomodulatory Activity of The Ayurvedic Formulation “Ashwagandha
Churna”. Pharmaceutical biology, 44(4), 263-265.
Guyton, A. C. dan Hall, J. E., (1996). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Irawati
Setiawan, LMA Ken Ariata Tengadi, Alex Santoso, Penerjemah). Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Halliwell, B dan Gutteridge J.M.C., (1999). Free Radicals in Biology and Medicine,
3rd edn. Oxford: Clarendon Press
Handa S. S., Khamja S. P. S., Longo G., dan Rakes D.D., (2008). Extraction
Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Trieste: International Centre
For Science and High Technology: 21-25.
Harborne, J.B., (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Bandung: ITB Press.
Harborne, J.B., (1996), Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modren Menganalisa
Tumbuhan, Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwan
Soediro, ITB, Bandung.
Hargono, D., Winarno, M. W., dan Werawati, A., (2000). Pengaruh perasan daun
ngokilo (Gynura procumbens lour. Merr) terhadap aktivitas sistim imun
mencit putih. http://www.kalbe.co.id (10 maret 2016).
Helgadotti A., Manolescu A., Thorleifsson G., Gretarsdottir S., Jonsdottir H.,
Thorsteinsdottir U, Samani N.J, (2009). The Gene Encoding 5- Lipoxygenase
Activating Protein Confers Risk of Myocardial Infarction and Stroke. Nat
Genet.36.233–239.
Hendarsula, A. R., (2011). Uji Aktivitas Imunostimulan ekstrak etanol umbi sarang
semut pada tikus putih jantan. Jakarta: FMIPA UI

62

Herbert, R. B., (1995). Biosintesis Metabolit Sekunder. Edisi ke-2. Cetakan ke-1,
terjemahan Bambang Srigandono. IKIP Press. Bandung.
Hertiani, T.,Sasmito, E., Sumardi, dan Ulfah, M., (2010). Preliminary Study on
Immunomodulatory Effect of Sarang-Semut Tubers Myrmecodia tuberosa and
Myrmecodia pendens. Online Journal of Biological Science, 10 (3), 136-141.
Hollman, P.C.H, M.G.L. Hertog dan M.B. Katan, (1996). Analysis and Health Effects
of Flavonoids. Food Chemistry, 57 (1) : 43-46.
Hudson, L., dan Hay, F. C., (1980). Practical Immunology. London: Blackwell
Sciencetific publication.
Kerr, M.A., dan R. Thorpe, (1994). Immunochemistry LabFax. London: BIOS
Scientific Publishers Limited.
Mallole, M., (1989). Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium.
DEPDIKBUD, IPB, Bogor.
Mayell M. M., (1999). Extracts their therapeutic potential – A review. Altern Med
Rev 2001;6:48-60.
Mc Cowen KC, Bristian BR., 2003. Immunonutrition: problematic or problem
solving. Am J Clin Nutr ;77:764-70.
Mendrofa, (2012). Daun Bosi-bosi Penyegar Tubuh. Artikel
http://www.aktual.co/warisanbudaya/080439 (11 desember 2015).

dalam

MP, S., J, A., dan N, M., (2011). Evaluation Of Immunomodulatory Activity Of
Aqueous Extracto Of Ficus Bengalensis Aerial Roots In Wistar Rats. Asian
Journal Of Pharmaceutical And Clinic Research, 4(1), 82-86.
Napitupulu, A., (2016). Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Dan Uji Aktifitas
Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Bosibosi (Timonius flavescens (jacq)
Baker, F1 Mauritus 1877) Dengan Metode DPPH. Medan: FMIPA UNIMED.
Navarroa P, Ginera RM, Recioa MC, Máñeza S, Cerdá-Nicolás M, Ríosa JL., (2001).
In vivo anti-inflammatory activity of saponins from Bupleurum rotundifolium.
Journal Life Science, 68: 1199-1206.
Ogata T, Kato A, Endo T, Kaji A, Higuchi H., (1992). HIV-1 reverse transcriptase
inhibitor from Phyllanthus niruri. AIDS Res Hum Retrovirus; 8(11): 1937- 44.
Petrunov, B.,
Nenkov, P., dan Shekerdjiisky, R., (2007). The Role Of
Immunostimulants In Immunotheraphy And Immunoprophylaxis. Bulgaria:
National Center Of Infectious And Parasitic Disease, BulBio-NCIPD, Natsim
Ltd.

63

Robinson T., (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : Institut
Teknologi Bandung
Royal Botanic Garden Edinburgh, (2014). http://elmer. rbge. org.uk/ bgbase/ vherb/
bgbasevherb.php?cfg=bgbase/vherb/zoom.cfg&filename=E00174818.zip&que
ryRow=1 (11 Oktober 2015)
Sacher, R. A., dan McPherson, (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sherwood, L., (2001). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC
Sitorus, Marham, (2010). Kimia Organik Umum- Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Smith, J.B. dan Mangkoewidjojo, S. (1988). Pemeliharaan, Pembiakan, Hewan di
Daerah Tropis. UI Press: Jakarta.
Sriningsih, dan Agung W. E., (2009). Efek Imunostimulan Meniran (Phyllanthus
niruri L) Secara In vivo pada Tikus. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 7(1), 1518.
Subowo, (2009). Efek imunomodulator dari tumbuhan obat. Warta Tumbuhan Obat
Indonesia 1996. 3(1).hal.1-4.
Subowo (2009). Imunobiologi, Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto
Sukmayadi A. E., Sumuwi S. A., Intan M. B., (2014). Aktivitas Imunomodulator
Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) Terhadap
Peningkatan IL-2 Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Jatinangor: Fakultas
farmasi UNPAD
Sudibyo, R. S., (2002). Metabolit Sekunder: Manfaat dan Perkembangannya Dalam
Dunia Farmasi. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas
Farmasi. Fakultas Farmasi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Sukara, E., (2000). Sumber daya alam hayati dan pencarian bahan baku obat
(Bioprospekting). Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat dan
Aromatik. Puslitbang Biologi-LIPI, Bogor : 31-37.
Tarigan A.,(1999). Studi aktivitas senyawa antimikroba dari berbagai rempah
rempah. [Skripsi]. Medan: Unika St. Thomas.
The international plant name index, (2014). http:// ipni.org / ipni / simple Plant Name
Search.do?find_wholeName=Timonius+flavescens&output_format=normal&q
uery_type=by_query&back_page=quer_ipni.html Diakses (11 Oktober 2015)

64

The

International
Union
for
Conservation
of
Nature,
(2014).
http://iucn.org/about/work/programmes/species/who_we_are/ssc_specialist_gr
oups_and_red_list_authorities_directory/plants/ Diakses (11 Oktober 2015)

Tizard, I. R., (2000). Immunology: An Introduction. 6th Ed. New York: Saunders
College Publishing. pp. 98 – 161.
Triana, E. (2006). “Pengaruh Pemberian Beras Yang Difermentasi Oleh Monascus
Purpureus
Jmba
Terhadap
Darah
Tikus
Putih
(Rattus
sp.)
Hiperkolesterolemia”. Jurnal Biodiversitas. Vol 7 No. 4, 5 .
Trivedi, HS., (2007). A Study Of The Extra Corporal Rate Of Blood Flow And Blood
Pressure During Hemodialysis. Journal of the International Society for
Hemodialysis, 417-423
Wagner, H., H.M. Chang, H.W Yeung, W.W. Tso, dan A. Koo, (1999).
Immunostimulants From Medicinal Plants In Advances in Chinese medicinal
materials research (Eds.).. 133 . World Scientific Publ. Co. Singapura : 159170.
Wang J, Ferruzzi MG, Ho L, Blount J, Janle EM, Gong B, Pan Y, Gowda GA,
Raftery D, dan Arrieta-Cruz I., (2012). Brain-targeted proanthocyanidin
metabolites for Alzheimer’s disease treatment. J Neurosci; 32:5144–50.
Weir,D. M., (1999). Imunologi Dasar. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Widyaningsih, T.D. 2009. Potential Black Cincau (Mesona palustris Bl) as a
Functional Food which are Immunomodulators. Proceedings of the seminar
Development of Technology-Based Local Raw Materials. LIPI.
Wijaya CH., (1999). Andaliman, rempah tradisional Sumatera Utara dengan aktivitas
antioksidan dan antimikroba. Bul Teknol Industri Pangan, 10:59-61.
Woo, P.C.Y., H.W. Tsoi, L.P. Wong, H.C.H. Leung, dan K.Y. Yuen. (1999).
Antibiotics modulate vaccine-induced humoral immune response. Clinical
Diagnostic Laboratory of Immunology 6 (6): 832-837.
Vasu, S., Palaniyappan, V., and Badami, S., (2010). A novel microwave-assisted
extraction for the isolation of andrographolide from Andrographis paniculata
and its in vitro antioxidant activity, Natural Product Research, 24 : 1560 –
1567.