UJI AKTIFITAS ANTIDIABETIK EKSTRAK ETANOL DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) TERHADAP TIKUS (Rattus novergicus) DIABETES.

UJI AKTIFITAS ANTIDIABETIK EKSTRAK ETANOL DAUN
BOSIBOSI (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) TERHADAP
TIKUS (Rattus novergicus) DIABETES

Oleh:

Nama

: Fachrul Rozi Suherman

NIM

: 4121220002

Program Studi

: Biologi

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

i

iii

UJI AKTIFITAS ANTIDIABETIK EKSTRAK ETANOL DAUN
BOSIBOSI (Timonius flavescens (jacq.) Baker) TERHADAP
TIKUS (Rattus novergicus) DIABETES
Fachrul Rozi Suherman (NIM 4121220002)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan mengetahui aktifitas antidiabetik daun bosibosi
(Timonius flavescens (jacq.) Baker) pada tikus putih (rattus novergicus) galur wistar. 25 ekor
tikus jantan sehat (umur 3 bulan berat ± 200 g) diambil secara acak dan kemudian dibagikan
dalam 5 kelompok: K1, K2, P1, P2, dan kelompok P3. Setelah pengambilan kadar gula darah

sebelum diberi perlakuan, semua kelompok (kecuali K1) diinjeksi aloksan sebanyak 150 mg/kg
BB secara intraperitoneal yang dilarutkan dalam NaC l0,9 % (volume 0,3 ml). Kelompok K1
hanya diberikan 0,5 ml CMC 1 % secara oral. Setelah 24-48 jam penginduksian aloksan, semua
hewan uji kembali dilakukan pengecekan kadar gula darah, tikus dengan kadar gula darah 200
mg/dl atau lebih dianggap diabetes. Kemudian hewan uji kelompok perlakuan (P1,P2,P3) yang
sudah diabetes diberikan ekstrak etanol bosibosi (EEB) secara oral sebanyak 57 mg/hari (P1),
115 mg/hari (P2), dan 230 mg/hari (P3) selama 11 hari. Kadar gula darah diukur menggunakan
glukometer digital (Easy touch) pada hari ke-1, 3, 5, 7, 9, dan hari ke-11 setelah tikus diabetes.
Dilakukan juga pengukuran berat badan dan berat pankreas. Penelitian menunjukan bahwa
terdapat aktifitas antidiabetik ekstrak etanol daun bosibosi selama 11 hari yang menunjukan
penurunan kadar gula darah tikus dari hari ke-0 (P1 = 396 mg / dl ± 146.8; P2 = 342.8 mg / dl
± 126.7; P3 = 313.4 mg / dl ± 88.4) sampai hari ke-11 (P1 = 183.40 mg / dl ± 95.2; P2 = 132
mg / dl ± 126.4; P3 = 170.4 mg / dl ± 114, 2). Juga terdapat peningkatan berat badan pada
kelompok P3 (aloksan 150 mg / kg BB + EEB 230 mg / 200 g BB) dari hari ke-0 (201.74 g ±
14.1) sampai hari ke-11 (204.86 g ± 13,4). diperoleh juga hasil bahwa kelompok P2 (Aloksan
150 mg / kg + EEB 115 mg / 200 g BB) mengalami peningkatan persentase berat pankreas
menjadi 0,37% ± 0,06 yang mendekati kelompok normal (K1= 0,38% ± 0,07)sementara
kelompok positif diabetes atau K2 (aloksan 150 mg/kg BB) memiliki persentase berat pankreas
sebesar 0,30% ± 0,06. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun bosibosi
memiliki aktifitas antidiabetik dibuktikan dengan adanya penurunan kadar gula darah pada

tikus diabetes yang di berikan ekstrak etanol daun bosibosi secara oral, adanya peningkatan
berat badan tikus diabetes setelah pemberian ekstrak etanol bosibosi dengan dosis 230 mg/200
g BB. Berdasarkan pengamatan histologi, diduga terdapat juga perbaikan sel-sel pulau
langerhans pankreas.
Keywords: Timonius flavescens (Jacq.) Baker, Antidiabetic, Flavonoids, Saponin, BEE
(Bosibosi Ethanol Extract)

iv

ANTIDIABETIC ACTIVITY OF ETHANOL EXTRACT OF
LEAVES BOSIBOSI (Timonius flavescens (Jacq.) Baker)
OF DIABETIC WISTAR RATS (Rattus novergicus)
Fachrul Rozi Suherman (NIM 4121220002)
ABSTRACT
This research was aimed to study the antidiabetic activity of the bosibosi (Timonius flavescens
(Jacq.) Baker) leaves extract in Wistar rat (Rattus novergicus). Twenty-five healthy males (age
3 months, weight ± 200 g) were randomly sampled and then evenly distributed into 5 different
groups; K1, K2, P1, P2, and P3. After an initial blood glucose level determination, all groups
(except K1) were administered with a single ip injection; 150 mg/kg BW alloxan solution in
0,9 % NaCl (volume 0,3 ml). Group K1 itself was orally adminsteredwith 0,5 ml 1% CMC.

Twenty-four to 48 hours after alloxan administration, all animals were then checked for
diabetic condition, rats with blood glucose level of 200mg/dl or more were confirmed as
diabetic. Diabetic animals were then treated daily with oral administration of 57 mg (P1), 115
mg (P2), and 230 mg/rat/day (P3) of leafs bosibosi ethanol extract (BEE) for 11 connective
days. Blood glucose level of the animals were ditermined using automatic glucometer (Easy
touch) after 1, 3, 5, 7, 9, and 11days of extract administration. Body and pankreas weight were
also also recorded. The results showed that bosibosi ethanol extract decreases in blood sugar
levels in diabetic rats from day 0 (P1 = 396 mg / dl ± 146.8; P2 = 342.8 mg / dl ± 126.7; P3 =
313.4 mg / dl ± 88.4) up to day 11 (P1 = 183.40 mg / dl ± 95.2; P2 = 132 mg / dl ± 126.4; P3
= 170.4 mg / dl ± 114, 2). Also there was an increasein body weight in the group P3 ( alloxan
150 mg / kg BW + BEE 230 mg / 200 g BW) from day 0 (201.74 g ± 14.1) until day 11 (204.86
g ± 13.4 ). In addition that the P2 group (Alloxan 150 mg / kg + EEB 115 mg / 200 g BW)
increased pancreas weight percentage to 0.37% ± 0.06 who approach normal group (K1 = 0.38
± 0.07% ) while the positive control group diabetes or K2 (Alloxan 150 mg / kg BW) having a
weight percentage of pancreatic 0.30% ± 0.06. Research shows that the ethanol extract of the
leaves bosibosi have antidiabetic activity against rat (Rattus novergicus) diabetes. This is
evidenced by a decrease in blood sugar levels in diabetic rats given ethanol extract of leaves
bosibosi orally, an increase in body weight of diabetic mice after administration bosibosi
ethanol extract at a dose of 230 mg / 200 g body weight. Also on histological observations,
allegedly there are also improvements Langerhans islet cells of the pancreas.

Keywords: Timonius flavescens (Jacq.) Baker, Antidiabetic, Flavonoids, Saponin, BEE
(Bosibosi Ethanol Extract)

v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan berkah-Nya, penulis diberi kesehatan, kesempatan dan pengetahuan
sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Uji Aktifitas Antidiabetik Ekstrak Etanol
Daun Bosibosi (Timonius flavescens (jacq) Baker) Terhadap Tikus (Rattus
novergicus) Diabetes” yang mana disusun untuk memperoleh gelar sarjana Sains,
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Kiranya dapat memberikan manfaat bagi rekan mahasiswa dan masyarakat
pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan,

saran-saran, serta semangat kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S. Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si, dan Ibu
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si. Apt selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada
bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku Dekan FMIPA dan staf-stafnya. Kepada
bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku ketua jurusan, dan Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd.
selaku Pembimbing Akademik penulis yang telah memberikan bimbingan selama
perkuliahan dan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia M.Sc. selaku kepala
Laboratorium Biologi serta kepada Drs. Marudut Sinaga M.Si. selaku kepala
Laboratorium Kimia UNIMED dan semua Dosen di Jurusan Biologi yang telah
banyak membimbing selama perkuliahan.
Teristimewa kepada keluarga penulis yang sangat dicintai dan sayangi
yaitu Ayahanda Herman dan Ibunda Yeni Susilawati yang setiap saat memberikan
kasih sayang dan dukungan dalam doa dan material. Terimakasih juga kepada Ibu
Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc. yang juga telah banyak membantu dan mensuport

vi

penulis baik di kampus maupun di luar kampus. Terima kasih juga kepada sahabat

penulis Lamhot Harianto Siagian, Azum Rizky Mubarok, Nursitta Laily, abangda
Taufik Akbar Tanjung, Hotdiaman Damanik, Zebulon Naptalif Situmeang, Y
Melda A.C. Manurung dan Khairunnisa Naution yang banyak memberi bantuan
kepada penulis pada saat penelitian di Rumah hewan maupun pada saat penulisan
skripsi. Terima kasih juga kepada kakak dan abang senior Nanda Nandomo,
Astrid Siska Pratiwi, Mustafa Kamal, Febri Sembiring, dan Juliadi Agam yang
banyak memberi masukan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan.

Medan, 21 Oktober 2016

Fachrul Rozi Suherman
NIM: 4121220002

vii


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abdtract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vii
x
xii

xiii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian

1
4
4
5
5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan Bosi-bosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker)
6
2.1.1. Tempat hidup
6

2.1.2. Sistematika
7
2.1.3. Kandungan Bahan Aktif Daun Bosi-bosi
7
2.1.4. Metabolit Sekunder
8
2.1.5. Khasiat
9
2.1.6. Fungfsi Metabolit Sekunder Dalam Pengaturan Kadar Gula
Darah
10
2.2. Ekstraksi
11
2.2.1. Maserasi
12
2.2.2. Perkolasi
13
2.2.3. Sokletasi
13
2.3. Aloksan

13
2.3.1. Definisi dan sifat kimia
13
2.3.2. Pengaruh Aloksan Terhadap Kerusakan Sel Beta Pankreas
14
2.3.3. Mekanisme Kerja Aloksan
15
2.4. Glukosa
16
2.4.1. Metabolisme Glukosa
16
2.4.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kadar Gula Darah
18
2.4.3. Mekanisme Pengaturan Kadar Gula Darah
19
2.4.4. Kaitan Sel Beta Terhadap Metabolisme Karbohidrat
21

viii

2.4.5. Konsentrasi dan Sumber Glukosa Darah
2.4.6. Pengaruh Hormonal Dalam Pengaturan Glukosa Darah
2.5. Diabetes Melitus
2.5.1. Definisi
2.5.2. Faktor yang Menyebabkan Diabetes Mellitus
2.5.3. Patofisiologi
2.5.4. Pankreas
2.6. Tikus
2.6.1. Ciri-ciri Umum Tikus (Rattus novergicus)
2.6.2. Makanan Tikus (Rattus novergicus)
2.6.3. Kandang
2.7. Hipotesis
2.7.1. Hipotesis Penelitian
2.7.2. Hipotesis Statistik

22
23
26
26
26
27
28
30
31
31
32
32
32
32

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1. Alat Penelitian
3.2.2. Bahan Penelitian
3.3. Sampel dan Populasi
3.4. Desain Penelitian
3.5. Prosedur Kerja
3,5,1. Penyediaan Kandang
3.5.2. Pemberian Pakan dan Minuman
3.5.3. Pembuatan Ekstrak Daun Bosi-bosi
3.5.4. Penetapan Dosi Ekstrak Etanol Daun Bosi-bosi
3.5.5. Induksi Diabetes Pada Tikus dengan Aloksan
3.5.6. Pengamatan Kadar Glukosa Darah
3.5.7. Pengukuran Berat Pankreas
3.5.8. Pengamatan Gambaran Histologis
3.5.8.1.Pembuatan Preparat
3.5.8.2.Pengamatan Gambaran Histologi
3.6. Teknik Analisis Data

33
33
33
34
34
34
37
37
37
38
40
41
42
43
43
43
43
44

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Ekstraksi
4.1.2. Berat Badan
4.1.3. Kadar Gula Darah
4.1.4. Berat Pankreas
4.1.5. Gambaran Histologi Pulau Langerhan Pankreas

46
46
47
49
51
52

ix

4.2. Pembahasan
54
4.2.1. Pengaruh EEB Terhadap Berat Badan Tikus
54
4.2.2. Pengaruh EEB Terhadap Kadar Gula Darah Tikus
55
4.2.3. Pengaruh EEB Terhadap Berat Pankreas Tikus
56
4.2.3. Pengaruh EEB Terhadap Gambaran Histologi Pulau Langerhan
Pankreas Tikus
58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

60
60

DAFTAR PUSTAKA

61

LAMPIRAN

70

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur kimia aloksan

14

Gambar 2.2. Ringkasan metabolisme glukosa pada mamalia

18

Gambar 2.3. Mekanisme kerja Glukagon dan insulin

20

Gambar 2.4. Sekresi insulin oleh rangsangan glukosa

21

Gambar 2.5. Mekanisme normal dari aksi insulin dalam transport glukosa
di jaringan perifer

25

Gambar 2.6. Histologi Pankreas

29

Gambar 2.7. Foto mikrograf sel beta pulau Langerhans

29

Gambar 3.1. Desain penelitian

35

Gambar 3.2. Skema preparasi ekstrak daun bosi-bosi

39

Gambar 3.3. Skema prosedur pembuatan ekstrak etanol daun bosi-bosi

40

Gambar 4.1

Pengaruh EEB terhadap berat badan antar kelompok (n=5)
dengan waktu pemberian EEB selama 11 hari menunjukan
adanya perbedaan yang nyata antar kelompok pada taraf
kepercayaan 95%

Gambar 4.2

47

Grafik pengaruh EEB terhadap berat badan tikus putih (huruf
yang berbeda pada hari pengamatan yang sama menandakan
berbeda signifikan)

Gambar 4.3

48

Pengaruh EEB terhadap kadar gula darah tikus putih antar
kelompok (n=5) dengan waktu pemberian EEB selama 11
hari menunjukan terdapat perbedaan antar kelompok yang
nyata pada taraf kepercayaan 95%

Gambar 4.4

49

Grafik pengaruh EEB terhadap penurunan kadar gula darah
tikus putih putih (huruf yang berbeda di hari yang sama
menandakan berbeda signifikan)

Gambar 4.5

50

Pengaruh EEB terhadap berat pankreas antar kelompok (n=5)
dengan waktu pemberian EEB selama 11 hari menunjukan
pengaruh yang nyata pada taraf kepercayaan 95%

51

xi

Gambar 4.6

Gambaran histologi pulau Langerhans Pankreas tikus normal
(kiri) dan Pankreas tikus diabetes (kanan) induksi aloksan
(150 mg/200 g BB) dan) dalam perbesaran 40x

Gambar 4.7

52

Gambaran histologi Pulau langerhans Pankreas tikus diabetes
induksi aloksan (150 mg/200 g BB) (a) Perlakuan 1 (EEB 57
mg/200 g BB perhari); (b) Perlakuan 2 (EEB 115 mg/200 g
BB perhari); (c) Perlakuan 3 (EEB 230 mg/200 g BB
perhari).

53

xii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Hasil skrining fitokimia ekstrak metanol daun bosi-bosi

7

Tabel 2.2. Data biologis tikus (Rattus novergicus)

31

Tabel 3.1. Tabel pengukuran kadar glukosa darah

36

Tabel 3.2. Kandungan nutrisi pakan pellet jenis 202 C per 50 Kg bahan

37

Tabel 3.3. Tabel ANOVA

44

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus

70

Lampiran 2. Data Signifikansi Pada Pengamatan Setiap Hari

72

Lampiran 3. Data Pengukuran Berat Badan Tikus

74

Lampiran 4. Data Signifikansi Pada Pengamatan Setiap Hari

76

Lampiran 5. Data Pengukuran Persentase Berat Pankreas Tikus

78

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

80

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kadar glukosa darah merupakan faktor yang sangat penting untuk
kelancaran kerja tubuh. Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan
berasal dari glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari
metabolisme asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan
pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan metabolitmetabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar
glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang
dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110
mg/dl dalam keadaan puasa (Sacher dan Richard, 2004).
Gangguan metabolisme tubuh yang dicirikan tingginya kadar glukosa
darah (hiperglikemia) disertai gangguan pada metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai dampak dari menurunnya fungsi insulin disebut dengan penyakit
diabetes melitus (DM). Menurunnya fungsi insulin dapat disebabkan oleh
kurangnya jumlah insulin yang diproduksi oleh sel-sel β Langerhans kelenjar
pankreas, ketiadaan insulin yang dihasilkan karena rusaknya sel β pankreas, atau

juga disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Dirjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2005). Diabetes melitus juga dapat
disebabkan karena stres oksidatif yang terjadi secara alami maupun akibat induksi
bahan kimia, namun jika dirunut lebih lanjut, ada beberapa faktor yang
menyebabkan diabetes melitus seperti Genetik atau faktor keturunan, virus dan
bakteri, serta bahan toksik atau beracun (Maulana, 2003). Penderita diabetes
mellitus mengalami peningkatan pada produksi radikal bebas sehingga sistem
pertahanan antioksidan terganggu yang berujung pada terjadinya kerusakan
seluler pada sel β pankreas (Winarto, 2007).

Penderita diabetes di Indonesia menempati urutan ke empat terbanyak di
dunia setelah Amerika Serikat, China, dan India. Badan kesehatan dunia (WHO)
mengeluarkan data bahwa penderita diabetes di Indonesia pada tahun 1995

1

2

terdapat lima juta orang dan diperkirakan terjadi peningkatan sebanyak 230.000
pasien per tahun. Data WHO tahun 2010 menyebutkan bahwa lebih dari 346 juta
penduduk dunia mengidap diabetes pada tahun 2010 dan 21,3 juta orang di
antaranya merupakan penderita diabetes di Indonesia. Jumlah ini meningkat dari
tahun 2000 yang berjumlah 8,4 juta penderita (WHO, 2010). Peningkatan itu
terutama disebabkan oleh pertumbuhan populasi, peningkatan jumlah orang usia
lanjut, urbanisasi, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat (Widowati, 2008).
Banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi diabetes, mulai dari
pengaturan pola makan dan olah raga yang teratur, hingga penggunaan obatobatan antidiabetes sintetik seperti glibenklamid, metformin atau bahkan
melakukan suntikan insulin. Namun pemilihan obat-obatan antidiabetes sintetik
yang beredar di pasaran menjadi berkurang seiring munculnya obat-obatan herbal.
Obat-obatan herbal muncul sebagai alternatif obat-obatan sintetik. Hal ini
disebabkan karena efek yang ditimbulkan oleh obat-obatan sintetik merugikan
jika dikonsumsi tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan, selain itu harga obatobatan sintetik juga menjadi alasan lain seseorang lebih memilih obat-obatan
herbal (Sunarsih dkk, 2007). Hal ini menjadi titik awal penelitian yang hingga saat
ini dilakukan pada tanaman-tanaman yang memiliki aktivitas antidiabetes.
Pengobatan secara tradisional didasarkan pada faktor-faktor empiris,
kebiasaan, dan pengalaman. Umumnya mekanisme pengobatan jenis ini tidak
dapat dijelaskan secara rinci seperti pengobatan sintetik (Wijayakusuma, 2004).
Berdasarkan hasil survei lapangan, masyarakat di daerah Tapanuli sering
mengonsumsi daun bosi-bosi dengan cara diseduh. Masyarakat di sana percaya
bahwa air seduhan daun bosi-bosi memiliki banyak khasiat salah satunya adalah
dapat menyembuhkan penyakit diabetes. Menurut Malviya dkk (2010), terdapat
banyak tumbuhan obat yang dilaporkan bermanfaat dan digunakan sebagai agen
antidiabetes secara empiris. Kandungan senyawa bahan aktif dalam tumbuhan
dilaporkan aman untuk penderita diabetes mellitus. Berdasarkan penelitian Vessal
dkk (2003) flavonoid terutama quercetin telah dilaporkan memiliki aktifitas
antidiabetes. Kandungan bahan aktif seperti saponin juga bersifat antidiabetik
juga. Saponin yang berfungsi sebagai antidiabetes dibuktikan oleh Firdous dkk

3

(2009). Setelah dilakukan pemeriksaan histopatologi, diketahui bahwa saponin
mampu meregenerasi pankreas yang menyebabkan adanya peningkatan jumlah sel
β pankreas dan pulau-pulau Langerhans sehingga sekresi insulin akan mengalami

peningkatan.
Hasil penelitian Napitupulu (2015) menunjukan bahwa daun bosi-bosi
(Timonius flavescens (Jacq) Baker) mengandung senyawa aktif metabolit
sekunder. Dari hasil skrining fitokimia diduga kandungan senyawa yang sangat
tinggi aktivitasnya adalah flavonoid, fenolik, dan saponin. Dengan adanya
kandungan flavonoid dan saponin yang terkandung dalam daun bosi-bosi
(Timonius flavescens (Jacq.) Baker), memungkinkan bahwa daun bosibosi sangat
berpotensi sebagai antioksidan.
Menurut Harbone (1996), daun tumbuhan umumnya mengandung
senyawa aktif dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,
steroid, triterpenoid, kumarin dan lain-lain. Flavonoid, tanin, polifenol, vitamin C,
vitamin E, dan karotenoid merupakan golongan senyawa dari bahan alam yang
berpotensi sebagai antioksidan (Marliani dkk., 2014). Senyawa fenolik

atau

polifenolik antara lain dapat berupa golongan flavonoid. Kemampuan flavonoid
sebagai antioksidan telah banyak diteliti belakangan tahun ini, dimana flavonoid
memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga
sebagai anti radikal bebas (Giorgio, 2000). Flavonoid dari tumbuhan dilaporkan
dapat berefek sebagai antioksidan disebabkan kemampuannya menangkap radikalradikal bebas dan oksigen aktif (Hanasaki dkk., 1994). kemungkinan sifat
antioksidan tanaman-tanaman obat tersebut disebabkan karena inhibisi enzim alfa
glukosidase pada saluran pencernaan (Depkes, 1989). Ada pula yang membahas
bahwa sifat antioksidan tanaman tersebut disebabkan karena sifatnya yang dapat
meredam radikal bebas yang diakibatkan oleh aloksan. Aloksan adalah suatu
senyawa yang mempunyai efek diabetogenik dan sering digunakan untuk
membuat model diabetes pada hewan coba (Szkudelski, 2001). Penelitian tentang
penemuan agen antidiabetes baru dari tumbuhan masih terus dilakukan, walaupun
telah diketahui lebih dari 400 tumbuhan memiliki aktivitas hipoglikemik (Malviya
dkk, 2010). Berdasarkan kandungan bahan aktif yang terdapat pada daun bosibosi

4

seperti flavonoid dan saponin yang dilaporkan memiliki aktifitas antidiabetik,
diduga bahwa daun bosibosi berpotensi memiliki aktifitas antidiabetes.
Potensi dari tumbuhan bosi-bosi sangat besar tapi tidak diiringi dengan
penelitian yang cukup. Sehingga peneliti ingin membuktikan khasiat tumbuhan
bosi-bosi dengan melakukan pengujian aktifitas antidiabetik ekstrak etanol daun
bosi-bosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) pada tikus (Rattus novergicus)
diabetes.

1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh uji aktifitas antidiabetik ekstrak etanol daun
bosi-bosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) terhadap tikus diabetes dengan
dosis ekstrak 57 mg/200 g BB; 114 mg/200 g BB dan 230 mg/200 g BB dengan
lama perlakuan 11 hari. Indikator antidiabetik yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi kadar gula dalam darah, berat badan tikus, berat pankreas, serta
gambaran histologis pulau langerhans pankreas tikus (Rattus novergicus) diabetes.

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah :
1. Apakah ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker)
memiliki pengaruh terhadap berat badan tikus diabetes ?
2. Apakah ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker)
memiliki pengaruh terhadap kadar gula darah tikus diabetes ?
3. Apakah ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker)
memiliki pengaruh terhadap persentase berat pankreas tikus diabetes ?
4. Apakah ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker)
memiliki pengaruh terhadap gambaran histologi pulau langerhans pankreas tikus
diabetes ?

5

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi tujuan pada penelitian ini ialah :
1. Untuk melihat dan mengetahui aktifitas antidiabetik ekstrak etanol daun bosibosi (Timonius flavescens) terhadap berat badan tikus diabetes.
2. Untuk melihat dan mengetahui aktifitas antidiabetik ekstrak etanol daun bosibosi (Timoius flavescens) terhadap kadar gula darah tikus diabetes.
3. Untuk melihat dan mengetahui aktifitas antidiabetik ekstrak etanol daun bosibosi (Timoius flavescens) terhadap persentase berat pakreas tikus diabetes.
4. Untuk melihat dan mengetahui aktifitas antidiabetik ekstrak etanol daun bosibosi (Timoius flavescens) terhadap gambaran histologi pulau langerhans pankreas
tikus diabetes

1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
1.

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
biologi serta terapannya.

2.

Sebagai sumber informasi mengenai manfaat daun bosi-bosi serta
pengaplikasiannya dalam bidang medis.

57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Ekstrak etanol daun bosibosi memiliki aktivitas antidiabetik terhadap tikus
putih (Rattus novergicus) jantan diabetes. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
penurunan kadar gula darah pada tikus diabetes yang di berikan ekstrak etanol daun
bosibosi secara oral, adanya peningkatan berat badan tikus diabetes setelah
pemberian ekstrak etanol bosibosi dengan dosis 230 mg/200 g BB. Berdasarkan
pengamatan histologi, diduga terdapat juga perbaikan sel-sel pulau langerhans
pankreas.

5.2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga didapatkan data yang lebih
lengkap tentang efek, dosis, dan lama pemberian ekstrak etanol daun
bosibosi yang tepat .
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan hewan
percobaan yang tingkat spesiesnya lebih tinggi dari tikus, misalnya marmut,
atau kelinci.

60

61

DAFTAR PUSTAKA

Anief. M. 1995. Ilmu Meracik Obat,Teori dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah Mada
Almatsier. S. 2004. Karbohidrat. Dalam: Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama : 28 – 47.
Bailey CJ, Day C. 1989. Traditional plant medicines as treatments for diabetes.
Diabetes Care, 12: 553-564.
Babu P.V.A., Liu. Dongmin., Gilbert. Elizabeth.R. 2013. Recent advances in
understanding the anti-diabetic actions of dietary flavonoids. NIH Public
Acces. 21(11); 2-4
Bivin, W.S., Crawford, M.P. and Brewer, N.R. 1979. Morphophysiology. In: The
Laboratory Rat, Vol.1, Biology And Diseases. Academic Press, New York
Ny : 73 - 103
Chung L.Y., Soo W.K., Chan K.Y., Mustafa M.R.,Goh S.H., Imiyabir Z. 2009.
Lipoxygenase

inhibiting

activity

of

some

malaysian

plants.

Pharmaceutical Biology, 2009: 00(00): 000–000.
Darwin P.S. 1997. New spesies of the Timonius flavescens alliance (Rubiaceae:
Guettardeae) in Papuasia. Systematic Botany, 22 : 85-98.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika, Jilid VI. Jakarta: Direktorat
Jendral POM-Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Jakarta: Direktorat Jendral POM-Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Direktorat
Jendral POM-Depkes RI.
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2005. Pharmaceutical Care untuk
Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik, Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI.

62

Duval, E., and A.H. Wyllie. 1986. Death and the cell. Immunol. Today. 7:115–
119.
Eccles, R. & Weber, O. 2009. Common Cold. London: Springer.
Federer, W. T. 1977. Experimental Design Theory And Application, Third
Edition. New Delhi : Oxford and IBH Publishing Co
Filipponi P, Gregorio F, Cristallini S, Ferrandina C, Nicoletti I, Santeusanio F.
2008. Selective impairment of pancreatic a cell suppreession by glucose
during acute alloxan–induced insulinopenia: in-vitro study on isolated
perfused rat pancreas. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3522213
Firdous, M., Koneri, R., Sarvaraidu, C.H., dan Shubhapriya, K.H. 2009. NIDDM
Antidiabetic activity of saponins of

Momordica cymbalaria in

streptozotocin-nicotinamide NIDDM Mice. Journal of Clinical and
Diagnosis Research, 3: 1460-1465.
Isnaini, F. 2012. Pengaruh rebusan sarang semut (Myrmecodia sp.) terhadap
gambaran histopatologi pankreas mencit (Mus musculus.) diabetes
induksi aloksan. Banda aceh : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Siyah Kuala
Foster D.W. 2000. Diabetes mellitus. In : Isselbacher KJ, Braunwald E, Wilson
JD,
Ganong, W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta : EGC
Ganugapati J, Baldwa A, Lalani S. 2012. Molecular docking studies of banana
flower flavonoids as insulin receptor tyrosine kinase activators as a cure
for diabetes mellitus. Bioinformation, 8 : 216-220.
Giorgio. P. 2000. Flavonoid an Antioxidant. Journal of National Product, 63.
1035-1045.

63

Girard J, 1995. NIDDM and glucose transport in cells. In ( Assan, R, ed )
NIDDM and glucose transport in cells. Molecular Endocrinology and
Development CNRS Meudon, France: 6 – 16.
Gravena C, Mathias PC, Ashcroft SJ. 2002. Acute effects of fatty acids on insulin
secretion from rat and human islets of Langerhans. Journal of
Endocrinology 173 :73 - 80.
Gultom, H. 2014. Daun bosi-bosi pengganti bubuk teh dapat sembuhkan penyakit.
Availible from :
http://www.rri.co.id/sibolga/post/berita/124242/ruang_publik/daun_bosibo
si_pengganti_bubuk_teh_dapat_sembuhkan_penyakit.html
Gultom, S. 2011. Hormon Pankreas. Availible from:
http//www.BeAgentofChange.HormonPankreas.htm.
Gustaviani R. 2007. Diagnosis dan klasifikasi diabetes mellitus. Dalam : Sudoyo
AW,

Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu

penyakit dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, :1857 – 9.
Hanasaki, Y., Ogawa,S., and Fukui, S., 1994, The Correlation between active
oxygen, scavenging and antioxidative effect of flavonoid, Journal of
Free

Radical Biol Med., 16, 845-850.

Handa S. S., Khamja S. P. S., Longo G., dan Rakes D.D, 2008. Extraction
technologies for medicinal and aromatic plants. Trieste: International
Centre For Science and High Technology.
Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Bandung: ITB Press
Harmita dan Radji, 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Heilbronn L, Smith SS, Ravussin E. 2004. Failure of fat cell proliferation,
mitochondrial function and fat oxidation results in ectopic fat storage,
insulin resistance and type II diabetes mellitus. Obesity, 28: S12-S21.

64

Hendarsula, A. R., 2011. Uji Aktivitas Imunostimulan ekstrak etanol umbi sarang
semut pada tikus putih jantan. Jakarta: FMIPA UI
Hera, S dan Mulja, H, S. 2005. Uji Aktivitas Penurun Kadar Glukosa Darah
Ekstrak Daun Eugenia polyantha pada Mencit yang Diinduksi Aloksan.
Vol. 21. No. 2 : Surabaya : Universitas Arilangga
Herbert, R. B. 1995. Biosintesis Metabolit Sekunder (Edisi ke-2. Cetakan ke-1,
terjemahan Bambang Srigandono). Bandung : IKIP Press
Hii CS, Howell SL 1985. Effects of flavonoids on insulin secretion and 45Ca+2
handling in rat islets of langerhans. Journal of. Endocrinol, 107: 1-8.
Howell SL. 1997. The biosynthesis and secretion of insulin. In : Pickup JC,
nd

William G (eds) : Text Book of Diabetes (2

),. London : Blackwell

Science Ltd
Jayaprakasam B, Vareed SK, Olson LK, Nair MG. 2005. Insulin secretion by
bioactive anthocyanins and anthocyanidins present in fruits. Journal of
Agriculture Food Chemistry, 53: 28-31.
Karam JH, Forsham PH. 1998 .Hormon–hormon pankreas dan diabetes melitus.
Dalam: Greenspan FS, Baxter JD, editor. Endokrinologi dasar dan klinik.
Jakarta : EGC
Kemertelidze E, Sagareishvili T, Syrov V, Khushbaktova Z, Tsutskiridze L,
Kurashvili R. 2012. Saturin: Effective vegetative remedy in treatment of
type 2 diabetes mellitus. Georgian Med. News, 203: 47-52.
Klapp, E. A., 2011. Few factors that affect your blood glucose normal levels.
The Diabetes Club. Available from: http://thediabetesclub.com/a-fewfactors-that-affect-your-blood-glucose-normal-levels/
Kobayashi K, Saito Y, Nakazawa I, Yoshizaki F (2000). Screening of crude drugs
for influence on amylase activity and postprandial blood glucose in mouse
plasma. Biologycal Pharmacy Bulletin, 23: 1250-1253.

65

Koestadi, 1989. Kimia Klinik Teori dan Praktek Darah. Kediri : AAK Bhakti
Wiyata.
Lenzen S. 2008. The mechanism of alloxan and streptozotocin induced diabetes.
Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18087688?ordinalpos=1&itool=Entr
ezSystem2.PEntrez.Pubmed.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_DiscoveryPan
el.Pubmed_Discovery_RA&linkpos=4&log$=relatedreviews&logdbfrom=
pubmed
Mallole, M., 1989., Penggunaan hewan-hewan percobaan di laboratorium. Bogor
: IPB Press
Masharani U, Karam JH. 2001. Pancreatic Hormones & Diabetes Mellitus. In
th

Basic & Clinical Endocrinology. 6 ed. Greenspan FS, Gardner DG (eds),
Mc Graw Hill : New York
Malviya N, Jain S, Malviya S. 2010. Antidiabetic potential of medicinal plants.
Acta Poloniae Pharmaceutica-Drug Research 67: 113-118.
Maulana, M. 2008. Diabetes Melitus. Jogjakarta: Katahati.
Marliani, L., Kusriani, H., dan Indah N.S., 2014. Aktivitas antioksidan daun dan
buah jambang (Syzigium Cumini L). Skeel, Prosiding SnaPP, Sains,
Teknologi dan Kesehatan, ISSN 2089-3584,EISSN 2303-2480213.
Markham, K.R., 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung : ITB Press
Martineau LC, Couture A, Spoor D, Benhaddou-Andaloussi A. 2006. Antidiabetic properties of the Canadian lowbush blueberry Vaccinium
angustifolium Ait. Phytomedicine, 13:612-623.
Mendrofa.

2012.

Daun

Bosi-bosi

Penyegar

Tubuh.

Artikel

dalam

http://www.aktual.co/warisanbudaya/080439
Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., dan Rodwell, V.W .2003. Biokimia
Harper. Edisi 25. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 270.

66

Napitupulu, A. 2015. kandungan metabolit sekunder dan aktifitas antioksidan
pada ekstrak metanol daun bosi-bosi (Timonius flavescens (Jacq) Baker).
Medan : Unimed
Neal, M.J. 2005. At A Galnce Farmakologi Medis. Edisi V. Penerjemah
Juwalita Surapsari. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 8-15.
Nikhal, S.B., Dambe, P.A., Ghongade, D.B., Goupale, D.C. 2010. Hidroalcoholic
Extraction of Mangifera indica (Leaves) By Soxhletion. International
Journal of Pharmaceutical Science, 2(1), 30-32
Nugroho BA, Puwaningsih E. 2004. Pengaruh diet ekstrak rumput laut
(Eucheuma sp.) terhadap kadar glukosa darah tikus putih ( Rattus
norvegicus ) hiperglikemik. Media Medika Indonesia Vol.39 No. 3, 2004 :
154 – 60.
Nugroho BA, Puwaningsih E. 2006. Perbedaan diet ekstrak rumput laut
(Eucheuma sp) dan insulin dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus
putih ( Rattus norvegicus ) hiperglikemik. Media Medika Indonesia Vol.
41 No. 1,: 23-30.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2006. Konsensus pengelolaan dan
pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta : PB. PERKENI
Price, Sylvia. A, Lorraine, M. Wilson. (1995). Buku 1 Patofisiologi “Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit”, edisi : 8. Jakarta: EGC
Reece W.O. 2005. Functional Anatomy and Physiology of Domestic Animals.
USA: Lippincott Williams & Wilkins. pp470.
Rees, D, A and Alcolado, J. C., 2005, Animal models of diabetes mellitus,
Diabetic Medicine, 22 : 359-370.
Rohilla, A., and Ali, S. 2012. Alloxan Iskuznduced Diabetes : Mecanism and
Effects. International Journal of Research in Pharmaceutical and
Biomedical Science. Vol 3(2) : 819-820

67

Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson. 2004. Tinjauan klinis hasil
pemeriksaan laboratorium edisi 11. Alih bahasa : Brahm U. Pendit dan
Dewi Wulandari. : Jakarta : EGC.
Saxena, M., Saxena, J., Singh, D. dan Gupta, A., 2013, Phytochemistry of
Medicinal Plants. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 1(6).
168-182.Sies, H., 1993. Strategies of Antioxidant Defense. European
Journal of Biochemistry (215):213-219.
Shafrir, E. 2007. Animal Models of Diabetes. London : CRC press
Sherwood, L,. 2001. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta :
EGC, 595-677.
Sipahutar, H. 2011. Mikroteknik. Medan : FMIPA UNIMED
Smith, J.B. dan Mangkoewidjojo. S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, Hewan di
Daerah Tropis. Jakarta: UI Press.
Squires JE. 2003. Applied Animal Endocrinology. UK:CABI Publishing. Pp 109.
Stryer L. 2000. Glikolisis. Dalam: Biokimia. Jakarta: EGC, 2000 : 505 – 79
Suharmiati. 2003. Pengujian bioaktifitas anti diabetes melitus tumbuhan obat.
Cermin Dunia Kedokteran. Available from:
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/06_PengujianBioaktivitasAntiDiabetes.
Sunarsih ES, Djatmika, Utomo RS. 2007. Pengaruh pemberian infusa umbi
gadung (Dioscorea hispida Densst) terhadap penurunan kadar glukosa
darah tikus putih jantan diabetes yang diinduksi aloksan. Majalah Farmasi
Indonesia 18: 29-33.
Suyono S. Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi

I, Simadibrata M, Setiati S. 2007. Buku ajar ilmu penyakit dalam .

Edisi IV. Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI,:1852 – 6.
Szkudelski, T., 2001, The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Action In β
Cells Of The Rat Pancreas, Physiology Research, 50: 536-54.

68

Tamin, R. dan D. Arbain. 1995. Biodiversity and Survey Etnobotani. Makalah
Lokakarya Isolasi Senyawa Berkhasiat Obat. Madang: Kerjasama HEDSFMIPA Universitas Andalas.
Tiwari AK, Rao JM. 2002. Diabetes mellitus and multiple therapeutic
approaches of phytochemicals: present status and future prospects. Curr.
Sci., 83: 30-38.
Tsuda T, Ueno Y, Yoshikawa T, Kojo H, Osawa T. 2006. Microarray profiling
of gene expression in human adipocytes in response to anthocyanins.
Biochemistry Pharmacology, 71: 1184-1197.
Utami, E.T., Fitrianti, R., Mahriani, dan Fajariyah S. 2009. Efek kondisi
hiperglikemik terhadap struktur ovarium dan siklus estrus mencit (Mus
musculus), 10(2): 219-224
Vessal M, Hemmati M, Vasei M. 2003. Antidiabetic effects of quercetin in
streptozocin induced diabetic rats. Comp. Biochemistry Physiology. C.,
135: 357-364.
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi V. Yogyakarta:
Universitas Gaja Mada Pres.
Watkins D, Cooperstein SJ, Lazarow A. 2008. Effect of alloxan on permeability
of pancreatic islet tissue in vitro. Available from:
http://ajplegacy.physiology.org/cgi/content/abstract/207/2/436
Widowati W. 2008. Potensi antioksidan sebagai antidiabetes. JKM 7 : 193-202.
Wijayakusuma H. 2004. Atasi Diabetes Mellitus dengan Tanaman Obat. Jakarta:
Puspa Sehat.
Youngson R. 2005. Antioksidan: Manfaat Vitamin C dan E Bagi Kesehatan. Susi
purwoko, penerjemah. Jakarta: Arcan. Terjemahan dari:
Antioksidan:Vitamin C & E for Health.
Winarto. 2007. Pengaruh minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.)
terhadap gambaran sel β pankreas dan efek hipoglikemik glibenklamid

69

pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur wistar diabetik [tesis].
Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.
White MF, Kahn RC. 1994. Molecular Aspect of Insulin Action. In Joslin’s
Diabetes Mellitus : pp.139-62.
Xia X, Ling W, Ma J, Xia M. 2006. An anthocyanin-rich extract from black rice
enhances atherosclerotic plaque stabilization in apolipoprotein E-deficient
mice. J. Nutr., 136: 2220-2225.

ii

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 20 Maret 1995. Ayah bernama Herman dan
Ibu bernama Yeni Susilawati dan penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pada
tahun 2000, penulis masuk SD Muhammadiyah 07 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 12 Medan dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta UISU Medan dan lulus pada
tahun 2012. Pada tahun 2012, Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kegiatan di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu Asisten Laboratorium
pada mata kuliah Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan, Praktikum Taksonomi
Hewan Tingkat Tinggi, dan Praktikum Ekologi Tumbuhan. Penulis juga melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara. Selama kuliah penulis turut
serta dalam program pengabdian masyarakat bernama Sekolah Masyarakat Terpadu (SMART).
Penulis juga turut terlibat dalam pelaksanaan Biology Exhibition 2015.
Pada tahun 2016 penulis menyusun skripsi dengan judul “Uji Aktifitas Antidiabetik
Ekstrak Etanol Daun Bosibosi (Timonius flavescens (jacq) Baker) Terhadap Tikus
(Rattus novergicus) Diabetes” dengan pembimbing skripsi Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar,
M.S., M.Sc.