PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN HIASAN PADA ROK WANITA SISWA SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO

TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN HIASAN PADA

ROK WANITA SISWA SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

EMALIA SARAGIH

5113341009

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Emalia Saragih, NIM. 5113341009. Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Hiasan Pada Rok Wanita Siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh media pembelajaran video pembuatan sulaman fantasi pada rok wanita terhadap hasil belajar pembuatan hiasan siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pembelajaran 2015/2016. Lokasi penelitian SMK Negeri 3 Pematangsiantar, JL. Raya Medan Km 10,5 Pematangsiantar.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Tata Busana SMK Negeri 3 Pematangsiantar sebanyak 60 siswa. Pengambilan sampel digunakan teknik total sampling, sehingga jumlah sampel penelitian 60 orang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen , teknik analisis datanya menggunakan uji kesepakatan pengamat dan uji persyaratan analisis. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan kemampuan pembuatan hiasan sulaman fantasi pada rok suai yang diamati oleh 5 orang pengamat. 3 orang pengamat berprofesi sebagai Dosen Tata busana dan 2 orang pengamat berprofesi sebagai Guru bidang studi Tata busana.

Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh posttest dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 89 dengan simpangan baku 15,8 dan kelas kontrol 72 dengan simpangan baku 44,4. Berdasarkan uji t diperoleh thitung = 12,1 > ttabel = 1,671 maka hipotesis alternatifnya (Ha) diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dikelas eksperimen dan dikelas kontrol, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan media pembelajaran video terhadap mata pelajaran pembuatan hiasan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembuatan sulaman fantasi pada rok wanita dikelas XII Tata Busana.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan pertolongannya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Hiasan Pada Rok Wanita Siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar”.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, serta pengarahan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Gustan Saragih dan Ibunda Intan Perangin-angin yang selalu mendoakan, memotivasi, mendukung, melimpahkan kasih sayang dan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Universitas Negeri Medan dan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Universitas Negeri Medan. 5. Ibu Dra.Flora Hutapea, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus Dosen

Penguji Skripsi.

6. Ibu Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd, dan Ibu Dra.Rosita Carolina, M.Pd selaku Dosen Penguji Skripsi.

7. Bapak Drs. Safruddin selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang telah memberikan izin dan bantuan dalam penelitian ini.

8. Ibu Ulina br Karo SP.d selaku Guru Tata Busana SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang telah banyak membantu peneliti.

9. Ibu Dra. Lismawati Tobing selaku Wakil Bidang Kurikulum SMK Negeri 3 Pematangsiantar.


(7)

10.Adik tersayang Desiana Saragih, Ferguson Saragih, Reza Angga Purba Tambak, dan Revano Purba Tambak yang selalu memberi semangat dan doa kepada penulis.

11.Yang terkasih Maspel Romulus Damanik (Alm) untuk semua bantuan, semangat, motivasi, doa dan kasih sayangnya kepada penulis.

12.Teman-teman seperjuangan PKK/Tata Busana Ekstensi, Maria Goretti S.Pd, Dermawanti, Lastarulina, Adelina, Mahdalena, Aprimianti, Erni, Agusvina, Deasy Citra Purba, Mey Marpaung, kak Menda, kak Dewi Tarigan dan semua teman-teman PKK/Tata Busana Reguler stambuk 2011 yang tidak bisa disebutkan semua yang telah memberikan semangat, bantuan baik berupa sumbangan pemikiran dan dukungan dalam penulisan Skripsi ini.

Akhirnya terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu melimpahkan berkatnya kepada kita semua.

Medan, Maret 2016 Penulis

Emalia Saragih 5113341009


(8)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 11

1. Hakekat Hasil Belajar... 11

a. Pengertian Belajar ... 11

b. Pengertian Hasil Belajar ... 12


(9)

a. Pengertian Media ... 14

b. Pengertian Media Pembelajaran ... 14

c. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ... 16

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran... 18

3. Media Pembelajaran Video... 20

a. Pengertian Media Pembelajaran Video ... 20

b. Kelebihan Dan Kekurangan Media Video ... 22

c. Tujuan Media Pembelajaran Video ... 23

d. Karakteristik Media Pembelajaran Video ... 23

e. Kriteria Media Pembelajaran Video ... 24

f. Manfaat Penggunaan Media Video ... 27

4. Hakikat Pembuatan Hiasan Pada Rok Wanita ... 28

a. Pengertian Rok ... 28

b. Pengertian Hiasan ... 29

c. Pola Hiasan ... 29

1. Pola Serak atau Pola Tabur... 30

2. Pola Berangkai... 31

3. Pola Pinggiran ... 32

d. Jenis-Jenis Sulaman... 33

a. Sulaman Fantasi ... 33

b. Proses Pembuatan Hiasan Pada Rok Suai ... 34

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 44


(10)

D. Hipotesis Penelitian ... 47

BAB III Metode Penelitian A. Desain Penelitian ... 48

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 49

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 50

1. Definisi Operasional... 50

2. Variabel Penelitian ... 51

D. Prosedur Penelitian... 51

E. Populsi Dan Sampel Penelitian ... 54

1. Populasi Penelitian ... 54

2. Sampel Penelitian ... 54

F. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data ... 55

G. Teknik Analisis Data ... 63

a. Uji Kesepakatan Pengamat ... 64

b. Uji Persyaratan Analisis ... 65

1. Uji Normalitas ... 66

2. Uji Homogenitas ... 66

3. Pengujian Hipotesis ... 67

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan A. Deskripsi Data Penelitian ... 70

B. Tingkat kecenderungan hasil belajar ... 75

C. Uji Persyaratan Analisis ... 77


(11)

2. Uji Homogenitas ... 78

D. Pengujian Hipotesis ... 79

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

Bab V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 82

B. Implikasi ... 82

C. Saran ... 83


(12)

Daftar Tabel

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi nilai ulangan harian siswa ... 4

2. Kelebihan dan Kekurangan Media Video ... 22

3. Desain Eksperimen Control Group Posttest-Only Design ... 48

4. Jumlah Populasi Penelitian ... 54

5. Kisi-Kisi Pengamatan Hasil Hiasan Pada Rok Suai ... 60

6. Variabel rata-rata (Mi) dan standart deviasi ideal (Sdi) ... 64

7. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Membuat Sulaman Fantasi Pada Rok Wanita Kelas Ekperimen ... 71

8. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Membuat Sulaman Fantasi Pada Rok Wanita Kelas Kontrol ... 73

9. Tingkat Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 76

10.Tingkat Kecenderungan Kelas Kontrol ... 76

11.Uji Normalitas Data Hasil Belajar Membuat Sulaman Fantasi Padarok Wanita... 77

12.Uji Homogenitas ... 78

13.Hasil Pengujian Hipotesis Pada Nilai Hasil Belajar Membuat Sulaman Fantasi Pada Rok Wanita ... 79


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rok Suai Atau Lurus ...28

2. Pola hiasan serak atau pola tabur ... 30

3. Pola berangkai ... 31

4. Pola pinggiran berdiri ... 31

5. Pola pinggiran bergantung ... 32

6. Pola pinggiran simetris ... 32

7. Pola pinggiran memanjat... 32

8. Sulaman fantasi ...33

9. Tusuk Rantai Terbuka ...35

10.Tusuk Pipih ... 35

11.Tusuk Tangkai/Batang ... 36

12.Tusuk Jelujur ... 36

13.Pendedel ... 38

14.Meteran ... 38

15.Gunting ... 38

16.Ram ... 39

17.Pensil ... 39

18.Jarum ... 39

19.Karbon ... 40


(14)

21.Rok suai ... 40

22.Motif pola hias segitiga sama kaki ... 41

23.Penciplakan motif dengan karbon ... 41

24.Pembuatan tusuk hias rantai ... 42

25.Proses membuat tusuk pipih ... 42

26.Proses membuat tusuk rantai terbuka ... 43

27.Hasil akhir ... 43

28.Motif pola hias segitiga sama kaki ... 55


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 87

2. RPP SMK Negeri 3 Pematangsiantar (kelas kontrol) ... 97

3. RPP (kelas eksperimen) ... 102

4. Soal pretest siswa ... 111

5. Uji kesepakatan pengamat... 119

a. Skor siswa dikelas eksperimen ... 120

b. Skor siswa dikelas kontrol ... 121

6. Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standart Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian ... 122

a. Nilai kelas eksperimen ... 127

b. Nilai kelas kontrol ... 128

7. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 129

8. Perhitungan Uji Normalitas Data ... 134

9. Uji Homogenitas Varian Populasi ... 137

10.Uji Hipotesis ... 138


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak di kemudian hari. Secara umum pengertian pendidikan adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak biasa menjadi biasa, dari tidak paham menjadi paham dan sebagainya. Pendidikan itu bisa didapatkan dan dilakukan dimana saja, bisa di lingkungan sekolah, masyarakat serta keluarga, dan yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana memberikan atau mendapat pendidikan dengan baik dan benar, agar manusia tidak terjerumus dalam kehidupan yang negatif. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup negara, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan dengan pendidikan kehidupan manusia menjadi terarah. Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berperan aktif dalam membangun bangsa. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya merancang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi, serta meningkatkan mutu pendidikan diemban khususnya oleh sekolah yang bertujuan untuk


(17)

2

memberikan pengetahuan, keterampilan, pembentukan watak, sikap, merangsang potensi-potensi yang dimiliki, serta memperoleh pengajaran untuk mencerdaskan peserta didik. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan pada pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan Indonesia, berdasarkan pancasila adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik memiliki kajian yang sangat luas, terutama masalah pendidikan yang terkait dengan dengan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan menengah di dalam sistem pendidikan nasional mempunyai tujuan sebagai berikut: (a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi, manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan


(18)

3

yang lebih tinggi; dan (d) Membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Pematangsiantar salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki lima (5) bidang keahlian yakni; Pariwisata, Tata Kecantikan, Tata Boga, Tata Busana, dan Komputer & Informasi.

Djamarah menyatakan (2010), “fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang

belajar peserta didik di sekolah”. Dalam menciptakan generasi muda berprestasi

dan berbudi luhur salah satu komponen yang sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas belajarnya adalah fasilitas belajar di sekolah yang baik. Hasil observasi peneliti fasilitas belajar yang terdapat di sekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar sudah cukup memadai, namun belum dimanfaatkan dengan baik. Seperti halnya; komputer, in focus, lab komputer, dan lain-lain belum diberdayakan secara maksimal. Pemanfaatan fasilitas belajar yang optimal dapat memperlancar proses belajar di sekolah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar, dan memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan media yang optimal siswa akan lebih mudah menerima pelajaran dan pembelajaran lebih efektif diterima sehingga hasil belajarnya maksimal.

Media audio-visual disebut juga sebagai media video merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Menurut Dale dikutip Arsyad 2009 memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melaui indera dengar sekitar 13% dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Media audio-visual mempunyai kelebihan


(19)

4

karena mempunyai dua unsur suara dan gambar yang bergerak nyata sehingga siswa mudah menerima pembelajaran. Noor (2008) menyatakan video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja. Misalnya dalam mendemonstrasikan materi pembelajaran praktek, semua terasa lebih simpel, mendetail, dan bisa berulang-ulang ditampilkan materi pembelajarannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Ulina br Karo sebagai guru mata pelajaran pembuatan hiasan mengatakan bahwa mata pelajaran pembuatan hiasan, hasilnya kurang optimal belum sesuai dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini terbukti berdasarkan hasil ulangan siswa dari guru mata pelajaran pembuatan hiasan pada semester ganjil dan genap tahun ajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yang berjumlah 60 siswa dari 3 kelas XII Tata Busana hanya mencapai tingkat ketuntasan ±40% atau sekitar 24 siswa sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan mencapai ±60% atau sekitar 36 orang siswa. Sementara standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70. Dibawah ini dapat dilihat rekapitulasi nilai ulangan harian siswa kelas XII Tata Busana SMK Negeri 3 Pematangsiantar T.A 2015/2016.

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XII Tata Busana SMK Negeri 3 Pematangsiantar T.A

2015/2016

No Jumlah siswa % Nilai

1. 24 orang 40% >70

2. 36 orang 60% <70


(20)

5

Berdasarkan hasil diatas dalam proses pengumpulan tugas praktek siswa kelas XII masih ada beberapa siswa yang mengumpulkan tugas yang asal jadi saja tanpa memperhatikan paduan warna hiasan dan susunan motif hiasan yang kurang diterapkan secara proporsional terhadap busana sehingga nilai keindahan yang terpancar dari hiasan tersebut masih kurang baik dan belum maksimal.

Dari hasil pengamatan penulis pada saat observasi ke SMK Negeri 3 Pematangsiantar, kegiatan pembelajaran dikelas masih berpusat pada guru dan buku paket yang ada saja. Guru juga jarang menggunakan media elektronik pada saat proses pembelajaran sehingga pembelajaran yang disajikan guru kurang diminati siswa, bermuara pada nilai siswa yang kurang optimal. Siswa sering jenuh saat pembelajaran berlangsung karena mata pelajaran pembuatan hiasan ini berisi banyak tentang praktik, yang membutuhkan aktivitas. Siswa tinggi dalam berkreatifitas sementara guru hanya mengajarkannya sekali saja, tanpa dapat mengulang materi kembali.

Sementara siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami materi, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran guru perlu dibantu dengan media, sehingga yang dapat membantu siswa dalam belajar, dan dapat mengulang materi pembelajaran sehingga siswa bisa mencapai hasil kompetensi secara maksimal.

Media yang paling sering digunakan oleh guru hanyalah papan tulis dan beberapa gambar saja, dan didukung oleh ruangan kelas yang lumayan besar sehingga pendengaran siswa berkurang pada saat proses pembelajaran sehingga siswa semakin malas dan jenuh dalam mengerjakan tugas-tugas sebab suasana


(21)

6

kelas jadi berisik sehingga konsentrasi siswa jadi terganggu dan tidak fokus lagi dalam mengerjakan tugas pembuata hiasan didalam kelas. Padahal disekolah telah tersedia sarana dan prasarana yang dapat menggunakan media elektronik, yakni penggunaan komputer atau laptop serta in-focus yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, diperlukan adanya suatu media yang dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran. Media yang dapat membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik perhatian siswa, tidak membosankan dan mudah dipahami oleh siswa. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu media audio-visual. Media ini tidak hanya dapat dilihat tetapi juga dapat didengar. Media ini merupakan salah satu media yang dapat membantu siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan selangkah demi selangkah secara langsung. Salah satu contoh media audio-visual yang dapat digunakan adalah video.

Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar siswa.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Hiasan Pada Rok Wanita Siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar”


(22)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :

1. Masih rendahnya hasil belajar mata pelajaran pembuatan hiasan.

2. Masih banyak siswa yang kurang kreatif dalam membuat hiasan pada rok wanita.

3. Penggunaan media pembelajaran belum efektif.

4. Media pembelajaran yang telah diterapkan pada pembelajaran pembuatan hiasan di SMK Negeri 3 Pematangsiantar masih sederhana.

5. Keterbatasan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran pembuatan hiasan.

6. Desain media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran pembuatan hiasan siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar masih rendah.

7. Belum pernah digunakan media pembelajaran video pada mata pelajaran pembuatan hiasan pada rok wanita.


(23)

8

C. Pembatasan Masalah

Ditinjau dari hasil identifikasi masalah, maka masalah yang muncul sangatlah luas sehingga diperlukan pembatasan masalah. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu :

1. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar adalah media pembelajaran video berdurasi 20 menit

2. Materi pokok dalam penelitian ini adalah pembuatan hiasan sulaman fantasi pada rok suai yang terdiri dari: Motif yang digunakan pola pinggiran berdiri, warna benang yang dipakai yaitu warna merah, kuning, hijau, dan cokelat. Tusuk yang dipakai adalah tusuk rantai terbuka, tusuk batang, tusuk jelujur dan tusuk pipih.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar pembuatan hiasan pada rok wanita di kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar ?

2. Bagaimana hasil belajar pembuatan hiasan pada rok wanita yang diberi media pembelajaran di kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar ?

3. Apakah ada pengaruh media pembelajaran video terhadap hasil belajar pembuatan hiasan pada rok wanita di kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar ?


(24)

9

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar pembuatan hiasan pada rok wanita siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran video pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media pembelajaran video terhadap hasil belajar pembuatan hiasan pada rok wanita siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

G. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :

a) Bagi Siswa :

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan hasil belajar pembuatan hiasan dengan menggunakan media pembelajaran video.

2. Membantu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa membuat macam-macam tusuk hias.

3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang akademik dan praktik. Dalam bidang akademik yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pengertian macam-macam tusuk hias, sedangkan prakteknya yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat sulaman fantasi.


(25)

10

b) Bagi Guru :

1. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam mengadakan perubahan cara mengajar yang lebih baik lagi.

2. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

c) Bagi Sekolah :

1. Sebagai bahan alternatif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa pada mata pembelajaran pembuatan hiasan.

d) Bagi Peneliti :

1. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang prosedur penyusunan dan pelaksanaan penelitian.

3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pelaksanaan penelitian selanjutnya.


(26)

82

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dalam membuat sulaman fantasi pada rok wanita yang menggunakan media pembelajaran video cenderung tinggi 100%.

2. Hasil belajar siswa kelas kontrol dalam membuat sulaman fantasi pada rok wanita yang tanpa menggunakan media pembelajaran video cenderung cukup 100%. Adapun rata-rata nilainya pada kelas kontrol yaitu 26,7% cenderung tinggi dan 70,3% cenderung cukup.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh penerapan media pembelajaran video terhadap hasil belajar pembuatan hiasan pada rok wanita siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar dengan hasil pengujian hipotesis thitung > ttabel = 12,1>1,671

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian diatas maka dapat dibuat implikasi penelitian, yaitu :

1. Hasil belajar pembuatan hiasn sebelum menggunakan media pembelajaran video pada siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar termasuk kategori rendah, perlu ditingkatkan lagi proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih baik dan menarik.


(27)

83

2. Hasil belajar pembuatan hiasan sesudah menggunakan media pembelajaran video pada siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar termasuk kategori tinggi, untuk itu perlu dipertahankan agar proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan hasil belajar siswa dapat terus meningkat.

3. Dengan diterimanya hipotesis penelitian, sebelum diberi media pembelajaran video dengan sesudah diberi media pembelajaran video, saat ini sangat efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar.

C. Saran

Sebagai bahan perbaikan dan penelitian, ada beberapa saran yang diberikan,antara lain:

1. Diharapkan guru dapat menggunakan media pembelajaran video sebagai alternative dalam kegiatan pembelajaran pada materi pembuatan hiasan sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2. Dari hasil penelitian ada pengaruh penerapan media pembelajaran video terhadap hasil belajar membuat sulaman fantasi pada rok wanita pada siswa sehingga diharapkan guru terus mengembangkan media pembelajaran video sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih baik.

3. Diharapkan kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang disajikan guru mata pelajaran pembuatan hiasan sehingga hasil belajar terus meningkat.


(28)

84

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman. (2010). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Arikunto, S. (1997).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A.(2010) Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers

Asyard Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP)

Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Bijnens, M., et.al (2004) Hanbook On Digital Video And Audio In Education Dale, E. 1969. Audiovisual Methos In Teaching. (Third Edision). New York: The

Dryden Press, Holt, Rinehard And Wiston, Inc

Daryanto, 2009, Panduan Proses Pembelajaran. Teori Dan Praktik Dalam Pengembangan Profesionalisme Guru, Jakarta: AV Publisher.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah

Djamarah, Syaiful dan Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar cet 4. Jakarta: Rineka Cipta

Ernawati. 2008. Tata Busana Untuk SMK Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.


(29)

85

Gagne,R.M.(ED.).1987. Instructional Technology: Foundations. Hillsdale:Lawrance Ermaum Associates, Publishers.

Hamalik, Oemar.1994. Media Pendidikan (cetakan ke-7) Bandung Penerbit PT Citra Aditya Bakti

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Http:// dari wikipedia bahasa indonesia, defenisi rok bebas com. Diakses tanggal 30 agustus 2015 20.00 wib

Http://crayonpedia.org/mw, defenisi sulaman fantasi. Diakses tangggal 20 oktober2015 14.00 wib

Http: 9c.blogspot.co.id/2013/11/macam-macam-sulaman.html Http://sen1budaya.blogspot.co.id/2012/07/sulaman.html

Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta: Kharisma Putra Utama

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Noor, Mohammad. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi. Jakarta: PT Multi Kreasi Satu Delapan

Hamidin. A.2011. Seni Berkarya Dengan Sulam Benang. Cetakan 1. Jakarta: Pustaka Widyatama

Maslini.2012. Sulaman Longshort Untuk Pemula. Cetakan 1. Jakarta: Kriya Pustaka

Riyana, C. (2004) Pedoman Pengembangan Media Video. Bandung: program P3AI.


(30)

85

Sanjaya, H. Wina. 2008. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Soedjono, (2007). Seni Kerajinan Sulaman.Bandung: Angkasa Bandung

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Sudjana .(2005). Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Sudjana .2005. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Bima Aksara

Sujana, Nana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru.

Silitonga, P, M. (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPA-UNIMED.

Webster, Merriam. 1983. Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary, Merrian Webster Inc


(1)

10

b) Bagi Guru :

1. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam mengadakan perubahan cara mengajar yang lebih baik lagi.

2. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

c) Bagi Sekolah :

1. Sebagai bahan alternatif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa pada mata pembelajaran pembuatan hiasan.

d) Bagi Peneliti :

1. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang prosedur penyusunan dan pelaksanaan penelitian.

3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pelaksanaan penelitian selanjutnya.


(2)

82 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dalam membuat sulaman fantasi pada rok wanita yang menggunakan media pembelajaran video cenderung tinggi 100%.

2. Hasil belajar siswa kelas kontrol dalam membuat sulaman fantasi pada rok wanita yang tanpa menggunakan media pembelajaran video cenderung cukup 100%. Adapun rata-rata nilainya pada kelas kontrol yaitu 26,7% cenderung tinggi dan 70,3% cenderung cukup.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh penerapan media pembelajaran video terhadap hasil belajar pembuatan hiasan pada rok wanita siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar dengan hasil pengujian hipotesis thitung > ttabel = 12,1>1,671

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian diatas maka dapat dibuat implikasi penelitian, yaitu :

1. Hasil belajar pembuatan hiasn sebelum menggunakan media pembelajaran video pada siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar termasuk kategori rendah, perlu ditingkatkan lagi proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih baik dan menarik.


(3)

83

2. Hasil belajar pembuatan hiasan sesudah menggunakan media pembelajaran video pada siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar termasuk kategori tinggi, untuk itu perlu dipertahankan agar proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan hasil belajar siswa dapat terus meningkat.

3. Dengan diterimanya hipotesis penelitian, sebelum diberi media pembelajaran video dengan sesudah diberi media pembelajaran video, saat ini sangat efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar.

C. Saran

Sebagai bahan perbaikan dan penelitian, ada beberapa saran yang diberikan,antara lain:

1. Diharapkan guru dapat menggunakan media pembelajaran video sebagai alternative dalam kegiatan pembelajaran pada materi pembuatan hiasan sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2. Dari hasil penelitian ada pengaruh penerapan media pembelajaran video terhadap hasil belajar membuat sulaman fantasi pada rok wanita pada siswa sehingga diharapkan guru terus mengembangkan media pembelajaran video sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih baik.

3. Diharapkan kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang disajikan guru mata pelajaran pembuatan hiasan sehingga hasil belajar terus meningkat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman. (2010). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Arikunto, S. (1997).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A.(2010) Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers

Asyard Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP)

Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Bijnens, M., et.al (2004) Hanbook On Digital Video And Audio In Education Dale, E. 1969. Audiovisual Methos In Teaching. (Third Edision). New York: The

Dryden Press, Holt, Rinehard And Wiston, Inc

Daryanto, 2009, Panduan Proses Pembelajaran. Teori Dan Praktik Dalam Pengembangan Profesionalisme Guru, Jakarta: AV Publisher.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah

Djamarah, Syaiful dan Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar cet 4. Jakarta: Rineka Cipta

Ernawati. 2008. Tata Busana Untuk SMK Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.


(5)

85

Gagne,R.M.(ED.).1987. Instructional Technology: Foundations. Hillsdale:Lawrance Ermaum Associates, Publishers.

Hamalik, Oemar.1994. Media Pendidikan (cetakan ke-7) Bandung Penerbit PT Citra Aditya Bakti

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Http:// dari wikipedia bahasa indonesia, defenisi rok bebas com. Diakses tanggal 30 agustus 2015 20.00 wib

Http://crayonpedia.org/mw, defenisi sulaman fantasi. Diakses tangggal 20 oktober2015 14.00 wib

Http: 9c.blogspot.co.id/2013/11/macam-macam-sulaman.html Http://sen1budaya.blogspot.co.id/2012/07/sulaman.html

Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta: Kharisma Putra Utama

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Noor, Mohammad. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi. Jakarta: PT Multi Kreasi Satu Delapan

Hamidin. A.2011. Seni Berkarya Dengan Sulam Benang. Cetakan 1. Jakarta: Pustaka Widyatama

Maslini.2012. Sulaman Longshort Untuk Pemula. Cetakan 1. Jakarta: Kriya Pustaka

Riyana, C. (2004) Pedoman Pengembangan Media Video. Bandung: program P3AI.


(6)

Sanjaya, H. Wina. 2008. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Soedjono, (2007). Seni Kerajinan Sulaman.Bandung: Angkasa Bandung

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Sudjana .(2005). Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Sudjana .2005. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Bima Aksara

Sujana, Nana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru.

Silitonga, P, M. (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPA-UNIMED.

Webster, Merriam. 1983. Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary, Merrian Webster Inc