BAB III : ANALISIS SIKAP POLITIK CALON LEGISLATIF PEREMPUAN NOMOR URUT 1 DPRD KOTA MEDAN TERHADAP KEPUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI NO.2224PUU-VI2008 TENTANG
SUARA TERBANYAK
III.A. Sikap ....................................................................................................... 57 III.B. Sikap Berdasarkan Perspektif Feminisme ................................................. 79
III.B.1. Feminisme Liberal ........................................................................ 80 III.B.2. Feminisme Radikal ....................................................................... 86
BAB IV : KESIMPULAN
IV.A. Kesimpulan ............................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
Sikap Politik Calon Legislatif Perempuan Nomor Urut Satu Terhadap Keputusan Mahkamah Konstitusi MK No.22 24PUU-VI2008
Studi Pada Calon Legislatif Perempuan DPRD Kota Medan Tentang Suara Terbanyak
Nama : Putri Afiati
Nim : 050906049
Departemen : Ilmu Politik Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ABSTRAKSI
Pemilihan umum legislatif tahun 2009 secara langsung telah ditentukan berdasarkan suara mayoritas. Hal tersebut ditandai dengan berlakunya keputusan
Mahkamah Konstitusi tentang sistem suara terbanyak. Dengan dikeluarkannya keputusan Mahkamah Konstitusi MK No.22 24PUU-VI2008 yang isinya yaitu memutuskan
bahwa memberlakukan atau mengesahkan sistem pemilihan suara terbanyak dalam pemilihan umum calon legislatif tahun 2009, maka keputusan itu kemudian memicu
banyak pendapat pro dan kontra dari berbagai pihak, terutama bagi kaum perempuan yang selama ini menjadi pihak yang diperjuangkan keterwakilannya dengan upaya
affirmative action 30. Berlakunya keputusan MK ini maka secara otomatis sistem kuota 30 bukan lagi menjadi jaminan akan terpilihnya calon legislatif perempuan
nantinya dalam pemilihan umum, serta dengan sendirinya akan merugikan calon legislatif perempuan yang pada saat itu telah menduduki nomor urut satu dalam pencalonan.
Sikap mengandung suatu penilaian yang dapat mempengaruhi suatu tindakan dalam diri seseorang, oleh sebab itu sikap politik adalah perilaku seseorang untuk
merespon, menilai, dan mengemukakan pendapat terhadap adanya suatu keputusan. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti ingin mengetahui sikap dan
pemahaman dari beberapa calon legislatif perempuan di nomor urut satu terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi MK tentang suara terbanyak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menguraikan bagaimana sebenarnya sikap dari calon legislatif perempuan nomor urut satu terhadap putusan
Mahkamah Konstitusi. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu dengan menggunakan metode wawancara dan studi pustaka, dan jenis analisa data
dengan pendekatan kualitatif yaitu yang hasil penelitiannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Sikap yang dominan dalam penelitian ini yaitu sikap positif yaitu banyak calon legislatif perempuan nomor urut satu menyatakan setuju dengan adanya keputusan
Mahkamah Konstitusi tentang suara terbanyak. Dalam arti, pandangan dan tanggapan dari kaum perempuan tentang suara terbanyak tersebut
lebih banyak yang beranggapan bahwa kesetaraan dan keadilan itu terwujud atas dasar upaya dari kaum perempuan itu
sendiri, dan sistem suara terbanyak tersebut sangat mendukung upaya kaum perempuan untuk harus lebih berupaya keras dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan tersebut.
Kata Kunci: Sikap Politik Perempuan dan Keputusan MK Tentang Suara Terbanyak
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN