c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo
dan Julianty 2005:58 adalah sebagai berikut : “ 1. memahami latar belakang data keuangan perusahaan,
2. memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan, 3.
mempelajari dan mereview laporan keuangan, 4.
menganalisis laporan keuangan.”
d. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Banyak metode dan teknik yang dipakai dalam analisis laporan keuangan. Metode dan teknik ini merupakan cara bagaimana melakukan
analisis. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana metode dan teknik yang dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan.
Secara umum menurtu Prastowo dan Julianty 2005:59 metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu :
“ 1. metode analisis horizontal dinamis, 2. metode analisis vertikal statis.”
Kedua metode analisis laporan keuangan dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
metode analisis horizontal dinamis metode analisis horizontal dinamis adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut
Universitas Sumatera Utara
metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun periode. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode
ini antara lain teknis analisis perbandingan, analisis trend index, analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor,
2. metode analisis vertikal statis
metode analisis vertikal statis adalah metode analisis yang dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu
dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun yang sama. Oleh karena
membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut vertikal. Disebut metode statis
karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun periode yang sama. Teknik-teknik analisis prosentase per
komponen Common-size, analisis rasio, dan analisis impas. Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan
menurut Munawir 2004:36 adalah sebagai berikut : 1.
analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua
periode atau lebih, dengan menunjukkan:
a data absolut atau jumlah-jumah dalam rupiah,
b kenaikan atau penurunan jumlah rupiah,
c kenaikan atau penurunan dalam prosentase,
d perbandingan yang dinyatakan dengan rasio,
e prosentase dari total.
2. trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam prosentase trend percentage analysis, adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada
keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun,
3. laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement,
adalah suatu metode analisis untuk mengetahui presentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan junlah penjualannya,
4. analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa
untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode
tertentu,
5. analisa sumber dan penggunaan kas Cash flow Statement Analysis,
adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan uang kas selama periode tertentu,
6. analisis rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan
dan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut,
7. analisis perubahan laba kotor gross profit analysis, adalah suatu
analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor
suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut,
8. analisis break event, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat
penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh
keuntungan. Dengan analisa break event ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat
penjualan.
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang akan digunakan dalam analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah
analisis rasio keuangan, karena penggunaannya yang relatif mudah.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis Rasio Keuangan a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja
keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan
dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa mengenai baik atau buruknya keadaan
atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai
standard. Menurut Wild, dkk 2005:36 “analisis rasio ratio analysis dapat
mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari
masing-masing komponen yang membentuk rasio”. Dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan, analisis rasio ini
digunakan untuk menilai keefektifitasan keputusan yang diambil. Secara umum ada tiga keputusan penting yang senantiasa diambil oleh setiap
perusahaan, antara lain : keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan operasional.
b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio tidak hanya bermanfaat bagi pihak internal perusahaan namun juga bermanfaat bagi pihak eksternal perusahaan. Manfaat analisis
rasio bagi pihak internal perusahaan terutama bagi pihak manajemen adalah
Universitas Sumatera Utara
untuk proses perencanaan dan pengevaluasian prestasi dan kinerja perusahaan jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Sedangkan bagi pihak eksternal
perusahaan kreditor bermanfaat untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran
bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Selain itu analisis rasio juga bermanfaat bagi investor dalam mengevaluasi nilai saham dan untuk
memperkirakan pertumbuhan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
c. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang sering dipakai
adalah rasio, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dari rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik
tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Menurut Sawir 2005:7, terdapat lima kategori rasio, yaitu :
1. rasio likuiditas liquidity ratios,
2. rasio leverage leverage ratios,
3. rasio aktivitas activity ratios,
4. rasio profitabilitas profitability ratios,
5. rasio penilaian pasar valuation ratios.
1. Rasio Likuiditas Liquidity Ratios
Pada umumnya perhatian pertama analis keuangan adalah likuiditas. Rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio rasio lancar.
Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini
menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi
Universitas Sumatera Utara
oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.
Rasio likuiditas lain yang umum digunakan adalah quick ratio rasio cepat. Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya
rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan unsur aktiva lancar ini sering menimbulkan kerugian jika terjadi likuidasi. Jadi, rasio cepat lebih baik dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek.
2. Rasio Leverage Leverage Ratios
Rasio-rasio leverage yang umum digunakan antara lain adalah rasio utang terhadap ekuitas atau DER Debt to Equity Ratio. Rasio ini
menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut
untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
3. Rasio Aktivitas Activity Ratios
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Semua rasio aktivitas ini
melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas yang umum digunakan adalah :
a Rasio Perputaran Persediaan
Universitas Sumatera Utara
Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup
populer untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada
persediaan. Dan dua persamaan rasio perputaran persediaan at cost dan rasio perputaran persediaan at market. Banyak lembaga peneliti
rasio keuangan yang lebih mengutamakan rasio perputaran persediaan at market sehingga bila ingin diperbandingkan dengan rasio industri,
rasio perputaran persediaan at market ini yang digunakan.
b Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio ini menunjukan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa
rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputarannya
lambat, ini menunjukan aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan menjual.
4. Rasio Profitabilitas Profitability Ratios
Profitabilitas Kemampulabaan merupakan akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio profitabilitas akan memberikan
jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi
Universitas Sumatera Utara
gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Rasio profitabilitas yang umum digunakan antara lain :
a Margin Laba kotor Gross Profit Margin
Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan
kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Dalam mengevaluasi dapat dilihat margin
per unit produk, bila rendah maka perusahaan tersebut sensitif terhadap pesaingnya.
b Margin Laba Bersih Net Profit Margin
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Semakin
besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
c Hasil Pengembalian atas Total Aktiva atau ROI
Untuk menghitung ROI, ada yang ingin menambahkan bunga setelah pajak dalam pembilang dari rasio tersebut. Teori ini didasarkan pada
pendapat bahwa karena aktiva didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat memberikan ukuran produktivitas
aktiva dalam memberikan pengembalian kepada kedua penanam modal itu.
Universitas Sumatera Utara
d Hasil Pengembalian atas Ekuitas atau ROE Return on Equity atau
return on net worth. Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah pemsahaan mengelola
modal sendiri net worth secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau sering
disebut rentabilitas usaha.
5. Rasio Penilaian Pasar Valuation Ratios
Rasio penilaian Valuation Ratio adalah ukuran yang paling komprehensif untuk menilai hasil kerja perusahaan, karena rasio tersebut
mencerminkan kombinasi pengaruh rasio-resiko dan rasio-hasil pengembalian. Rasio penilaian yang umum digunakan antara lain, adalah: Rasio Harga
terhadap Laba atau PER Price to Earnings Ratio. Investor biasanya menghubungkan laba tahun berjalan terhadap current price dengan
menggunakan hubungan rasio terhadap laba Price Earnings Ratio, PER. Setelah EPS untuk tahun mendatang proyeksi dapat ditaksir, maka dengan
mengalikan EPS dengan PER akan dapat ditentukan suatu tingkat harga. PER adalah apa yang investor bayar untuk aliran earnings. Atau dilihat dari
kebalikannya adalah apa yang investor dapatkan peroleh dari investasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4. Kinerja
Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat sangant tergantung dari kinerja perusahaan dan
manajer perusahaan di dalam melaksanakan pertanggungjawabannya.
a. Definisi Kinerja
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan bahwa laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Terdapat
beberapa definisi mengenai kinerja, yaitu : 1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:503 “Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan
atau kemampuan kerja.” 2.
Menurut Bastian 2001:329 dalam bukunya “Akuntansi Sektor Publik” adalah :
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogram dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan
visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis strategic planning suatu organisasi. Secara umum dapat juga
dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.
Dari kedua definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah kemampuan atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu
tindakan tertentu selama kurun waktu tertentu.
b. Pengukuran Kinerja