Teori Basis Ekonomi Landasan Teori

2. Produk Domestik Regional Netto PDRN atas Dasar Harga Pasar.

PDRN dapat diperoleh dengan cara mengurangi PDRB dengan penyusutan. Penyusutan yang dimaksud di sini adalah nilai susut aus atau pengurangan nilai barang-barang modal mesin-mesin, peralatan, kendaraan dan lain-lainnya karena barang modal tersebut dipakai dalam proses produksi. Jika nilai susut barang-barang modal dari seluruh sektor ekonomi dijumlahkan, hasilnya merupakan penyusutan keseluruhan.

3. Produk Domestik Regional Netto PDRN atas Dasar Biaya Faktor.

Jika pajak tidak langsung netto dikeluarkan dari PDRN atas Dasar Harga Pasar, maka didapatkan Produk Regional Netto atas Dasar Biaya Faktor Produksi. Pajak tidak langsung meliputi pajak penjualan, bea ekspor, bea cukai, dan pajak lain lain, kecuali pajak pendapatan dan pajak perseroan.

2.1.4 Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekspor murni dikembangkan pertama kali oleh Tiebout.Teori ini membagi kegiatan produksijenis pekerjaan yang terdapat di dalam satu wilayah atas sektor basis dan sektor non basis.Kegiatan basis adalah kegiatan yang bersifat exogenous artinya tidak terikat pada kondisi internal perekonomian wilayah dan sekaligus berfungsi mendorong tumbuhnya jenis pekerjaan lainnya.Sedangkan kegiatan non basis adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu sendiri.Oleh karena itu, pertumbuhannya tergantung kepada kondisi umum perekonomian wilayah tersebut.Artinya, sektor ini bersifat endogenous tidak bebas tumbuh.Pertumbuhannya tergantung kepada kondisi perekonomian wilayah secara keseluruhan Tarigan, 2007. Teori basis ekonomi ini menyatakan bahwa faktor penentu pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk ekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan lapangan kerja Lincolin, 1999. Studi basis ekonomi regional umumnya berupaya untuk mengenali aktivitas- aktivitas ekspor wilayah, sebagai bahan dalam meramalkan pertumbuhan ekonomi pada aktivitas–aktivitas itu dan mengevaluasi dampak dari kenaikan dari aktivitas ekspor atas aktivitas-aktivitas ekonomi lainnya.Basis ekonomi dari sebuah komunitas terdiri atas aktivitas-aktivitas produksi yang mampu menciptakan pendapatan dan kesempata kerja lebih besar pada masyarakat sehingga menjadi tumpuan dalam perekonomian di wilayah tersebut. Semua kegiatan lain yang tidak termasuk kegiatan basis maka akan masuk kedalam sektor jasa service atau pelayanan, tetapi untuk tidak menciptakan pengertian yang keliru tentang arti service disebut saja sektor non basis. Sektor non basis economic non-base adalah sektor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi-konsumsi lokal.Dengan demikian, sektor ini sangat terikat dengan kondisi ekonomi setempat dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. Atas dasar definisi diatas, satu-satunya sektor yang bisa meningkatkan kegiatan perekonomian wilayah,bahkan dapat melebihi pertumbuhan alamiah dari ekonominya adalah sektor basis, karena dari sektor basis inilah yang akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dalam teori basis ekonomi ini, lebih memusatkan pada kegiatan-kegiatan basis atau ekspor, tetapi tidak melihat pentingnya impor. Suatu peningkatan dalam kesempatan kerja dan pendapatan basis mungkin hanya mempunyai suatu efek pengganda yang sangat terbatas terhadap kegiatan bukan basis jika sebagian besar dari pendapatan ekstra mengalir keluar wilyah dalam bentuk pengeluaran untuk impor. Yang sangat penting dalam hal ini, bahwa suatu perekonomian dapat bertambah tidak hanya dengan peningkatan ekspor dari industri basis tetapi juga dengan mengganti barang-barang impor dari industri basis dengan barang-barang hasil produksi wilayah yang bersangkutan.

2.1.5 Metode Tipologi Klassen