Diagram Blok PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

3.1. Diagram Blok

Secara garis besar, diagram blok robot penghindar dinding berbasis mikrokontroler AT89S51 dapat ditunjukkan pada gambar 3.1. di bawah ini : Gambar 3.1. Blok Diagram Robot Penghindar Dinding Pada diagram blok di atas jelas terlihat keterhubungan masing-masing perangkat dari peralatan robot penghindar dinding. Dimulai dari LED Infra Merah sebagai sumber sinar infra merah yang dipancarkan ke dinding. Kemudian sinar infra merah dipantulkan oleh dinding, sehingga sinar infra merah dapat diterima oleh fotodioda. Keluaran dari fotodioda dihubungkan ke penguat operasional Op Amp. Penguatan tegangan dari fotodioda diatur sedemikian rupa sehingga untuk satu sensor dapat mengetahui dua buah jarak. Pada kondisi tertentu motor akan diperintahkan oleh mikrokontroler untuk maju, belok kanan dan belok kiri. Dari diagram blok diatas, jelas diterangkan tentang penjelasan keterhubungan masing-masing alat secara umum. Selain itu, pada Bab ini juga menjelaskan bagaimana merancang sebuah peralatan mulai dari merangkai Universitas Sumatera Utara rangkaian pada Project Board hingga mengisi program ke mikrokontroler. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :  Merangkai rangkaian setara yang didapat dari buku atau internet pada Project Board papan percobaan.  Jika alat berhasil bekerja, membuat rangkaian skematik dan layout PCB Printed Project Board dengan menggunakan software Eagle 4.16r yang telah di crack terlebih dahulu.  Layout PCB yang telah berhasil dibuat, di-print pada kertas transfer transfer paper dengan menggunakan printer laser.  Sebelum layout PCB digosokkan dengan menggunakan strika pada kondisi paling panas, PCB terlebih dahulu digosok dengan kertas pasir agar permukaan PCB sedikit kasar sehingga proses pemindahan layout PCB dan pensolderan timah ke PCB lebih mudah dikerjakan.  PCB yang diatasnya telah terdapat layout rangkaian dilarutkan dengan menggunakan larutan klorida. Proses penglarutan ini berguna untuk menghilangkan tembaga yang tidak terkena layout rangkaian, sehingga yang tertinggal hanyalah layout rangkaian.  Layout rangkaian yang tertinggal di PCB dibersihkan dengan menggunakan air. Tinta yang masih tertinggal pada PCB dapat dihilangkan dengan menggunakan cairan Terpentin.  Setelah dibersihkan, PCB dapat dilubangi dengan menggunakan mata bor dengan diameter 0,8 mm, 1,0 mm dan 3,0 mm. Universitas Sumatera Utara  Pada kondisi ini PCB telah siap dipasangi dengan komponen. Tetapi sebelum PCB dipasangi komponen, PCB di cat dengan cat semprot agar PCB kelihatan lebih bagus penampilannya.  Setelah selesai di cat, barulah PCB dirangkai bersama komponen diatasnya. Setelah seluruh rangkaian selesai disolder, rangkaian disusun diatas acrylic agar kelihatan lebih rapi.  Berikutnya adalah mengkoneksikan seluruh rangkaian dengan menggunakan kabel pada perancangan ini digunakan kabel pelangi sesuai dengan urutan yang benar.  Finishing-nya adalah pemrograman. Pemrograman mikrokontroler AT89S51 menggunakan bahasa assembly.  Setelah program selesai dibuat dengan menggunakan Software 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE, program dapat di-assemble yang berfungsi agar program yang ditulis berubah menjadi bilangan heksadesimal.  Pengiriman program ini kedalam mikrokontroler dapat menggunakan Software Downloader ISP – Flash Programmer 3.0a dan hardware-nya bernama ISP Programmer yang dihubungkan ke komputer melalui port paralel.  DB25 dari ISP Programmer dihubungkan ke port paralel yang ada di komputer biasanya lebih dikenal dengan port printer.  Setelah terhubung, barulah program dapat di write ditulis ke dalam mikrokontroler. Universitas Sumatera Utara  Apabila program dibuat dengan benar dan sesuai harapan, maka peralatan akan bekerja sesuai dengan yang diharapkan .  Selesai.

3.2. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51