20
NX = X - Dimana X melambangkan permintaan luar negeri atas barang-barang ekspor dan Q
melambangkan kuantitas impor, dan
e
P
F
PQ menyatakan nilai impor. Diasumsikan bila mengalami depresiasi nilai tukar, harga relatif impor
e
P
F
P meningkat dan harga barang domestik dan luar negeri dianggap tetap. Hal ini menyebabkan dua efek.
Pertama, jika volume impor tidak berubah, nilainya dalam mata uang domestik naik tidak menentu karena kenaikan harga maka pengeluaran impor meningkat dan
memperburuk neraca perdagangan. Hal ini merupakan respon yang berlawanan ada neraca perdangan atas depresiasi nilai tukar. Efek yang kedua adalah, volume yang
berjalan pada arah berlawanan maka nilai ekspor akan meningkat karena harga barang-barang domestik menjadi lebih murah dibandingkan luar negeri, dan volume
impor akan menurun karena harga impor barang lebih mahal Dornbusch dan Startz, 2004:475
2.1.4 Pendapatan Nasional
Fokus analisis makroekonomi adalah produk nasional GNP –Gross National
Product dari suatu negara, yakni keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh
faktor-faktor produksi negara itu dan dijual ke pasar pada wktu tertentu. GNP juga dijadikan dasar para ahli makroekonomi dalam menilai output suatu negara, di hitung
dengan menjumlahkan nilai semua biaya yang dihasilkan dalam proses produksi Krugman dan Obstfeld, 1999:6. Barang dan jasa yang diproduksi tidak hanya
dihasilkan perusahaan milik penduduk negara tersebut namun juga diperoleh dari penduduk dari negara lain yang melakukan produksi di dalam negara tersebut
Mankiw, Wilson dan Euston, 2012:6-7. Produk domestik bruto terbagi menjadi dua tipe yakni PDB riil adalah nilai
barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun dinilai menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut dan berlaku terus menerus untuk menilai barang dan
jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun berikutnya. PDB nominal adalah harga barang
21
dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut Mankiw, Wilson dan Euston, 2012:14. Nilai barang-barang dan
jasa-jasa yang diciptakan oleh suatu perekonomiaan dapat dihitung dengan tiga cara perhitungan pendapatan nasional yakni :
1 Cara Pengeluaran
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlah pengeluaran ke atas barang- barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu negara. Pengeluaran tersebut terdiri
dari empat komponen-komponen pengeluaran dalam ekonomi, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga atau konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah,
pembentukan modal sektor swasta dan ekspor neto. 2
Cara produksi atau cara produk neto Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai prodksi barang atau
jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor lapangan usaha dalam perekonomian. 3
Cara Pendapatan Perhitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan
pendapatan yang diterima oleh fator-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. Pada teori mikroekonomi di bahas bahwa faktor-
faktor produksi dibedakan menjadi empat golongan: tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian keusahawanan. Apabila faktor produksi digunakan dalam proses produksi
maka akan memperoleh pendapatan, yaitu tanah dan harta akan mendapat sewa, tenaga kerja memperoleh gaji dan upah, modal memperoleh bunga dan keahlian
keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan nasional diperoleh dari menjumlah sejumlah pendapatan yang didapat dari proses produksi Sukirno,
2002:36.
2.2 Hubungan Nilai Tukar, Inflasi Dan Pendapatan Nasional Terhadap