Gambaran Histologis Monostotik Fibrous Displasia

Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. Pada beberapa kasus, dimana pertumbuhannya lebih cepat dan luas mungkin terjadi pembengkakan yang jelas dari pipi dan terjadi exopthalmus. Pada rahang terdapat beberapa gigi yang tidak teratur letaknya, tipping atau berpindah akibat maloklusi dan gangguan pola erupsi.¹ Gambar 3. Pada pemeriksaan rongga mulut tidak terlihat perubahan pada mukosa, warna normal, tetap melekat erat pada tulang tanpa kerusakan pada periosteum. Pada beberapa kasus permukaan tulang licin tapi pada kasus lain dijumpai permukaan yang nodular dan ekspansi. Selain itu terlihat pembesaran tulang yang dapat berkembang selama bertahun-tahun, tetapi ada kecenderungan untuk berhenti setelah pertumbuhan tulang selesai.¹

3.2 Gambaran Histologis Monostotik Fibrous Displasia

Pembengkakan yang mengakibatkan gigi yang tidak teratur letaknya, tipping atau berpindah akibat maloklusi. 8 Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. Secara mikrokospis lesi memperlihatkan penggantian tulang normal oleh jaringan fibrous yang mengandung tulang dan trabekula yang metaplasia. Gambaran histologis dari fibrous displasia pada rahang lebih bervariasi dari pada tulang lain. 1,8 Jaringan fibrous displasia banyak mengandung sel-sel dan memperlihatkan bentuk lingkaran yang berisi jalinan berkas kolagen yang tebal. Secara tipikal, trabekula tulang yang baru terbentuk tidak teratur dan berisi susunan tulang berserat kasar dan belum matang dengan jumlah osteoid yang bermacam-macam. 1 Fibrous displasia terdiri dari beberapa gambaran yaitu selular, proliferasi fibrous jaringan penyambung yang berbentuk foci dan ketidakaturan bentuk trabekula tulang yang tidak matang. Serat kolagen yang lengkap tersusun dalam pola stratified bentuk bertingkat dari jalinan berkas kolagen. Fibroblas memperlihatkan bentuk yang sama, nukleus berbentuk spindel sampai stellate. Trabekulla tulang menunjukkan kurangnya aktivitas oseoklas dan kurangnya osteoblas disekeliling tulang trabekula. 1,10 Gambar 4. Menunjukkan gambaran selular dan bentuk trabekula tulang yang tidak teratur. 10 Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. BAB 4 GAMBARAN RADIOGRAFI MONOSTOTIK FIBROUS DISPLASIA PADA RAHANG Gambar 5. Menunjukkan tidak adanya aktivitas osteoklas. 10 Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. Secara umum pemeriksaan foto roentgen fibrous displasia pada rahang memberikan gambaran yang bervariasi, tergantung pada tahap dari penyakit serta mempunyai gambaran yang radiolusen sampai massa radiopaque yang padat.¹ Pada monostotik fibrous displasia terdapat tiga tahap gambaran radiografi yang bisa dilihat. Gambaran pertama yaitu lesi biasanya berupa gambaran radiolusen kecil yang unilokular ataupun radiolusen yang multilokular. Kedua bentuk ini masih mempunyai batas yang jelas dan masih terdiri atas jaringan tulang trabekular yang baik. Gambaran klinis pada tahap ini jarang sekali terlihat karena masih berupa tahap permulaan terjadinya penyakit. 8,9 Gambar 6. Gambaran kedua yaitu berupa gambaran yang secara berangsur-angsur menjadi opaque. Gambaran ini disebut juga dengan gambaran “ground glass ”, “ orange peel ” atau “ Radiografi okulsal menunjukkan gambaran radiolusen unilokular dengan batas yang jelas. 8 Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. finger print ” dengan batas yang tidak begitu jelas. Gambaran ini terjadi karena terbentuknya spikula tulang yang baru secara tidak teratur. Pada gambaran ketiga lesi ini semakin menjadi opaque seiring dengan bertambahnya umur dan matangnya lesi. 8,9 Gambar 7. Gambar 8. Radiografi panoramik menunjukkan gambaran ground glass dengan batas yang tidak jelas pada maksila. 11 Gambaran axial CT menunjukkan gambaran ground glass pada mandibula. ¹² Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. Gambar 9. Ketiga gambaran radiografi tersebut dapat terjadi di maksila dan mandibula serta biasanya terjadi penipisan tulang kortikal akibat pembesaran dan pertumbuhan lesi. Akar pada gigi daerah yang terlibat dapat terjadi perubahan posisi tetapi jarang Radiografi periapikal menunjukkan gambaran finger print pada mandibula. ¹² Radiografi periapikal menunjukkan gambaran orange peel pada maksila. 12 Gambar 10. Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. terjadi resorbsi dan juga dapat terjadi hilangnya lamina dura. Pada beberapa kasus, tulang menjadi sangat opaque sehingga akar gigi menjadi tidak jelas ataupun tidak terlihat. Selain akar gigi, gambaran radiografi juga memperlihatkan adanya pembesaran pada daerah bukal dan lingual tulang alveolar, hilangnya batas dari antrum ataupun hilangnya antrum itu sendiri serta keterlibatan tulang-tulang lainnya seperti zygoma, sphenoid, occiput, dan sampai dasar dari tulang tengkorak. 8,9 Gambar 11. Radiografi panoramic menunjukkan gambaran ground glass disertai dengan hilangya lamina dura dan penipisan tulang kortikal pada tepi bawah mandibula. ¹³ Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. Gambar 12. Gambar 13. Radiografi oklusal menunjukkan pembesaran pada daerah bukal dan lingual. 9 Radiografi pandangan anteroposterior menunjukkan pembesaran monostotic fibrous dysplasia pada daerah posterior kanan maksila menyebar sampai ke zygoma dan terjadi obliterasi total pada antrum sebelah kanan. 9 Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. Gambar 15. Radiografi pandangan oblique pada mandibula sebelah kiri menunjukkan pembesaran sklerotik pada ramus mandibula dan menyebar ke daerah prosessus coronoid. 12 Gambaran coronal CT menunjukkan dinding lateral sinus menjadi lebar tetapi daerah zygomaticus masih baik. 12 Gambar 14 Bunga A. R : Gambaran Radiografi Monostotik Fibrous Displasia Pada Rahang, 2009. BAB 5 PERAWATAN, PROGNOSIS DAN DIAGNOSA BANDING

5.1 Perawatan dan Prognosis