Berdasarkan waktu Metode Penyusutan

Andri Mayprizal : Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Taspen Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Metode Penyusutan

Metode Penyusutan dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut.

a. Berdasarkan waktu

1 Metode garis lurus straight line method Metode garis lurus adalah metode yang paling umum digunakan. Disamping mudah penerapannya, metode ini juga akan memberikan beban yang adil pada masa-masa penggunaan aktiva. Kelemahan dari metode ini adalah apabila diterapkan pada aktiva tetap yang semakin lama memberikan jasa semakin kecil sehingga beban yang sama akan tidak adil. Metode ini sangat tepat untuk aktiva tetap yang kerusakannya lebih disebabkan oleh waktu bukan oleh penggunaan seperti gedung atau bangunan. Beban penyusutan menurut metode ini dihitung sebagai berikut: n S C D − = atau 100 d n persentase dalam = = Keterangan: D = Beban penyusutan depreciation C = Harga pokok aktiva S = Nilai residu salvage value n = Umur ekonomis useful life Contoh: Sebuah aktiva dibeli dengan harga Rp 100.000,- nilai residu ditaksir Rp 5.000,- sedang umur penggunaannya ditaksir 5 tahun. Beban penyusutannya pertahun adalah sebagai berikut. Andri Mayprizal : Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Taspen Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009 diketahui: C = Rp 100.000,- S = Rp 5.000,- n = 5 penyelesaian: n S C D − = − = − − = , 000 . 19 5 , 000 . 5 , 000 . 100 Rp Rp Rp D atau 100 d n persentase dalam = = − = − = − − = , 000 . 19 , 000 . 95 20 , 000 . 5 , 000 . 100 20 5 100 Rp Rp x Rp Rp x Daftar penyusutan menurut metode garis lurus adalah sebagai berikut. Tahun Harga pokok Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku Rp 100.000,- - - Rp 100.000,- 1 Rp 100.000, Rp 19.000,- Rp 19.000,- Rp 81.000,- 2 Rp 100.000, Rp 19.000, Rp 38.000,- Rp 62.000,- 3 Rp 100.000, Rp 19.000, Rp 57.000,- Rp 43.000,- 4 Rp 100.000, Rp 19.000, Rp 76.000,- Rp 24.000,- 5 Rp 100.000, Rp 19.000, Rp 95.000,- Rp 5.000,- Andri Mayprizal : Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Taspen Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009 2 Metode pembebanan yang menurun Metode pembebanan yang menurun dijelaskan sebagai berikut. a Metode jumlah angka tahun sum of the years digit method Dalam metode ini beban penyusutan pada mulanya tinggi dan selanjutnya semakin menurun. Beban penyusutan ini dihitung dengan cara menjumlahkan semua angka digit umur aktiva tersebut. Menurut Harahap 1999 jumlah angka tahun dapat dicari dengan formula sebagai berikut. n x n 2 1 + n = Jumlah perkiraan umur ekonomis Contoh: C = Rp 100.000,- S = Rp 5.000,- n = 5 jumlah angka tahun = n x n 2 1 + = 5 2 1 5 x + = 15 Maka besarnya nilai penyusutan dapat dihitung dengan 00 , 667 . 31 , 000 . 5 , 000 . 100 15 5 arg Rp Rp Rp x D residu nilai perolehan a h x tahun angka jumlah ekonomis umur D = − − = − = Daftar penyusutan menurut metode jumlah angka tahun adalah sebagai berikut. Andri Mayprizal : Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Taspen Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009 Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku - - Rp 100.000,- 1 515 x Rp 95.000,- = Rp 31.667,- Rp 31.667,- Rp 68.333,- 2 415 x Rp 95.000,- = Rp 25.333,- Rp 57.000,- Rp 43.000,- 3 315 x Rp 95.000,- = Rp 19.000,- Rp 76.000,- Rp 24.000,- 4 215 x Rp 95.000,- = Rp 12.667,- Rp 88.667,- Rp 11.333,- 5 115 x Rp 95.000,- = Rp 6.333,- Rp 95.000,- Rp 5.000,- b Metode saldo menurun declining balance method Dalam metode ini beban penyusutan dihitung dengan persentase tertentu yang dihitung melalui rumus tertentu dan dikalikan dengan nilai buku. Oleh karena itu beban penyusutan semakin lama semakin mengecil. Filosofinya sama dengan metode jumlah angka tahun. Persentasenya dihitung sebagai berikut: n C S r : 1 − = r = rate = persentase penyusutan Contoh: C = Rp 100.000,00 S = Rp 5.000,00 n = 5 tahun 45 4507 , 5493 , 1 05 , 1 00 , 000 . 100 : 00 , 000 . 5 1 1 : 1 5 5 Dibulatkan Rp Rp r C S r n = = − = − = − − = − = Andri Mayprizal : Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Taspen Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009 Perlu ditambahkan bahwa persentase ini dapat dibulatkan untuk menghindari angka-angka pecahan. Daftar penyusutannya menurut metode saldo menurun ini adalah sebagai berikut. Tahun Beban Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku - - Rp 100.000,00 1 45 x Rp 100.000,00 = Rp 45.000,00 Rp 45.000,00 Rp 55.000,00 2 45 x Rp 55.000,00 = Rp 24.750,00 Rp 69.750,00 Rp 30.250,00 3 45 x Rp 30.250,00 = Rp 13.612,00 Rp 83.362,00 Rp 16.637,50 4 45 x Rp 16.637,50 = Rp 7.486,88 Rp 90.849,38 Rp 9.150,62 5 45 x Rp 9.150,62 = Rp 4.117,78 Rp 94.967,16 Rp 5.032,84 Jika tidak ada pembulatan maka nilai buku pada akhir tahun ke-5 menjadi sama dengan nilai residu yaitu sebesar Rp 5.000,- bukan menjadi Rp 5.032,84 seperti dalam tabel. c Saldo menurun ganda double declining balance method. Metode ini hampir sama dengan metode saldo menurun seperti yang dijelaskan di atas. Perbedaannya hanya dalam menentukan persentase. Dalam menentukan persentase dalam metode ini dihitung dengan cara melipatduakan persentase penyusutan menurut straight line. Contoh perhitungan persentase metode saldo menurun berganda adalah sebagai berikut. Umur Garis Lurus Saldo Menurun Berganda 3 100 : 3 = 33 13 66 23 4 100 : 4 = 25 50 Andri Mayprizal : Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Taspen Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009 5 100 : 5 = 20 40 10 100 : 10 = 10 20 Persentase ini dikalikan dengan nilai buku aktiva. Berdasarkan contoh diatas maka dapat disusun tabel penyusutan sebagai berikut. Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku - - Rp 100.000 1 40 x Rp 100.000 = Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 60.000 2 40 x Rp 60.000 = Rp 24.000 Rp 64.000 Rp 36.000 3 40 x Rp 36.000,= Rp 14.400 Rp 78.400 Rp 21.600 4 40 x Rp 21.600 = Rp 8.640 Rp 87.040 Rp 12.960 5 40 x Rp 12.960 = Rp 5.184 Rp 92.224 Rp 7.776 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai buku pada akhir tahun ke-5 adalah sebesar Rp 7.776. Jumlah ini lebih besar Rp 2.776 dari nilai residu sebesar Rp 5.000. Untuk menghindari perbedaan ini kita dapat mengubah metode penyusutan saldo menurun berganda itu dengan metode penyusutan lain yang sesuai dengan prinsip akuntansi.

b. Berdasarkan penggunaan