Pengertian Aktivitas Dakwah dan bentuk-bentuknya

Ada dua jenis aktivitas: aktivitas eksternal dan aktivitas internal, eksternal, jika operasi manusia terhadap objek-objek menggunakan lengan tangan, jari-jari, dan kaki, maka pada internal, menggunakan tindakan mental dalam bentuk gambaran-gambaran dinamis. Aktivitas internal merencanakan eksternal. 7 Dalam kesibukan sehari-hari banyak sekali aktivitas, kegiatan, atau kesibukan yang dilakukan manusia. Namun, berarti atau tidaknya kegiatan tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena, menurut Samuel Soetoe sebenarnya, aktivitas bukan hanya sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan. 8 Menurut Ilmu Sosiologi, aktivitas diartikan sebagai segala bentuk kegiatan yang ada di masyarakat seperti: gotong royongkerja bakti disebut sebagai aktivitas-aktivitas sosial, baik yang berdasarkan hubungan tetangga, ataupun hubungan kekerabatan 9

2. Pengertian Aktivitas Dakwah dan bentuk-bentuknya

Aktivitas dakwah adalah salah satu aktivitas keberagaman yang sangat urgen dalam Islam, memiliki posisi strategis, sentral, dan menentukan. Didalamnya mengandung seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha 7 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, LPKN, 1997, Cet ke-1, h. 25 8 Samuel Soeitoe, Psikologi Pendidikan II, Jakarta: FEUI, 1982, H. 52 9 Sojogyo dan Pujiwati Sajogyo, Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1999, cet.12, Jilid 1, h.,28 mengubah situasi yang buruk kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya. Terwujudnya dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keberagaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, dakwah harus lebih berperan menuju pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan . Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan dakwah yang dilakukannya. Maka dari itu kita harus meletakkan bentuk-bentuk aktivitas dakwah sebagaimana berikut :

a. Aktivitas dakwah dalam bentuk bil-lisan

Dalam Al-Qur’an menyebutkan bahwa dengan ahsan a qaulu ucapan dan perbuatan yang baik. 23 4 35627 8 9 3:;4 = ? ; A B 5C DF G H34 IJ; B6 ;L ,MM Artinya :”Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?”. Q.S. Al-Fushilat:33 Dakwah yang diungkapkan dalam ayat tersebut tidak hanya dakwah berdimensi ucapan atau lisan tetapi juga dakwah dengan perbuatan yang baik uswah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Yang dimaksud dakwah bil lisan adalah memanggil, menyeru kejalan Tuhan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat dengan menggunakan bahasa keadaan manusia yang didakwahi mad’u atau memanggil, menyeru ke jalan Tuhan untuk kebahagiaan manusia dunia dan akhirat dengan perbuatan nyata yang sesuai dengan keadaan manusia. Dakwah bil-lisan, ialah dakwah yang penyampaiannya secara lisan antara lain seperti : 1. Qaulun Ma’rufun ialah dengan berbicara dalam pergaulannya sehari-hari yang disertai dengan misi agama, yaitu agama Islam 2. Mudzakarah ialah mengingatkan orang lain jika berbuat salah baik dalam ibadah maupun dalam perbuatan 3. Hasihatuddin ialah memberi nasihat kepada orang yang tengah dilanda problem kehidupan agar mampu melaksanakan agamanya dengan baik, seperti bimbingan penyuluhan agama dan sebagainya 4. Majlis Ta’lim seperti pada pembahasan sebelumnya yaitu dengan menggunakan buku atau kitab dan berakhir dengan dialog atau tanya jawab 5. Mujadalah ialah perdebatan dengan menggunakan argumentasi serta alasan dan diakhiri dengan kesepakatan bersama dengan menarik kesimpulan

b. Aktivitas Dakwah dalam bentuk bil-hal

Dakwah bil hal merupakan sebuah metode dakwah yakni metode dakwah dengan menggunakan kerja nyata. Melihat proses kejiwaan manusia, maka sebagai kumpulan individu sudah pasti akan terkena pengaruh dari keteladanan dan taklid baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Karena itu, Islam sangat menaruh perhatian terhadap pemeliharaan masyarakatnya yaitu perintah untuk selalu meneladani Rasulullah SAW atau orang yang berbuat kebijakan. Islam memerintahkan kita agar mengambil contoh teladan dan para ahlul khai r orang-orang yang berpikir, ahli kebenaran dan mereka yang berakidah lurus 10 . Secara tegas Islam menyuruh umatnya mengambil teladan dari Nabi Muhammad SAW. 2N O P QR ST I U V  W8 Y 56 7 3 ;Z P QR [ F \ O ] L \H_ \QR` O a\bQR ,c- 00 Artinya : “Sesungguhnya telah ada bagi kamu sekalian pada diri Rasulullah uswah hasanah bagi orang yang mengharap ridha Allah dan hari akhir serta berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang banyak”. Q.S Al- Ahzab:21

c. Aktivitas Dakwah dalam bentuk bil-qalam

10 Mustafa Mansur, Teladan di medan dakwah, Solo: Era Intermedia, 2000, h. 42 Dakwah bil Qalam, yaitu dakwah dengan menggunakan keterampilan tulis-menulis berupa artikel atau naskah yang kemudian dimuat di dalam majalah atau surat kabar, brosur, buletin, buku, dan sebagainya. Dakwah seperti mempunyai kelebihan yaitu dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta luas jangkauannya, di samping itu masyarakat atau suatu kelompok dapat mempelajarinya serta memahaminya sendiri. 11

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah