Fanny Lestari : Potensi Dan Pengembangan Objek Wisata Budaya Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009. USU Repository © 2009
2.7 Syarat Suatu Objek Wisata Dapat Dikembangkan
Layaknya suatu objek wisata dapat dikembangkan, apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut dalam Syamsuridjal, 1997:2 yaitu :
1. Attraction adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas atau keunikan dan menjadi daya tarik wisatawan agar mau datang berkunjung ketempat wisata
tersebut. Atraksi wisata terdiri dari 2 yaitu :
a. Site Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata semenjak objek itu ada.
b. Event Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh suatu objek wisata setelah dibuat manusia.
2. Accessbility, yaitu kemudahan cara untuk mencapai tempat wisata tersebut. 3. Amenity, yaitu fasilitas yang tersedia didaerah objek wisata seperti akomodasi
dan restoran. 4. Institution, yaitu lembaga atau organisasi yang mengolah objek wisata
tersebut.
2.8 Motif Perjalanan Wisata Maupun Wisata Budaya
Motif seseorang dalam melakukan suatu perjalanan wisata adalah untuk melepaskan diri dari rasa jenuhbosan terhadap suatu kegiatanrutinitas. Dan
kegiatan ini merupakan suatu cara alternatif yang dilakukan seseorang untuk melepaskan dirinya dari rasa jenuh tersebut dengan tujuan untuk bersenang-
senang.
Fanny Lestari : Potensi Dan Pengembangan Objek Wisata Budaya Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009. USU Repository © 2009
Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat-istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya
dan seni mereka. Segala keunikan dan keragaman inilah yang ternyata mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung karena munculnya keinginan mereka
ingin mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan adat-istiadat dan kehidupan budaya mereka.
Fanny Lestari : Potensi Dan Pengembangan Objek Wisata Budaya Di Kabupaten Tapanuli Tengah, 2009. USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI TENGAH
3.1 Letak Geografis
Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar
berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil. Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sumatera Utara dengan luas wilayah 6.194,98 km² meliputi darat dan laut dengan hamparan gunung, pantai dan laut.
Letak wilayah yang strategis, keanekaragaman potensi sumber daya alam yang besar dan harmonisnya multietnik masyarakat menyebabkan Tapanuli
Tengah sebagai permata tersembunyi yang akan berkilau dan sangat berharga dengan sentuhan percepatan pembangunan dan peningkatan investasi.
Kabupaten Tapanuli Tengah terletak pada 1°11’00”-2°22’0” LU dan 98°07’-98°12’ BT, Tapanuli Tengah memiliki luas wilayah 6.194,98 km² yang
terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000 km².
A. Batas-batas wilayah :
Sebelah utara : Kabupaten Aceh Singkil Provinsi NAD
Sebelah timur : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang
Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Barat Sebelah selatan : Kabupaten Tapanuli Selatan
Sebelah barat : Kota Sibolga dan Samudera Indonesia