Ketentuan dan Tata cara Pemberian Izin Apotek

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK

2.1 Ketentuan dan Tata cara Pemberian Izin Apotek

Apotek adalah suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat Kepmenkes RI No. 1027MenKesSKIX2004. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional, perbekalan kesehatan dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Ketentuan pemberian izin apotek adalah sebagai berikut : 1. Permohonan izin apotek diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota. 2. Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota selambat-lambatnya 6 enam hari kerja setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai POM untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan. 3. Tim Dinas Kesehatan KabupatenKota atau Kepala Balai POM selambat- lambatnya 6 enam hari setelah permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota melaporkan hasil pemeriksaan setempat. 4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan 3 tidak dilaksanakaan, apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi. 5. Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat 3 atau pernyataan dimaksud ayat 4 Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat mengeluarkan surat izin. 6. Dalam hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan KabupatenKota atau Kepala Balai POM dimaksud ayat 3 masih belum memenuhi syarat, Asmarini : Laporan Latihan Kerja Profesi di Apotek Buhamala, 2007 USU e-Repository © 2008 Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat dalam waktu 12 hari kerja mengeluarkan surat penundaan. 7. Terhadap surat penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 6, Apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya dalam waktu 1 satu bulan sejak tanggal surat penundaan. Untuk mendapatkan izin apotek, Apoteker atau Apoteker yang bekerjasama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain. Apotek kemudian akan diberikan Surat Izin Apotek SIA yang merupakan izin untuk penyelenggaraan apotek disuatu tempat tertentu. Apoteker yang dimaksud adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai seorang apoteker. Seorang Apoteker Pengelola Apotek APA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan 2. Telah mengucapkan sumpahjanji sebagai Apoteker 3. Memiliki Surat Penugasan SP dari Menteri 4. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker 5. Tidak bekerja disuatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di apotek lain.

2.2 Pengelolaan Apotek