Dalam penerimaan barang dari pemasok, perlu dilakukan pemeriksaan di apotek. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan bahwa barang yang masuk
sesuai dengan faktur dan pesanan pembelian, tanggal kadaluarsanya dan kondisi barang yang dibeli dalam keadaan baik.
2.4.2. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan di gudang maupun diruang peracikan. Tujuan penyimpanan perbekalan farmasi ini untuk memelihara mutu perbekalan farmasi,
menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga kelangsungan persediaan serta memudahkan dalam pencarian dan pengawasan. Secara umum
sistem penyimpanan barang diapotek dilakukan dengan sistem FIFO First In First Out yaitu barang yang terlebih dahulu masuk akan lebih dahulu
dikeluarkan. Dapat juga dilakukan dengan sistem FEFO First Expired First Out yakni barang yang akan lebih dahulu habis waktu kadaluarsanya akan lebih
dahulu dikeluarkan. Dengan sistem ini perputaran pengeluaran barang di apotek lebih teratur dan menjamin tidak terjadinya penumpukan barang yang lama.
2.4.3. PenjualanPelayanan
Pelayanan apotek antara lain : 1.
Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi, dokter hewan dan pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker Pengelola
Apotek. Dalam melayani resep harus sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesi apoteker dengan dilandasi kepentingan masyarakat.
2. Apotek wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan
obat yang diserahkan pada pasien. 3.
Apotek melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen baik obat bebas, obat bebas terbatas, kosmetika, alat kesehatan dan perbekalan farmasi
lainnya. 4.
Di Apotek, Apoteker Pengelola Apotek, Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti diizinkan menjual obat keras yang termasuk Daftar
Obat Wajib Apotek DOWA tanpa resep. Bagian penjualan mempunyai tugas yaitu menjaga kelengkapan persediaan
barang dan obat-obatan dengan cara selalu mengadakan pengawasan terhadap
Asmarini : Laporan Latihan Kerja Profesi di Apotek Buhamala, 2007 USU e-Repository © 2008
barang yang hampir kosong. Disamping itu ia juga bertugas melayani konsumen, memberikan informasi kepada konsumen, memelihara kebersihan dan kerapian
etalase.
2.4.4. Administrasi
Administrasi merupakan proses pencatatan seluruh kegiatan teknis yang dilaksanakan oleh suatu apotek. Administrasi sangat diperlukan dalam
pengelolaan suatu apotek untuk memperoleh sumber informasi yang dapat dipercaya dalam rangka pengambilan keputusan oleh Apoteker Pengelola Apotek.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi khusus yang terencana dengan mantap sehingga proses pengelolaan bisa berjalan dengan baik. Administrasi yang biasa
dilakukan apotek meliputi antara lain : 1.
Administrasi pembukuan, yaitu mencatat keluar masuk uang disertai bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan.
2. Administrasi penjualan, yaitu pelayanan resep, penjualan bebas, langganan
dan pembayaran secara tunai atau kredit. 3.
Administrasi pembelian, yaitu mencatat pembelian harian secara tunai atau kredit dan dicatat dari mana, kepada siapa dan jumlah apotek terhutang.
4. Administrasi pergudangan, yaitu mencatat penerimaan dan pengeluaran
barang, masing-masing diberi kartu stok. 5.
Administrasi piutang, yaitu pencatatan penjualan kredit, kepada siapa, kapan pelunasan hutang dan penagihan sisa piutang.
6. Administrasi kepegawaian, yaitu dilakukan dengan mengadakan absensi
karyawan dan masalah lainnya yang menyangkut kepegawaian. 7.
Administrasi pembukuan pajak, yaitu pencatatan tentang Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penghasilan PPh, Pajak Bumi dan
Bangunan PBB, Surat Keterangan Izin Tempat Usaha SKITU dan pajak reklame papan iklan.
Asmarini : Laporan Latihan Kerja Profesi di Apotek Buhamala, 2007 USU e-Repository © 2008
2.5. Perpajakan