Jefri : Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Kapasitas 30 KgJam, 2009.
Dimana : C = beban nominal dinamis spesifik kg P = beban ekivalen dinamis spesifik kg
n
f = faktor kecepatan
h
L = umur nominal bantalan Untuk menghitung beban ekivalen dinamis digunakan rumus :
a. untuk bantalan radial Pr = X . V. Fr + Y. Fa
2. 9
b. untuk bantalan aksial Pa = X . Fr + Y . Fa
2. 10
Dimana : Pr = beban ekivalen dinamis bantalan radial kg
Pa = beban ekivalen dinamis bantalan aksial kg Fr = beban radial kg
Fa = beban aksial kg
V = Faktor pembebanan untuk cincin luar yang berputar
2.6.4. Sistem Transmisi Puli dan Sabuk
Puli berfungsi untukmemindahkanmentransmisikan daya ke poros mesin pengiris kerupuk, bahan puli terebutdari besi cor atau baja, untuk kontruksiringan
diterapkan puli dari paduan aluminium. Puli baja sngat cocok untuk kecepatan yang tinggi di atas 3,5 ms. Bentuk alur dan tempat dudukan sabuk pada puli
disesuaikan dengan bentuk penampang sabuk yang digunakan, hal yang terpenting
Jefri : Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Kapasitas 30 KgJam, 2009.
dari perencanaan puli adalah menentukan diameter puli penggerak maupun yang digerakkan. Untuk menentukan diameternya digunakan rumus :
2 2
1 1
.n Dp
n Dp
= 2.11
Dimana : Dp
1
= diameter puli penggerak mm Dp
2
= diameter puli yang digerakkan mm
1
n = putaran puli penggerak rpm
2
n = putaran puli yang digerakkan rpm
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah penggunaannya dan harganya murah, tetapi sabuk ini sering terjadi slip sehingga tidak
dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat. Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dalam gambar
2.8 diberikan berbagai proposi penampang sabuk-V yang umum dipakai.
Sularso, 1997, hal, 164 Gambar 2.8. Ukuran penampang sabuk-V
Jika putaran puli penggerak dan yang digerakan berturut-turut adalah n
1
rpm dan n
2
rpm, dan diameter nominal masing-masing adalah d
1
mm dan D
2
mm. Karena
Jefri : Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Kapasitas 30 KgJam, 2009.
m m
r1 R2
n1 n2
C Penggerak
Yang Digerakan
sabuk-V biasanya dipakai untuk menurunkan putaran, maka perbandingan yang umum dipakai ialah perbandingan reduksi i i 1, dimana :
1 2
2 1
d D
n n =
Kecepatan linier v sabuk-V ms adalah :
1000 60
× =
dn v
π
Jarak suatu poros rencana C adalah 1,5 sampai 2 kali diameter puli besar.
Gambar 2.9. Panjang keliling sabuk
Panjang sabuk rencana L adalah :
2 1
2 2
1
4 1
2 2
d D
C D
d C
L −
+ +
+ =
π Sularso, 1997, Hal 170
Dalam perdagangan terdapat bermacam-macam ukuran sabuk. Namun mendapatkan ukuran sabuk yang panjangnya sama dengan hasil perhitungan umumnya sukar.
Didalam perdagangan nomor nominal sabuk-V dinyatakan dalam panjang kelilingnya dalam inchi.
Jarak sumbu poros C dapat dinyatakan sebagai : Sularso, 1997, hal 170
Jefri : Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Kapasitas 30 KgJam, 2009.
8 8
2 1
2 2
d D
b b
C −
+ +
=
Dimana : 14
. 3
2
1 2
d D
L b
+ −
=
Sedangkan untuk besarnya daya yang dapat ditransmisikan oleh sabuk, digunakan rumus
Sularso, 1997, hal 171 v
F F
Po
2 1
− =
µθ
e F
F =
2 1
t b
F
izin
× ×
= σ
izin
σ = 2,5 – 3,3 Nmm
2
Dimana : F
1
= gaya tarik pada sisi kencang N F
2
= gaya tarik pada sisi kendor N b
= Lebar sabuk spesifik mm t
= Tebal sabuk spesifik mm e
= 2,7182 μ
= Koefesien antar sabuk dan puli 0,3 – 0,6 θ
= Sudut kontak antara sabuk dan puli º Besarnya sudut kontak adalah :
C d
D 57
180
1 2
− −
° =
θ
C = Jarak sumbu poros mm
2.6.5. Baut