Pengujian sifat fisis dan mekanis

Novalizar R. Sidabutar : Pengaruh Parafin Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Acak Sabut Kelapa, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3.7 Pola Pemotongan Contoh Uji Gambar 3.7. contoh uji untuk pengujian sifat fisis dan mekanis mengacu pada standar JIS A 5908-2003. Keterangan : A = contoh uji untuk kadar air dan kerapatan B = contoh uji untuk MOR dan MOE C = contoh uji untuk daya serap air dan pengembangan tebal D = contoh uji untuk internal bond E = contoh uji untuk kuat pegang sekrup

3.6. Pengujian sifat fisis dan mekanis

3.6.1. Pengujian sifat Fisis 3.6.1.1. Pengujian daya serap air Contoh uji berukuran 5 x 5 x 1 cm. Pengukuran daya serap air dilakukan dengan mengukur massa awal B 1 , kemudian direndam dalam air selama 24 jam. Setelah dilakukan perendaman selama 24 jam, kemudian diukur kembali massanya B 2 . Nilai daya serap air papan partikel dapat dihitung berdasarkan rumus JIS A 5908-2003 : Daya Serap Air = 3.1 Dengan : B 1 = Massa awal gr B2 = Massa Akhir gr

3.6.1.2. Pengujian Pengembalan Tebal

Contoh uji pengembangan tebal berukuran 5 x 5 x 1 cm sama dengan contoh uji daya serap air. Pengembangan tebal didasarkan pada tebal keempat sudut contoh uji kemudian Novalizar R. Sidabutar : Pengaruh Parafin Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Acak Sabut Kelapa, 2009. USU Repository © 2009 dirata-ratakan dalam kondisi kering udara dan tebal setelah perendaman dalam air selama 24 jam. Nilai pengembangan tebal papan partikel dapat dihitung berdasarkan rumus JIS A 5908- 2003 : Pengembangan tebal = 3.2 Dengan : T 1 = Tebal awal cm T2 = Tebal Akhir cm

3.6.1.3. Pengujian kadar air

Contoh uji pengembangan tebal berukuran 10 x 10 x 1 cm. Pengukuran kadar air dilakukan dengan mengukur massa awal B 1 , kemudian dioven selama 24 jam. Setelah dilakukan pengovenan selama 24 jam, kemudian diukur kembali massanya B 2 . Nilai kadar air papan partikel dapat dihitung berdasarkan rumus JIS A 5908-2003 : Kadar air = 3.3 Dengan : B 1 = Massa awal gr B2 = Massa Akhir gr

3.6.2. Pengujian sifat mekanis

3.6.2.1. Pengujian keteguhan patah Modulus Of Rupture

Novalizar R. Sidabutar : Pengaruh Parafin Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Acak Sabut Kelapa, 2009. USU Repository © 2009 Pengujian Modulus Of Rupture MOR dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Mechine . Nilai MOR dapat dihitung dengan rumus JIS A 5908-2003 : MOR 3.4 Dengan : MOR = Modulus of Rupture Modulus patah kgcm 2 B = Beban maksimum kg S = Jarak sanga cm l = Lebar contoh uji cm t = Tebal contoh uji cm Contoh uji yang digunakan berukuran 20 x 5 x 1 cm pada kondisi kering udara dengan pola pembentukan seperti gambar berikut : beban contoh uji penyangga gambar 3.8. Cara Pembebanan Pengujia MOR dan MOE

3.6.2.2. Pengujian kuat lentur Modulus of Elasticity

Novalizar R. Sidabutar : Pengaruh Parafin Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Acak Sabut Kelapa, 2009. USU Repository © 2009 Pengujian Modulus of Elasticity MOE dilakukan bersama-sama dengan pengujian keteguhan patah dengan memakaicontoh uji yang sama. Besarnya defleksi yang terjadi pada saat pengujian dicatat pada setiap selang beban tertentu. Hasil pengujian kuat lentur pada papan partikel dapat diperoleh sesuai dengan