Ad. 4 Resiko tertanamnya modal dalam piutang
Kalau perusahaan telah melakukan penjualan secara kredit yang mengakibatkan timbulnya piutang, maka sudah jelas adanya modal sendiri
maupun modal asing. Jadi suatu perusahaan harus berhati-hati dalam memberikan piutang kepada debiturnya, yaitu dengan memberikan batas waktu tertentu kepada
debiturnya untuk melunasi hutang-piutangnya. Biasanya kepada para debiturnya, perusahaan akan memberikan batas
jumlah yang akan diberikannya, apabila perusahaan tersebut telah melihat itikad yang kurang baik. Jadi perusahaan akan menghubungi debiturnya untuk
memberikan batas kredit yang diperbolehkan. Jika debitur ingin meminjam lewat dari batas kredit, maka perusahaan tidak akan memberikan kredit yang baru lagi.
F. Analisis Manajemen Piutang
1. Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang
a. Perencanaan Jumlah
Perencanaan jumlah piutang pada waktu yang akan datang disusun berdasarkan budget penjualan dengan memperhatikan persyaratan pembayaran
yang ditawarkan perusahaan dan kebiasaan para pelanggan membayar hutangnya. Besarnya rencana piutang dipengaruhi oleh sejumlah resiko piutang yang berupa
piutang tak tertagih piutang ragu-ragu yang diestimasikan oleh perusahaan. Disamping besarnya piutang, maka dengan memperhatikan kebiasaan para
pelanggan membayar hutangnya dapat direncanakan pengumpulan piutang yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Mopoli Raya da1am manajemen piutang adalah pengendalian piutang dengan menyaring pelanggan,
melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan penarikan piutang, dan menetapkan ketentuan-ketentuan dalam menghadapi pelanggan-pelanggan yang
menunggak. Seperti menyampaikan surat tagihan dan melakukan penarikan langsung.
Perkembangan yang dialarni oleh PT. Mopoli Raya setelah melaksanakan sistem manajemen piutang antara lain :
1 Kenaikan hasil penjualan
2 Kenaikan laba
3 Meningkatkan tingkat upah bonus untuk karyawan
4 Semakin lancarnya sistem administrasi dan pendelegasian tugas
5 Pelanggan atau langganan semakin bertambah.
b. Pengumpulan Piutang PT. Mopoli Raya menetapkan kebijakan pengumpulan piutang dengan
melakukan pengelompokan umur piutang yang akan jatuh tempo dan yang belum memasuki batas waktu jatuh tempo sehingga dapat mengetahui perkembangan
perusahaan dalam melakukan pengumpulan piutang. Dengan menetapkan kebijakan pengumpulan piutang seperti ini, piutang yang tak tertagih diharapkan
tidak akan terjadi. Berikut ini adalah daftar Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Daftar
Piutang tahun 2013 dan tahun 2014 yang digunakan untuk pengumpulan piutang dan kemudian membuat perencanaan jumlah piutang baru terhadap para
pelanggan. Dari daftar-daftar tersebut dapat dijadikan acuan dalam membuat
perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang. Dalam data tersebut juga dapat diketahui perputaran piutang untuk setiap perusahaan-perusahaan yang memiliki
hutang kepada PT. Mopoli Raya. Selain itu PT. Mopoli mengadakan kebijakan pengendalian piutang, yaitu dengan
menyaring pelanggan terlebih dahulu. Adapun cara yang digunakkan adalah dengan melihat kemampuan dan kejujuran pelanggan secara singkat dan tepat
pada daftar piutang yang sebelumnya serta jangka pelunasannya. Apakah si pelanggan selalu membayar hutang tepat waktu atau tidak. Hal ini akan
menentukan pembelian secara kredit untuk tahap berikutnya. Jika pelanggan melunasi hutangnya tepat waktu maka PT. Mopoli Raya akan memberi pembelian
secara kredit untuk tahap berikutnya dengan jumlah yang lebih besar. Jika tidak, maka pelanggan tersebut akan diberikan pembelian secara kredit yang lebih kecil
atau tidak diberi sama sekali. Hal ini bertujuan untuk memperkecil serta menghindari terjadinya piutang yang tak tertagih.
Tabel 2.1 PT. MOPOLI RAYA DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
dalam rupiah ASET
2014 2013
Aset lancar Kas dan setara kas
24.587.083.197 18.357.055.863
Piutang pada karyawan 424.841.091
934.039.071 Piutang kepada pemegang saham
2.282.679.600 220.644.224
Piutang usaha 4.167.318.800
1.049.353.096 piutang lain-lain
19.773.467.792 6.566.737.143
Persediaan 10.460.132.176
11.011.265.673 Beban dibayar di muka
516..826.588 55.672.437
Uang muka 204.480.000
634.400.070 Pajak dibayar di muka
12.792.971.303 1.411.650.012
Jumlah aset lancar 75.209.800.547
40.240.817.589 Aset tidak lancar
Investasi 62.838.971.600
62.732.422.350 Piutang afiliasi
286.335.014.170 219.317.583.482
Tanaman perkebunan : Tanaman menghasilkan TM
69.567.571.983 69.567.571.983 Amortisasi tanaman menghasilakan
32.571.010.712 29.317.567.069
Nilai tanaman menghasilkan 36.996.561.271
40.250.004.914
Tanaman belum menghasilkan TBM 63.23.976.536 47.364.481.024
Tanaman baru TB 9.430.785.318
-
Nilai TM, TBM, dan TB 109.671.323.125
87.614.485.938
Aset lain-lain 16.064.176.959
14.011.127.158 TOTAL ASET
626.689.240.730 499.005.014.466
Tabel 2.2 PT. MOPOLI RAYA DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
dalam rupiah KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2014 2013
Kewajiban lancar
Hutang bank -
287.222.172 Beban yang harus dibayar
2.204.470.611 2.682.493.429
Hutang pajak 1.877.651.979
2.039.203.544 Hutang lain-lain
38.817.328 37.272569
Hutang usaha 113.252.948.557 129.204.473.549
Pendapatan diterima di muka -
2.742.382.200
Total kewajiban lancar 117.373.888.475 136.993.047.463
Kewajiban tidak lancar
Hutang leasing 278.691.320
- Hutang bank
107.990.000.000 242.532.136
Hutang afiliasi 139.110.669.285 121.245.538.800
Hutang pajak tangguhan 2.687.873.501
1.657.863.343 Total kewajiban tidak lancar
250.067.234.106 136.993.047.463
Ekuitas
Saham statuer 120.000.000.000 120.000.000.000
Saham dalam portepel 52.000.000.000 52.000.000.000
Saham yang ditempatkan disetor 68.000.000.000
68.000.000.000 Uang muka modal saham
7.224.346.881 7.224.346.881
Jumlah modal ditempatkan disetor 75.224.346.881 75.224.346.881
Laba ditahan 184.023.771.268 163.641.685.843
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 626.689.240.730 499.005.014.466
Tabel 2.3 PT. MOPOLI RAYA DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
dalam rupiah URAIAN
2014 2103
PENDAPATAN USAHA 548.176.431.404 470.533.313.744
HARGA POKOK PENJUALAN 487.304.289.938 413.021.493.289
LABA KOTOR 60.872.141.466
57.511.820.455
BEBAN USAHA Biaya umum dan administrasi
29.483.293.679 28.152.008.856
Jumlah beban operasional 29.483.293.679
28.152.008.856 -
- LABA RUGI OPERASIONAL
31.388.847.787 29.359.811.599
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN
Bunga Bank 403.962.139
307.008.688 Beban lain-lain
9.195.983.520 6.955.620.288
Jumlah bebn lain-lain 9.353.834.931
7.192.544.141 TOTAL PEND. DAN BEBAN LAIN-LAIN 246.110.728
70.084.835
LABA RUGI SEBELUM PAJAK 31.634.958.515
29.429.896.434
PAJAK PENGHASILAN BADAN 7.815.605.250
7.154.910.000 PAJAK TANGGUHAN
416.775.069 200.284.483
8.232.380.319 7.355.194.483
LABA RUGI SETELAH PAJAK 23.402.578.196
22.074.701.951
TABLE 2.4 CATATAN LAPORAN KEUANGAN
LANJUTAN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2014
a. Piutang Usaha
Jumlah tersebut merupakan tagihan kepada pelanggan atas penjulan minyak kelapa sawit CPO dan inti kelapa sawit kernel dengan rincian sebagai
berikut:
2014 2013
1 PT. Mega Trans Abadi
1.172.785.900 140.000.000
2 Musim Mas
3.882.500.000 -
3 CV. Aceh Kesuma
- 1.500.000.000
4 Kelompok Tani Ingin Jaya
132.524.500 210.000.000
5 PT. Multi Abadi Asahan
449.113.170 150.351.200
6 CV. Tunas Terpadu
- 35.000.000
7 Andal
- 20.000.000
8 Beutari Kelompok Tani
- 1.000.000.000
9 H.Sjamsudin
- 300.000.000
10 UD. Kab Simeulue
- 450.000.000
11 Lain-lain
- 1.000.000
5.636.923.570 123.834.074.919
b. Piutang Pada Pihak Berealisasi
jumlah terebut merupakan piutang rekening Koran pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi pembelian suku
cadang, pupuk, serta biaya-biaya untuk keperluan kebun dengan rincian sebagai berikut :
2014 2013
1 PT. Surya Mata IE
11.361.637.123 10.973.990.367 2
PT. Gading Bhakti 52.777.383.415 26.018.945.959
3 PT. Seunagan Gelora Kencana
277.825.500 277.825.500
4 PT. Watu Gede Utama
18.671.446.293 14.815.873.324 5
PT. Aloer Timur 27.321.940.486
8.375.315.359 6
PT. Sulaiman Saleh 1.825.374.665 10.216.384.212
7 PT. Sumber Asih
16.744.028.918 10.388.897.081 8
PT. Tenggulon Raya 24.558.873.898 24.343.649.298
9 PT. Mazdah
2.381.138.617 12.757.327.520 10
PT. CMS Chemical Indonesia -
1.600.000.000 11
Pemegang Saham 2.103.647.463
4.065.866.299 158.023.296.378
123.834.074.919
2. Pemberi nasehat
Para pejabat penjualan kredit pada PT. Mopoli Raya mempunyai fungsi positif yang penting dalam perusahaan. Tugas mereka tidak hanya sekedar sebagai
pemberi nasehat para pelanggan yang membeli dengan cara kredit. Jika para pelanggan yang membeli secara kredit tidak memenuhi standart kredit, cara yang
sederhana adalah menolak pesanannya. Seorang manejer kredit yang kreatif harus mengikuti perkembangan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
bidang usaha pelanggannya dan mengadakan komunikasi secara terus menerus dengan mereka. la harus memberikan pelayanan sebagai dewan penasehat untuk
mendiskusikan tentang situasi yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Hal ini penting dilakukan karena selain membantu meningkatkan keuntungan usaha
juga dapat meningkatkan volume penjualan bagi PT. Mopoli Raya. 3.
Pengendalian Piutang Dalam perjalanannya PT. Mopoli Raya memiliki dua sasaran yang saling
bertentangan menegenai piutang. Disatu sasaran perusahaan ingin melakukan sebanyak mungkin penjualan kredit guna memperluas pangsa pasar. Namun
sasaran lain, piutang merupakan aktiva yang tidak produktif, yang tidak menghasilkan pendapatan kas hingga saat penagihannya terlunasi. Dan semua
itu dapat di atasi PT. Mopoli Raya dengan pengendalian piutang yang baik, antara lain:
a. Kebijaksanaan kredit standart kredit, kualitas rekening yang diterima, periode
kredit yang diberikan, discount yang diberikan untuk pembayaran yang lebih awal.
b. Kebijaksanaan pengumpulan piutang dan faktor-faktor lain yang relevan.
Keputusan kredit ini menyangkut trade off antara keuntungan marginal profit dan biaya tambahan marginal cost yang disebabkan oleh perubahan dalam
salah satu kombinasi elemen-elemen tersebut. 4. Penggunaan rasio
Di samping perbandingan antara hutang dan rugi akibat adanya piutang tersebut, untuk membantu memutuskan apakah manajemen akan memperketat
atau memperlunak persyaratan penjualan kreditnya PT. Mopoli Raya mempergunakan pula beberapa rasio keuangan. PT. Mopoli Raya dapat
membandingkan tingkat perputaran piutang dan rata-rata waktu pengumpulan piutang dari suatu perusahaan tertentu dengan perusahaan lainnya.
Piutang merupakan bagian dari modal kerja, maka keadaannya akan selalu berputar, dengan kata lain piutang yang akan tertagih pada waktu tertentu akan
timbul kembali akibat adanya penjualan kredit dan seterusnya. Perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya waktu yang ditentukan dalam syarat
pembayaran kredit. Dimana semakin lama syarat pembayaran kredit, maka semakin lama pula terikatnya modal kerja tersebut dalam piutang yang akibatnya
tingkat perputaran piutang dalam periode semakin kecil. Sebaliknya bila sernakin singkat syarat pembayaran kredit maka sernakin cepat pula terikatnya modal kerja
dalam piutang, yang akibatnya tingkat perputaran piutang dalam suatu periode semakin besar pula.
Tingkat perputaran piutang = Penjualan kredit bersih : Rata-rata piutang Dimana : -Penjualan kredit bersih adalah semua penjualan sesudah dikurangi
potongan-potongan.
-Rata-rata piutang adalah piutang awal tahun ditambah piutang akhir tahun dan dibagi dua.
=….hari Adapun rata-rata pengumpulan piutang pada PT. Mopoli Raya adalah :
Pada tahun 2013
Maka :
Tinggi rendahnya perputaran piutang mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Semakin tinggi tingkat
perputaran piutang, maka semakin pendek terikatnya modal dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit bersih dengan naiknya
perputaran piutang dibutuhkan jumlah modal yang kecil, yaitu yang diinvestasikan dalam piutang.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, di sini dijelaskan tentang analisis manajemen piutang, maka penulis mengambil kesimpulan dan saran
mengenai Analisis Manajemen Piutang pada PT. Mopoli Raya. Adapun yang menjadi kesimpulan dari analisis manajemen piutang yang
penulis peroleh antara lain : 1.
Penagihan piutang yang dilakukan PT. Mopoli Raya sangat baik karena sesuai dengan kebijaksanaan penagihan yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga
perputaran piutang sangat cepat. 2.
Sistem manajemen piutang pada PT. Mopoli Raya cukup baik, karena dari hasil analisa dapat diketahui bahwa tingkat perputaran dan rata-rata
pengumpulan piutang mencapai standart atau rata-rata industri. 3.
Usaha yang dilakukan PT. Mopoli Raya untuk menanggulangi resiko yang timbul akibat adanya piutang dagang sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan
direncanakannya jumlah dan pengumpulan piutang, dengan melakukan penyaringan pelanggan dan juga mengandalkan penilaian 5 C Character,
Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economic terhadap calon langganan. Sehingga dari usaha-usaha tersebut menunjukkan bahwa ada
piutang usaha yang perlu disishkan PT. Mopoli Raya. 4.
PT. Mopoli Raya di dalam menganalisa manajemen piutang kepada pelanggan dilakukan dengan melihat tingkat daftar piutang sekaligus untuk mengetahui
56