apabila bersedia menjadi respnden dan peneliti menjelaskan manfaat mengenai tujuan ataupun manfaat dari penelitian.
Data hasil pengisian kuesioner dilakukan pengolahan yang meliputi proses editing, coding, entry, dan cleaning. Hasil coding dan scoring motivasi
orang tua dikategorikan menjadi dua yaitu motivasi rendah dan motivasi tinggi berdasarkan cut off point data. Hasil coding dan scoring sikap hygiene reproduksi
remaja putri berdasarkan cut off point data dikategorikan menjadi dua yaitu sikap negatif dan sikap positif.
5.1 Hasil Penelitian
Peneliti menyajikan hasil dari penelitian meliputi: 1 Analisis univariat yang ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi meliputi karakteristik
responden, motivasi orang tua, dan sikap hygiene reproduksi remaja putri. 2 Analisis bivariat untuk melihat hubungan motivasi orang tua dengan sikap
hygiene reproduksi remaja putri.
5.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden penelitian adalah identitas responden yang
meliputi umur, kelas, agama, suku. Data selengkapnya mengeani karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 5.1 di bawah ini.
Tabel 5.1 Distribusi responden menurut umur, kelas, agama, suku di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember bulan Mei 2015 n = 124
No Karakteristik Responden
Frekuensi Persentase
1 Umur tahun
a. 12 21
16,9 b. 13
87 70,2
c. 14 14
12,9
Total 124
100 2.
Kelas
VII A 14
11,3 VII B
14 11,3
VII C 17
13,7 VII D
15 12,1
VII E 17
13,7 VII F
17 13,7
VII G 15
12,1 VII H
15 12,1
Total 124
100 3.
Agama
Islam 115
92,7 Kristen
9 7,3
Total 124
100 4.
Suku
Jawa 90
72,6 Madura
34 27,4
Total
124 100
Tabel 1. menunjukkan distribusi karakteristik responden dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berusia 13 tahun yang dapat digolongkan ke dalam usia remaja awal yakni sebanyak 87 anak 70,2. Jenjang pendidikan responden keseluruhan
berada pada kelas VII. Pengambilan sampel telah disesuaikan dengan proporsi pada masing-masing kelas yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu kelas VII A
dan B masing-masing sebanyak 14 anak 11,3, kelas VII C, E, F masing- masing sejumlah 17 anak 13,7, dan kelas VII D, G, H masing-masing 15 anak
12,1. Sebagian besar responden beragama Islam yaitu 115 anak 92,7 dan
sisanya yaitu 9 anak 7,3 beragama Kristen. Sebagian besar responden memiliki suku Jawa yaitu sebanyak 90 anak 72,6 dan sisanya 34 anak 27,4
memiliki suku Madura.
5.1.2 Motivasi Orang Tua Remaja Putri di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember Pengkategorian variabel motivasi orang tua didasarkan pada cut off point
data dengan mengacu pada distribusi data. Penggunaan cut off point dilakukan dengan cara mengidentifikasi distribusi data melalui grafik histrogram dan kurva
normal, penggunaan nilai skewness dan standart error of skewness, uji kolmogorov smirnov Hastono, 2007. Peneliti menggunakan nilai skewness dan
standart error of skewness untuk menentukan distribusi data. Distribusi data normal diperoleh apabila hasil bagi nilai skewness dan standart error of skewness
≤ 2. Variabel motivasi orang tua diperoleh nilai skewness -0,389 dan standart
error of skewness 0,217. Hasil bagi keduanya bernilai -1,79 sehingga dapat dikatakan variabel motivasi orang tua berdistribusi normal. Analisis data
menunjukkan persebaran data merata sehingga cut off point mengacu pada nilai mean. Peneliti mengkategorikan variabel motivasi orang tua menjadi motivasi
rendah jika skor yang diperoleh 66,59 dan motivasi tinggi jika skor yang diperoleh ≥ 66,59. Proporsi tiap kategori motivasi orang tua dapat dilihat pada
Tabel 5.2 di bawah ini.
Tabel 5.2 Distribusi responden menurut motivasi orang tua remaja putri di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember bulan Mei 2015 n = 124
No Motivasi Orang Tua
Frekuensi Persentase
1. Motivasi rendah
51 41,1
2. Motivasi tinggi
73 58,9
Total 124
100 Tabel 5.2 menunjukkan data tentang motivasi orang tua responden.
Jumlah responden dengan kategori motivasi orang tua tinggi sebanyak 73 anak 58,9. Hasil penelitian pada 124 responden menggambarkan motivasi orang tua
remaja putri di SMPN 3 Jember sebagian besar memiliki motivasi yang tinggi. Proporsi dari setiap indikator pada motivasi dapat dilihat pada Tabel 5.3 di bawah
ini. Tabel 5.3 Distribusi responden menurut motivasi orang tua remaja putri pada
setiap indikator di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember bulan Mei 2015 n = 124
Hasil penelitian pada 124 responden menunjukkan sebanyak 63 anak 50,8 memiliki nilai rendah pada indikator kompetensi competence. Pada
indikator pertalian dengan orang lain relatedness dan indikator otonomi autonomy diperoleh nilai tinggi masing-masing sebanyak 69 anak 55,6.
No. Indikator Motivasi Orang
Tua Kategori Indikator
Total Rendah
Tinggi F
F F
1. Competence C
63 50,8
61 49,2
124 100 2.
Relatedness R 55
44,4 69
55,6 124 100
3. Autonomy A
55 44,4
69 55,6
124 100
5.1.3 Sikap Hygiene Reproduksi Remaja Putri di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember
Pengkategorian variabel sikap hygiene reproduksi remaja putri didasarkan pada cut off point data dengan mengacu pada distribusi data.
Penggunaan cut off point dilakukan dengan cara mengidentifikasi distribusi data melalui grafik histrogram dan kurva normal, penggunaan nilai skewness dan
standart error of skewness, uji kolmogorov smirnov Hastono, 2007. Peneliti menggunakan nilai skewness dan standart error of skewness untuk menentukan
distribusi data. Distribusi data normal diperoleh apabila hasil bagi nilai skewness dan standart error of skewness
≤ 2. Variabel sikap hygiene reproduksi remaja putri diperoleh nilai skewness
-0,396 dan standart error of skewness 0,217. Hasil bagi keduanya bernilai -1,82 sehingga dapat dikatakan variabel sikap hygiene reproduksi remaja putri
berdistribusi normal. Analisis data menunjukkan persebaran data merata sehingga cut off point mengacu pada nilai mean. Peneliti mengkategorikan variabel sikap
hygiene reproduksi remaja putri menjadi sikap negatif jika skor yang diperoleh 69,14 dan sikap positif jika skor yang
diperoleh ≥ 69,14. Proporsi tiap kategori sikap hygiene reproduksi remaja putri dapat dilihat pada Tabel 5.4 di bawah ini.
Tabel 5.4 Distribusi responden menurut sikap hygiene reproduksi remaja putri di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember bulan Mei 2015 n = 124
No Sikap Hygiene Reproduksi
Frekuensi Persentase
1. Sikap negatif
57 46,0
2. Sikap positif
67 54,0
Total 124
100
Tabel 5.4 menunjukkan data tentang sikap hygiene reproduksi responden. Jumlah responden dengan kategori sikap hygiene reproduksi positif sebanyak 67
anak 54,0. Hasil penelitian pada 124 responden menggambarkan sikap hygiene reproduksi remaja putri di SMPN 3 Jember sebagian besar memiliki sikap
positif daripada sikap negatif. Proporsi dari setiap indikator pada sikap positif maupun sikap negatif dapat dilihat pada Tabel 5.5 di bawah ini.
Tabel 5.5 Distribusi responden menurut sikap hygiene reproduksi remaja putri pada setiap indikator di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember bulan Mei
2015 n = 124
Penelitian pada 124 responden diperoleh data sebanyak 63 anak 50,8 memiliki nilai negatif pada indikator menerima receiving. Pada indikator
merespons responding,
menghargai valuing,
dan bertanggungjawab
responsible nilai positif masing-masing sebanyak 82 anak 66,1, 76 anak 61,3, dan 82 anak 66,1.
No. Indikator Sikap
Hygiene Reproduksi
Kategori Indikator Total
Negatif Positif
F F
F
1. Receiving Rc
63 50,8
61 49,2
124 100 2.
Responding Rs 42
33,9 82
66,1 124 100
3. Valuing V
48 38,7
76 61,3
124 100 4.
Responsible Rp 42
33,9 82
66,1 124 100
5.1.4 Hubungan Motivasi Orang Tua dengan Sikap Hygiene Reproduksi Remaja Putri di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember
Analisis hubungan motivasi orang tua dengan sikap hygiene reproduksi remaja putri menggunakan uji statistik chi square dapat dilihat pada Tabel 5.6 di
bawah ini. Tabel 5.6 Distribusi responden menurut motivasi orang tua dengan sikap
hygiene reproduksi remaja putri di SMPN 3 Jember Kabupaten Jember bulan Mei 2015 n = 124
No Motivasi Orang
Tua Sikap
Hygiene Reproduksi Remaja
Putri Total
p value
OR Sikap
Negatif Sikap
Positif F
F N
1. Motivasi rendah
34 64,2
19 35,8
53 100
0,000 7,286
2. Motivasi tinggi
14 19,7
57 80,3
71 100
Penyajian data pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 53 anak dengan motivasi orang tua rendah, terdapat 19 anak 35,8 yang memiliki sikap hygiene
reproduksi positif. Pada 71 anak dengan motivasi orang tua tinggi, terdapat 57 anak 80,3 yang memiliki sikap positif dalam hygiene reproduksi dan 14 anak
19,7 sisanya memiliki sikap hygiene reproduksi negatif. Hasil analisis diperoleh p value
sebesar 0,000. Koefisien ini lebih kecil dari taraf signifikansi α sebesar 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif Ha
diterima yang menunjukkan adanya hubungan antara motivasi orang tua dengan sikap hygiene reproduksi remaja putri. Hasil di atas menunjukkan bahwa secara
statistik terdapat hubungan antara motivasi orang tua dengan sikap hygiene reproduksi remaja putri pada tingkat kepercayaan CI 95 dan OR = 7,286 yang
artinya dengan motivasi orang tua yang tinggi beresiko menimbulkan sikap
hygiene reproduksi positif pada remaja putri sebesar 7 kali lebih besar dibanding dengan motivasi orang tua yang rendah Hastono, 2007.
5.2 Pembahasan